Tip Asyik Memotret Makanan Jadi Lebih Menarik

By Dewi Sulistiawaty - Oktober 03, 2016

Saya hobi makan, dan juga suka dengan segala bentuk pemandangan alam yang disajikan oleh semesta. Jika bertemu dengan keduanya, saya selalu ingin mengabadikannya. Caranya adalah dengan memotretnya menggunakan kamera smartphone. Jika hasil jepretannya bagus, senangnya nggak ketulungan :D

Banyak faktor yang membuat hasil foto bisa menjadi lebih bagus. Mulai dari kecanggihan kamera smartphonenya, hingga keahlian si penjepretnya sendiri. Saya pengen banget bisa memotret apa saja yang saya suka, menjadi lebih bagus lagi, agar foto menjadi lebih menarik dan sedap dipandang.

Selama ini saya suka memperhatikan dan mempelajari hasil jepretan dari teman-teman yang pinter motret, maupun dari karya para fotografer profesional. Hingga kemudian saya pun mencoba mengikuti beberapa workshop yang bertemakan fotografi.

Hari Minggu kemarin, tepatnya tanggal 2 Oktober 2016, saya kembali mengikuti sebuah workshop fotografi, namun temanya lebih fokus pada food photography. Acaranya dilaksanakan di  Atrium Senayan City, yaitu di Stage Bright Spot x Jenius Live di Senayan City, Jakarta.


Eh, ada yang tau nggak Jenius itu apa? Melenceng dikit gak apa-apa yaa… Soalnya mumpung saya lagi berada di booth-nya Jenius, hehe…. Jenius ini adalah sebuah aplikasi keluaran PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN), yang dilengkapi dengan kartu debit Visa, serta dirancang untuk membantu masyarakat dalam mengatur life finance-nya secara lebih mudah, cerdas, dan aman melalui smartphone. Jadi dengan adanya si Jenius ini, mo buka tabungan, mo nyetor, mo kirim-kirim uang, atau mo blokir kartu ATM, bisa lho! Gak perlu ribet pake ke bank segala.

Jenius punya fitur-fitur yang unik, seperti Fitur Send It untuk mengirim uang, baik ke rekening bank, nomor ponsel, ataupun alamat email – semuanya hanya dengan tiga langkah mudah, Fitur Pay Me, untuk mengirim permintaan uang, Fitur Split Bill, untuk berbagi tagihan dengan teman atau keluarga, dan Fitur Dream Saver, untuk membantu mewujudkan mimpi dengan menabung harian secara otomatis.


BrightspotxJeniusLIVE
Cukup dengan memasang aplikasinya, registrasi di sana, lalu dapatkan kartunya. Gak ada biaya admin, gak ada biaya kartu, gak ada biaya pinalti, gak ada biaya pembukaan dan penutupan rekening, gak ada biaya pembayaran tagihan, gak ada biaya transaksi e-commerce, dan gak ada saldo minimum! Keamanan terjamin karena didukung oleh BTPN, terakreditasi oleh OJK, dan dijamin oleh LPS. Kurang apalagi coba! Trus yang asiknya lagi nih, untuk nomor rekening, cukup dari nama nasabah ajaa, dengan menggunakan $Cashtag. Semua ini tentu saja menarik minat saya, dan ikut mendaftarkan diri. Dan taddaa… saya udah resmi menjadi nasabah BTPN via Jenius :D


Eh ya, balik lagi ke soal foto-foto tadi. Setelah keliling liat booth-nya Jenius, saya pun mengikuti workshop tentang tips memotret makanan dari seorang Food Photographer yaitu Mas Ruby, dengan akun Twitter dan IG-nya @captainruby.

Menurut Mas Ruby, setiap orang bisa menjadi food blogger, karena semua hal itu bisa dipelajari, asalkan ada kemauaan yaa :D Yang penting, saat meng-upload foto, kita harus tau siapa audience atau followers kita, dan harus tau juga konten makanan seperti apa yang banyak di-like oleh followers. Untuk cara pengambilan foto pun, ternyata punya trennya juga lho! Saat ini lagi tren nih nge-shoot foto dari atas (top shoot). Mengambil foto makanan dari atas dianggap yang paling aman, karena hampir semua properti kelihatan jika di-shoot dari atas. Mas Ruby pun mengeluarkan foto-foto makanan/ minuman hasil bidikannya.


Misalnya, untuk tiga gambar kopi di bawah ini. Ternyata followers-nya Mas Ruby lebih banyak yang ‘like’ foto pada gambar nomor 2. Kesimpulannya, kopi yang disajikan dengan latte art dengan pencahayaan yang bagus, lebih disukai orang dari pada foto kopi yang polos saja.


Mas Ruby pun memberikan 3 tips praktis mengambil foto yang asyik, khususnya untuk makanan, yaitu :

   1.  Berteman dengan jendela.
Bagaimanapun pencahayaan yang paling bagus untuk memotret adalah dengan menggunakan cahaya matahari, karena cahaya matahari menghasilkan pencahayaan yang lebih natural pada foto. Jadi, jika ingin memotret makanan, carilah tempat yang dekat dengan jendela, yang memiliki pencahayaan yang baik. Tempat seperti ini merupakan the best spot untuk memotret makanan.

