Pentingnya Dukungan untuk Ibu Hamil dan Menyusui

By Dewi Sulistiawaty - Agustus 03, 2017

“Kamu ngapain berdiri di depan pintu? Kamu kan sedang hamil. Nggak baik lho, ntar lahirannya susah!” omel Ibu sambil melihat ke perutku yang mulai kelihatan membesar.

“Lagi nungguin abang yang jualan bubur kacang ijo Bu. Dari tadi ditungguin, kok nggak kliatan ya,” sahutku.

“Ya, nunggunya jangan di depan pintu juga. Kamu kan bisa nunggu di dalam, atau sekalian aja duduk di bangku yang ada di teras. Bubur kacang ijo bagus tuh buat janin yang ada dalam kandunganmu. Jangan lupa, rajin-rajin juga minum air kelapa ijo ya, biar kulit bayinya ntar bersih,” jelas Ibu panjang lebar.
***

Percakapan di atas merupakan sebagian kecil percakapanku dengan Ibu ketika aku hamil dulu. Masih banyak lagi nasehat lainnya yang kuterima, dan dengan patuh aku laksanakan. Yang namanya lagi hamil anak pertama, aku tentu ingin yang terbaik bagi kesehatan janin yang aku kandung. Berbagai nasehat dari ibu dan dokter, aku laksanakan. Begitupun informasi yang aku dapatkan dari majalah-majalah dan website-website terpercaya, yang membahas mengenai kehamilan.

Sebelum hamil, aku sering mengikuti berbagai parenting seminar, yang membahas mengenai segala seluk beluk dunia parenting, termasuk masalah kehamilan.  Dari seminar tersebut aku mengetahui bahwa ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang, agar si ibu tetap sehat dan bayi yang dikandungnya bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Begitupun dengan informasi bahwa sebenarnya tidak ada pantangan bagi Ibu hamil untuk makan apapun, selama itu tidak berlebihan, dan masih dalam batas normal. Namun untuk lebih jelasnya sebaiknya rutin memeriksakan kandungan selama masa kehamilan, karena ada beberapa Ibu hamil yang memang tidak boleh mengkonsumsi makanan tertentu. Biasanya itu bukan karena kehamilannya, namun karena penyakit yang diderita oleh si Ibu hamil sendiri.

So, selama hamil boleh makan apa saja ya, selama itu masih dalam batas normal dan wajar, jangan berlebihan. Yang penting asupan nutrisi yang tepat dan seimbang bagi ibu dan bayinya. Lalu rutin memeriksakan kehamilan ke dokter, untuk memantau tumbuh kembang janin, serta untuk jaga-jaga juga, kalau ada apa-apa sama cabang bayi.

Mengapa penting bagi ibu hamil untuk memenuhi asupan gizi dan nutrisi selama hamil? Karena gizi dan nutrisi tidak hanya dibutuhkan oleh ibu saja, namun juga oleh bayi yang sedang dikandungnya, agar bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik. Periode emas tumbuh kembang anak itu di mulai sejak 1000 hari pertama kehidupannya, yaitu mulai dari dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Apa yang ibu konsumsi dan lakukan selama 1000 hari kehidupan, akan memberikan dampak panjang terhadap kesehatan anak di masa depan.

Informasi mengenai hal ini aku dapatkan juga saat mengikuti sebuah acara peluncuran kampanye “Anmum #CelebrateTheExtraordinary” di Raffles Hotel Jakarta, pada hari Selasa, 1 Agustus 2017 kemarin. Acara yang fokus membahas seputar nutrisi pada ibu hamil dan menyusui ini, menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Dr. dr. Ali Sungkar SpOG(K), yang merupakan Ketua Perkumpulan Perinatologi Indonesia (PERINASIA) dan Anggota Dewan Penasihat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia DKI Jakarta.

Acara  Anmum #CelebrateTheExtraordinary
Hampir sama seperti yang dikatakan oleh dokter saya waktu itu, Dr. Ali pun mengatakan bahwa 1000 hari pertama kehidupan merupakan pondasi penting bagi masa depan si kecil. Untuk itu dukungan lingkungan dan nutrisi untuk ibu sepanjang masa kehamilan dan menyusui sangatlah penting.  Bahkan menurut Dr. Ali, sebaiknya persiapan dilakukan sebelum masa kehamilan.

