Setelah beberapa rangkaian acara
yang usai digelar sebelumnya, seperti OPPO Selfie Fest dan peluncuran OPPO
Raisa Phone di penghujung tahun 2016 lalu, OPPO kembali mengadakan sebuah event
yang bertajuk OPPO Selfie Tour di
awal tahun 2017. Pertama mendengar tema OPPO
Selfie Tour 2017, saya sudah
penasaran, ke daerah mana saja tour
ini akan dilaksanakan. Nah, saya termasuk yang beruntung nih, karena dapat menghadiri
OPPO Selfie Tour yang perdana
digelar di Jakarta :)
OPPO Selfie Tour De Jakarta
dilaksanakan pada hari Selasa, 17 januari 2017 di Historia Café, yang terletak
di Kawasan Kota Tua, Jakarta. Sebelum ke Kota Tua, saya dan beberapa peserta
lain yang mengikuti Acara OPPO Selfie Tour berkumpul di parkiran Menara
Jamsostek Gatot Subroto. Yups, saya
dan para peserta, bersama dengan tim dari OPPO akan berangkat menuju Kota Tua
menggunakan sebuah bus.
Setibanya di Kawasan Kota Tua,
ternyata bus tidak parkir di dekat tempat acara, yaitu di Historia Café.
Mungkin karena bus tidak diperbolehkan parkir di sepanjang jalanan Kota Tua ya,
atau memang tidak disediakan tempat parkir untuk bus di sana, I don’t know. So, kita harus berjalan
dari tempat parkir bus ke Historia Café. Lumayan juga buat membakar lemak di
tubuh :)
Saat bus tiba di Kawasan Kota Tua |
Sesampai di Historia Café, saya
pun istirahat sambil menikmati minuman yang telah disediakan. Suasana dan
pernak pernik yang ada di Historia Café ini instagramable. Saya kemudian menyempatkan diri keliling
café untuk melihat-lihat, tempat mana yang asyik buat dijadikan background untuk selfie :D Tak hanya saya, ternyata teman-teman yang
lain juga beranggapan sama. Semua nampak berfoto-foto dengan berbagai latar
yang ada di sekitar Historia Café.
Me at Historia Cafe Jakarta |
Tak lama kemudian, Mas Aryo Meidianto Aji, yang
merupakan Media Engagement OPPO Indonesia membuka acara, dengan menyapa semua
peserta yang hadir. Mas Aryo menjelaskan tujuan diselenggarakannya kegiatan
berupa OPPO Selfie Tour 2017, yaitu ingin agar
teman-teman yang punya passion dalam
menulis dapat memaksimalkan hasil karyanya dengan menggunakan smartphone.
Mas Aryo saat membuka acara OPPO Selfie Tour De Jakarta |
Mobile photography sendiri mulai booming sejak bermunculannya smartphone dengan berbagai keunggulan
kameranya. Ditambah lagi dengan trend
di masyarakat yang suka mengunggah berbagai macam foto di berbagai media
sosial. Menurut Mas Aryo, mobile photography
mulai berjalan dipertengahan tahun 2009 – 2010, seiring dengan adanya youtube
dan vlogging.
Mas Aryo juga menjelaskan bahwa
selama 3 tahun kehadiran OPPO di Indonesia, hingga saat ini OPPO mampu
menduduki peringkat 2 dalam pasar smartphone Indonesia. “Ini merupakan
perjuangan yang berat,” kata Mas Aryo.
Mas Aryo pun mulai menceritakan
kilas balik OPPO sejak menginjakkan kaki secara resmi di Indonesia, dengan
perangkat N1 di bulan September 2013. OPPO N1 ini merupakan N1 pertama android
dengan sistem kamera berputar. Saya ingat banget nih dulu, waktu pertama kali melihat
OPPO N1 ini, saya sempat mupeng memilikinya. Bagaimana nggak, itu baru pertama
lho, ada smartphone dengan kemampuan kamera berputar seperti itu. Menurut saya
itu keren banget!
