Usia Cantik Si Wanita Matang

By Dewi Sulistiawaty - November 02, 2016

“Wanita matang itu seksi dengan caranya sendiri.” Inilah sebuah kalimat yang saya kutip dari rumpian teman-teman di sebuah grup wanita-wanita 'matang' (((mataang))) :D Jadi, saya bakalan bahas tentang wanita matang, atau wanita seksi niih? Hihihi....

Kalo wanita yang matang itu menurut saya adalah wanita yang memiliki perilaku dan cara berpikir yang dewasa, gak kekanak-kanakan gitu. Sedangkan kalo wanita seksi, menurut saya adalah wanita yang mampu menghipnotis atau mempengaruhi semua orang, bukan hanya dengan fisiknya saja, namun juga dengan segala tindak tanduk dan cara bicaranya saat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Wanita seksi mampu melakukan hal-hal yang luar biasa. Itu menurut saya yaa... *dilarang protes :D :D

Emang sih, setiap orang mengartikannya beda-beda. Ada yang mengatakan bahwa wanita yang matang itu, yang berusia di atas 30 tahun, jadi berdasarkan usianya. Sedangkan wanita yang seksi itu, yang mampu membuat semua mata lelaki tertuju kepadanya, dan biasanya ini dipandang secara fisik yaa :D

Saya sendiri setelah melalui masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa, masa dimana saya merasa menjadi wanita matang adalah saat dimana saya mulai berumah tangga. Saya tidak bisa wara wiri kemanapun sesuka hati saya. Ada tanggung jawab sebagai seorang istri dan juga seorang ibu yang harus saya emban dengan baik. Kesabaran, tanggung jawab, rasa penuh pengertian, telaten, ke semuanya mulai tersusun rapi di saat saya sudah memiliki keluarga.

Semasa remaja, saya adalah orang yang suka dengan kebebasan (bebas dalam artian terbatas yaa). Saya suka pergi mendaki gunung, hiking, melancong ke sana kemari, dan ikut berbagai kegiatan sosial. Semua saya lakukan tanpa peduli dengan kulit saya yang jadi kering dan tambah item mengkilap, hihi. Syukurlah orangtua saya mengijinkan, asalkan saya perginya bersama dengan teman-teman yang dikenal baik oleh kedua orangtua saya.

Masalah kulit yang bertambah item mah, urusan belakangan lah. Saya pikir, ntar juga balik lagi ke warna kulit asli saya - yang gak jauh-jauh dari item juga, masih remaja ini, haha. Makhlumlah, selagi masih muda, maunya bisa menikmati apa saja kegiatan yang saya suka. Apalagi saat tenaga masih full gini, pengen dimanfaatkan buat menyalurkan hobi dan hepi-hepi teruuus :D

Tamat kuliah dan memasuki dunia kerja, barulah saya mengenal yang namanya perawatan kulit. Awalnya karena teman-teman kerja saya yang selalu terlihat cantik dengan riasan make-up di wajah mereka. Saya kan jadi kelihatan kucel berada diantara mereka :D Hingga akhirnya saya pun mulai terkontaminasi eh maksudnya terpengaruh untuk melakukan perawatan kulit, khususnya untuk kulit wajah.

Namun beberapa tahun setelah menikah, dan memutuskan resign dari pekerjaan, saya mulai jarang melakukan perawatan kulit, apalagi sejak memiliki anak. Perawatan kulit bisa dihitung dengan jari dalam setahun, balik lagi ke aslinya, hehehe…

Setelah anak berusia 7 tahun, dan saya rasa sudah mandiri dan bisa ditinggalkan di rumah bersama mba-nya, saya pun memutuskan untuk kembali bekerja. Awalnya pesimis bakal dapat kerjaan yang bagus, karena faktor usia. Namun ketika saya diterima bekerja di sebuah perusahaan yang nge-link ke instansi dan perusahaan besar, ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi saya. Saya tidak menyangka di usia yang tidak bisa dibilang muda lagi, saya masih bisa diterima bekerja.

Bahkan sejak bekerja di sana, saya bisa bertatapan dan bicara langsung dengan para pejabat dan petinggi negeri ini, saya bisa menjejakkan kaki di daerah-daerah yang saya impikan dan belum pernah saya kunjungi. Karena usia saya yang udah terbilang ‘matang’ (menurut saya), saya pun merias wajah ala kadarnya aja, yang penting nggak polos-polos amat. Begitupun dengan perawatan kulit wajah, palingan cuma facial, dan sesekali luluran (sekali setaun doang, hihi).

Saat mengunjungi sebuah stadion olahraga di terngah teriknya matahari :D
Hingga suatu hari, saya ditugaskan ke daerah Manado dan menginap di sebuah hotel. Saya mendapati kerut-kerut halus menghiasi kulit di bawah mata saya. Ini kaca hotel yang segede dinding bening banget sih, sampai saya bisa melihat pori-pori besar di wajah saya dan komedo yang seenaknya aja nangkring di hidung, tanpa permisi! Perasaan di kaca rumah nggak kelihatan deh! *manyun.

