Explore CNI Sambil Belajar Manajemen Konten dan Online Payment

By Dewi Sulistiawaty - April 06, 2016

Minggu, 3 April 2016 kemarin, saya dan teman blogger lainnya mendapat kehormatan untuk bisa touring serta explore gedung CNI di Jakarta . Ini merupakan kunjungan pertama saya ke Gedung CNI. Dalam benak saya, gambaran gedung CNI itu adalah sama seperti gedung kantor pada umumnya, yang penuh dengan sekat dan kertas. Namun gambaran tersebut langsung buyar ketika saya sudah melangkah masuk ke dalam gedung.

Saat memasuki lantai pertama, saya disambut dengan kolam ikan mungil yang dipenuhi dengan bebatuan kali kecil. Menghadap ke bagian kiri ada sebuah pajangan besar berbentuk hati, yang dirangkai dari puluhan tangan yang jari jemarinya membentuk gambar hati juga.




Dibelakang pajangan hati tersebut berdiri tegap sebuah miniatur Menara Eiffel. Nah lho, kenapa bisa ada miniatur Menara Eiffel segala ya? Ternyata CNI tiap tahunnya selalu menggelar ‘Champion Trip’ untuk para member-nya, dan tahun 2016 ini adalah jalan-jalan ke Paris. Woow, jadi mupeng! :D

Yang pasti, saat memasuki lantai pertama Gedung CNI, banyak terdapat spot-spot yang kece buat dijadikan latar berfoto bagi yang suka narsis! :D


Lanjut berjalan lagi ke bagian dalam gedung, terdapat beberapa ruangan atau galeri yang berisikan produk-produk keluaran CNI. Di sini terdapat 4 macam galeri, yaitu Galeri Health Food, Galeri House Hold, Galeri Personal Care, dan Galeri Food & Beverage.




Pada Galeri Health Food, terpajang sebuah piramida kaca yang berisikan makanan sehat. Di dindingnya berjejer gambar pabrik, tempat pembuatan produk-produk CNI. Lalu ada foto Mr. Hideo Nakayama, yang merupakan Founder of Sun Chlorella Corp. Beliau merupakan seorang profesor asal Jepang yang menemukan Sun Chlorella. Oya, sebelumnya CNI ini mempunyai nama Sun Chlorella Tama lho! J


Kata Bapak Gusti Alendra (Promotion and Marketing PT. CNI) yang memandu touring ini, CNI berdiri pada tahun 1986 di Kota Bandung. Sun Chlorella merupakan produk pertama yang dikeluarkan oleh CNI, yang memiliki khasiat untuk membantu pertumbuhan regenerasi sel-sel baru pada tubuh. Kehadiran Sun Chlorella ternyata disambut baik oleh masyarakat, dan produk ini pun menjadi booming. Setahun kemudian Sun Chlorella Tama Corp pindah ke Jakarta.


CNI merupakan penyebar produk Ester-C terbesar di Asia. Ester-C ini ada yang berbentuk tablet dan ada yang berbentuk effervescent, baik yang ada rasa maupun yang tidak ada rasa, tergantung selera masing-masing konsumen.


Karena kandungan Ester-C sudah cukup besar yaitu 500 mg, maka mengkonsumsi 1 butir CNI Ester-C setiap harinya, sudah dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin C. Anak-anak yang berusia di atas 5 tahun juga diperbolehkan mengkonsumsi Ester-C, namun cukup diberikan setengah dari takaran orang dewasa.

Di Galeri Food & Beverage, tidak usah ditanyakan lagi. Kopi Gingseng merupakan produk andalan dan sangat terkenal di kalangan masyarakat luas. Kopi ini merupakan campuran antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Kalau saya sangat suka dengan Hot Dark Chocolate keluaran CNI, mantap bener rasanya, hehe J

Memasuki Galeri House Hold, saya dikagetkan dengan produk yang ternyata juga dikeluarkan oleh CNI, yaitu berupa panci-panci, pisau, lunch box, talenan, dan lain-lain. Saya pikir CNI hanya mengeluarkan produk dalam bentuk makanan dan minuman saja, ternyata banyak juga yang lainnya yah! J


Nah, kalau deterjen Sc88 ini saya sudah pernah dengar nih! Sc88 ini tidak boros pemakaiannya, walaupun busanya sedikit, namun dapat membersihkan pakaian dengan baik. Eh, kata Bapak Gusti ternyata Sc88 bisa digunakan untuk membersihkan perhiasan juga lho! “Cukup dengan menuangkan sedikit Sc88 ke dalam gelas yang sudah diisi air, kocok. Lalu masukkan perhiasan ke dalam air tersebut, aduk-aduk perhiasan tersebut, dan tadaa… perhiasannya jadi kinclong kembali,” kata Pak Gusti.


