Sebelumnya kan saya sudah pernah posting tuh, mengenai acara Retro Run yang akan diadakan kemarin atau tepatnya Minggu, tanggal 18 September 2016 di fX. Di postingan tersebut saya juga menceritakan beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan lari mundur ini. Lengkapnya baca di sini ya.
Nah, kemarin di subuh yang dingin dan basah (duilee, bahasanya :D) - karena hujan yang habis mengguyur di malam harinya, saya bareng teman blogger lainnya sudah sampe di fX. Rute Retro Run di mulai dari fX, lalu mengitari lapangan Gelora Bung Karno, hingga akhirnya kembali lagi ke fX, total jarak yang ditempuh adalah 3,5 km. Sebelum Retro Run dimulai, para peserta diminta untuk melakukan stretching terlebih dulu, dipandu oleh tiga orang instruktur.
Usai regang sana regang sini, dan badan mulai terasa agak hangat, barulah Retro Run dimulai. Selama kegiatan berlangsung, para peserta dibimbing oleh beberapa orang panitia yang tersebar di sepanjang rute. Yah, para peserta memang butuh dibimbing, karena jalan mundur agak sedikit susah kan ya. Kemarin aja, ada peserta cowok, yang saking semangatnya lari mundur, sampe tidak liat ke belakang, dan menyenggol sebuah traffic cone atau kerucut lalu lintas. Untunglah dia bisa cepat menjaga keseimbangan badannya dan gak sampe terjatuh.
Baru beberapa meter melakukan lari mundur, keringat saya sudah mulai mengucur, kaki mulai terasa berat. Kalo sudah begitu, saya pun membalikan badan dan lari seperti biasa, hehe *piss :D Beberapa peserta ada yang lari mundur berpasangan dan sambil berpegangan tangan, biar bisa saling menguatkan kali ya, ceileee... Ada juga yang ceweknya jalan mundur, sedangkan pasangannya lari seperti biasa, dan membimbing si cewek :D Dari sekian banyak peserta, ada beberapa yang menggunakan dresscode 'jadul' ala '70-an dan '80-an.
Tiap 1 km yang kita lalui, terdapat sebuah booth, dimana tiap peserta bisa narsis foto-foto. Pemberhentian di kilometer pertama bertemakan '90-an, yang kedua '80-an, dan yang terakhir '70-an. 500 meter kemudian barulah kita sampe di garis finish. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Retro Run ini, tidak sampe 1 jam. Jam setengah delapan, saya dan teman sudah sampe di fX lagi.
Sayang, saya lupa nimbang BB sebelum melakukan Retro Run. Biasanya kan kudu ada before after toh! Hihi. Yasudlah :D Sebenarnya kalo Retro Run ato olahraga lainnya cuma dilakukan sekali doang, gak terlalu ngefek, jadi sekedar buat fun aja. Harus rutin dan diseimbangkan dengan pola hidup sehat, baru deh terasa manfaatnya :)
Oya, seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, hasil dari kegiatan Retro Run ini akan disumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia. Event Retro Run ini diselenggarakan oleh PT. Mundipharma Healthcare Indonesia melalui brand-nya yaitu Betadine, bersama dengan YKI.
Selain sesuai dengan representasi dari budaya kerja yang tertanam di PT. Mundipharma, Retro Run ini juga sejalan dengan metode paliatif yang sedang digaungkan oleh YKI. Jadi, selain dengan cara pengobatan, pembedahan, kemoterapi dan radioterapi, maka metode paliatif dianggap juga mampu meningkatkan aspek psikologi para penderita kanker.
Dengan metode ini, penderita akan belajar untuk berdamai dengan penyakitnya, sehingga perlahan-lahan mereka tidak lagi melihat kanker sebagai momok menakutkan yang membuat tingkat stress makin tinggi. Karena stress yang tinggi dapat memperburuk kondisi penderita. Perasaan bahagia dan jauh dari stress sangat diperlukan oleh penderita kanker untuk membantu proses penyembuhannya.
So, selain seseruan bareng teman serta para survivor kanker yang mengikuti Retro Run ini, membakar sedikit kalori - ini bisa dilihat dari kucuran keringat saya, hehe - kita juga sudah beramal untuk kemanusiaan, khususnya bagi para penderita kanker.
Selain sesuai dengan representasi dari budaya kerja yang tertanam di PT. Mundipharma, Retro Run ini juga sejalan dengan metode paliatif yang sedang digaungkan oleh YKI. Jadi, selain dengan cara pengobatan, pembedahan, kemoterapi dan radioterapi, maka metode paliatif dianggap juga mampu meningkatkan aspek psikologi para penderita kanker.
Dengan metode ini, penderita akan belajar untuk berdamai dengan penyakitnya, sehingga perlahan-lahan mereka tidak lagi melihat kanker sebagai momok menakutkan yang membuat tingkat stress makin tinggi. Karena stress yang tinggi dapat memperburuk kondisi penderita. Perasaan bahagia dan jauh dari stress sangat diperlukan oleh penderita kanker untuk membantu proses penyembuhannya.
So, selain seseruan bareng teman serta para survivor kanker yang mengikuti Retro Run ini, membakar sedikit kalori - ini bisa dilihat dari kucuran keringat saya, hehe - kita juga sudah beramal untuk kemanusiaan, khususnya bagi para penderita kanker.
Acara dilanjutkan dengan berbagai macam hiburan dan kuis. Lihat saja, beberapa peserta yang terkapar manja (minjem istilahnya Syahrini :D) di depan Loby fX, sambil menonton MC dan pertunjukan yang suguhkan. Ntar, kalo ada kegiatan seperti ini lagi, saya mau ikutan lagi ah, seruuu :D
Foto & Video : Pribadi
Foto & Video : Pribadi
3 comments