Sedih? Banget! Mo nangis? Iya! Gimana nggak, kan saya kirain di #UsiaCantik ini saya belum akan mendapati kerutan (walopun masih berupa goresan halus). Gak terima! Harusnya kerutan ini datangnya saat saya berusia di atas 50 tahun nanti *nangis sesugukan di pojokan kamar hotel.

Sepulang dari daerah, saya pun menceritakan masalah ini pada teman kerja yang merupakan sahabat saya selama bekerja di sini. Wajahnya yang awalnya serius mendengarkan cerita saya, lama kelamaan terlihat tersenyum, dan akhirnya tawanya pun pecah. Dia ketawa mendengar cerita saya yang mengira bahwa kerutan di wajah itu bakal datang saat berusia di atas 50 tahun.

Temanku pun menjelaskan bahwa kerutan di wajah itu datangnya tidak mengenal usia. Ada saudaranya yang baru berusia 29 tahun, tapi sudah ada kerut tipis di bawah matanya. Kerutan bisa saja timbul lebih awal jika wajah sering terpapar sinar matahari, kurang minum, kurang istirahat atau sering begadang, stress, serta gerakan pada wajah yang dilakukan berulang-ulang.

Proses penuaan kulit wajah memang tidak bisa dihindari. Karena bagaimanapun juga seiring dengan bertambahnya usia, kulit pun akan mengalami penuaan. Paling nggak, proses penuaan ini bisa diperlambat dengan melakukan perawatan kulit sedini mungkin. Bagaimana caranya?

Pertama tentu saja dengan mengurangi penyebab terjadinya, seperti paparan sinar matahari. Kalaupun terpaksa harus keluar ruangan, lindungi tubuh, seperti menggunakan payung dan krim wajah yang dapat melindungi kulit wajah dari paparan sinar UV. Mengkonsumsi air mineral secukupnya, mengkonsumsi makanan yang kaya antioksidan   rajin berolah raga, istirahat yang cukup, kurangi stress, serta menjaga kebersihan kulit dan badan.

Temanku mengatakan bahwa untuk perawatan kulit wajah, ia biasanya menggunakan Revitalift Dermalift dari L’Oreal Paris Skin Expert. Saya cuma bisa melongo mendengar penjelasan temanku itu, sambil memperhatikan wajahnya dengan seksama. Baru saya sadari, ternyata temanku ini memiliki kulit yang bersih, halus, dan tidak nampak kerutan di kulit wajahnya. Kenapa saya baru perhatikan sekarang ya? Mungkin karena sebelumnya saya nggak begitu peduli dengan kecantikan kulit saya, hehe….


Selama ini temanku percaya dengan L’Oreal Revitalift Dermalift (yah, itu bisa saya buktikan sendiri dengan melihat kulit wajah temanku itu), karena menurutnya #LorealDermalift mengandung Centella Asiatica, Pro-Retinol A, serta Dermalift Technology yang mampu mengurangi kerutan sebanyak 27% dan meningkatkan kekencangan sebanyak 35% di zona utama wajah, seperti dahi, alis, kontur mata, kerutan ujung luar mata, pipi, garis senyum, rahang, serta leher.

“Centella Asiatica. Its self healing, lho!” ungkap temanku lagi.

Oke! Saya perlu coba nih L’Oreal Revitalift Dermalift. Saya juga ingin di usia cantik saya, bisa terlihat cantik, lebih bermakna, dan memberikan yang terbaik, baik buat saya sendiri, maupun buat keluarga. So, wanita matang itu bisa ‘seksi’ di usia cantiknya :D


Pengen tampil fresh di usia cantikmu? Ingin mencoba juga perawatan kulit wajah dari L’Oreal ini? Kamu bisa dapatkan produknya di http://bit.ly/UsiaCantik Jika sudah, kamu bisa tunjukkan kulit cantikmu di usia 35+ di akun sosmedmu dan pasang hastag #UsiaCantik dan #LorealDermalift, agar dunia tau bahwa di usia tersebut, kamu tetap bisa terlihat cantik dengan kulit yang sehat dan fresh J 

Oya, selain itu kamu juga bisa mengikuti lomba blog #UsiaCantik dan menangkan hadiah kerennya! Eits, peserta untuk lomba ini boleh siapa saja, perempuan, laki-laki, usia berapa saja, asalkan memiliki blog, dengan menceritakan perempuan yang ada di dekatmmu saat di usia cantiknya. Caranya? Silakan baca di http://www.bloggerperempuan.com/usiacantik  J


Foto : Pribadi

  • Share:

You Might Also Like

75 comments