Di bagian pojok galeri ada semacam mini market. Kata Pak Gusti di sana adalah pusat penjualan produk-produk CNI. Sayang, kami berkunjung di hari Minggu, jadi saya tidak bisa belanja atau sekedar melihat-lihat ke dalam mini marketnya, karena tutup L

Mini market CNI
Dan memasuki Galeri Personal Care saya dikagetkan lagi (*sering banget kagetnya yah! Etapi ini beneran lho! :D ), karena ternyata CNI juga punya produk kecantikan berupa berbagai peralatan make up gitu!

Produk Kosmetik keluaran CNI
Menurut Pak Gusti, untuk Personal Care, Nutrimoist merupakan produk yang banyak diminati, karena Nutrimoist ini berfungsi untuk menyembuhkan luka pada kulit, baik karena luka bakar, luka kena minyak panas, maupun karena infeksi.


Puas meng-explore lantai bawah, kita pun naik ke lantai 2 Gedung CNI. Ternyata di atas sini, terdapat juga sebuah spot cantik yang bisa dipakai buat berfoto, hehe….

Di dinding lantai 2 ini terdapat beberapa etalase kaca yang berisikan achievement, archive, milestone, contribution dari CNI. Beberapa box kaca berisikan miniatur berupa kegiatan-kegiatan sosial yang lakukan oleh CNI, seperti membangun kembali sekolah setelah gempa di Yogyakarta pada tahun 2006.


Oya, selain berkantor di Indonesia, CNI juga punya kantor di Malaysia, Singapura, Hongkong, Brunei Darussalam, Philipina, India, China, Taiwan, Nigeria, dan Thailand. Sedangkan negara yang menjadi jaringan pendistribusian produk-produk CNI adalah United Kingdom (UK), Prancis, Cyprus, Saudi Arabia, Nigeria, Ghana, Australia, Oman, dan Kamboja.


Nah, kerennya dari touring ini, kami tidak hanya meng-explore gedung CNI saja, namun juga mendapatkan ilmu dari workshop yang diselenggarakan setelah touring usai. Terdapat tiga narasumber yang akan memberikan materi pada workshop ini, yaitu Bapak Marselinus Ferdinand, Bapak Rizki Siwu, dan Teh Ani Berta.

Bapak Marselinus
Pertama Bapak Marselinus, sebagai Head of Marketing CNI Indonesia mengungkapkan bahwa ‘content is the reason search began!” bahwa konten merupakan alasan kita untuk mulai mencari ‘sesuatu’.

Sering kita ‘mengerenyitkan dahi’ jika mendengar kata-kata MLM (Multi Level Marketing). Tapi menurut Bapak Marselinus, CNI dulu berbeda dengan yang sekarang. CNI yang terus mengikuti perkembangan jaman, saat ini dalam sistem pemasarannya menjadi lebih friendly.

Dengan memanfaatkan kemajuan dunia digital, pemasaran produk CNI bisa dilakukan secara online. Untuk mendukung hal ini, sejak tahun 2014 lalu, CNI mulai efektif dengan meluncurkan situs www.geraicni.com.

Geraicni.com dibangun untuk memberi kemudahan konsumen untuk belanja produk-produk CNI. Langkah mudah belanja di geraicni.com adalah pertama dengan memilih produk, lalu melakukan check out, selanjutnya login/registrasi, masukkan atau input informasi pengiriman, dan terakhir lakukan pembayaran. Metode pembayaran di geraicni.com bisa dilakukan dengan cara transfer dan credit card.



CNI juga memberikan peluang bisnis dengan membuka program afiliasi, sehingga member tidak perlu lagi menjual produk ‘door to door’. Dengan mengikuti program afiliasi ini, member cukup men-share link afiliasi-nya ke teman-teman atau ke berbagai media sosial. Yah, saat ini media sosial bisa dijadikan ladang untuk berbisnis, atau untuk memasarkan bisnis kita.

