Belajar Mengelola Keuangan Bersama Safir Senduk dan Sun Life Financial Indonesia
By Dewi Sulistiawaty - Agustus 03, 2015
Uang merupakan benda ajaib yang
bisa membuatmu menjadi orang kaya yang bahagia, asalkan kamu bisa mengelolanya
dengan baik. Bagaimana sih caranya mengelola keuangan? Nah, PT. Sun Life Financial
Indonesia mengajak saya serta blogger lainnya untuk belajar mengelola dan
merencanakan keuangan bersama pakarnya.
PT. Sun Life Financial Indonesia
yang mempunyai misi untuk membantu masyarakat Indonesia mencapai kesejahteraan
dengan kemapanan keuangan, menghadirkan dua narasumber, yaitu Ibu Elin Waty dan
Bapak Sarif Senduk, di Café XXI Plaza Indonesia pada Sabtu siang, 1 Agustus
2015 kemarin.
Ibu Elin Waty mulai bergabung di
Sun Life Financial pada tahun 2013. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief
Distribution Officer PT. Sun Life Finance Indonesia, dan bertanggung jawab
dalam menetapkan strategi distribusi serta penempatan bisnis baru bagi kelompok
perusahaan Sun Life Financial di Indonesia.
Ibu Elin Waty |
Bu Elin mengatakan bahwa acara
ini terselenggara karena PT. Sun Life Financial Indonesia ingin memberikan dukungannya
terhadap peraturan pemerintah yaitu melalui OJK No.1 Tahun 2013 yang mengatakan
bahwa pemerintah menginginkan perusahaan asuransi memberikan financial literacy pada masyarakat.
Dengan banyaknya PT. Sun Life
Financial memberikan literasi keuangan pada masyarakat, maka diharapkan
masyarakat Indonesia akan memiliki kesadaran untuk mengelola keuangannya dengan
lebih baik.
PT. Sun Life Financial Indonesia
sudah melakukan literasi keuangan ke berbagai macam market, seperti pada mahasiswa, yang diharapkan nantinya akan mampu
mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Lalu literasi keuangan juga diberikan
pada ibu-ibu rumah tangga yang menjalankan bisnis di rumah. Jadi ibu-ibu pebisnis
ini tidak hanya bisa menjalankan bisnis mereka namun juga mampu mengelola
keuangan yang mereka hasilkan dari bisnis ini.
Tak hanya mahasiswa, PT. Sun Life
Financial Indonesia juga memberikan literasi pada siswa-siswa SMK. Dan kali ini,
giliran para Blogger yang akan mendapatkan literasi keuangan. Kenapa Blogger? “Karena
Blogger ini, suka nggak suka bisa mengubah Indonesia lho!” kata Bu Elin.
“Jika Blogger mempunyai informasi
atau pengetahuan yang cukup mengenai keuangan, maka biasanya Blogger akan menulisnya
dalam blog, dan kemudian membagi informasi tersebut ke seluruh pembacanya di
seluruh dunia. Dengan begitu para pembaca yang ada di Indonesia pun dapat
belajar bagaimana mengelola keuangan dengan lebih baik,” jelas Bu Elin lagi.
Bu Elin yang merupakan alumnus
Universitas Atmajaya dan sudah memiliki 2 orang anak ini kemudian memperkenalkan
PT. Sun Life Financial kepada teman-teman Blogger.
PT. Sun Life Financial merupakan
perusahaan asuransi jiwa yang berkedudukan di Toronto, Canada, dengan CEO-nya
Bapak Dean A. Connor. Per 31 Desember 2014 kemarin, PT. Sun Life Financial
sudah memiliki karyawan sebanyak 28.515 di dunia, dengan jumlah agen sekitar 109.745.
Tahun ini PT. Sun Life Financial merayakan
ulang tahunnya yang ke-150 di dunia. Hingga saat ini PT. Sun Life Financial
sudah memiliki operasi besar di Canada, Amerika Selatan, Inggris, Irlandia, Asia
(Hongkong, Philippine, Japan, China, Indonesia, India, Malaysia, Vietnam), dan beberapa
negara lainnya.
