Nggak terasa puasa telah berjalan
lebih dari 10 hari. Selama bulan ramadan ini, saya berusaha untuk memaksimalkan
waktu bersama si kecil, mumpung dia lagi libur sekolah. Saya juga agak pilah
pilih acara yang hendak saya hadiri. Selain ingin menghabiskan waktu bersama si
kecil, saya juga ingin menghemat energi (bilang saja malas keluar, hihihi).
Seperti pagi tadi, saya
benar-benar lagi nggak nafsu makan saat sahur. Jangan bilang karena menu
sahurnya nggak menarik ya manteman, saya masak gulai tahu telur puyuh plus
dendeng loh buat sahur (sisa menu buka puasa kemarin, hihi). Namun entah
mengapa, males banget makan, lagi nggak selera. Jadi sahur tadi cuma pake susu
coklat plus air putih.
Saya baru tahu kalau ternyata dokter gigi
punya spesialis mediknya masing-masing. Seperti yang terdapat di Dental Specialist Clinic Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI). Ada spesialis gigi anak, spesialis bedah mulut (cabut dan implan gigi), spesialis prostodontik (yang membuat gigi tiruan), spesialis periodontik (gusi dan jaringan penyangga gigi), spesialis konservasi gigi (tambal, perawatan saluran akar dan teeth whitening), spesialis ortodontik (kawat gigi), dan lain-lain.
Sejak Desember tahun lalu, RSPI sudah
mengubah Poli Gigi dan Mulut menjadi Dental
Specialist Clinic. Dental Specialist Clinic ini sekarang sudah lebih
terpadu, mulai dari semua perawatan gigi termasuk radiology serta 3D Panoramixnya.
Anak-anak suka sekali bermain,
tiada hari tanpa bermain. Sementara para orangtua lebih suka anak-anaknya
belajar, belajar dan belajar. Maksud orangtua tentu saja agar anaknya kelak
menjadi anak yang pintar dan sukses. Namun memaksakan anak untuk terus belajar
pun tidak baik bagi perkembangan jiwanya. Jadi bagaimana kalau keduanya
dipadukan saja? Iya, memberikan anak bermacam permainan yang sekaligus dapat menambah
pengetahuannya.
Saat ini sudah banyak peralatan bermain atau pun tempat bermain yang memasukkan unsur pendidikan dalam setiap
aktifitas permainannya. Salah satu contohnya adalah KidZania, sebuah tempat
bermain anak, yang mengajak anak-anak beraktifitas sambil berpikir, namun tetap funJ
~ Ramadhan tlah tiba…ramadhan tlah tiba…hati ku gembiraa…~
Senangnya, saya masih diberi
kesempatan untuk bertemu dengan bulan yang penuh berkah dan ampunan ini. Bulan
yang telah ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia J
Untuk menyambut bulan suci
ramadhan ini, apa sih yang mustinya kita persiapkan? Selain mempertebal iman
dan taqwa, kita juga harus mampu menjaga akhlak serta sikap dengan baik, karena
selama puasa kita tidak hanya menahan lapar dan haus saja.
Mengapa
orang menggunakan kartu kredit? Bicara soal kartu kredit, tidak sedikit orang
yang memimpikan‘keindahan’penggunaannya. Beberapa beralasan dengan
menggunakan kartu ini, pembayaran jadi lebih mudah. Selain itu, ada yang
beralasan bisa membeli apa saja, walau sedang tidak cukup uang tunai. Nah,
berikut akan saya rangkum beberapa alasan mengapa orang menggunakan kartu tersebut:
Berdasarkan riset, 80 dari 100
para ibu muda mengatakan bahwa mereka membutuhkan informasi yang lengkap
seputar parenting dari para pakarnya
secara langsung. Walaupun ibu bisa mendapatkan informasi dari berbagai media seperti
majalah, televisi dan internet, namun sepertinya mendengarkan langsung dari
para pakarnya akan terasa lebih komplit.
Dan karena saya termasuk dalam
kategori ibu muda *uhuuk* saya pun setuju dengan pendapat 80 ibu-ibu tersebut :D Mendengar langsung
dari pakarnya lebih asyik, karena kita bisa bertanya langsung, serta mendapat
jawaban langsung juga dari pakarnya, jadi bisa puas J
Apakah saya suka memotret? Jawabnya, iya.
Suka di foto? Jawabannya sama, iya juga *asal jangan dijepret pakai karet
gelang yah* hehe. Saya suka dengan apa pun yang berhubungan dengan photography, yang penting hasilnya
bagus. Kalau ternyata hasil fotonya kurang bagus, biasanya langsung saya 'masukin tong sampah'.
Apalagi kalau yang menjadi objek foto itu adalah saya, nggak boleh jelek dikit
saja, langsung di delete..*dilempar sandal deh!* hehehe.
Ada-ada saja akal para pengedar
narkoba agar dapat dengan mudah mengedarkan barang haramnya ke masyarakat. Sebelumnya
mereka menyelundupkan narkoba dengan cara menyembunyikannya ke dalam
benda-benda dan juga ke dalam tubuh manusia dan hewan.
Dulu modus operandi para pengedar
ini adalah dengan cara menikahi warga negara Indonesia. Setelah menikah, ia
mengajak pasangannya keluar negeri. Lalu saat masih di luar negeri, dia pura-pura
masih ada urusan, dan meminta pasangannya untuk pulang duluan ke Indonesia. Dan
tak lupa menitipkan satu kopernya yang berisi narkoba (kopernya dalam keadaan
terkunci dan pasangannya tidak mengetahui apa yang terdapat di dalam koper). Jika
koper ini mendarat dengan aman di Indonesia maka ia pun pulang dan bebas
memasarkan barang haramnya. Namun bila tertangkap, maka yang ditangkap dan
mendapat hukuman adalah pasangannya, sedangkan dia aman di luar negeri.