Menurut Bapak Marselinus ada 5 strategi pemasaran di media sosial, yaitu :
  1. Comprehend, yaitu memahami panorama pemasaran di media sosial.
  2. Consumers, yaitu memahami bahwa media sosial adalah sebagai gerbang untuk mengetahui siapa konsumen.
  3. Content, yaitu memahami bahwa konten menjadi sebuah pendorong agar audiens bisa masuk ke web kita.
  4. Conversations, yaitu berinteraksi dengan pelanggan.
  5. Connections, terlibat dengan audiens pada platform media sosial yang berbeda, sehingga dapat meningkatkan audiens dan koneksi.

CNI punya beberapa tools digital marketing, seperti Facebook, Twitter, Instagram, G+, dan Youtube. Ke semua akun tersebut related dengan web sehingga bisa dicek berapa banyak views yang memberikan kontribusi.

Bapak Rizki Siwu
Terkait dengan sistem pembayaran di berbagai e-commerce, Bapak Rizki Siwu selaku Vice President of DOKUid akan menjelaskan tentang Indonesian e-Commerce & Online Payment.

Dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, maka tren online shoppers juga terus meningkat tiap tahunnya. Bisnis e-commerce pun kian berkembang. Nilai transaksi e-commerce diprediksi akan meningkat menjadi US$ 4.89 miliar di tahun 2016 ini. Dan biasanya online user cenderung untuk mengakses internet menggunakan mobile karena dianggap lebih simpel dan mudah.

Mengapa masyarakat cenderung memilih belanja di toko online? Hampir sebagian onliner menjawab karena faktor harga, yang biasanya lebih murah. Pilihan produk yang beragam, diskon yang menarik, serta sistem pengiriman menjadi alasan lain mengapa masyarakat cenderung belanja di toko online.

Menurut survei yang dilakukan oleh DOKU, para penjual online banyak memilih menjual produk-produk mereka lewat media sosial (84,21%), sisanya memilih menyebarkannya lewat website dan forum.

Namun tidak semuanya juga yang percaya untuk berbelanja di toko online. Alasannya adalah tidak yakin akan kualitas produk yang dijual, karena konsumen tidak melihat langsung produk yang hendak dibeli. Lalu alasan terbesar lainnya adalah kecemasan terhadap keamanan informasi keuangan online, penipuan, dan lain sebagainya.

Menurut saya yang sering belanja di toko online, sebenarnya belanja online bisa menjadi sangat mudah, cepat, dan aman jika kita bisa memilih penjual, marketplace, dan payment gateway yang terpercaya, yang banyak direkomendasikan oleh konsumen lain.

Beberapa unsur yang perlu diperhatikan pada toko online adalah :
  • Teknologi (website, hosting, payment)
  • Pemasaran (digital ads, SEO, media sosial)
  • Pemenuhan (logistik, dropship, stok)
  • Pelayanan konsumen (contact center, garansi, refund)
Metode transaksi pembayaran pada e-commerce di Indonesia tahun 2015 paling banyak dilakukan dengan cara transfer, yaitu 57%, sedangkan cash on delivery (COD) sekitar 28%, dan untuk credit card masih sangat kecil yaitu sekitar 7%.

Namun dengan kemajuan teknologi, metode transaksi pembayaran dengan cara COD dan transfer terus menurun, karena sudah adanya metode pembayaran lain, seperti internet banking, e-money, debit card, dan lain-lain.

DOKU mempunyai sebuah sistem yang sangat simpel untuk jual online yaitu MyShortCard. Hingga saat ini ada sekitar 19 ribuan penjual online yang sudah mendaftar di MyShortCard, karena dari sistem ini penjual akan mendapat sebuah link yang bisa di-embed di media sosial, grup chatting, dan lain sebagainya.

Beberapa metode pembayaran yang dapat digunakan oleh konsumen jika menggunakan sistem pembayaran online yaitu E-wallet (DOKU Wallet), credit card (Visa, Master Card, JCB), ATM transfer (ATM Bersama, Prima, Alto), E-commerce banking (e-Pay, BCA KlikPay, Mandiri, BRI, Danamon), dan In store payment (Alfamart, Alfa Express, Lawson, Dan Dan).

DOKU Wallet sama seperti e-money/ virtual money, atau ibaratnya dompet elektronik. Informasi mengenai DOKU Wallet bisa buka di dokuwallet.com atau bisa juga dengan cara download aplikasi DOKU Wallet di Google Play.

Registrasi DOKU Wallet cukup dengan menggunakan alamat email dan nomor telpon. Jika mau digunakan untuk berbelanja bisa menggunakan dua cara yaitu dengan cash wallet (dengan cara top up terlebih dulu melalui ATM atau convenience store ) dan kartu kredit DOKU.

