Kasih ibu sepanjang jalan, kasih
anak sepanjang penggalan. Memang benar adanya peribahasa tersebut. Aku sendiri
merasakan bagaimana seorang ibu yang biasa ku panggil mama, mengorbankan
segalanya demi kebahagiaan anak-anaknya. Bahkan hingga aku sudah berumah tangga
pun, mama masih memperhatikanku seperti putri kecilnya, dan mau merepotkan
dirinya dengan merawat anakku. Padahal aku nggak meminta mama untuk melakukan
itu, tapi mama dengan senang hati memegang si kecil, saat aku hendak mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Begitulah mamaku, yang selalu memberikan kasih dan sayangnya, sepanjang sisa usianya. Tak peduli apapun yang terjadi pada anaknya, apa yang telah dilakukan anaknya padanya, dan bagaimana kondisi mama sendiri. Dulu, aku tidak terlalu memperhatikan hal ini. Aku menyayangi mamaku, selayaknya anak menyayangi orangtuanya. Namun sekarang, saat aku sudah memiliki si buah hati, baru aku menyadari, bagaimana perasaan seorang ibu, yang akan melakukan apapun, demi melihat anak-anaknya selalu tersenyum.
Bagaimana nelangsanya perasaan
seorang ibu, saat melihat anaknya menderita. Ibu, walaupun selalu terlihat
tersenyum di depan semua orang, namun terkadang dalam tawanya tersembunyi
kesedihan, kekalutan, dan kegelisahan karena memikirkan anaknya, masa depan
anaknya. Aku sempat merasakan perasaan ini, perasaan takut, apakah aku bisa
memberikan yang terbaik buat anakku, bisa membahagiakannya, membesarkannya
menjadi ‘orang’ kelak.
Kadang hal kecil yang terjadi
pada anak saja, sudah membuatku kalut. Misalnya saat si kecil, my little princess terkena sariawan
beberapa hari yang lalu. Ini pertama kalinya dia terkena sariawan. Aku langsung
kalang kabut, seperti aku saja yang terkena sariawan. Aku jarang terkena sariawan,
tapi aku pernah terkena serangan si putih kecil yang bikin nyeri di mulut ini.
Yap dulu, saat aku menggunakan
kawat gigi, aku pernah beberapa kali terkena sariawan. Nyerinya tak tertahankan.
Si sariawan ini, sering dianggap sebagai penyakit kecil yang sepele. Tapi coba
saja, saat sariawan itu sedang menyerangmu. Sepertinya dunia ini sudah tak
bersahabat lagi. Makan susah, minum susah, bicara susah, bahkan untuk tersenyum
pun mulut rasanya seperti diiris-iris. Menderitalah pokoknya!
Katanya sariawan ini kebanyakan
terjadi karena kita kekurangan makan buah dan sayur, kekurangan asupan nutrisi,
seperti vitamin. Saat itu, aku hanya berani mengkonsumsi buah-buahan agar
sariawan ini bisa cepat lenyap. Aku takut menggunakan berbagai macam obat yang
ditawarkan oleh teman-teman, karena katanya bisa bikin nyeri saat obat tersebut
dioleskan pada sariawan. Eh, pernah sih sekali aku cobain, duuh, nyerinya
sampai bikin kepalaku cenut-cenut. Akhirnya aku nggak berani lagi menggunakan
obat tersebut, walaupun dengan mengkonsumsi buah dan sayur tidak bisa
menyembuhkan sariawanku dalam waktu yang cepat.
Begitulah bayanganku saat si
kecil Najwa terkena sariawan. Dia meringis saat menunjukkan sariawannya padaku.
Senyumnya menghilang. Makan nggak mau, bahkan bicara pun dia malas. Wajahnya terlihat lesu, dia suka uring-uringan, saat aku memaksanya makan agar tidak sakit.
Berat badannya berkurang sekilo. Ini membuatku cemas, takutnya dia malah jatuh
sakit kalau nggak mau makan. Duuh, bagaimana menghilangkan sariawannya ya :(
Aku pernah sih menjelaskan pada
si kecil untuk menggunakan obat yang dulu pernah ditawarkan padaku. Tapi
sebelumnya aku kasih penjelasan dulu, kalau obatnya akan membuat mulutnya agak perih
gitu, tapi itu akan membuat sariawan tersebut lebih cepat hilang dari mulutnya.
Setelah aku jelaskan, dia pun mau mencobanya. Tapi ketika obat itu aku oleskan pada
sariawannya, dia menangis kesakitan, dan nggak mau lagi melanjutkannya *aku tau
apa yang kamu rasakan nak *sedih :’(
Akhirnya dia cuma mau mengulum
pelan-pelan permen bervitamin, walaupun itu tidak bisa dengan cepat menyembuhkan
sariawannya. Duh, sedih banget deh, saat melihat si kecil menderita begitu. Dia
sakit, aku ikutan sakit. I Can’t smile
without you, my little princess :( Hidupku sepertinya kelam gara-gara si kecil kena sariawan. Diantara
kekalutanku, aku curhat pada siapa saja sahabat yang aku temui. Rata-rata pada
menyarankan obat yang pernah aku gunakan itu. Hingga kemudian mama menelpon dari kampung, dan memberikan solusi baru.
