Ketika masih kanak-kanak, ayahku pernah mengatakan bahwa kereta-kereta ini
akan membawa aku terbang ke negeri-negeri jauh. Aku dan dua kakakku sering
berlomba, berpacu dengan kereta yang lewat di depan rumah kami. Namun gerbong-gerbong
kereta tersebut sempat meninggalkanku jauh, ketika aku jatuh dan mengalami
gegar otak. Sakit di kepalaku membuatku gagal untuk melanjutkan kuliah.
Hingga suatu hari ayah berkata padaku, “Jadilah Ibnu Batutah untuk ayah,
seorang muslim penjelajah yang menjadi rujukan dunia. Kehebatannya mampu
melampui sejumlah penjelajah Eropa, seperti Christopher Columbus, Vasco da
Gamma, dan Magellan. Dia menempuh perjalanan 120 ribu mil membelah lautan,
tanpa bantuan mobil, kapal laut atau pesawat terbang.”
Mataku pun mulai terbuka. Aku mulai berkeliling dan menyaksikan berbagai
ritual kehidupan manusia yang berbeda. Menapaki bumi untuk mentafakuri
ayat-ayat Allah. Mendekatkanku pada kebesaran Allah yang menciptakan bumi
beserta isinya. Melakukan berbagai pekerjaan halal, untuk memperpanjang langkah-langkah
kakiku. Mulai dari selembar surat, hingga akhirnya ku kirimkan
tulisan-tulisanku ke berbagai media. Kutemukan peran kecilku dalam berbagi ilmu
dan pengalaman bagi mereka yang membutuhkan. Hingga kemudian aku mendapatkan kabar
dari tanah air, yang membuatku harus kembali. Ayah jatuh sakit.
…
Walaupun dalam situasi sakit,
ayah Rania tetap menyuruh Rania (Bunga C. Lestari) untuk terus menjelajah dan
menemukan penemuan-penemuan lainnya. Malah ayah Rania meminta Rania untuk
mendatangi sebuah tempat dimana ayah dan ibu Rania menemukan cinta, yaitu
Baluran, Jawa Timur.
Rania pun memenuhi keinginan
ayahnya dan pergi ke Baluran. Di sana Rania bertemu dengan Hyun Geun (Morgan
Oey), seorang fotografer asal Korea yang cuek dan suka bicara seenaknya, serta sahabatnya yang bernama Alvin (Ringgo Agus) yang memandu Hyun Geun selama berada di Indonesia.
Pertemuan pertama mereka diawali
dengan selisih paham antara Rania dan Hyun Geun, yang kemudian dilerai oleh
Alvin. Hyun Geun pun berhasil memaksa Rania untuk memandu mereka ke Kawah Ijen,
yang digadang-gadangkan oleh Rania sebagai tempat terindah di dunia. Perjalanan
yang tak direncanakan sebelumnya ini membuat Rania kemalaman dan tidak bisa
langsung pulang ke rumahnya. Hyun Geun dan Alvin kemudian menawarkan Rania
untuk bermalam di home stay tempat
mereka tinggal.
Namun belum sempat tidur, Rania sudah
dijemput oleh Ilhan (Giring Nidji), teman Rania yang mengabarkan bahwa ayah
Rania telah berpulang. Rania sedih dan menyesal tidak berada di samping ayahnya
di saat-saat terakhirnya. Perasaan kesal pun membuncah pada Hyun Geun. Rania pun memutuskan untuk berhenti menjelajah
dan memilih untuk tinggal di rumah, menemani ibunya.
Ibu Rania (Dewi Yull), dari dulu
memang kurang setuju kalau Rania menjelajah sendirian. Di satu sisi ibu nya
senang Rania tidak menjelajah lagi, namun di sisi lain ibu Rania yang penuh pengertian
juga dapat merasakan betapa tidak bahagianya Rania karena tidak bisa menjelajah
lagi.
Kedua kakak Rania, Tia (Tasya Nur
Medina) dan Eron (Indra Bekti) mencoba menjodohkan Rania dengan Ilhan, karena
mereka terlihat sangat dekat dan serasi. Ilhan juga dinilai sebagai lelaki
tampan yang lembut, baik hati, dan mandiri. Rania pun tidak memungkiri kebaikan
hati Ilhan, ia sempat berpikir bahwa mungkin Ilhan memang pendamping yang
selama ini dia cari.
Sampai suatu hari Rania mendapat undangan
untuk menjadi peserta Writing Residence
di Gangwon, Korea Selatan. Awalnya Rania tidak mau memenuhi undangan tersebut,
namun dorongan dari Eron dan ibunya membuat Rania akhirnya memutuskan untuk
berangkat ke Korea.
Di sana Rania bertemu lagi dengan
Alvin dan Hyun Geun. Hyun Geun yang ia temui saat itu terlihat berbeda dari sebelumnya. Hyun Geun yang sekarang terlihat sangat sopan, baik dan penuh
perhatian. Seiring berjalannya waktu, rasa cinta mulai tumbuh di hati Rania.
Sedangkan Hyun Geun mengaku sudah menyukai Rania sejak pertama kali bertemu di
Baluran.
Namun cinta Rania tidak semulus
yang dibayangkan. Hyun Geun ternyata sudah dijodohkan dengan Son Ryung, gadis
Korea cantik yang kaya raya. Kenyataan ini membuat Rania terpukul. Tiba-tiba Ilhan
datang dan muncul di Korea, padahal selama ini Ilhan sangat takut terbang. Namun
demi mengejar cintanya, sekaligus ingin melamar Rania membuat Ilhan nekad pergi
ke Korea.
Rania yang sakit hati pada Hyun Geun,
akhirnya menerima lamaran Ilhan. Pernikahan pun dipersiapkan. Namun selama
persiapan tersebut, Ilhan dapat merasakan bahwa hati dan perasaan Rania
tidaklah untuknya. Apalagi saat Rania mendapatkan kabar dari Alvin mengenai Hyun
Geun.
Film yang disutradarai oleh Guntur
Soeharjanto dan ditulis oleh Alim Sudio ini mengambil latar belakang
pemandangan alam yang indah di Indonesia dan Korea Selatan. Dimainkan dengan
apik oleh para tokoh utama, walaupun menurut saya, alur cerita yang berdurasi
kurang lebih 105 menit ini tidak pernah mencapai klimaks. Namun secara
keseluruhan, film ini bagus untuk ditonton oleh para remaja dan orang dewasa,
karena banyak kalimat memotivasi dan cerita yang menginspirasi yang bisa
diambil dalam film ini.
Film Jilbab Traveler, Love Sparks
in Korea yang ber-genre drama romantis
ini diadaptasi dari sebuah novel karya Asma Nadia, serta digarap oleh rumah
produksi Rapi Films. Agar tidak penasaran dengan ending-nya, silakan saksikan sendiri Film Jilbab Traveler di
bioskop-bioskop, karena film ini akan ditayangkan secara serentak pada hari
lebaran nanti J
6 comments