Lalu selanjutnya hadir OPPO Find
7, dengan Fitur Rounded Edge-nya. “Saat itu kita mencoba meminta photographer sebuah
majalah di China untuk mengambil gambar menggunakan OPPO Find 7. Awalnya mereka
ragu, namun akhirnya mereka mau. Waktu itu kita cetak hingga 7 halaman dan juga
covernya, yang di foto menggunakan OPPO Find 7. Mereka juga memberikan
terstimoni bahwa ini untuk pertama kalinya mereka memotret menggunakan kamera
smartphone, karena biasanya mereka menggunakan kamera profesional,” ujar Mas
Aryo.
OPPO Find 7 dikenal dengan
smartphone pertama dengan layar turkiye,
serta diperkenalkannya teknologi charging
cepat. Jadi OPPO ini sudah lama memperkenalkan Camera Phone-nya ya. Bahkan OPPO juga pernah menantang para
photographer untuk memotret menggunakan OPPO N3, yang diluncurkan pada bulan
Oktober 2014. OPPO ingin menantang dirinya juga, untuk membuktikan bahwa kamera
dan perangkat yang mereka miliki ini benar-benar bagus. Oo, ternyata karena itu
ya makanya hingga sekarang OPPO sering menggelar challenge, meet up, gathering, tour, dan lain sebagainya.
(Atas) OPPO N1 dan OPPO Find 7, (bawah) serta hasil jepretan menggunakan kamera OPPO N1 dan OPPO Find 7 |
Menurut saya kegiatan ini sangat
bagus, karena selain dapat membuktikan sendiri kemampuan perangkat OPPO, tentu
semua masukan yang diberikan oleh O-Fans maupun peserta yang hadir pada setiap
kegiatan, menjadikan OPPO semakin lebih baik lagi ke depannya. Tak heran kalau
setiap produk yang diluncurkan oleh OPPO makin hari makin keren, karena selalu
memperbaiki kekurangan dari perangkat sebelumnya, bahkan tak tanggung-tanggung
OPPO memperkenalkan teknologi tercanggih yang ditanamkan pada produk terbarunya
:)
Optimalisasi Kamera
Smartphone
Mas Kris |
Oya, kegiatan OPPO Selfie Tour De Jakarta ini terdiri
dari 3 sesi. Sesi pertama adalah sesi tentang bagaimana caranya
mengoptimalisasikan kamera yang ada pada smartphone, yang akan dijelaskan oleh
Mas Kristian Tjahjono dari Yangcanggih.com. Sebagai seorang Managing Editor,
menurut Mas Kris, salah satu yang menjadi favorit di Yangcanggih.com itu adalah
kamera dan handphone. Hingga saat ini, Yangcangih.com sudah mendokumentasikan
sebanyak 250 device kamera dan
handphone.
Yangcanggih.com juga telah
mencoba menggunakan kamera OPPO F1s dalam beberapa waktu. Menurut Mas Kris
kamera OPPO F1s lumayan bagus. “Walaupun kita punya kamera yang mahal
sekalipun, tapi kalau kita tidak bawa, ya tidak ada gunanya. Mau tak mau yang
paling sering kita bawa kemana-mana itu adalah handphone,” kata Mas Kris.
Hasil bidikan Mas Kris menggunakan Expert Mode pada kamera OPPO F1s |
Saya akan simpulkan saja ya apa
yang dijelaskan oleh Mas Kris. Jadi intinya, Mas Kris menunjukkan beberapa foto
bidikannya yang menggunakan kamera OPPO F1s. Semua fitur yang ada dalam kamera
OPPO F1s dicoba oleh Mas Kris, dan hasilnya bagus-bagus semua. Selain pintar
mengambil angle, kita juga harus bisa
menentukan letak cahaya, serta intensitas cahaya pada objek foto. Idealnya
penggunaan cahaya yang natural itu adalah saat sore hari, yaitu sekitar pukul 4
hingga 5 sore. Saya juga sempat mempraktekkan fitur panorama pada kamera OPPO
F1s Selfie Expert. Foto saya ambil saat Mas Kris lagi presentasi di depan.
Taken by OPPO F1s, dengan Fitur Panorama |
“Yang paling saya suka dari
kamera utama OPPO F1s adalah hasilnya yang detail. Bahkan untuk foto malam pun
bisa jelas dengan menggunakan Expert Mode,” ujar Mas Kris.
