Inovasi Pencahayaan Pintar dari Philips untuk Indonesia
By Dewi Sulistiawaty - September 26, 2015
Ini kali kedua saya berkunjung ke
Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, setelah sebelumnya menyaksikan
sebuah pameran otomotif terbesar di Indonesia di sini. Untuk kunjungan yang
kedua ini saya hadir dalam acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh
Philips Lighting Indonesia.
Dalam acara yang dilaksanakan
pada hari Selasa, 22 September 2015 ini, Philips memperkenalkan solusi
pencahayaan pintar yang inovatif di Indonesia. Berbagai inovasi dan fitur baru
dengan menggabungkan teknologi digital, dipamerkan oleh Philips di beberapa stand yang ada di sana.
Dan pada acara ini saya juga baru
tau kalau ternyata semua sistem pencahayaan di ICE BSD City ini menggunakan
Philips Lighting Indonesia. ICE merupakan gedung pameran yang terbesar di Indonesia,
dengan luas lahan sebesar 22 hektar.
ICE memiliki 10 exhibition hall seluas 50.000 m2,
plus 50.000 m2 untuk area
pameran di luar ruangan. Lalu ada convention hall seluas 4000 m2
yang terbagi menjadi 4 ruang, 33 ruang meeting dan lobi seluas 12.000 m2.
Belum lagi dengan area parkir yang bisa menampung hingga 5000 mobil.
Bisa dibayangkan berapa banyak pencahayaan
yang harus diaplikasikan oleh manajamen ICE untuk bisa menyinari semua
fasilitas yang ada. Philips telah memasang luminer LED sebanyak 20.000 titik
lampu untuk menyinari bagian dalam dan luar ruangan di ICE BSD City.
Ibu Gabrielle Angriani |
Ibu Gabrielle Angriani, Marketing
Manager ICE mengatakan, dengan menggunakan produk lighting Philips yang hemat energi, mereka mampu menghemat biaya
operasional untuk pengelolaan gedung ICE. Selain itu, sistem pencahayaan dari Philips
telah membuat ICE terlihat lebih indah dan megah.
Sedangkan Bapak Chandra
Vaidyanathan, Senior Vice President & Country Manager Philips Lighting
Indonesia mengatakan bahwa Philips secara global telah berkomitmen untuk membawa
inovasi yang bermakna dan dapat meningkatkan kehidupan masyarakat.
Mrs. Chandra Vaidyanathan |
Dan inovasi bermakna ini bukan
hanya terbatas dalam hal teknologinya saja, namun lebih dari itu, juga dapat memberikan
ide-ide baru, pendekatan baru serta solusi baru, yang membuat kehidupan
masyarakat menjadi lebih produktif, lebih bermakna, serta berkelanjutan.
Banyak sekali produk pencahayaan yang
bisa dipilih dari dari Philips, baik untuk outdoor
seperti monumen, landmark, taman
dan jalan, maupun untuk indoor seperti
untuk rumah, hotel, industri dan area-area komersil lainnya.
Philips tidak hanya melakukan
kerjasama dengan kota-kota besar yang memiliki sumber listrik yang besar, namun
juga dengan kota-kota yang tidak memiliki sumber listrik. Untuk itu teknologi
pencahayaannya menggunakan teknologi solar panel atau energi surya.
Salah satu terobosan teknologi dalam
pencahayaan adalah dengan penggunaan teknologi LED. Teknologi LED tidak hanya membuat
pencahayaan menjadi lebih terang, namun juga memiliki konsumsi energi yang
sangat rendah.
Saya sendiri dibuat takjub dengan
inovasi berbagai macam lampu yang dipamerkan di kedelapan stand yang ada di sana. Ada stand
yang memamerkan pencahayaan untuk kamar khususnya kamar anak, stand pencahayaan untuk dapur, stand pencahayaan untuk ruang tamu, pencahayaan
untuk toko, lampu untuk penerangan jalan, pencahayaan untuk kamar hotel, pencahayaan
untuk ruang pertemuan atau meeting
dan pencahayaan untuk industri.
Pencahayaan untuk kamar tidur
Pencahayaan untuk kamar tidur |
Lampu belajar dengan teknologi LED |
Cukup dibalik untuk menghidupkan lampunya. |
Menggunakan sensor gerak untuk menghidupkan lampunya |
Untuk lampu gantung ini, bisa menghasilkan 3 macam pencahayaan, hanya dengan menggunakan saklar yang biasa kita gunakan di rumah. Terbuat dari bahan yang tidak mudah panas, sehingga aman untuk anak-anak.
Pencahayaan untuk ruang dapur
Sistem pencahayaan untuk area dapur ini lebih menonjolkan desain dari lampunya.