Dr. Ali Sungkar
Nutrisi yang buruk selama masa kehamilan, dapat memberikan dampak jangka pendek dan juga jangka panjang. Dalam jangka pendek, ibu dengan malnutrisi hamil, dapat berpotensi melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR, saat dia sudah besar nanti, bisa menjadi stunting atau pendek.

“Siklus ini harus dipotong karena ini terkait dengan intergenerasi nantinya, sehingga harusnya mulailah dari perempuan dengan kualitas yang baik,” jelas Dr. Ali.

Dampak nutrisi buruk pada janin dan anak :
  • Perkembangan Otak. Otak pada janin dan anak yang malnutrisi tidak dapat berkembang dengan baik dan optimal. Hal ini berpengaruh pada kemampuan kognitif dan edukasional pada anak tersebut nantinya.
  • Pertumbuhan & Massa Otot, serta Komposisi Tubuh. Janin dan anak yang malnutrisi bisa mengalami masalah dengan imunitas, sehingga mudah terinfeksi dengan berbagai penyakit. Begitupun dengan kemampuan kerjanya, karena mengalami masalah dengan otot dan komposisi tubuh yang kurang sempurna.
  • Pengaturan Metabolisme Glukosa, Lipid, Protein Hormon/ Reseptor/ Gen. Anak dengan nutrisi buruk dengan mudah terserang penyakit, seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stroke, dan penuaan, karena mengalami masalah dengan perkembangan metabolisme dan organ tubuhnya.
Dengan memberikan ASI, beberapa risiko yang mungkin terjadi pada bayi bisa dicegah, seperti infeksi saluran pernafasan serta kemampuan imunitas tubuh pada bayi. Menurut Dr. Ali lagi, lebih dari 50% risiko bisa dicegah, termasuk diabetes, leukemia, asma, obesitas, alergi. Sedangkan bagi ibu yang menyusui, risiko terkena kanker payudara, kanker ovarium dan jantung coroner menjadi lebih rendah.

Susu formula mungkin bisa memberikan nutrisi seperti mineral, vitamin, lemak, DHA/ ARA, karbohidrat, protein, dan air. Namun dalam ASI kandungannya lebih kompleks lagi, selain semua yang terdapat dalam susu formula, dalam ASI terdapat juga antibodi, hormon, anti-virus, anti-alergi, anti-parasit, growth-factors, dan enzim yang dibutuhkan oleh bayi.

Dr. Ali juga membahas beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait dengan menyusui. Seperti mitos bahwa bayi yang lahir prematur tidak bisa menyusui dan butuh susu formula untuk mencukupi kebutuhan dan pertumbuhannya. Justru kenyataannya tidak begitu, menurut Dr. Ali, bayi prematur malah lebih membutuhkan ASI. Jika diberikan susu formula, malah akan berisiko ke saluran cerna bayi tersebut nantinya. Begitupun dengan mitos bahwa payudara yang kecil tidak dapat memenuhi kebutuhan si kecil, atau mitos bahwa payudara yang besar bisa membuat bayi keselek. Semua itu hanya mitos ya moms :)

Hambatan untuk Mendukung Menyusui
  • Kurangnya dukungan luas dari lingkungan, seperti dari suami dan teman. Contohnya saat teman mengatakan bahwa kalau menyusui bisa menyebabkan payudara jadi kendor, sehingga ibu tidak mau menyusui. Padahal seorang ibu sebaiknya memberikan yang terbaik bagi anaknya, termasuk memberikan ASI.
  • Media yang menyiarkan bahwa menyusu dengan botol adalah hal normal. Yang benar adalah memberikan ASI bagi anak.
  • Kurangnya edukasi prenatal mengenai menyusui pada ibu.
  • Kurangnya pendidikan dari petugas kesehatan.
  • Kebijakan rumah sakit yang kurang mendukung. Misalnya bidan atau rumah sakit yang memberikan sampel susu formula pada ibu yang habis melahirkan.
  • Ibu bekerja. Cuti melahirkan merupakan hak anak untuk mendapatkan ASI langsung dari ibunya.
  • Promosi susu formula yang luas untuk bayi yang seharusnya masih mendapatkan ASI Eksklusif.