   2.  Arah cahaya.
Untuk foto makanan, pencahayaan yang asyik adalah jika disorot dari bagian kiri atau kanan, atau dari belakang objek foto (ini dikenal dengan sebutan KKB). Hindari pencahayaan dari bagian depan, karena akan menghasilkan foto yang kurang bagus.

   3.  Rajin selfie.
Kenapa? Apa hubungannya dengan memotret makanan yah? Bagi yang suka selfie, biasanya sudah tau dong, angle terbaiknya saat akan memotret dirinya sendiri. Misalnya nih, bagi yang kelebihan berat badan (gak mau bilang gemuk ah :D) pasti akan memotret dengan posisi kamera agak tinggian dikit, agar menghasilkan foto yang kelihatan sedikit langsing, atau bentuk muka yang sedikit tirus. Iya kaan, hahaha…. (gue banget! :D).

Yang suka selfie pasti udah mengeksplor semua posisi yang bikin wajahnya kelihatan lebih menarik. Iyaa, kaan. Semakin sering seseorang selfie, berarti semakin tau dia angle mana yang paling bagus. Nah, begitu juga dengan objek  makanan yang hendak difoto. Pasti udah pada tau, angle mana yang membuat objek makanan terlihat lebih menarik saat di foto.

Walaupun memotret makanan dengan cara top shoot lagi tren, namun belum tentu hasilnya yang paling bagus atau paling efektif menurut Mas Ruby, karena semua kembali ke makanannya. Yang paling bagus untuk dijadikan angle foto adalah bagian paling ‘seksi’ dari si makanannya. Beda makanannya, maka beda pula angle fotonya. Misalnya angle untuk foto burger dengan foto steak. Burger sebaiknya diambil dengan posisi 45o agar layer-layer-nya bisa terlihat dengan jelas, sedangkan steak bisa diambil dengan cara top shootJadi, untuk angle foto harus mengikuti posisi makanannya.

Masih ngomongin soal angle, Mas Ruby pun mengeluarkan foto lainnya. Nah, coba perhatikan gambar di bawah ini. Keduanya adalah gambar yang sama, namun diambil dari angle yang berbeda. Hayoo, mana yang lebih menarik? Pada bingung kan, karena sama-sama bagus :D


Untuk gambar pertama, fotonya bercerita tentang proses dari makanan tersebut, sedangkan gambar yang kedua fokus pada si makanannya saja. Dengan mengubah angle foto sedikit saja, langsung mengubah cerita dari foto yang kita ambil.

Oya, ada tips tambahan juga nih bagi yang suka memotret dengan kamera smartphone-nya. Pertama, rajin-rajinlah membersihkan lensa kamera smartphonenya yaa. Lensa yang kurang bersih sangat berpengaruh pada hasil jepretan kita. Yang kedua, jangan suka nge-zoom objek yang hendak di foto, cukup di-crop saja. Jika di-zoom, hasil foto biasanya akan pecah atau kurang detail. Kalau bisa sih, deketin objek yang ingin di foto, tapi kalau nggak bisa, sebaiknya di-crop saja. Yang terakhir, saat akan memotret, biarkan kameranya fokus dulu, baru jepret. Hasil fotonya akan lebih tajam jika sudah difokuskan, dibandingkan dengan foto yang asal main ‘klik’ aja.

Saya sering banget nih nemuin resto dengan pencahayaan yang kurang bagus untuk memotret makanan. Sudah pindah dan nyari tempat dari ujung ke ujung, tetap aja hasilnya gak bagus. Kata Mas Ruby, jika tempatnya benar-benar tidak mendukung atau tidak memungkinkan untuk memotret makanan, sebaiknya jangan dipaksakan, karena bagaimanapun juga hasilnya tidak akan bagus nantinya. Jadi, gak usah difoto deh tuh! Langsung di’hap’ aja :D Tips ini juga berlaku bagi yang ingin membuat videografi, baik dari segi pencahayaannya maupun pengambilan angle-nya.

Secara garis besar, apa yang dijelaskan oleh Mas Ruby hampir sama dengan yang saya dapatkan pada workshop fotografi lainnya, terutama tentang pencahayaan. Saat ini saya masih belajar mencari angle yang bagus untuk tiap objek makanan yang ingin saya foto. Mungkin saya harus lebih sering selfie lagi yaa, biar lebih pinter ngulik-ngulik angle-nya, hihi… Btw ilmu food photography-nya sangat keren dan detail penjelasannya, sehingga saya lebih ngerti lagi gimana caranya ngambil foto yang asyik. Makasih ya Mas Ruby, serta Bright Spot x Jenius dan Liputan6.com yang sudah menfasilitasi workshop ini.


  • Share:

You Might Also Like

8 comments