Ajang Finhacks #Codescape 2017 di BCA Learning Institute
By Dewi Sulistiawaty - Agustus 28, 2017
Bukan hanya kaum terpelajar saja
yang bisa berkreasi dan berinovasi. Contohnya saat Financial Hackathon atau
Finhacks digelar kemarin. Beberapa dari peserta yang mendaftar ternyata bukanlah
dari para pelajar. Mereka mengatakan, semua itu karena mereka suka dan hobi mengerjakannya.
Walaupun tidak dipungkiri bahwa ada juga peserta yang memang bekerja di perusahaan
yang mengembangkan berbagai solusi dalam bidang teknologi informasi tersebut.
Oya, Finhacks ini merupakan
kegiatan yang diinisiasi oleh PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam rangka
mendukung digitalisasi perbankan yang dapat memudahkan nasabah dalam
bertransaksi secara praktis, aman, dan nyaman. Finhacks 2017 merupakan gelaran
kedua yang diselenggarakan oleh BCA, setelah sukses dengan Finhacks tahun 2016
lalu. Pendaftaran dibuka melalui dua jalur, yaitu melalui situs resmi Finhacks,
dan melalui kompetisi Sprint Coding
di Acara Mini Finhacks yang hadir di 3 kota, yaitu Surabaya, Yogyakarta, dan
Bandung. 5 pemenang dari masing-masing kota akan mendapatkan hadiah uang tunai,
dan golden ticket menuju Final
Finhacks 2017 di Sentul.
Untuk tahun ini, Finhacks 2017 mengangkat konsep
#Codescape, yang berasal dari kata code
dan escape. Jadi #Codescape mempunyai
arti melepaskan diri dari kepenatan rutinitas sehari-hari dan berkreasi melalui
coding. Tapi kata #Codescape bisa
juga diartikan dengan melakukan coding
di BCA Learning Institute, yang berlokasi di daerah yang hijau dan sejuk, serta
jauh dari hiruk pikuk perkotaan (diambil dari kata code dan landscape).
Yap, Finhacks 2017 digelar di
Gedung BCA Learning Institute, Sentul selama dua hari, yaitu dari tanggal 26-27
Agustus 2017. Saat ajang Finhacks 2017 ini dibuka, banyak developer dan praktisi teknologi informasi yang mendaftarkan ide
dan inovasi mereka, tepatnya sekitar 685 ide inovasi aplikasi digital banking. Melihat angka ini,
berarti sangat banyak masyarakat Indonesia yang memiliki ide dan inovasi di bidang
digital ya. Tak hanya kaum pria, beberapa dari peserta bahkan berasal dari kaum
wanita. Salut pada para wanita yang menyukai bidang yang biasanya hanya
diminati oleh kaum pria ini :)
Peserta dari 60 tim yang hadir di BCA Learning Institute, Sentul |
Setelah proses seleksi yang
ketat, angka 685 disusutkan menjadi 60 tim (total 163 peserta) saja. Bayangkan
bagaimana susahnya menyeleksi ratusan ide ini hingga menjadi 60. Pasti para
juri kesulitan untuk memilah ide-ide dari semua peserta. Ke-60 peserta yang
terpilih – yang kebanyakan terdiri dari tim, diundang ke BCA Learning Institute
di Sentul Bogor, untuk ikut berkompetisi lagi di sana. Saya yang ikut hadir
pada tanggal 27 Agustus 2017 kemarin, melihat satu persatu peserta yang
dipanggil masuk ke ruang penjurian untuk presentasi *jadi ingat saat saya
sidang skripsi dulu, hehe…
Di hari terakhir acara Finhacks
2017 yang diselenggarakan di Gedung BCA Learning Institute, hadir Bapak Jahja
Setiaatmadja selaku Presiden Direktur BCA, Bapak Santoso, selaku Direktur BCA,
dan Bapak Hermawan Thendean, sebagai Executive Vice President. Dalam press conference Bapak Jahja mengatakan
bahwa dunia teknologi dan digital saat ini berkembang sangat pesat. Buktinya
dengan banyaknya peminat yang ikut berpartisapasi dalam ajang Finhacks, baik tahun
ini maupun tahun sebelumnya.