Karena aku sudah jarang kena
sariawan, aku tidak tau lagi perkembangan obat-obat sariawan yang ternyata
sudah hadir dengan berbagai inovasi baru. Mamalah yang kemudian memperkenalkanku dengan obat sariawan yang baru, namanya ALOCLAIR Plus. Kata mama, ALOCLAIR ini sering dipakai oleh adekku yang kebetulan masih tinggal bersama mama. Kata mama ALOCLAIR Plus ini ada tiga macam. Ada yang dalam bentuk spray, gel, dan oral rinse. Jadi terserah nyamannya mau pakai yang mana.
Akhirnya aku cobain yang ALOCLAIR Plus Gel. Seperti yang biasa aku lakukan, aku sempatkan membaca komposisi ALOCLAIR Plus ini. Di dalamnya terdapat kandungan polyvinylpyrrolidone (PVP), sodium hyaluronate, dipotassium glycyrrhizate, aloe barbadensis (aloe vera/ ekstrak lidah buaya), dan lain-lain. Ke semua bahan ini berfungsi untuk membentuk lapisan pelindung, menyembuhkan luka, mengurangi bengkak dan nyeri, serta mencegah timbulnya infeksi.
Cara pakainya juga mudah. Tinggal keluarkan 1 sampai 2 tetes gel, sampai sariawan tersebut tertutup. Oya, jangan sampai aplikatornya mengenai sariawannya. Lalu tunggu hingga 2 menit hingga gel tersebut membentuk lapisan pelindung. Jangan sampai lidah menyentuh sariawannya. Jika lapisan pelindung telah terbentuk baru deh sariawannya aman. Tapi kalau mau makan atau minum, tunggu dulu sampai minimal 1 jam setelah dioleskan gelnya. ALOCLAIR Plus-nya bisa digunakan 3 sampai 4 kali sehari.
Jadi aman deh tuh sariawannya, ALOCLAIR Plus Gel tidak perih saat dioleskan, karena tidak ada kandungan alkoholnya, dan terbuat dari bahan alami, sehingga aman jika sampai tertelan oleh si kecil, karenanya ALOCLAIR Plus ini juga cocok digunakan oleh segala usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa.
Fuiiff, syukurlah, Najwa merasa nyaman saat aku mengoleskan ALOCLAIR Plus. Sedikit demi sedikit sariawannya mulai berkurang dan mengecil. Makannya juga udah mulai lahap. Yang paling membuatku bahagia adalah saat dia sudah mulai tersenyum, tertawa dan ceriwisnya keluar. Ah senangnyaa :) I Can't Smile Without You, My Little Princess :* Makasih Mama, makasih ALOCLAIR Plus :)
Foto : Pribadi dan aloclair.id
Akhirnya aku cobain yang ALOCLAIR Plus Gel. Seperti yang biasa aku lakukan, aku sempatkan membaca komposisi ALOCLAIR Plus ini. Di dalamnya terdapat kandungan polyvinylpyrrolidone (PVP), sodium hyaluronate, dipotassium glycyrrhizate, aloe barbadensis (aloe vera/ ekstrak lidah buaya), dan lain-lain. Ke semua bahan ini berfungsi untuk membentuk lapisan pelindung, menyembuhkan luka, mengurangi bengkak dan nyeri, serta mencegah timbulnya infeksi.
Cara pakainya juga mudah. Tinggal keluarkan 1 sampai 2 tetes gel, sampai sariawan tersebut tertutup. Oya, jangan sampai aplikatornya mengenai sariawannya. Lalu tunggu hingga 2 menit hingga gel tersebut membentuk lapisan pelindung. Jangan sampai lidah menyentuh sariawannya. Jika lapisan pelindung telah terbentuk baru deh sariawannya aman. Tapi kalau mau makan atau minum, tunggu dulu sampai minimal 1 jam setelah dioleskan gelnya. ALOCLAIR Plus-nya bisa digunakan 3 sampai 4 kali sehari.
Jadi aman deh tuh sariawannya, ALOCLAIR Plus Gel tidak perih saat dioleskan, karena tidak ada kandungan alkoholnya, dan terbuat dari bahan alami, sehingga aman jika sampai tertelan oleh si kecil, karenanya ALOCLAIR Plus ini juga cocok digunakan oleh segala usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa.
Fuiiff, syukurlah, Najwa merasa nyaman saat aku mengoleskan ALOCLAIR Plus. Sedikit demi sedikit sariawannya mulai berkurang dan mengecil. Makannya juga udah mulai lahap. Yang paling membuatku bahagia adalah saat dia sudah mulai tersenyum, tertawa dan ceriwisnya keluar. Ah senangnyaa :) I Can't Smile Without You, My Little Princess :* Makasih Mama, makasih ALOCLAIR Plus :)
Foto : Pribadi dan aloclair.id
2 comments