Fasilitas Citra Raya Tangerang dengan Konsep Eco Culture-nya
By Dewi Sulistiawaty - Mei 26, 2016
Memiliki sebuah rumah pastilah
merupakan impian setiap orang. Rumah, tempat kita beristirahat dengan nyaman
dan aman. Lalu rumah seperti apakah yang biasanya diidam-idamkan oleh setiap
orang? Jawabnya, tentulah rumah yang
sesuai dengan selera dan keinginan mereka. Namun yang pasti, fasilitas yang
lengkap serta akses yang mudah, merupakan salah satu faktor penting yang akan menjadi pertimbangan bagi seseorang saat memilih tempat tinggal. Sedangkan
harga merupakan faktor pertimbangan selanjutnya :D
Dulu, ketika saya bekerja di
daerah Tangerang, saya sempat tinggal setahun di Cikupa, tepatnya di depan
pasar tradisional Cikupa. Saya mengontrak sebuah rumah di sana. Satu rutinitas
yang biasa saya lakukan saat weekend
tiba adalah jalan-jalan pagi di sekitaran lingkungan tempat saya tinggal, lalu menyaksikan
aktifitas serta kesibukan para pedagang yang lalu lalang, sambil menikmati
sepiring lontong sayur Padang yang mangkal di seberang pasar.
Tepat di sebelah pasar berdiri
megah sebuah gerbang besar yang bertuliskan Citra Raya, dan berhiaskan
patung-patung kuda. Banyak orang yang hilir mudik, keluar masuk gerbang. Diantaranya
mungkin adalah penghuni yang tinggal di sana, atau mungkin saja orang yang
ingin berbelanja di sebuah toserba yang terdapat di situ. Sedang yang lainnya
mungkin seperti saya, yang asyik menikmati
udara pagi dengan berjalan kaki di sepanjang trotoar.
Citra Raya merupakan sebuah kawasan
yang akan dijadikan kota mandiri oleh Ciputra Group. Di deretan bagian kiri setelah
gerbang masuk terdapat deretan kantor dan juga ruko-ruko. Sesekali atau saat saya lagi malas belanja ke pasar, saya suka berbelanja di toserba sehabis Isya, untuk membeli beberapa keperluan
sehari-hari. Cuma itu yang ada
diingatan saya mengenai Cikupa, pasar tradisionalnya dan Citra Raya, selain
tentu saja masih belum banyak perumahan yang nampak di Citra Raya tersebut.
Karena tidak begitu lama menetap
di Cikupa, saya sudah lupa dengan kenangan pernah tinggal di sana. Hingga suatu
hari kenangan itu diingatkan kembali, dengan datangnya sebuah undangan untuk mengikuti City Tour di Citra Raya. Touring dilakukan pada hari Sabtu,
tanggal 21 Mei 2016, dengan meeting point
di Ciputra World Kuningan, Jakarta.
Mendekati gerbang Citra Raya,
saya perhatikan tidak ada yang berubah. Bentuk gerbangnya masih sama seperti
dulu, lengkap dengan patung-patung kuda yang berdiri gagah menyambut para pendatang.
Namun setelah melewati pintu gerbang, saya sedikit tercengang dengan
perkembangan yang telah terjadi di sana. Toserba yang dulu ada, kini telah
berubah menjadi Citra Raya Square, lengkap dengan Ace Hardware dan Informa yang
menjual perlengkapan hardware dan furniture.
Di seberang Citra Raya Square
disediakan area khusus untuk kuliner. Berbagai macam restoran dan kafe
berkumpul di sana, seperti Solaria, KFC, McD, Hoka Hoka Bento, Warung Tekko,
Pizza Hut, dan lain sebagainya. Area ini dinamakan CitraRaya Food Festival atau
Ciffest. Jadi bagi yang kelelahan dan lapar setelah berbelanja di Giant Hypermart
yang terdapat di sebelahnya, bisa istirahat di Ciffest ini :D
Oya, tepat di sebelah Kantor
Pemasaran CitraRaya yang berada tidak jauh dari Citra Raya Square, saya melihat
sebuah Shuttle Bus yang melayani
transportasi bagi penghuni, warga sekitar, ataupun pengunjung yang hendak keluar
dari Citra Raya, menuju ke beberapa titik di pusat kota Jakarta. Citra Raya ini
terletak di kawasan yang sangat strategis, karena berada di jalur transportasi
yang menjadi penghubung antara Tol Jakarta dan Merak. Belum lagi dengan rencana akan dibangunnya Tol Serpong - Balaraja, tentu akses ke Citra Raya akan semakin mudah.