Bapak Jahja |
“Dengan kegiatan kompetisi ini,
saya kira acara seperti hackathon ini perlu kita adakan untuk menggali minat
dari teman-teman kita yang muda. Agar mereka dapat mengembangkan bakatnya, dan
bisa mendapatkan tempat penyaluran untuk bakatnya tersebut. Banyak dari generasi
muda ini yang punya ide serta inisiatif bagus. Namun jika mereka tidak punya networking, dan tempat untuk menyalurkan
bakat tersebut, maka ide dan kreativitas tersebut tidak akan bisa berkembang
dengan baik. Ide digabungkan dengan pemodal maka akan menghasilkan value,” ujar Bapak Jahja.
Hackathon ini bisa menjadi sarana
untuk mengembangkan bakat-bakat ini. Ini bisa dilihat dari ajang Hackathon
tahun sebelumnya yang banyak memberikan ide-ide bagus, namun sayangnya,
beberapa ide tersebut belum applicable
terhadap produk-produk perbankan dan belum bisa memberikan kemudahan bagi
nasabah. Jadi peserta Finhacks harus membuat aplikasi yang users friendly sekaligus menarik bagi investor. Bapak Jahja
berharap ajang ini juga sebagai pemacu untuk mengadakan kegiatan yang akan
datang, yang akan berguna untuk kepentingan masyarakat, nasabah BCA, serta
untuk Indonesia sendiri.
Semua ide dan inovasi yang
diberikan oleh peserta begitupun bagi yang menang nantinya, tetaplah menjadi
hak milik (copyright) peserta, dan
bukannya menjadi hak milik BCA. Jadi kalaupun nantinya aplikasi yang
disampaikan menarik dan cocok bagi BCA, maka BCA akan meminta izin pada peserta
yang memiliki copyright dari ide atau
aplikasi tersebut. Seperti ajang Finhacks tahun sebelumnya, dimana ada peserta
yang menciptakan inovasi sistem pembayaran menggunakan e-wallet, yang kemudian menginspirasi BCA untuk menciptakan Virtual
Assistant Chat Banking BCA (VIRA).
Bapak Jahja selfie bersama seluruh peserta Finhacks 2017 |
Saya bisa membayangkan bagaimana
deg deg-annya ke-60 peserta saat MC mengumumkan nama-nama tim yang berhasil lolos
masuk ke dalam Top 8 besar. Tim juri yang terdiri dari para ahli di bidangnya
dan juga dari pihak BCA telah memutuskan bahwa yang masuk dalam 8 besar adalah Tim
Astaghfirullah, YadaYada, One Last Breath, Tella, GWK, Linksoft, Main Code, dan
Fauzan (peserta yang tampil sendiri tanpa tim), masuk ke dalam 8 besar. Untuk
memilih tim mana yang keluar sebagai juara 1, 2, dan 3, maka ke-8 peserta ini
diminta untuk mempresentasikan lagi ide inovasi aplikasi digital banking mereka di-stage,
dihadapan para juri dan peserta lainnya.
8 tim yang lolos, presentasi di depan juri dan peserta lainnya |
Ke-8 peserta hanya diberikan
waktu 5 menit untuk presentasi, sedangkan 6 dewan juri diberi waktu 2 menit
untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan kritikan. Beberapa dari mereka
ada yang tidak mampu presentasi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,
namun ada juga yang menyelesaikan presentasi lebih cepat. Tapi tentu bukan itu
saja yang jadi penilaian para juri. Yang paling utama tentu ide dan inovasi
baru yang dipaparkan benar-benar menarik dan kreatif, serta dapat memberikan
manfaat dan kemudahan bagi masyarakat. Kalau menurut saya, ada peserta yang
menjelaskan idenya dengan cara yang simpel dan mudah dimengerti, ada yang
santai, rumit, dan ada juga yang bertele-tele sehingga menghabiskan banyak
waktu, dan tidak sempat mengaplikasikan idenya tersebutnya.