Sedangkan untuk saham, PT. Sun
Life Financial sudah terdaftar di New York Stock Exchange dan Philippine Stock
Exchange, dengan total dana yang dikelola adalah sekitar 813 Miliar Dolar.
Banyak penghargaan yang sudah
diraih oleh PT. Sun Life Financial, seperti 50 Best Corporate Knights’2011, listed
on FTSE4Good Index, Canada’s Most Trusted Brands 2011, dan yang paling
membanggakan adalah ketika mendapat penghargaan 100 World’s Most Sustainable
Global Company in 2012. Kenapa?
“Karena ketika terjadi krisis
dunia pada tahun 2008. PT. Sun Life Financial merupakan salah satu perusahaan
global yang tidak terkena dampaknya sama sekali,” jelas Bu Elin.
Di umurnya yang telah mencapai
150 tahun, PT. Sun Life Financial bukan saja merupakan perusahaan yang sudah ‘tua’
dan berpengalaman, namun juga mampu melewati berbagai krisis dunia yang sering
melanda.
Apa yang membuat PT. Sun Life
Financial bertahan selama itu? Karena PT. Sun Life Financial selalu
mengutamakan customer-nya. PT. Sun
Life Financial selalu memperhatikan dan memastikan bahwa customer tersebut mengerti bagaimana mengelola keuangan mereka
dengan lebih baik.
Di Indonesia sendiri, PT. Sun
Life Financial sebenarnya sudah ada sejak tahun 1907, namun kemudian keluar
dari Indonesia karena gejolak perang dunia kedua yang terjadi pada tahun 1942. Dan
pada tahun 1995, PT. Sun Life Financial kembali resmi beroperasi lagi di
Indonesia.
Visi PT. Sun Life Financial
Indonesia adalah menjadi salah satu dari 10 perusahaan asuransi jiwa terbesar
di Indonesia. Sedangkan misinya adalah membantu keluarga Indonesia mencapai
kesejahteraan dengan kemapanan finansial, dengan nilai-nilai yang ditanamkan
yaitu : integritas, keikutsertaan, fokus pada nasabah, unggul, bernilai dan
berinovasi.
Di Indonesia, PT. Sun Life
Financial Indonesia memiliki jalur distribusi yang kuat. Dua jalur distribusi
yang digunakan adalah jalur distribusi keagenan dan distribusi partnership (bank). Untuk distribusi
keagenan, PT. Sun Life Financial Indonesia sudah memiliki 89 kantor pemasaran
konvensional dan 40 kantor pemasaran syariah di 56 kota di seluruh Indonesia.
Dan PT. Sun Life Financial
Indonesia merupakan perusahaan asuransi pertama yang mendapatkan sertifikasi
berupa ijin dari MUI untuk mewaqafkan hasil dari investasinya.
‘Jika nasabah bisa memiliki pilihan untuk membeli sesuai dengan apa yang
mereka percaya, maka mereka akan menjadi bahagia.’
Ini merupakan salah satu bentuk
kepedulian PT. Sun Life Financial Indonesia terhadap customer-nya J
Bentuk lain dari kepedulian PT. Sun
Life Financial Indonesia adalah dengan diadakannya Sun Bright (peran PT. Sun Life
Financial Indonesia di masyarakat). Sun Bright, dalam bentuk kerja sama dengan
Yayasan Bina Karakter Tunas Muda, Financial Planning Standard Boards Indonesia
(FPSB Indonesia), ILO dan Bank Indonesia, untuk mengadakan literasi keuangan
bagi masyarakat.
Sun Bright, juga melakukan
penggalangan dana dan donasi untuk Palang Merah Indonesia di Jawa Tengah serta
mendukung upaya peningkatan nutrisi anak dan keluarga Indonesia.
Yuk, Kelola Keuangan dengan Bijak!