10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui Menurut Dr. Ali Sungkar
  1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI.
  2. Sarana pelayanan kesehatan melakukan pelatihan untuk staf sendiri atau lainnya.
  3. Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui. Serta memberikan konseling apabila ibu penderita infeksi HIV positif.
  4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2 – 1 jam setelah lahir).
  5. Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara).
  6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktalsejak bayi lahir.
  7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi.
  8. Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi.
  9. Tidak memberikan dot/ kempeng.
  10. Menindaklanjuti ibu dan bayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan

“Terkait dengan 1000 hari pertama kehidupan, untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir cukup, maka selama hamil konsumsi suplementasi besi dan folat, makanan tambahan, garam beryodium, serta air yang cukup. Jangan lupa untuk memberikan hak anak untuk divaksinasi nantinya, lalu tetap lanjutkan menyusui walau telah melewati masa ASI Eksklusif 6 bulan. Kemudian baru lakukan koreksi untuk makanan jika bayi tumbuhnya kurang, dengan growth monitoring,” pungkas Dr. Ali.

Nah, peduli akan masalah dan tantangan yang dihadapi oleh para ibu hamil dan menyusui ini, maka dalam rangka Hari Pekan ASI Sedunia 2017, Fonterra Brands Indonesia dan Anmum meluncurkan sebuah kampanye bertajuk Anmum #CelebrateTheExtraordinary. Kampanye ini bertujuan untuk mengajak seluruh ibu hamil dan menyusui untuk merayakan sebuah fase yang sangat luar biasa dalam hidupnya. Sebagai bagian dari kampanye ini, Fonterra Brands Indonesia dan Anmum juga melakukan sebuah studi tentang Tantangan yang Dialami Ibu Hamil dan Menyusui di Indonesia pada tahun 2017 ini.  

Ibu Rohini
Ibu Rohini Behl, Marketing Technical Advisor, Fonterra Brands Indonesia mengatakan bahwa dengan kampanye ini, ibu hamil dan menyusui dapat merayakan momen penting dalam hidupya sebagai seorang ibu. Melalui kampanye ini juga, Anmum yang berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan dan kesejateraan para ibu di Indonesia, ingin memberdayakan dan menginspirasi para ibu dan keluarganya dengan pengetahuan dan perhatian yang tepat. Penting bagi para ibu untuk mendapat dukungan penuh dari anggota keluarga dan teman mereka, selama perjalanan yang luar biasa ini.

Ibu Ganeswari
Selanjutnya Ibu Andriani Ganeswari, selaku Corporate Communication Manager Fonterra Brands Indonesia menjelaskan lebih lengkap lagi mengenai kampanye Anmum #CelebrateTheExtraordinary. Sebelum perayaan ini, Anmum telah melakukan studi pada para ibu hamil dan menyusui. Dari studi tersebut ditemukan fakta bahwa suami dan ibu berperan besar dalam mendukung wanita menghadapi tantangan selama masa kehamilan dan menyusui.

Sama seperti aku dulu, yang sangat mengharapkan dukungan dan perhatian dari sosok ibu dan juga suami selama aku hamil dan menyusui. Seperti percakapan aku dan ibu di atas, itu sudah merupakan sebuah bentuk perhatian seorang ibu bagiku. Juga suami yang selalu siaga, memenuhi semua kebutuhanku waktu itu, baik secara fisik maupun mental. Segala perubahan dan tantangan selama masa hamil dan menyusui membuat aku mudah lelah dan putus asa. Makanya dukungan dari keluarga dan lingkungan memberi arti banyak bagiku.

Menurut Ibu Ganeswari lagi, bahwa jantung ibu hamil bekerja lebih keras pada saat istirahat, yaitu berdetak 20 kali lebih cepat setiap menitnya. Ibu hamil juga rentan mengalami penurunan penyimpanan stok nutrisi di tubuhnya, karena yang terpenting dan menjadi prioritas bagi tubuh adalah memberikan asupan nutrisi bagi bayi yang dikandungnya. Jika kebutuhan nutrisi ini tidak tercukupi dari makanan ibunya, maka kebutuhan ini akan diambil oleh janin dari stok yang ada di dalam tubuh ibunya.