Lampu gantung untuk dapur |
Lampu gantung ini disebut Ledino, yang jika tiap di switch dapat menghasilkan pencahayaan yang berbeda-beda. Bahkan ketinggian kabelnya juga bisa diatur sesuai keinginan kita. Bahannya terbuat dari alumunium diecast, yang tahan korosi, tahan karat dan mudah dibersihkan. Dengan menggunakan teknologi LED, lampu ini juga tidak akan mengeluarkan panas.
Bagian bawah piring yang diberi pencahayaan |
Tatakan gelas |
Lampu Essential Spot, yang dapat diatur arah pencahayaannya |
Cuma 3W dan 5W, namun cahayanya sangat terang |
Pencahayaan untuk ruang tamu
Untuk lampu bohlamnya, Philips memamerkan teknologi scene swicth, yaitu dapat menghasilkan dua sinar pencahayaan, yaitu putih atau kuning, dengan satu kali klik. Dapat dilihat pada gambar di atas, bahwa dengan membeli bohlam seharga hamburger, bola golf dan seharga pulpen, kita dapat menggunakan lampu Philips hingga 15 tahun.
Pencahayaan untuk lampu jalan
Untuk lampu jalan, Philips memperkenalkan CityTouch Apps, yaitu sistem yang berbasis web, yang memusatkan pemantauan dan pemeliharaan dari jarak jauh sehingga tidak memerlukan pemeriksaan secara fisik. Dengan apps ini, pengelolaan terhadap lampu jalan menjadi lebih efisien.
Lalu juga ada lampu jalan yang menggunakan solar panel atau energi surya. Ini dapat diaplikasikan untuk daerah-daerah yang belum memiliki sumber listrik.
Penampung energi surya |
Pencahayaan untuk hotel
Menggunakan pencahayaan dynalite, yaitu dapat mengontrol efek pencahayaan sesuai keinginan dan terintegrasi dengan sistem lain seperti audio visual, tirai, kontrol suhu dan sistem manajemen gedung.
Tombol Acunbra dengan sistem sensor |
Tingkat pencahayaan dapat diatur sesuai keinginan, via apps |
Pencahayaan untuk ruang meeting
Sama seperti hotel, untuk ruang meeting juga menggunakan pencahayaan dynalite. Semua sudah terintegrasi dengan semua jaringan yang dibutuhkan pada ruang meeting, seperti proyektor dan keredupan lampu.
Lampu yang dapat diatur tingkat keredupannya |
Tombol Acunbra di ruang meeting |
Pencahayaan untuk industri
Pencahayaan untuk industri memakai produk lampu yang lazim digunakan untuk industri yang bisa diletakkan di ketinggian sekitar 5 meter atau lebih. Lampu bisa berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya atau disebut juga teknologi zippy dan bisa 'on' 'off' secara individual. Lampu ini juga bisa dilakukan proses peredupan hingga beberapa level atau dimming.
Sama seperti pencahyaan untuk hotel dan ruang meeting, untuk industri ini, pengontrolan pencahayaannya juga dapat menggunakan 3 cara, yaitu menggunakan tombol acunbra, remote control atau apps.
Pintarnya lampu ini juga dapat dilihat di saat ruangan terdapat banyak bukaan sehingga ruangan menjadi terang akibat cahaya dari luar, maka lampu secara otomatis akan melakukan proses dimming. Dengan ini kita dapat menghemat energi hingga 75% dibandingkan yang konvensional.
Cahaya dari lampu yang dihasilkan oleh teknologi LED ini memiliki penyebaran yang sangat luas, sehingga ketika di pasang tidak memerlukan jarak yang dekat antara titik lampu yang satu dengan yang lain. Dengan ini kita tidak butuh banyak titik lampu untuk dipasang.
Peredupan menggunakan remote control |
Pencahayaan untuk toko atau retail
Pencahayaan yang bagus pada retail/ toko sangat membantu nilai tambah dari produk yang hendak di jual. Produk yang ingin kita jual, saat display harus dapat menampilkan warna asli dari produk tersebut. Maka lampu sorot dari Philips ini adalah solusinya. Teknologi LED pada lampunya tidak membuat panas, sehingga tidak merusak produk.
Lampu dapat di geser dan diputar |
Lampu dapat membuat fokus terhadap produk yang ingin ditonjolkan |
Selain lampu yang bisa di scene switch, saya juga tertarik dengan lampu yang bisa dimming. Sayang, untuk produk yang satu itu, belum tersedia untuk produk rumah tangga. Padahal kalau ada, selain terlihat keren, juga dapat menghemat energi. Tapi saya salut dengan Philips yang terus berinovasi untuk memberi kemudahan terhadap masyarakat, dengan harga produk yang berusaha untuk diminimalisir sehingga bisa terjangkau oleh seluruh masyarakat J
4 comments