Safir Senduk merupakan seorang
perencana keuangan yang memiliki sertifikasi CFP (Certified Financial Planner). Selain mempunyai misi untuk membantu
masyarakat dalam merencanakan keuangan – dengan biro keuangan yang
didirikannya, Safir Senduk juga telah menulis buku mengenai perencanaan
keuangan.
Bapak Safir Senduk |
Safir juga menguasai Ilmu Grafologi,
yaitu ilmu menganalisa karakter seseorang lewat tulisan tangannya. Safir
mengatakan bahwa gaya seseorang mengelola keuangannya, bisa terlihat dari
tulisan tangannya J
***
Dari manakah kekayaan seseorang
bisa dilihat? Apakah dari profesinya? Gaji yang dimilikinya? Ataukah jabatan
yang disandangnya?
Profesi, gaji, jabatan,
kepopuleran, banyaknya barang konsumtif yang dimiliki, dan lain sebagainya,
tidak bisa dijadikan acuan bahwa seseorang itu adalah orang kaya.
Secara logika, karyawan mempunyai
penghasilan yang lebih terbatas. Sebaliknya pengusaha mempunyai penghasilan
yang tidak terbatas. Namun walaupun pengusaha memiliki penghasilan yang tidak
terbatas, banyak diantaranya yang tidak mampu mengendalikan pengeluarannya.
Seringkali kita melihat bahwa karyawan lebih suka melakukan investasi
dibandingkan pengusaha, sehingga karyawan terlihat lebih kaya dibandingkan
pengusaha.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa
kekayaan seseorang hanya bisa dilihat dari seberapa banyak investasi yang
dimilikinya.
Karakter pribadi yang kita miliki
juga berpengaruh terhadap cara kita mengelola keuangan. Karakter pribadi
ditentukan oleh apa yang ada dalam pikiran kita, yaitu otak kita. Otak kiri dan
otak kanan memiliki fungsi yang berbeda.
Otak kiri berhubungan dengan
logika, sedangkan otak kanan berhubungan dengan insting. Otak bekerja sesuai
dengan kebutuhan. Jika kita melakukan hal-hal yang membutuhkan logika maka yang
bekerja adalah otak sebelah kiri. Dan jika kita sedang melakukan hal-hal yang
membutuhkan insting, maka yang bekerja adalah otak sebelah kanan.
Setiap orang memiliki otak yang
dominan. Ada yang dominan dengan otak kiri, dan ada yang dominan dengan otak
kanan. Orang yang dominan otak kiri biasanya senang untuk menjadi spesialis dan
biasanya hanya memiliki penghasilan yang besar dari satu atau dua sumber.
Sedangkan yang dominan otak kanan cenderung menjadi generalis, dan mempunyai
banyak keahlian sehingga memiliki penghasilan dari banyak sumber J
Manakah yang lebih bagus? Otak
kiri atau otak kanan?
Orang yang kuat di otak kiri
cenderung lebih perhitungan dalam berbagai hal, termasuk pengeluaran. Sedangkan
orang yang kuat otak kanan cenderung lebih boros.
Otak kiri dan otak kanan sama manfaatnya.
Yang penting adalah kita harus bisa menyeimbangkan antara otak kiri dan otak
kanan serta harus bisa menempatkannya secara tepat.
Bagaimana cara menguatkan dan
menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan?
Jika kamu kuat di otak kiri
(logika) dan lemah di otak kanan, maka kamu butuh rileks dan ‘sedikit santai’.
Sedangkan jika kamu kuat di otak kanan (insting) dan lemah di otak kiri, maka
kamu butuh disiplin dan ‘serius dikit’ J
“Pada suatu hari ada seorang yang cenderung otak
kiri datang ke saya. Ia mengatakan bahwa ia merokok. Ia pernah membaca bahwa
merokok dapat mengurangi umur selama 11 menit, tapi ia juga pernah membaca kalau
tertawa dapat menambah umur selama 15 menit. Jadi bagaimana kalau ia merokok
sambil tertawa saja? Ia bahkan untung 4 menit!” kata Pak Safir sambil tersenyum
jenaka.
