Apakah saya suka memotret? Jawabnya, iya.
Suka di foto? Jawabannya sama, iya juga *asal jangan dijepret pakai karet
gelang yah* hehe. Saya suka dengan apa pun yang berhubungan dengan photography, yang penting hasilnya
bagus. Kalau ternyata hasil fotonya kurang bagus, biasanya langsung saya 'masukin tong sampah'.
Apalagi kalau yang menjadi objek foto itu adalah saya, nggak boleh jelek dikit
saja, langsung di delete..*dilempar sandal deh!* hehehe.
Suka dunia photography sebenarnya
belum begitu lama. Mungkin sejak henpon mulai beralih ke smartphone dengan kameranya yang canggih.
Atau sejak saya nikah dan punya anak? Dulu saya sering mengabadikan tiap momen si
kecil dalam bentuk foto maupun video. Jadi kapan pastinya saya tidak begitu ingat,
karena semuanya datang saling berbarengan :D
Namun lambat laun, sejak saat itu saya
jadi suka jepret sana jepret sini. Saya juga mulai mengagumi hasil foto
teman-teman yang nampak elok dipandang, maupun foto jepretan dari para photographer profesional. Akhirnya saya suka
bereksperimen dengan kamera smartphone
yang saya miliki. Jangan tanya mengenai kamera SLR -__-, saya memang belum
punya, namun sudah kepincut untuk bisa memilikinya *doakaan yaa :)
Saat ini sudah banyak aplikasi maupun tips
bagaimana caranya menggunakan kamera smartphone,
agar dapat menghasilkan gambar seperti hasil jepretan dari kamera SLR, tinggal gugling saja :D Jadi
sebelum mendapatkan kamera idaman, saya akan mencoba memaksimalkan jepretan
dari kamera smartphone dulu, itung-itung
pemanasan hehe.
Menurut saya banyak faktor untuk bisa
mendapatkan gambar atau foto yang bagus. Pertama tentu saja kemampuan dari
kameranya sendiri. Semakin bagus kualitas kamera, tentu akan semakin bagus juga
gambar yang dihasilkannya. Lalu kedua, kemampuan dari si empunya kamera.
Walaupun punya kamera yang bagus, tapi jika yang punya kamera tidak bisa
menggunakannya, yah percuma juga dong ya :D
Selain itu, hasil foto juga dipengaruhi
oleh benda yang akan dijadikan objek foto, dan ini adalah jika objek fotonya
manusia. Akan lebih baik jika si objek tampil santai, tidak terkesan kaku atau
terlihat tidak nyaman sehingga gambar yang dihasilkan bisa menjadi kurang bagus
*menurut saya yaa..hehe*
Foto-foto teman dan keluarga J |
Saya suka memotret apa saja, mulai dari foto diri sendiri alias selfie *ehem!*, groufie, fotoin keluarga, teman, bahkan yang paling bikin saya senang adalah jika dapat kesempatan untuk memotret para selebriti kesukaan saya, ataupun orang penting di negeri ini J
Hayoo..siapa yang ngefans sama artis yang satu ini :D |
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Kabinet Indonesia Bersatu |
Presiden Jokowi dan Menteri Andrinof Chaniago |
Untuk mendapatkan gambar yang diinginkan, terkadang tidak bisa langsung didapatkan dengan sekali jepret saja. Saya sering melakukan bidikan hingga berkali-kali, karena mendapatkan gambar yang kadang blur, miring, kurang terang, atau bisa juga karena objek yang hendak saya foto melakukan gerakan yang tiba-tiba, seperti menunduk atau malah garuk-garuk hidung :D
Sedangkan untuk objek foto seperti makanan dan benda-benda tidak bergerak lainnya mungkin masih bisa kita atur, baik tata letaknya maupun pencahayaannya. Iya, letak dan pencahayaan sangat mempengaruhi hasil foto. Sebaiknya letakkan objek foto ke area yang lumayan terang, karena jika terlalu terang juga tidak akan terlalu bagus hasilnya. Lalu bidik objek dari berbagai sudut, sampai menemukan posisi yang tepat dan terlihat bagus untuk dijepret.
French Toast, hasil racikan Chef Norman |
Bitter Ballen, Kedai Ketan Susu Cilandak |
Bebek Utuh, Bebek Kaleyo |
Jamur Tepung, D'Cost |
Waffle, Pancious Pancake |
Saya juga senang memotret bunga dan daun-daun, baik dedaunan hijau maupun yang kering. Pokoknya, apa saja yang menurut saya bisa diabadikan :D Untuk bunga saya atur agar kamera bisa fokus pada bunganya saja.
Nah, kalau yang ini hasil bidikan saya pada beberapa hewan yang ternyata sadar kamera, hehe.
"Haai, liat sini dong!" :D |
Umumnya orang sangat menyukai gambar pemandangan. Saya juga termasuk seorang pengagum gambar pemandangan, apalagi kalau pemandangan itu merupakan hasil dari ciptaan Yang Kuasa. Tiada yang mampu menandingi keindahan dari sentuhan tangan-Nya J
Melakukan perjalanan ke beberapa tempat wisata, seperti ke Pulau Bidadari dan sekitarnya, membuat kekaguman saya semakin bertambah akan indahnya alam ini. Dan saya pun mengabadikannya dalam kamera smartphone saya.
Benteng Mortello di Pulau Kelor |
Jembatan yang ada di Pulau Bidadari |
Pulau Kelor |
Dan seperti yang saya tulis sebelumnya, bahwa saya suka memotret apa saja. Maka jangan heran kalau saya juga suka memotret berbagai kendaraan. Mulai dari kendaraan antik yang saya temui di musium sampai dengan kendaraan yang keren seperti mobil keluaran terbaru.
Ketika berkunjung ke salah satu musium yang ada di TMII, saya melihat sebuah kendaraan bermotor model jaman baheula yang terpajang di sana. Modelnya tidak perlu dipertanyakan lagi, sudah tentu antik dan mungkin terlihat unik bagi yang belum pernah melihatnya, terlihat seperti sepeda kayuh. Motor model ini tentu dulunya sering digunakan oleh generasi pendahulu kita, atau mungkin saja dulu dia malah merajai jalanan di ibukota :D
Sedangkan untuk mobil saya memilih si imut Toyota Agya, yang saat ini sedang menjadi raja dijalanan. Dengan body-nya yang kecil, Toyota Agya mampu melibas jalanan ibukota yang padat kendaraan. Walaupun imut, namun performanya cukup tangguh. Selain harganya yang murah, Toyota Agya juga tidak membutuhkan perawatan yang tinggi, sehingga saat ini mobil yang satu ini banyak di buru oleh konsumen di pasaran.
Toyota Agya (red) |
Interior depan Toyota Agya |
Ternyata kamera smartphone yang saya miliki, bisa dibilang lumayanlah buat menghasilkan gambar yang apik. Iya toh! Belum ada rotan, akar pun bolehlah...xoxo. Yang penting mengerti cara menggunakan kamera smartphone-nya. Selamat mencoba ;)
Sumber : Pribadi, Toyota Astra dan rajatoyota.com
10 comments