Aku bersyukur karena tidak mengalami yang namanya morning sickness dan ‘ngidam’ seperti kebanyakan ibu-ibu hamil lainnya, namun aku sempat mengalami baby blues pasca melahirkan. Tidak kupungkiri hamil membuat tubuhku cepat lelah, dan ada sedikit kecemasan kalau bayi yang kukandung tidak mendapatkan nutrisi yang seimbang karena pola makanku yang tidak teratur dan ‘kurang sehat’ menurutku, hehe. Makanya untuk memenuhi nutrisi yang kurang tersebut, aku mengkonsumsi susu untuk ibu hamil. Waktu itu aku menggunakan Anmum Materna, berdasarkan referensi dari teman yang sudah berpengalaman.

Ternyata pada acara ini hadir juga seorang public figure, penyanyi, dan ibu dari Tatjana & Bima, yaitu Mba Cynthia Lamusu, yang datang bersama suaminya Mas Surya Saputra. Mba Cynthia menceritakan pengalamannya selama proses kehamilan, hingga Tatjana dan Bima lahir dan bertumbuh. Mungkin sudah banyak yang tahu, kalau Mba Cynthia dan Mas Surya sudah lama menantikan kehadiran sang buah hati.

Mba Cynthia
Mba Cynthia menceritakan bahwa dia mendapatkan bayi melalui program IVF (bayi tabung). Setelah itu sempat ada kejadian tak terduga juga dengan kelahiran yang prematur 1 bulan. Yang bikin panik Mba Cynthia adalah bahwa dia belum sempat belajar tentang laktasi dan bagaimana caranya menyusui. Belum lagi isu yang beredar bahwa wanita dengan usia yang cukup matang, biasanya memiliki ASI yang sedikit. Namun karena niat yang bulat dan tekad yang kuat untuk memberikan ASI pada bayinya, akhirnya ketakutan tersebut tidak terjadi.

Mas Surya
Perjuangan Mba Cynthia selama masa kehamilan dan menyusui tak lepas dari dukungan sang suami, yang selalu memberikan support pada Mba Cynthia. Salah satu support yang diberikan Mas Surya adalah saat melakukan pijitan pada punggung Mba Cynthia, yang berguna untuk melancarkan jalannya ASI. “Setiap suami harus tahu kebutuhan ibu-ibu pada saat lagi memberikan ASI atau menyusui. Paling gampang adalah mood. Suami harus selalu bisa membuat mood istrinya itu bahagia. Semua yang membuat istri itu senang, ya harus diberikan. Ini bisa melancarkan ASI juga,” tutur Mas Surya.

Selain dukungan lingkungan dan keluarga, tentulah nutrisi menjadi perhatian ibu hamil dan menyusui. Selain mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, dokter biasanya menganjurkan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dengan mengkonsumsi susu untuk ibu hamil dan menyusui. Pengalaman ini diceritakan oleh seorang ibu Pejuang ASI, yaitu Ibu Maria Leonnyta Sastra Wijaya, yang mendapatkan support dari suami dan orangtuanya selama ia hamil dan menyusui.

Ibu Maria
Selama masa hamil, Ibu Maria sangat rajin mengkonsumsi susu, karena menurut dokter tempatnya berkonsultasi, kalsium yang terbaik itu adalah dari susu. Melahirkan anak ‘kuning’ ternyata tidak menghambat Ibu Maria untuk memproduksi ASI yang melimpah. Hingga sekarang, Ibu Maria bisa menstok ASI sampai penuh di dalam kulkasnya. “Awalnya saya pikir itu tidak mungkin. Tapi ternyata bisa lho, saya sendiri sudah buktiin. Yang penting kita komitmen terus, rajin, dan disiplin, lama-lama ternyata bisa juga. ASI jangan cuma banyak saja, tapi juga harus yang berkualitas,” ujar Ibu Maria.  

