ASI

Pentingkah Kebahagiaan Ibu Bagi Kesehatan Anak?

By Dewi Sulistiawaty - Juni 11, 2015

Berdasarkan riset, 80 dari 100 para ibu muda mengatakan bahwa mereka membutuhkan informasi yang lengkap seputar parenting dari para pakarnya secara langsung. Walaupun ibu bisa mendapatkan informasi dari berbagai media seperti majalah, televisi dan internet, namun sepertinya mendengarkan langsung dari para pakarnya akan terasa lebih komplit.

Dan karena saya termasuk dalam kategori ibu muda *uhuuk* saya pun setuju dengan pendapat  80 ibu-ibu tersebut :D Mendengar langsung dari pakarnya lebih asyik, karena kita bisa bertanya langsung, serta mendapat jawaban langsung juga dari pakarnya, jadi bisa puas J

Makanya saya senang banget ketika mendapat undangan dari Mommies Daily untuk bisa hadir pada acara ‘Happy Mommy Healthy Baby’ pada hari Sabtu (30/5) kemarin. Acara ini terselenggara berkat kerjasama Mommies Daily dengan Transpulmin BB Balsam & Kamillosan.


Acara yang diadakan di Hongkong Café Sarinah ini menghadirkan dua narasumber yang sangat ahli di bidang parenting yaitu Ibu Anna Surti Ariani SpSi. MSi. PSi, seorang Psikolog Anak dan Keluarga, serta Dr. Elizabeth Yohmi, SpA, seorang Ketua Satgas ASI IDAI.

Sedikit informasi bagi yang belum mengetahui, bahwa Transpulmin BB Balsam mengandung ekstrak chamomile dan eucalyptol yang efektif meredakan gejala influenza yang ditandai dengan demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan juga nyeri otot. Teksturnya yang lembut sesuai dengan kulit bayi, dan tidak menyebabkan iritasi, serta mampu menghangatkan si kecil sehingga membuatnya nyaman dan bisa tidur dengan nyenyak.


Sedangkan Kamillosan merupakan salep dari Jerman yang sudah dipatenkan, dan sudah lama hadir menemani para ibu yang sedang menyusui.

Ibu Verra
Ibu Verra Oktavianti, Product Manager Transpulmin Balsam dan Kamillosan berharap acara ini dapat memberikan informasi dan memenuhi kebutuhan mommies seputar kehamilan dan parenting, serta juga dapat menggerakkan aksi ASI eksklusif bagi para moms.

Ibu Anna atau yang lebih akrab dipanggil Ibu Nina mengatakan bahwa percaya diri merupakan salah satu pondasi untuk membuat orangtua lebih bahagia.

Ibu Nina
Jika orangtua, khususnya  ibu mengalami depresi maka ada kemungkinan anaknya akan mengalami gangguan psikologis. Biasanya gangguan psikologis yang dialami oleh anak lebih bersifat fungsional, seperti susah diatur, mudah marah dan sering mengamuk. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan ada gangguan perkembangan yang akan dialami si anak. Karena ibu yang mengalami gangguan, punya kecenderungan untuk mengabaikan anaknya, termasuk dalam hal perkembangannya.

Bagaimana sih caranya mengetahui bahwa seorang ibu terkena depresi? Beberapa diantaranya adalah adanya perubahan pada pola makan. Seperti tiap hari selalu tidak nafsu makan atau malah sebaliknya, makan secara terus-terusan.

Lalu bisa dilihat juga dari perubahan pola tidur. Berkurangnya waktu tidur ibu karena tidak bisa tidur, atau malah sebaliknya malah maunya tidur terus.

Suka capek dan malas mengerjakan apa yang biasanya suka  dikerjakan juga merupakan salah satu tanda bahwa ibu bisa saja terkena depresi. Walaupun semua tanda-tanda tersebut tidak memastikan bahwa ibu pasti terkena gangguan, namun ada baiknya agar ibu memeriksakan diri ke dokter J

Bagaimana cara menanggulanginya? Agar jangan sampai ibu melahirkan atau membesarkan anak yang mengalami gangguan psikologis. Pertama tentu saja ibu harus memperbaiki diri dulu agar jangan sampai terkena gangguan psikologis. Ayah dan ibu  harus bisa menjadi orangtua yang baik.

Menjadi orangtua yang baik itu tidak tergantung pada kita mengalami gangguan psikologis atau tidak, tidak tergantung pada kita punya masa lalu yang kelam atau tidak, serta tidak tergantung juga pada tubuh kita normal atau mempunyai kecacatan tertentu.

