Entah sudah
berapa banyak para seleb yang tersandung kasus narkoba. Di Indonesia sendiri
sepertinya sudah sejak tahun 90-an narkoba mulai merasuki dunia para seleb. Beberapa
diantaranya seperti penyanyi senior Fariz RM, Ahmad Albar dan Ari Lasso yang merupakan segelintir seleb
yang terseret dalam dunia narkoba.
Saat itu narkoba
masih belum terlalu popular di Indonesia dan tidak terlalu di anggap sebagai
ancaman yang penting. Mungkin karena pemerintah memanggap negara Indonesia
sebagai negara yang menganut faham Pancasila dan rakyatnya yang hidup dalam
keagamaan yang kuat, sehingga dirasa narkoba tidak akan melebar terlalu jauh. Belum
lagi harga narkoba yang mahal yang hanya bisa di jangkau oleh kalangan menengah
ke atas.
Sementara di
negeri lain, seperti Amerika, narkoba sendiri sudah disalahgunakan penggunaannya
oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab sejak tahun 1900-an, sehingga
pemerintahnya perlu membuat undang-undang terhadap penggunaan narkoba ini.
Pada masa itu
narkoba baru merambah pada beberapa penyanyi pop dan rock di Indonesia. Namun
dalam perkembangannya para bintang film pun mulai berjatuhan. Sebutlah seperti
artis senior Roy Marten lalu Gary Ishak, artis pendatang baru Revaldo, Jeniffer
Dunn, Ibra Azhari, Sheila Marcia dan yang baru-baru ini kita dengar Roger
Danuarta serta banyak lagi.
Semakin lama
semakin banyak lagi para seleb yang terjerat. Bahkan sudah merambah ke penyanyi
dangdut dan para pelawak. Diantaranya Imam S Arifin, pelawak Doyok, Gogon dan
Polo. Dan nama-nama yang sering kita dengar di media-media itu hanya untuk para
seleb yang ketahuan dan tertangkap tangan, belum lagi yang tidak ketahuan. Entahlah,
mungkin hampir separuh seleb Indonesia
yang terkena rayuan barang haram ini.
Kenapa banyak
para seleb yang sampai terjerat dalam dunia narkoba ini? Berbagai alasan
diutarakan oleh para seleb ini ketika ditanyakan perihal itu. Ada yang bilang untuk sekadar menghilang
beban stress karena menjadi seleb, ada yang bilang untuk pergaulan dan ada juga yang sekadar coba-coba.
Namun tak semua
seleb yang terkena narkoba yang menunggu hingga tertangkap baru berhenti
menjadi pengguna. Sebutlah nama artis muda Kirana Larasati. Artis satu ini
sempat terjerat dalam penyalahgunaan narkoba ketika namanya mulai berkibar
sebagai selebriti Indonesia .
Terlahir dari keluarga berada yang tiba-tiba bangkrut. Dan ini membuat ia
sebagai anak tertua dalam keluarga, merasa bertanggung jawab dalam mencari
nafkah untuk keluarganya. Hidup sebagai artis pada awalnya sangatlah
menyenangkan, jelasnya. Ia bisa menghasilkan banyak uang yang bisa untuk
menghidupi keluarganya. Untuk bisa terus bertahan dalam dunia keartisan ia
haruslah ‘pandai-pandai’ dalam pergaulannya dengan para seleb lainnya ataupun
dengan para produser.
Saat bergaul
itulah ia diperkenalkan dengan barang yang bernama narkoba. Ia tahu kalau
narkoba itu tidak baik, namun ia harus memilih, kalau ingin bertahan dan dapat
banyak job di dunia keartisan maka ia harus bergaul juga dengan narkoba atau ia
tidak akan dapat job yang berarti ia tidak akan bisa menghidupi keluarganya lagi.
Maka mulailah ia memilih hidup bersama dengan narkoba.
Pertemuannya
dengan Deddy Corbuzier-lah yang kemudian merubah cara hidup dan juga caranya berpikir
tentang menghasilkan uang tanpa narkoba dan bisa hidup dengan tenang dan
bahagia. Kirana berhasil keluar dari lembah hitam atas kemauan dan kesadarannya
sendiri. Walaupun tidak menghasilkan uang sebanyak ketika ia jadi artis, namun
penghasilan yang didapatnya sekarang sebagai wiraswasta dirasa mencukupi dan
yang penting ia merasa lebih tenang dan hidup dengan bahagia.
Sementara para
seleb yang lain, entah dengan alasan apa bisa-bisanya tergoda untuk mencoba
narkoba. Memang semakin terkenal seorang artis, semakin banyak pula godaan dan
cobaan yang bakal datang menerjang. Tinggal bagaimana si artis itu sendiri
dalam menyikapi dan mengambil tindakan terhadap godaan dan cobaan yang menerpanya.
Jika bisa berpikir lebih cerdas, musti para artis ini bisa memikirkan terlebih
dahulu dampak positif dan negative yang akan ia dapatkan sebelum ia mencoba
menggunakan barang haram ini. Yang pasti karirnya, popularitasnya, keuangannya
akan menurun secara drastis!
Ambil contoh
salah seorang penyanyi, mantan vokalis grup Band Dewa 19, Ari Lasso. Selain di
jerat hukuman rehabilitasi, dikeluarkan dari grup band-nya dan popularitasnya
yang meredup, belum lagi keuangannya keluarganya yang merosot. Membuatnya harus
mulai lagi dari awal ketika ia berhasil keluar dari panti rehabilitas dan
berniat untuk meninggal dunia narkoba.
Lalu ada juga
Andika, mantan vokalis Kangen Band, yang juga terseret dalam narkoba, hingga
berkali-kali. Beberapa seleb yang pernah tertangkap tangan menggunakan narkoba
ini ada yang sebagian benar-benar berniat untuk tidak akan menjamah narkoba
lagi. Namun beberapa lagi malah terperosok lagi dan lagi ke dalam lubang yang
sama.
Berhenti dari
narkoba memang sulit, kata yang pernah menjadi pengguna. Semua tergantung niat
dan kesadaran dari pengguna itu sendiri untuk mau dan ingin lepas dari narkoba
yang menjeratnya. Dan salah satu cara lagi untuk bisa terhindar dan terperosok
lagi ke dalam dunia narkoba adalah dengan menjauhi teman-teman, pergaulan dan
juga lingkungan dimana pengguna pernah mengenal dan mendapatkan barang haram
ini.
Stres mestinya
tidak menjadi alasan untuk para seleb untuk mencoba menggunakan narkoba. Karena
banyak cara lain yang lebih positif untuk mengatasi dan menghilangkan rasa stress.
Seperti melakukan hobi yang disukai para seleb itu sendiri, contohnya
memancing, traveling, membaca buku, main game, memasak atau apapun yang
disenangi. Ini bisa menolong para seleb dan juga kita semua pada umumnya untuk
bisa menghilangkan rasa stress dan bukannya lari pada narkoba.
Bagi seleb yang sudah terlanjur tercebur dalam dunia narkoba tidak ada kata terlambat untuk kembali ke kehidupan yang lebih sehat. Karena banyak tempat rehabilitasi yang telah disediakan dan siap membantu sampai kamu pulih. Dan mungkin para
seleb ini juga perlu diikutsertakan dalam program Badan Narkotika Nasional(BNN) untuk menjadikan tahun 2014 sebagai tahun penyelamatan terhadap pengguna
narkoba dan mewujudkan Indonesia bebas narkoba pada tahun 2015 J
0 comments