Sebagai seorang blogger, materi
ini tentu saja sangat bermanfaat bagi saya. Karena bagaimanapun juga, foto yang
dihasilkan oleh sebuah kamera, sangat membantu dalam mendukung tulisan-tulisan
yang akan saya publish. Jika hasil fotonya
bersih, jernih dan bagus, tentu akan membuat pembaca senang dan betah saat
membaca tulisan saya.
Konten Video yang
Menarik
Mba Tini |
Sesi kedua adalah mengenai video
atau vlog. Yups, saat ini vlog lagi trend di dunia maya. Ada Mba Fatimah Kartini Bohang dari
Kompas Tekno yang akan menceritakan tentang pembuatan konten video. Proses
vlogging ini menurut Mba Tini yang bekerja sebagai Journalist di Kompas Tekno, bisa dibagi dalam 3 hal, yaitu pre-production, production, dan post
production. 3 hal ini sudah sangat umum dipakai saat mau bikin video maupun
film.
Untuk pre-production, tentu pertama kali kita harus mengetahui konsep
dari video yang mau kita bikin. Setelah itu buatlah flow chart-nya agar tau susunan lini masa apa yang akan kita
kerjakan. Lalu pikirkan juga tools
yang akan kita gunakan.
“Aku pernah punya pengalaman
kehabisan baterai kamera mirrorless
yang sering aku pakai buat ngerekam. Akhirnya aku pakai kamera smartphone.
Untunglah saat ini kamera smartphone sudah pada bagus-bagus ya. Apalagi OPPO
F1s dengan kamera utamanya 16 MP, menurut aku kualitasnya udah hampir sama
dengan kamera DSLR,” papar Mba Tini.
Langkah selanjutnya adalah production, yaitu bikin videonya. Saat
membuat video, jadilah diri sendiri. Jika karakternya kocak, jadilah orang yang
kocak di video tersebut. Atau misalnya aslinya serius, ya serius aja bikinnya.
Karena orang akan merasakan itu saat menyaksikan video yang kita bikin. Content is the king! Sebagus apapun
kamera yang kita miliki, jika kontennya tidak menarik, maka nggak akan ada
gunanya juga.
Nah, yang terakhir adalah post production. Tak akan diketahui oleh
orang banyak deh video yang kita bikin jika tidak di-share di semua media sosial yang kita miliki. Makanya pede saja
untuk share video yang kita bikin,
tidak peduli orang suka atau tidak. Yang penting orang-orang sudah tau video
yang kita bikin.
Saya sendiri masih mempelajari
bagaimana membuat sebuah video yang bagus dan menarik. Karena kalau sekedar
merekam biasa saja, semua juga bisa kan ya :D Perlu trik yang jitu agar bisa
menghasilkan video yang dapat menarik bagi penonton, sehingga tidak bosan,
bahkan menanti-nanti video yang bakal kita rilis.
Eh, kemudian semua peserta
diminta praktekin ilmu yang sudah diberikan Mas Kris dan Mba Tini barusan.
Yeyy, akhirnya bisa juga langsung mempraktekkan ilmunya. Peserta pun dibagi
menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang. Kemudian
kelompok-kelompok ini dipecah menjadi
dua bagian. Sebagiannya mempraktekkan vlogging, sementara yang lainnya
mempraktekkan pengambilan foto. Begitu selesai, kelompok ini akan bergantian
dengan mengambil gambar video.
Oya, sebelum praktek,
masing-masing peserta dipinjamkan sebuah perangkat OPPO F1s. Saya yang
sekelompok dengan Mas Teguh, Mba Marcellina, dan Mba Valentina pun berbagi tugas.
Mba Marcellina didaulat untuk jadi model, lalu kami bertiga sibuk jeprat jepret
dengan gaya masing-masing. Inilah hasil jepretan saya, xoxo…
Dengan menggunakan kamera utama OPPO F1s yang memiliki resolusi 16 MP, saya pun menjepret obyek foto dari beberapa sisi. Hasil jepretan menggunakan kamera OPPO F1s benar-benar jernih. Kalau saya menjepret lebih dekat lagi dengan objek, maka kamera akan otomatis fokus pada objek, dan gambar di sekitar objek menjadi sedikit nge-blur.