Kalau kita sudah punya anak, baik yang masih di dalam kandungan ataupun yang sudah dilahirkan, mau tidak mau orangtua harus berusaha menjadi orangtua yang baik. Tidak boleh menyerah, terus belajar dan terus berusaha untuk menjadi orangtua yang lebih baik.

Orangtua yang sudah siap memiliki anak, biasanya sudah memiliki konsep bagaimana untuk menjadi orangtua yang baik bagi anaknya. Setiap orangtua ingin semua yang terbaik bagi anaknya, ingin agar anaknya tumbuh menjadi anak yang sehat, pintar, sukses, bahagia dan banyak lagi harapan lain dari para orangtua.

Untuk mendapatkan semua itu, orangtua harus mengurangi resiko-resiko terjadinya gangguan psikologis. Orangtua haruslah bahagia agar anak-anaknya bisa tumbuh menjadi individu yang bahagia juga. Bagaimana caranya agar orangtua bisa meraih kebahagiaannya?

Pertama adalah sehat. Dengan tubuh yang sehat, maka orangtua akan kuat melakukan apa saja termasuk merawat anaknya. Seperti yang terdapat dalam peribahasa, bahwa ‘Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat’. Maka sehat merupakan salah satu model awal agar kita bisa menjadi lebih bahagia.

Kedua adalah tercukupi. Tercukupi di sini bukan berarti hidup bermewah-mewahan, namun cukup dengan apa yang kita butuhkan. Dan juga bukan berarti bahwa semua yang kita inginkan harus terpenuhi. Tapi apa ‘yang kita butuhkan’, itulah yang terpenuhi. Jangan sampai tidak bisa membedakan mana yang keinginan dan mana yang kebutuhan yaa, karena apa yang kita inginkan belum tentu merupakan sebuah kebutuhan. Mengerti kaan? ;)

Ketiga adalah bersyukur. Bagaimana caranya mengetahui bahwa hidup kita sudah tercukupi? Caranya adalah dengan mensyukuri apa yang sudah kita miliki. Dengan cara bersyukur, kita sudah akan merasakan bahwa semua kebutuhan kita sudah tercukupi.

Lalu yang keempat adalah percaya diri. Jika orangtua tidak punya rasa percaya diri, maka pondasinya pun akan goyah. Ragu-ragu dalam bertindak dan bersikap akan membuat orangtua tidak bisa mencapai kesuksesan. Padahal sebenarnya setiap orangtua mampu melakukan perannya sebagai orangtua, namun karena ketidakpercayaan dirinya, akhirnya membuat orangtua tersebut gagal.

Contoh kepercayaan diri yang terjadi dalam keseharian ibu adalah saat proses menyusui bayi. Ketika seorang ibu mempunyai kekhawatiran tidak bisa menyusui bayinya, maka hormon kortisol (hormon jahat) yang ada dalam tubuh ibu akan menghambat pengeluaran hormon oksitosin yang sebenarnya sangat dibutuhkan dalam proses menyusui.

Namun jika ibu percaya diri, maka tubuh ibu bisa menstimulasi sendiri pengeluaran hormon oksitosin, sehingga ASI pun akan menjadi lancar.

Percaya diri pun dibutuhkan saat merawat si kecil. Si kecil perlu dibiasakan hidup disiplin, seperti disiplin saat makan, mandi, tidur dan bermain. Untuk bisa menerapkan hidup disiplin ini, ibu haruslah menjalankannya dengan percaya diri. Dengan percaya diri yang ibu miliki maka ibu dapat mengenali, memperhatikan dan mengakui sisi positif yang ibu punya. Seperti misalnya, ibu ternyata memilikii karakter yang penuh perhatian, lembut dan sabar.

Yakinlah bahwa semua karakter positif sebenarnya ada dalam diri setiap orangtua. Tinggal bagaimana caranya orangtua untuk lebih mengenali dan memunculkan karakter tersebut.

Lebih lanjut Dr. Elizabeth memberikan pengetahuannya mengenai Ibu dan ASI. Bahwa ASI merupakan anugerah bagi ibu dan bayinya, walaupun terdapat sekitar 2% ibu yang tidak bisa memberikan ASI pada bayinya karena faktor tertentu.

Dr. Elizabeth
ASI Eksklusif itu?
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan juga tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, papaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi mapun tim.

Di Indonesia tingkat pemberian ASI Eksklusif pada bayi masih cukup rendah. Ini mungkin disebabkna karena masih rendahnya pengetahuan ibu akan pentingnya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan bagi bayinya.

Banyak ibu yang merasa bahwa bayinya tidak cukup dengan diberikan ASI Eksklusif saja. Produksi ASI ibu yang sedikit membuatnya merasa bahwa bayinya nanti tidak bisa tumbuh dengan baik atau menjadi kurus. Maka ibu pun menambahkan susu formula pada bayi selain ASI.

