Aku Pilih Presiden yang Komitmen Menjaga Lingkungan

By Dewi Sulistiawaty - Juni 12, 2014



Indonesia merupakan negara yang kaya akan kawasan hutannya, dulu. Saat ini nasib hutan sangatlah mengenaskan dari masa ke masa. Hampir setiap saat kita mendengar bahwa kawasan hutan di tebang bahkan di rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Padahal hutan merupakan paru-paru dunia. Tanpa adanya hutan, penghuni bumi tidak akan dapat hidup dengan sehat.

Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang rata-rata wilayahnya merupakan kawasan hutan. Namun kini setiap tahunnya, Aceh kehilangan kawasan hutannya hingga 32.000 hektar. Kerusakan hutan di Aceh masih terus terjadi akibat maraknya industri kayu dan alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan. Tingkat kerusakan hutan di Aceh sudah memasuki tahap yang memprihatinkan.



Selain Aceh masih banyak wilayah lain di Indonesia yang hutannya juga mengalami nasib serupa dengan Aceh. Sebutlah seperti wilayah hutan di Kalimantan. Merusak hutan sama saja dengan merusak kawasan ekosistem leiser. Jika hutan habis di tebang, maka bencana akan sering terjadi. Dan yang akan menjadi korban adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

Hutan-hutan kita butuh perhatian khusus dari pemerintah. Tak cuma pemerintah, namun juga kepedulian dari kita semua. Pilpres tidak alam alagi akan berlangsung. Para aktivis lingkungan pun menyerukan dan mengajak masyarakat untuk memilih capres dan cawapres yang peduli lingkungan dan tidak memperparah kerusakan lingkungan.

Menyelamatkan hutan Indonesia harus menjadi agenda utama capres dan cawapres. Jika mereka tidak berkomitmen lebih baik mereka tidak di pilih, kata seorang aktivis lingkungan pada salah satu media cetak.  
Di sini kita bisa melihat bahwa Prabowo-Hatta, Capres Cawapres No.1 mempunyai visi dan misi yang berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Pertama dengan memulai reboisasi 77 juta hektar hutan yang sudah di rusak dengan system tumpang sari penanaman bamboo, jabon, sengon, sagu, bakau dan tanaman lainnya serta konservasi aneka ragam hayati, hutan lindung, taman nasional dan suaka alam.

Kedua, mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan; dan melindungi keanekaragaman hayati dan flora serta fauna sebagai bagian asset bangsa.

Ketiga, melaksanakan penanaman pohon penghasil kayu oleh rakyat, secara kolektif maupun individual dengan skala maksimak 5 hektar, di dukung oleh pemberian insentif fiscal dan non fiscal.

Keempat, mendorong semua usaha kehutanan dan produk turunannya mendapatkan sertifikat pengelolaan huan/ hasil hutan lestari yang di terima oleh pasar global.

Kelima, mensyaratkan kontribusi pembangunan hutan kota pada lokasi kabupaten/ kota yang ditentukan pemerintah bagi pemegang ijin sewa pakai kawasan hutan untuk tujuan d luar pertanian dalam definisi luas.

Keenam, merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) dan sumber air.

Ketujuh, mendorong usaha batubara, nikel, tembaga, bauksit dan bijih besi menjadi pertambangan yang ramah lingkungan dan social.

Kedelapan, berperan aktif dala upaya mengatasi perubahan iklim global, yang diseimbangkan dengan kondisi Indonesia.

Kedelapan langkah di atas merupakan visi yang sangat tepat pada sasaran dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup, khususnya hutan kita.

Jadi dalam Pilpres 9 Juli 2014 nanti masyarakat harus jeli melihat capres dan cawapres. Presiden dan Wakil Presiden terpilih nanti nya harus mempunyai agenda untuk menjamin keselamatan lingkungan dan tidak sembarangan mengeluarkan izin yang nantinya merusak hutan. Jika Presiden dan Wapres terpilih nanti tidak peduli dengan lingkungan maka kerusakan hutan maka nasib hutan dan lingkungan kita akan semakin parah saja. Yuk, selamatkan Indonesia dan Bumi kita! Jadilah pemilih yang cerdas :)






Sumber foto : Klik pada gambar

  • Share:

You Might Also Like

0 comments