Sayang, saat mencoba praktek bikin video, saya masih belum bisa maksimal, masih kelihatan kaku sih menurut saya. Jadi, saya tidak bisa menampilkan videonya di sini :( Tapi saya akan tetap berusaha agar bisa bikin video yang baik. Ganbatte!!
Sayang, saat mencoba praktek bikin video, saya masih belum bisa maksimal, masih kelihatan kaku sih menurut saya. Jadi, saya tidak bisa menampilkan videonya di sini :( Tapi saya akan tetap berusaha agar bisa bikin video yang baik. Ganbatte!!
Tips Mereview Produk
Sesi terakhir adalah materi
tentang bagaimana caranya mereview suatu produk. Parameter apa saja yang
biasanya digunakan untuk mereview produk. Materi ini dipaparkan oleh Mas Ahmad
Sanusi dari Tabloid Pulsa. Mas Sanusi mengatakan bahwa sebagai orang yang
sama-sama suka menulis, ia akan sharing
mengenai tips dan trik menulis di Tabloid Pulsa.
Tabloid Pulsa merupakan salah
satu industri media telco, yang sudah terbit sejak 13 tahun yang lalu. Dari
awal pendiriannya, Tabloid Pulsa memiliki visi untuk memberikan informasi yang
apa adanya pada para pembaca. Menulis yang sesuai dengan keinginan pembaca itu
tidaklah mudah menurut Mas Sanusi, karena tiap pembaca memiliki keinginan yang
berbeda-beda.
Tabloid Pulsa memiliki
keterbatasan jumlah halaman. Itulah bedanya dengan blog atau media online
lainnya, yang memilki ruang yang tak terbatas. Tabloid Pulsa ingin menampilkan
tulisan yang independent, dengan review yang sangat subjective. Sebisa mungkin mengurangi intervensi dengan membeli
sendiri produk yang ingin di-review,
sehingga menghasilkan tulisan yang subjective.
Di bagian penulisan, tips dari
Mas Sanusi adalah selalu menggunakan profiling,
misalnya produk ini berada di posisi mana, dan mengusungkan fitur apa saja.
Lalu setelah itu dilakukan pengetesan by
experience, dan pengetesan menggunakan tools.
Tools dibutuhkan untuk mengurangi
subyektivitas dari perusahaan. Jadi sedapat mungkin data yang ditunjukkan ke
pembaca adalah data real dari
pengetesan, dan bukan dari pendapat pribadi si penulis.
Apa yang dipaparkan oleh Mas
Sanusi sangat menarik, karena sangat susah juga untuk menjaga subyektivitas
tulisan tanpa intervensi dari si empunya produk yang kita review. Namun kata
Mas Sanusi ada kok perusahaan yang tidak mau intervensi tulisan kita, misalnya
OPPO. OPPO pernah meminjamkan produknya pada Tabloid Pulsa, tanpa syarat dan
intervensi apapun. “Tips dari saya, bahwa menulis itu jangan takut, tapi yang
pasti menulis apapun itu, akan kita pertanggung jawabkan, kalau tidak di sini
ya di atas sana,” tutup Mas Sanusi.
Wah, otak saya jadi ‘kenyang’
dengan ilmu mengenai cara membuat konten video, tulisan, dan foto yang bagus,
karena seharian ikut acara OPPO Selfie
Tour 2017 ini. Semoga ilmunya bisa saya serap dan praktekkan dengan baik
ya. Soalnya masih pe er juga bagi saya untuk membuat video, eh konten tulisan
juga sih. Sukses ya buat OPPO, yang selalu terbuka untuk setiap kritik dan masukan
dari pelanggan serta O-Fans-nya, sehingga selalu memberikan yang terbaik di
setiap produk yang diluncurkannya :) Sukses juga untuk OPPO Selfie Tour di
kota-kota lainnya. Kegiatan ini sangat bermanfaat ^^
Foto-foto : Pribadi
4 comments
aku gak diajak :p hehe, foto makanannya menyegarkan, hp ku banyak dipake selfie daripada foto beneran :p
BalasHapusLain kali ikutan ya Mbaa, seru euy :D
HapusSeru juga ya acara selfie tour pas di jakarta mbak, aku aja sampai ketagihan sama materi mbak tini.
BalasHapusHaha...kurang lama waktunya ya Mas Deddy :D
Hapus