Hehehe… ada-ada saja yah! Jadi sebenarnya
banyak hal dalam hidup kita yang tidak butuh dihitung :D
Bagaimana caranya mengelola cashflow atau arus keluar masuk uang?
Tanggal tua dan tanggal muda
hanya berlaku bagi mereka yang memiliki penghasilan sekali sebulan. Penghasilan
yang kita dapat perlu dikelola. Ada tiga macam cara mengelola cashflow, yaitu:
1. Miliki investasi sebanyak mungkin
Ada 3 golongan orang dengan cara ia mengelola
keuangannya (cashflow-nya),
- Golongan orang miskin : Uang masuk sama dengan
uang keluar.
- Golongan orang menengah : Uang yang masuk
sebagian kecil digunakan untuk barang konsumtif, dan sisa uangnya dihabiskan.
- Golongan orang kaya : Uang yang masuk, seperempatnya
digunakan untuk barang konsumtif, lalu seperempatnya lagi untuk harta produktif
(dana pendidikan, reksadana, asuransi, dan lain-lain), dan sisanya dihabiskan.
Jadi walaupun
punya penghasilan besar, jika mempunyai cashflow
seperti golongan orang miskin, maka kamu tidak akan pernah menjadi orang kaya.
Tak peduli
seberapa besar penghasilanmu, jika kamu menerapkan cashflow seperti golongan orang kaya, maka tidak ada kata tidak
mungkin, bahwa kamu akan menjadi orang kaya J
Ada banyak
pilihan investasi, namun pilihlah investasi yang memiliki banyak kelebihan dari
segi bisnis. Berikut 3 investasi yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan
investasi yang lain, yaitu:
1. Saham
di pasar modal.
Dengan
memiliki saham, sama saja dengan kita memiliki perusahaan atau bisnis, tanpa
kita perlu repot membangun perusahaan tersebut dari awal. Ada 2 keuntungan yang
bisa didapatkan jika memiliki saham, yaitu jika perusahaan mengalami
keuntungan, maka kita pun akan dapat keuntungan (deviden). Sedangkan
penghasilan kedua bisa kita dapatkan dengan menjual kembali saham tersebut
dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli (untung modal/ capital gain).
2. Investasi
via Manajer Investasi.
Kita
berinvestasi, di mana uang kita dikelola oleh pihak ketiga yang ahli dalam soal
investasi. Kelebihannya adalah kita ibaratkan punya pakar investasi yang
bekerja untuk kita. Investasi via Manajer Investasi saat ini di pasaran ada 2,
yaitu reksadana (perusahaan asset manajemen) dan unit link (perusahaan
asuransi).
Tips
memilih investasi via Manajer Investasi :
- Perhatikan
reputasi perusahaan Manajer Investasi. Untuk Unit Link, lihat seberapa lama
perusahaan tersebut berdiri, dan seberapa banyak perusahaan tersebut melewati
gelombang naik turunnya ekonomi. Sedangkan untuk reksadana lihat kondisi
Manajer Investasi, siapa saja orang-orang yang bekerja pada perusahaan
tersebut.
- Perhatikan
kemana Manajer Investasi tersebut berinvestasi. Manajer Investasi yang ‘oke’
adalah yang membeli saham-saham yang bisa melewati berbagai masa turun naiknya
ekonomi (seperti saham retail, dan lain-lain).
- Perhatikan
prestasi yang didapatkan Manajer Investasi tersebut di masa lalu.
3. Properti.
Ada 2 kelebihan
investasi property, yaitu bisa dijual kembali, dan sebelum dijual bisa
disewakan. Kekurangannya Cuma satu, yaitu tidak mudah untuk dijual.
Jika kamu
tidak pernah punya pengalaman dalam jual beli properti, jangan pernah membeli properti
untuk investasi hanya karena pertimbangan harganya akan naik di masa datang.
Harganya memang akan naik di masa datang, namun jika kamu ingin jual, maka
tidak akan mudah untuk dijual kembali.