Shuttle Bus Trans Citra Raya |
Tak jauh dari Shuttle Bus, ada sebuah logo besar
berbentuk seperti huruf C, dan di bagian bawahnya tertera tulisan ‘ECO CULTURE’. Maksudnya
adalah bahwa Citra Raya ini merupakan sebuah kawasan yang ramah lingkungan.
Mulai dari tata ruang, proyek properti, gaya hidup warga, hingga manajemen
estate-nya, diterapkan konsep Eco Culture. Contohnya penggunaan panel surya
atau energi matahari, serta pemanfaatan biogas dari pengolahan sampah
lingkungan, untuk pemenuhan listrik sebagai kebutuhan fasilitas publik.
Pihak Pengelola Citra Raya juga
berusaha untuk mensosialisasikan serta mengedukasi masyarakat penghuni Citra
Raya untuk hidup sehat, dengan menggelar program penghijauan, membudayakan
bersepeda dalam kawasan, serta sadar pengelolaan sampah. Sedangkan 5 danau
buatan yang terdapat di Kawasan Kota Mandiri ini, selain berfungsi sebagai
persediaan air bersih, juga dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.
Lanjut lagi ke dalam, saya
menjumpai MardiGras. MardiGras ini merupakan sebuah area commercial dan lifestyle
yang berisikan tenant-tenant, seperti
butik fashion, pusat jajan, leasing, klinik, perkantoran, hingga
sekolah. Jadi semacam tempat kongkow yang asyik gitu :D
Setelah itu ada World of Wonders,
yaitu sebuah wahana rekreasi dengan konsep edukasi. Luasnya hingga 3,6 ha,
dengan memuat 30 macam wahana di dalamnya. Rencananya wahana ini akan terus ditambah.
Ketika saya masuk ke dalamnya, saya melihat miniatur dari berbagai keajaiban
dunia, lengkap dengan informasinya.
Masih satu area dengan World of
Wonders, ada wahana air yaitu Water World. Melihat banyaknya pengunjung yang
datang, sepertinya wahana ini menjadi tempat favorit bagi keluarga untuk
mengisi waktu liburnya. Area ini terbuka bagi umum, dengan harga tiket masuk di
hari biasa untuk ke World of Wonders adalah 60 ribu rupiah (World of Wonders +
Water World adalah 65 ribu rupiah). Sedangkan untuk hari Sabtu, Minggu, dan
hari libur dikenakan harga 70 ribu rupiah (World of Wonders + Water World
adalah 75 ribu rupiah).
Beberapa wahan yang terdapat di World of Wonders dan Water World |
Sebuah Kota Mandiri tidak lengkap
jika tidak ada fasilitas penting, seperti pasar, rumah sakit, dan sekolah. Di Citra
Raya sudah tersedia sebuah pasar modern, yaitu City Market, Ciputra Hospital,
dan sekolah dari berbagai tingkatan, mulai dari Playgroup, TK, SD, SMP, SMA,
hingga Universitas. Sekolah yang sudah beroperasi di Citra Raya adalah TK
Mutiara Bangsa, Sekolah Citra Berkat, Citra Islami, Tarakanita, dan Universitas
Esa Unggul.
