Credit by. diabetes-article.com |
Jumlah penderita diabetes di
dunia terus meningkat tiap tahunnya. Bahkan sejak tahun 80-an hingga tahun 2015,
angkanya meningkat hingga 4 kali lipatnya. Diprediksi angka ini akan terus
bertambah jika tidak segera ditanggulangi.
Informasi ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Lily S. Sulistyowati, MM di Ruang Rapat Gedung PTM, Ditjen P2P Kemenkes Jakarta, pada hari Jumat kemarin (1/4/2016).
dr. Lily S. Sulistyowati, MM |
Ada 2 tipe diabetes :
- Diabetes tipe 1 (biasanya diderita sejak masih
kanak-kanak).
Penyebab
diabetes ini tidak diketahui dan tidak dapat dicegah. Tubuh benar-benar
berhenti memproduksi insulin, sehingga penderita sangat bergantung pada terapi
insulin untuk kelangsungan hidupnya.
- Diabetes tipe 2.
Bentuk umum yang
diidap hampir 90% penderita diabetes di seluruh dunia. Pankreas menghasilkan
insulin dalam jumlah yang tidak memadai, atau tubuh tidak mampu menggunakan
insulin yang tersedia dengan benar.
Jika masalah diabetes (tipe 2) ini tidak terkontrol dan tidak segera diobati,
maka dapat menimbulkan komplikasi dan masalah lainnya, seperti penyakit
jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal, serta penyakit mematikan lainnya.
Walaupun diabetes bukanlah
penyakit tidak menular, namun diabetes merupakan penyumbang angka kematian
tertinggi di dunia. Di Indonesia sendiri, diabetes berada diurutan ketiga
penyebab kematian, setelah stroke dan penyakit jantung.
Untuk itulah diabetes yang
merupakan Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi fokus dunia. WHO bahkan mengeluarkan
Rencana Aksi untuk Pencegahan dan Pengendalian PTM 2013-2025, dimana diabetes
menjadi salah satu dari empat prioritas PTM. Dan ditargetkan pada tahun 2030
nanti, jumlah angka kematian akibat PTM, termasuk diabetes akan terus berkurang.
Sebenarnya diabetes dapat dicegah
atau paling tidak ditunda kejadiannya, dengan upaya pencegahan sedini mungkin. Faktor
perilaku hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya aktifitas fisik, kurang
mengkonsumsi sayur dan buah, lebih suka mengkonsumsi minuman beralkohol dan
merokok, dan lain sebagainya ini harus segera diperbaiki. Masalah gizi juga
menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah penderita PTM. Karenanya 80% penderita
diabetes terdapat di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Diabetes bukan saja mengenai
masalah kesehatan, namun juga memberikan dampak pada perekonomian si penderita
dan keluarganya, serta bagi sistem jaminan kesehatan dan perekonomina negara,
akibat biaya kesehatan langsung, serta hilangnya produktifitas.
Siapa saja yang berisiko terkena
diabetes?
- Riwayat keluarga.
Faktor genetik bisa menjadi salah satu risiko seseorang terkena diabetes, namun ini dapat di cegah dengan menjalankan pola hidup sehat sedini mungkin.
Faktor genetik bisa menjadi salah satu risiko seseorang terkena diabetes, namun ini dapat di cegah dengan menjalankan pola hidup sehat sedini mungkin.
- Usia.
Bertambahnya usia, terutama usia di atas 40 tahun, dan ini mungkin disebabkan semakin menurunnya aktifitas fisik di usia ini.
- Kegemukan/ obesitas.
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama penyebab diabetes. Banyaknya jaringan lemak dapat menyebabkan semakin resistennya sel terhadap insulin.
- Kurangnya aktifitas fisik.
Aktifitas fisik dapat membantu tubuh untuk mengontrol penggunaan glukosa sebagai energi, serta dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin.
- Diet yang tidak sehat.
Diet kaya kalori, lemak jenuh dan gula, serta rendah serat, dapat menyebabkan peningkatan berat badan, sehingga berisiko terkena diabetes.
- Memilki tekanan darah tinggi.
80% kejadian diabetes dapat
dicegah! Lakukan upaya pencegahan di mulai dari sekarang.
Berikut 4 cara tepat melawan
diabetes :
1. Mengkonsumsi
makanan sehat dan gizi berimbang.
Konsumsi sayur
dan buah minimal 5 porsi per hari. Kurangi konsumsi gula dan hindari makanan/
minuman yang manis atau berkarbonasi.
2. Banyak
melakukan aktifitas fisik.
Olahraga yang
teratur, berjalan kaki, membersihkan rumah, dan kegiatan fisik lainnya yang
dilakukan secara baik, benar, teratur, dan terukur (BBTT).
3. Periksa
kesehatan secara teratur.
Awasi berat
badan agar tetap ideal dan tidak berisiko, periksa gula darah dan tensi darah
secara teratur.
4. Penderita
diabetes dapat hidup sehat dengan teratur mengikuti pengobatan dengan tepat dan
benar.
Lawan diabetes tidak bisa dilakukan oleh penderita saja, namun butuh dukungan dari seluruh komponen masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, serta organisasi kemasyarakatan dan sosial. Semua harus bergerak bersama agar angka penderita diabetes dapat terus ditekan.
Demi meningkatkan kesadaran dan
menggerakkan masyarakat dunia untuk mengendalikan diabetes, WHO menjadikan
diabetes sebagai tema kampanye Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2016. Yuk, mulai
sekarang atur pola hidup sehat, karena penyakit diabetes masih belum bisa
didiagnosa gejalanya, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak sadar kalau
menderita penyakit tidak menular. Bagaimanapun, mencegah lebih baik dari pada
mengobati bukan? J
2 comments