Jadi jika
ingin membeli properti, sebaiknya untuk disewakan saja. Kalaupun nanti akan
terjual, maka anggap saja itu sebagai bonus.
Tips
menyewakan properti :
- Frekuensi
sewa pendek. Sewakan perbulan, perminggu ataupun harian.
- Sewakan
kepada banyak tenant. Jika ingin
memiliki penghasilan maksimal, sewakan secara multi tenant, seperti kos-kosan.
Hindari
investasi yang tidak jelas agar uang kita tidak lenyap! Waspada terhadap
investasi bodong atau tipu-tipu. Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam
investasi yang bersifat penipuan, yaitu penawaran bunga yang sangat tinggi, menjanjikan
hasil cash bulanan, dijamin tidak
akan rugi, ada bonus jika dapat member
baru, dan presentasi dengan skema yang tidak masuk akal atau tidak jelas.
2. Siapkan dana untuk masa depan
Pos-pos pengeluaran besar di masa depan yang harus
disiapkan :
a. Dana untuk menikah
b.
Rumah beserta isinya
c.
Dana pendidikan
d. Dana pensiun (bisa berupa investasi seperti
bisnis sendiri, properti yang disewakan, investasi di surat berharga atau di
reksadana dan unit link).
3. Atur Pengeluaran
“Hidup itu
indah. Yang bikin ribet itu adalah tagihan-tagihannya!”
“Dalam hukum Newton,
tekanan berbanding lurus dengan gaya. Artinya jika hidup anda penuh tekanan,
mungkin karena hidup anda kebanyakan gaya!” kata Safir Senduk. Hihihi…
Intinya, uang
keluar itu lebih mudah dibandingkan dengan uang yang masuk. Berikut 5 kiat
untuk mengatur pengeluaran ala Safir Senduk.
1. Ketahui di mana letak keborosan kita, lalu
kurangi pelan-pelan. Laki-laki dan perempuan memiliki boros yang sama. Jika
laki-laki jarang belanja, namun sekalinya belanja harganya mahal, sedangkan
perempuan suka belanja yang banyak, namun selalu mencari yang harganya murah
atau diskonan. Laki-laki umumnya boros di hobi, sedangkan perempuan umumnya
boros di penampilan :D Jadi cobalah untuk mengendalikan keborosan masing-masing.
2. Kendalikan keinginan kita. Pengeluaran setiap
orang itu ada tiga, yaitu wajib, butuh dan ingin. Contoh wajib: wajib beli
beras. Contoh butuh: jika punya motor maka butuh beli bensin. Contoh ingin:
ingin beli perhiasan. Wajib dan butuh ada batasnya, sedangkan ingin tidak ada
batasnya.
Makanya kendalikanlah keinginanmu. Bagi yang bisa
mengendalikan keinginannya maka ia bisa mengendalikan pengeluarannya.
Lakukan pertimbangan saat membeli. Pertimbangan secara
rasional (harga, kualitas, fitur, terpercaya), jangan dengan emosional
(terlihat bagus, suka, brand, dan
lain-lain).
3. Lakukan prioritas pada keuangan. Seperti cicilan
utang (30% dari penghasilan), tabungan dan investasi (10% dari penghasilan),
premi asuransi (10% dari penghasilan) dan biaya hidup (50% dari penghasilan).
4. Miliki asuransi. Karena asuransi bisa membuat
kita membayar pengeluaran-pengeluaran dadakan yang sifatnya tidak terduga namun
harganya cukup mahal, seperti biaya rumah sakit. Asuransi itu ibarat payung.
Payung tidak menjamin hujan tidak akan turun, tapi akan menjamin kalau kita
tidak akan basah jika ada hujan.