Ciputra Hospital |
City Market, sebuah Pasar Modern di Citra Raya |
Lalu saya melewati sebuah Auto
Center, yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk otomotif. Setelah itu nampak
sebuah bangunan berupa ruko-ruko yang sedang dalam tahap penyelesaian, yaitu
Grand Boulevard yang rencananya akan dikembangkan menjadi tempat bisnis
nantinya. Oya, di Citra Raya terdapat hotel juga lho! Saat ini sudah ada Amaris
Hotel. Dan tak lama lagi akan bertambah dengan kehadiran Yellow Hotel.
Auto Center Citra Raya |
Ruko-Ruko di Grand Boulevard yang sedang dibangun |
Mobil yang mengantarkan saya touring memutar memasuki Mega Cluster
Villagio. Di sana terdapat 3 tipe unit rumah contoh, yang bisa dilihat berdasarkan
luas bangunan dan luas tanahnya, yaitu Picollo (LT: 72 m2), Mezzano
(LT: 84 m2), dan Grande (LT: 96 m2). Untuk perdana,
ketiga unit ini dibuka dengan harga sekitar 500 juta-an. Wow! Ini termasuk
harga yang murah dengan semua fasilitas yang disediakan. *Trus mupeng :D
Show Unit di Cluster Villagio |
Walaupun masih pengen
berlama-lama di Villagio – karena tingginya rasa keinginan untuk memiliki rumah
ini, hehe – perjalanan pun dilanjutkan lagi. Kali ini mobil melintasi sebuah
kawasan yang masih berupa gundukan tanah, serta besi-besi yang terpancang di
atasnya. Rencananya di sini akan dibangun Little Kyoto EcoPark, yaitu sebuah
ruang terbuka hijau yang terdiri dari taman, retail village, dan clubhouse.
Kenapa dinamakan Kyoto ya? Karena pengembang terinspirasi dengan suasana resort Kyoto yang selaras dengan alam. Dan
ini sesuai dengan konsep Eco Culture yang diusung oleh Citra Raya. Nggak
nanggung-nanggung, kontraktornya pun diboyong dari Jepang lho!
Little Kyoto EcoPark yang akan dibangun di sini |
Lanjut, ke ecoPlaza. ecoPlaza ini
seperti mal, tapi konsep bangunannya tidak sama seperti mal pada umumnya, tapi lebih
berbentuk kompleks komersial, yang akan dihubungkan dengan shelter dari satu fasilitas ke fasiltas lainnya.
ecoPlaza |
Saya pun berkesempatan untuk
memasuki Cluster The Leaf. Cluster
ini merupakan kelas premium di Citra Raya. Beda cluster
premium dengan cluster tipe
standard adalah selain tanah dan bangunannya yang lebih luas, sistem perkabelannya (seperti listrik) sudah underground semua, jadi tidak ada
kabel-kabel yang melintang, dari atap rumah yang satu ke rumah yang lainnya. Saya
juga melihat, sistem keamanan di Citra Raya ini sudah bagus. Di masing-masing cluster terdapat pos keamanan, dengan security yang menjaga dengan ketat
setiap orang yang melintas keluar masuk cluster.
Cluster The Leaf |
Tak terasa hari sudah beranjak
siang, perut saya sudah mulai keroncongan, minta di isi. Rupanya hal ini juga dirasakan oleh teman-teman yang lain. Untunglah kemudian kami digiring ke Gubuk Makan
Mang Engking. Ini gubuk ternyata bukan sembarang gubuk. Gubuk ini mampu
menampung lebih dari 300 orang. Luas ternyata ya!
Nikmatnya makan di Gubuk Mang Engking |
Mushola di Gubuk Mang Engking |
Gubuk-gubuknya terbuat dari bambu, dan atap dari rumbia, dengan pemandangan kolam ikan dan danau. Duh, tiupan angin
disertai rintik hujan yang mulai turun membuat mata saya menjadi berat saja. Apalagi
dengan kondisi perut yang sudah kenyang *lalu cari bantal :D
Dengan selesainya makan di Gubuk
Mang Engking, maka berakhir pula City Tour-nya. Saya pun pulang dengan impian
bisa berjodoh dengan salah satu rumah di Citra Raya, dan bisa menjadi salah satu penghuni
di sana. Amiiiin J
11 comments