Usai ke-8 peserta melakukan
presentasi, juri pun kembali berembuk untuk menentukan siapa yang akan menjadi
juara. Deg deg an lagi deh! Kok saya juga ikutan dag dig dug ya? Apa karena Tim
Astaghfirullah duduk di sebelah saya? Wakaka….XD Menurut saya, aplikasi yang
mereka paparkan tadi sangat menarik, dan mereka pun memaparkannya dengan cukup
baik setelah pemaparan Tim Link Soft. Akhirnya, juri selesai juga berembuknya.
MC pun membacakan nama-nama pemenang. Daaan, pemenangnya adalaaah :
Juara 1. Tim Astaghfirullah. Tim ini terdiri dari 3 anggota, yaitu
Andang Rian Dimas, I Putu Yoga Permana, dan Havit Choirul Rovik. Mereka
merancang sebuah aplikasi yang diberi nama BCA Quick Tap. Tim ini berhak
mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar 60 juta rupiah, plus Macbook Pro
13” Retina Display.
Juara 2. Tim Linksoft. Tim ini terdiri dari 2 anggota, yaitu Fanani
M. Ihsan dan Aditya Gusti Tammam. Mereka menciptakan sebuah aplikasi “Kallet
KTP EWallet”. Tim ini berhasil mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar 40
juta rupiah, ditambah dengan Laptop MSI GP62M 7RD Leopard.
Juara 3. Tim YadaYada. Beranggotakan 3 orang, yaitu Angga Putra,
Fitrah Syhada, dan Abdul Arfan. Mereka menciptakan aplikasi “SmartDocs”. Hadiah
yang tim ini dapatkan adalah uang tunai sebesar 20 juta rupiah, plus Kamera Ricoh
Theta S360 Degree.
Untuk Tim Astaghfirullah dan Tim
Linksoft termasuk tim yang saya unggulkan untuk keluar sebagai pemenang. Selain
cara pemaparannya yang jelas, ide inovasi mereka termasuk yang kekinian dan
memberikan solusi dalam bidang digital teknologi informasi. Selamat ya buat semua
pemenang! You’re rock! Keren!! Anak
muda dengan talenta bagus begini memang patut mendapatkan apresiasi dan
dukungan dari kita semua, dan BCA menangkap hal ini dan mewadahinya dengan
gelaran Finhacks.
Semoga ajang ini bisa terus
berlanjut, sehingga banyak para talenta yang termotivasi untuk terus berkarya.
Yang kalah jangan patah semangat, pun yang menang ya! Kembangkan dan lanjutkan
terus ide-ide dan inovasi yang ada dipikiranmu. Seperti 3 pesan yang
disampaikan oleh Bapak Jahja ini, yaitu kamu harus kreatif, jangan lupa untuk
bersosialisasi sehingga bisa mendapatkan input,
dan carilah partner yang bisa
memberikan modal, karena ide saja tanpa modal tidak akan bisa berkembang,
bahkan bisa saja ide tersebut di-copas
oleh orang tak bertanggung jawab nantinya. Oya, saya juga sempat berkunjung ke
Galeri BCA yang terdapat di dalam Gedung BCA Learning Institute, yang banyak ‘bercerita’
mengenai sejarah BCA, mulai dari sejak didirikan hingga besar seperti saat ini
:)
Galeri BCA di BCA Learning Institute |
Foto-foto : Pribadi
5 comments
Acara yang keren, semoga di tahun mendatang bisa diadakan lagi nih.
BalasHapusBener Wan. Anak-anak muda bisa menyalurkan bakatnya plus mendapatkan modal di ajang ini.
HapusAmiiin :)
Benar ya tebakan kita..tim Astaghfirullah menang langsung Alhamdulillah. :)
BalasHapusBtw aku suka banget dengan acara Hackaton ini, anak bangsa punya segudang ide dan kreativitas.
Iyaa Mbaaa. Soalnya ide dan inovasi mereka simpel namun sangat bermanfaat :)
HapusWah.. Acaranya seru sekali. Dan artikelnya keren banget. Berasa banget atmosfirnya. Well done mba Dewi!
BalasHapus