5. Hati-hati dengan SALE! Baik itu Midnight Sale,
New Year Sale, atau Sale apapun itu namanya, jangan sampai tergoda. Karena
belum tentu yang di Sale itu benar-benar Sale lho! Jadi jangan sampai gelap
mata ya :D
Secara teori mungkin terlihat
mudah yah, namun ketika sudah dipraktekkan, susaahnya minta ampuun. Apalagi
dalam hal mengendalikan keinginan. Bagi yang hobi blanja blinji, mungkin butuh
waktu. Pelan-pelan mulai mengurangi kebiasaan ini, biar bisa masuk dalam
golongan orang kaya yang bahagia :D
Mau berinvestasi pun musti
pintar-pintar agar jangan sampai tertipu investasi bodong alias tipu-tipu.
Perlu dicermati dengan baik, investasi mana yang bagus dan mana yang tidak. Yang
pasti adalah memilih berinvestasi pada perusahaan yang sudah berpengalaman dan
terpercaya sejak lama J
Mengelola keuangan dengan cara
yang baik dan benar itu sangat dianjurkan, karena akan bermanfaat untuk masa
depan yang lebih baik pula. Yuk, mulai belajar mengelola keuangan dengan lebih
bijak J
Untuk informasi yang lebih
lengkap lagi mengenai PT. Sun Life Indonesia bisa kunjungi website www.sunlife.co.id atau di Fanpage Facebook
Sun Life Financial Indonesia dan Twitter @SunLife_ID. Sedangkan untuk yang mau
bertanya lebih lanjut mengenai tips-tips keuangan dari Safir Senduk, bisa lihat
di Facebook Safir Senduk atau di Twitter @SafirSenduk J
Foto : Pribadi
22 comments
sayang banget aku gak bisa ikutan, untungnya bisa baca nih di postingannya
BalasHapusWah, sayang ya Mba. Semoga artikelnya bisa membantu ya Mba :)
HapusLengkap banget infonya Mbak. Saya masih belum buat postingannya euy. Seru banget kemaren ya acaranya. :D
BalasHapusMakasiiih Mas :)
HapusBener banget, banyak ilmu yang saya dapatkan :D
lha, dia udah posting aja
BalasHapuslengkap bener :)
safir senduk emang bener2 motivator
cara penyampean materi beliau keren banget...
Hahaha mumpung mash anget Mas :)
HapusIya, belio nyampeinnya enak ya, ngomong soal keuangan jadi kliatan nggak berat :D
Akhirnya terbuka juga solusi mengatasi keuangan. Intinya adalah investasi tapi sebagai blogger bisa juga sebagai investasi dimasa depan.
BalasHapusIya Mas. Terima kasih sudah berkunjung ya :)
HapusLengkap banget reportasenya, mak. Walau ga bisa hadir, jadi tetap bisa dapat informasinya. Terima kasih ^_^
BalasHapusMakasiiih Mbaa *tutup muka pake mouse
Hapusbaca saja artikelnya Mba, semoga bisa membantu ya :)
Komplit banget reportasenya mak. Patut diapresiasi nih upaya Sun Life dalam menumbuhkan masyarakat sadar finansial.
BalasHapusMakasiih Mbaa. Bener Mba, kita yang awam mengenai keuangan jadi mengerti ya :)
HapusMakasih reportasenya Teh 😁
BalasHapusKita sbg blogger, investasinya apa ya? :)
Sama-sama Teh :)
HapusKita...hmm... bisa apa saja Teh. Kalau bisa seperti yang dibilang Mas Safir Senduk, yang harga investasinya nggak bakal turun :D
jadi terinspirasi untuk buru buru nulis :)
BalasHapusSemanagaat Maas :)
HapusInformasinya bagus sekali, Mohon izin di sharing ya
BalasHapusTerima kasih Mbaa. Monggo :)
HapusWuih, komplit banget ini. Beberapa bikinku tertawa. Safir Senduk itu humoris ya? *bukan salah fokus lho*
BalasHapusMakasiih Mbaa :)
HapusIya, beliau humoris, jadi enak nyampain bahasannya :D
perkembangan Finansial saat ini sedang mealju pesat, btw artikelnya bermanfaat banget. Thanks :)
BalasHapusIya, musti belajar terus :)
HapusMakasiih ya ^^