Film Dua Kodi Kartika, The Heritage of Love

By Dewi Sulistiawaty - September 02, 2016


Usai meluncurkan buku karyanya yang berjudul Dua Kodi Kartika pada tahun 2015, Rendy Saputra, seorang CEO di Keke Busana mempunyai ide untuk mengabadikan kisah dalam buku tersebut dalam bentuk film dokumenter.  Dengan menjadi Executive Producer di Inspira Pictures, sebuah Production House yang berada di bawah naungan Keke Busana, Rendy pun mulai menggarap film ini.

Film yang berdurasi kurang lebih 60 menit ini, digarap selama 3 bulan bersama dengan sutradara muda documentarian Ali Eunoia. Sama seperti bukunya, film ini menceritakan perjalanan hidup seorang Ika Kartika atau yang akrab disapa Bunda Tika, owner Keke Busana dalam menjalankan usahanya hingga bisa sukses seperti saat ini.

Mas Rendy Saputra
Nama Keke sendiri diambil dari bahasa Sunda yaitu KeuKeuh, yang berarti teguh. Sedangkan judul ‘dua kodi’ diangkat dari perjalanan usaha Bunda Tika yang berawal dari menjual 40 potong baju. Menurut Mas Rendy, Keke lahir dari keterbatasan. Dimana Bunda Tika yang memiliki tiga orang putri, dan ingin menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri, namun memiliki keterbatasan ekonomi, karena pada saat itu sedang terjadi krisis moneter.

Hingga akhirnya Bunda Tika mulai berusaha dengan berjualan 40 potong baju. Dengan 40 potong baju yang dijualnya, Bunda Tika dengan semangat dan penuh cinta terus mendobrak keterbatasan yang melilitnya. Namun perjalanan menuju sukses tidaklah semulus yang dipikirkan semua orang.

Dalam film tersebut, Bunda Tika dan suaminya, Fahrul Farid menceritakan bagaimana mereka berjuang tiap subuh untuk belanja baju ke Tanah Abang dari Bojong Gede. Dengan motor butut yang mereka miliki, terkadang Bunda Tika dan suaminya harus rela berbagi tempat dengan karung-karung baju belanjaan mereka. Bahkan pernah Bunda Tika harus kehilangan dua karung baju hasil belanjaannya karena terjatuh di jalan.   

Namun karena ke-kekeuhan-nya, semangat juang, serta kecintaannya pada ketiga putrinya dan ingin memberikan yang terbaik bagi mereka, Bunda Tika yang awalnya hanya memiliki beberapa karyawan, sekarang bisa berkembang lebih besar lagi.

Seiring dengan berkembangnya usaha penjualan bajunya, akhirnya Bunda Tika memutuskan untuk memiliki manajemen sendiri yang bisa mengurus bisnisnya. Rendy Saputra pun dipercaya oleh Bunda Tika untuk menjadi CEO di Keke Busana. Dengan adanya manajemen yang mengurus usahanya, Bunda Tika pun jarang berkunjung ke toko. Beliau hanya merancang motif baju dan mengontrol usahanya lewat layar monitor CCTV dari rumah.   

Dua anak Bunda Tika yang besar sudah kuliah di Melbourne, Australia. Sedangkan anak ketiga masih duduk di bangku SMP. Namun Bunda Tika berharap kalau anak ketiganya ini kelak dapat masuk ke sekolah Harvard. Impian Bunda Tika yang semasa kecilnya sangat ingin bersekolah di luar negeri, sekarang dapat terwujudkan lewat anak-anaknya.

Bunda Tika dan keluarga
Namun dibalik kesuksesannya, ternyata ada seseorang yang dulu pernah bersama-sama dengan Bunda Tika saat awal merintis usahanya yang terluka, yaitu Bu Rus. Bu Rus merasa sejak usaha Bunda berkembang dan memiliki manajamen sendiri, Bunda Tika mulai terasa jauh baginya. Mereka jadi jarang bertemu, bahkan Bu Rus merasa bahwa ia tidak dibutuhkan lagi di Keke Busana, hingga ia akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan yang sudah lama digelutinya. Salah seorang karyawan juga sempat mengatakan bahwa ia kangen dengan suasana yang dulu, yang akrab dan penuh cinta, walaupun mereka harus bergadang sampai malam dan tidur di karung-karung baju.

Ucapan dari Bu Rus ini menyentakkan Bunda Tika. Beliau merasa bahwa ini bukan maunya, dan tidak ada maksud demikian. Hal ini membuat Bunda Tika terus kepikiran. Akhirnya anaknya yang kedua - yang mendengar cerita ini - menyarankan agar Bundanya pergi silaturahim ke rumah Bu Rus. Pertemuan pun terjadi secara tidak terduga. Dalam suasana yang haru mereka berpelukan dan mengungkapkan isi hati masing-masing.

Kejadian ini kemudian dijadikan pembelajaran oleh Rendy. Bahwa ternyata Bunda Tika dicintai oleh karyawan dan masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut, semangat kekeluargaan terasa sangat kental di situ. Rendy pun memutuskan untuk pelan-pelan mentransformasi sistem manajemennya menjadi lebih kekeluargaan.

Dalam film ini juga terdapat tanggapan-tanggapan dari rekan bisnis, karyawan, dan keluarga Bunda Tika, baik mengenai bisnis maupun tentang Bunda Tika sendiri. Secara umum semua mengatakan bahwa Bunda Tika adalah seorang yang gigih, penuh semangat dan cinta, serta mau belajar hal-hal yang baru.

Bunda Tika
Kesuksesan Bunda Tika dan keluarganya yang sudah merintis bisnis baju selama 18 tahun, dan selama 10 tahun dalam branding Keke Busana tidak membuat Bunda Tika lupa diri, buktinya beliau menerima jika kritikan-kritikan dari sahabat dan karyawannya tersebut ditayangkan dalam film ini. Bunda Tika berharap film ini dapat memberikan kebaikan dan inspirasi bagi banyak orang.

Beberapa adegan dalam film ini diambil secara alami, bahkan ada yang tanpa sepengetahuan Bunda dan sosok-sosok yang diambil. Sehingga ketika awalnya film ini dibuat dan direncanakan hanya akan di-publish di You Tube sebagai dokumentasi untuk Keke Busana, karena keterbatasan anggaran, akhirnya diputuskan untuk diputar secara khusus di XXI. 

Inspira Pictures pun bekerjasama dengan XXI untuk melakukan penayangan terbatas di beberapa titik di Indonesia. Gala Premier dari Film Dua Kodi Kartika sendiri sudah dilaksanakan Hari Kamis, tanggal 1 September kemarin di XXI Epicentrum Walk Kuningan Jakarta. Sedangkan untuk bioskop XXI di titik lainnya silakan ditunggu tanggal mainnya ya.


Gala Premier Film Dua Kodi Kartika
"Bagi anda yang sedang berjuang, semoga Dua Kodi Kartika dapat menguatkan perjuangan anda.
Bagi anda yang sedang mencari jalan, semoga Dua Kodi Kartika dapat menggerakkan anda untuk menemukan jalan.
Bagi anda yang sedang membangun keluarga, semoga Dua Kodi Kartika dapat menjadi panduan kokohnya kehidupan anda.
Bagi yang sedang berbisnis, semoga Dua Kodi Kartika dapat menjadi panduan bijak anda." 

*(Kutipan dari Buku Dua Kodi Kartika, karya Rendy Saputra)


Foto-foto : Pribadi

  • Share:

You Might Also Like

3 comments