Pembayaran online (E-Wallet) dengan menggunakan kartu fisik, seperti e-toll card, breeze, dan flazz BCA biasanya hanya bisa menyimpan dana maksimal 1 juta rupiah berdasarkan kebijakan dari pemerintah. Sedangkan untuk E-Wallet yang tidak menggunakan bentuk fisik (virtual) seperti DOKU Wallet bisa menyimpan dana sampai dengan 5 juta rupiah, dan dalam sebulan bisa di top up sampai 4 kali, sehingga dalam 1 bulan, pengguna DOKU Wallet bisa berbelanja hingga 20 juta rupiah. Untuk bisa melakukan top up dana hingga 5 juta, pengguna DOKU Wallet cukup menunjukkan kartu identitas seperti KTP asli pada petugas DOKU.

Keunggulan dari DOKU Wallet adalah selain untuk membayar di berbagai merchant online yang sudah bekerja sama dengan DOKU, bisa juga digunakan untuk berbelanja di Alfamart, untuk membeli pulsa dan membayar tagihan seperti tagihan listrik dan First Media.

Hingga saat ini pengguna yang terdaftar di DOKU Wallet sudah mencapai 850.000 user, dan yang aktif menggunakan DOKU Wallet adalah sekitar 30%-nya. DOKU juga sering melakukan berbagai macam promo, seperti kerja sama dengan Citilink dan Hotel Quickly, berupa cashback.

“Dengan adanya partner pembayaran online, toko online akan menjadi lebih kredibel, dan konsumen menjadi lebih yakin terhadap toko online tersebut,” ungkap Bapak Siwu.

Puas menyerap ilmu mengenai digital marketing, e-commerce dan online payment, saatnya mendapatkan ilmu mengenai potensi digital content dari Teh Ani Berta. Sebelumnya saya sudah pernah mendapatkan ilmu serupa (bisa baca di sini), namun ada sedikit tambahan ilmu yang disampaikan oleh Teh Ani.

Teh Ani
Content is the King! Konten itu sangat penting! Konten bisa didapatkan darimana saja, tidak harus dengan datang ke acara atau wawancara. Konten bisa didapatkan dalam kejadian yang kita alami sehari-hari.

Untuk konten di Twitter dan Facebook sebaiknya tidak dilakukan secara asal-asalan saja.
Untuk di Twitter :
  • Padatkan kalimat menjadi sebuah kalimat yang informatif.
  • Masukan satu key message.
  • Hindari kalimat yang tidak penting, yang boros karakter.
  • Buatlah kalimat yang seolah-olah sedang ngobrol dengan followers, sehingga dapat memancing followers untuk berinteraksi.
Untuk di Facebook :
  • Hindari menulis konten lebih dari satu paragraph. Cukup buat konten yang penting, padat, dan berisi menjadi satu paragraf.
  • Ada greeting dan opening waktu membuat konten.
  • Memancing teman agar teman tertarik untuk berinteraksi, memberikan komentar dan terlibat dalam topik.
Bagaimana cara menggali potensi diri? Pertama tanya pada diri sendiri, apakah pekerjaan yang sedang kita jalani tersebut menyenangkan/ nyaman atau tidak. Apakah pekerjaan itu dapat menghasilkan wawasan baru? Lalu apakah yang kita bagikan bisa bermanfaat bagi orang lain? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang harus kita jawab dengan jujur, agar kita bisa mengetahui apakah kita memiliki potensi dalam bidang yang sedang kita kerjakan, atau malah sebaliknya.

Jika ingin mem-branding diri pun jangan terlalu memaksakan diri. Sebaiknya lakukan sesuai dengan keahlian yang kita kuasai. Tingkatkan kualifikasi, rajin berkontribusi, ringan tangan, tingkatkan jam terbang, dan portofolio merupakan langkah-langkah untuk bisa mencapai branding diri.

Sebenarnya saya masih ingin melanjutkan obrolan bersama teman-teman blogger seusai kegiatan ini. Bincang-bincang mengenai apa saja, namun tak terasa hari sudah beranjak sore. Kasihan juga bagi teman yang harus masuk kerja keesokan paginya, pasti teler jika diajak hangout sampai malam, hehe….

Ilmu yang  saya dapatkan dari pagi sudah cukup mengenyangkan untuk dilahap seharian ini. Terima kasih sudah berbagi ilmunya Bapak Marselinus, Bapak Siwu dan Teh Ani. Semoga pengetahuan yang didapatkan hari ini, bisa saya terapkan dengan baik. Amiin J

  • Share:

You Might Also Like

9 comments