Selain Dr. Ali, hadir juga seorang ahli nutrisi yaitu Ibu Ines Yumahana, Senior Nutrition Manager Fonterra Brands Indonesia yang akan melengkapi informasi mengenai dukungan susu kehamilan dan menyusui sebagai bagian dari pola makan sehat ibu. Menurut Ibu Ines, 3 bulan sebelum masa kehamilan, sebaiknya pola makan yang baik itu sudah harus dipersiapkan. Bahkan kalau bisa di usia produktif akan lebih baik lagi, karena itu merupakan persiapan untuk masa pembuahan nanti .

Ibu Ines
Di awal kehamilan, semua organ-organ tubuh sudah mulai terbentuk, terutama otak. Kalau nutrisi penting seperti folat tidak terpenuhi atau tidak cukup di saat awal kehamilan, maka bisa terjadi neural tube defect (NTD) atau cacat yang terjadi karena tabung saraf dan otak tidak tertutup dengan sempurna. Perkembangan otak ini terjadi di 4 minggu pertama kehamilan. Pada hari ke-28 setelah konsepsi, maka tabung saraf ini sudah harus menutup. Kandungan asam folat bisa didapatkan pada susu Anmum Materna yang sudah teruji secara klinis.

“Dengan kandungan folat yang terdapat dalam Anmum Materna tersebut, dalam 12 minggu level folat di dalam darah sudah mencapai titik terendah risiko terjadinya cacat NTD. Isu bahwa jika ibu hamil dan menyusui minum susu bisa menyebabkan gemuk itu adalah mitos ya. Kegemukan itu biasanya karena pola makan yang salah,” jelas Ibu Ines.

Stategi Makan Sehat Setelah Melahirkan
  • Asupan gizi yang baik sama penting layaknya ketika hamil.
  • Yang sering ada di pikiran ibu baru adalah menurunkan berat badan secepatnya.
  • Padahal bukan saat yang tepat untuk diet dengan sedikit makanan, karena tubuh memerlukan asupan energi yang cukup untuk memproduksi ASI dan untuk kegiatan ibu.
  • Makanlah teratur, dengan pola yang sehat dan seimbang, berat badan akan turun dengan alami. 
Asupan ibu selama menyusui dapat mempengaruhi komposisi beberapa zat gizi pada ASI. Untuk itu, ibu sebaiknya mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan sebagai tambahan konsumsi susu yang berfortifikasi kalsium, yang dapat meningkatkan kesehatan tulang dengan kepadatan tulang lebih baik dan menghambat resorpsi tulang. Di dalam Anmun Materna terkandung nutrisi penting, seperti Gangliosida, DHA, Asam Folat & Vitamin B12, Serat Pangan (Inulin), Vitamin B6 yang dapat mengurangi rasa mual saat hamil, Zat Besi untuk menambah darah ibu dan janin, serta kalsium untuk pembentukan tulang. Apalagi saat ini sudah hadir Anmum Materna varian Coklat dengan rasa yang lebih enak, sehingga bisa membantu ibu-ibu yang kurang suka dengan rasa susu hamil. Informasi lengkap mengenai produk ini bisa dilihat di akun media sosial Anmum Indonesia. 

Anmum Materna dan Anmum Lacta Rasa Coklat

Para moms yang mencoba varian baru Anmum Matrerna Rasa Coklat
Yang pasti, ibu hamil dan menyusui membutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungannya. Ibu hamil dan menyusui harus mempunyai tekad yang kuat untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, khususnya dalam memberikan nutrisi yang cukup agar bayinya bisa tumbuh dengan sehat. Jika ibu dan bayi sehat, tentu anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik pula.

Anak sehat akan tumbuh menjadi anak yang pintar. Kemampuannya berkembang dengan baik, dan ini akan berdampak hingga ke masa depannya nanti. Dengan menjaga kesehatan anak sejak dini, mulai dari kandungan, merupakan investasi untuk masa depannya kelak. So, ibu hamil dan menyusui harus rajin mencari informasi terkait kesehatan untuk ibu dan anak, baik melalui seminar-seminarm majalah, website parenting dan kesehatan, serta rutin memeriksakan kandungan ke dokter ya :)



Sumber foto : Pribadi


  • Share:

You Might Also Like

17 comments