Kenapa harus ASI Eksklusif?
Karena ASI memang diciptakan khusus untuk diberikan pada bayi ibu. Komposisi cairan yang terdapat dalam ASI tidak bisa digantikan dengan bahan cairan atau makanan lainnya. Hebatnya lagi, kompisisi cairan yang ada dalam ASI akan berubah sesuai dengan kebutuhan bayi di tiap pertambahan usianya.

Cairan pertama yang keluar dari ASI yaitu kolostrum, merupakan cairan emas yang mengandung protein tinggi , anti body dan anti toxin, yang sangat diperlukan sebagai imun bagi bayi. Seiring dengan pertambahan usia bayi, maka ASI pun akan berubah warna maupun komposisi kandungannya sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi.

Komposisi ASI sangatlah cocok dengan usus pada bayi. Jarang sekali kita mendengar ada bayi yang alergi dengan ASI, yang sering adalah bayi yang alergi terhadap susu sapi.

Dengan memberikan ASI pada bayi, ibu akan melakukan kontak langsung dengan bayinya, seperti sentuhan tangan ibu saat membelai bayinya, kontak mata antara ibu dengan bayinya serta mendengarkan nyanyian ibu, walaupun suara ibunya fals, tetap terdengar merdu di telinga bayinya, hehe. Dan ini semua dapat berfungsi sebagai perangsang otak pada bayi.

Jadi manfaat menyusui bagi bayi adalah selain sebagai nutrisi dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi, dapat juga untuk meningkatkan kecerdasan serta jalinan kasih sayang antara ibu dan bayinya.

Sedangkan manfaat menyusui bagi ibu sendiri adalah dapat meningkatkan kualitas hidup ibu dengan terjadinya perubahan imunologis, neurologis dan metabolisme selama menyusui. Dalam ASI terdapat anti bakteri, anti viral serta anti tumor. Jadi dengan menyusui, ibu dapat terhindar dari penyakit kanker atau tumor yang hendak menyerang.

Semakin lama ibu menyusui maka resiko terkena hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner serta penyakit alzheimer juga akan berkurang.

Agar berhasil menyusui, ibu harus berjuang untuk bisa berhasil. Percaya diri merupakan salah satu cara agar ASI dapat keluar dengan lancar, karena hormon stresnya bisa turun dan hormon oksitosinnya menjadi tinggi.

Kebehasilan menyusui ditentukan sejak proses menyusui dari awal, posisi menyusui, dan peletakan bayi pada posisi payudara yang tepat. Posisi menyusui yang tepat adalah posisi yang dapat membuat ibu merasa nyaman. Cara memposisikan bayi yang benar adalah dengan memposisikan bayi menghadap pada payudara, dan menempel pada ibunya. Posisi yang salah dapat menyebabkan puting menjadi lecet. Penggunaan salep seperti Kamillosan dapat mengurangi lecet dan nyeri pada puting ibu saat menyusui bayi.

Jika terlanjur lecet, maka ibu dapat mengompres payudara menggunakan air hangat dan lakukan pemijatan ringan untuk merangsang pengeluaran hormon oksitosin. Jika perlu lakukan istirahat total dan gunakan pengobatan antibiotik selama 7 hingga 10 hari. Namun jika sudah terjadi abses, ibu harus ke dokter untuk dilakukan tindakan lanjutan.

Namun ternyata ada juga ibu yang mengalami sindrom ASI kurang, yang menyebabkan Berat Badan Bayi Kurang. Tanda-tandanya adalah BB bayi yang bertambah tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan, yaitu kurang dari 500 gram/ bulan. Tanda lainnya adalah selama 2 minggu sejak kelahirannya, BB bayi tidak bertambah, ngompol kurang dari 6 kali/ 24 jam, urine pekat, bau dan berwarna kuning. Jika ini terjadi maka ibu harus kontrol ke dokter anak atau ke klinik laktasi.

Dapat disimpulkan bahwa setiap orangtua mempunyai karakter positif dalam dirinya, tinggal bagaimana caranya orangtua memunculkan karakter tersebut. Salah satu karakter positif yang ada dan harus ada pada orangtua adalah percaya diri. Percaya diri merupakan cara orangtua untuk bisa meraih kebahagiaan. Jika orangtua bahagia maka secara tidak langsung ia akan menularkan rasa bahagia itu pada anaknya. Orangtua akan melimpahkan kasih sayang dan perhatian pada anaknya, sehingga anak bisa tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia. Happy Mommy Healthy Baby J

Foto bersama



Dokumentasi : Pribadi

  • Share:

You Might Also Like

5 comments