Manfaat Permainan Fidget Spinner

By Dewi Sulistiawaty - September 15, 2017


Jika slime dan squishy adalah permainan yang saat ini sedang digandrungi oleh anak perempuan, maka fidget spinner merupakan salah satu permainan yang lagi hits dikalangan anak laki-laki? Tahu kan dengan fidget spinner? Itu lho, mainan anak-anak yang lagi hits saat ini. Kalau menurut saya sih mainannya biasa saja. Mungkin karena memang saya nggak minat ya :D Coba saja lihat, spinner-nya cuma diputar begitu doang, apa asyiknya XD Baidewei, kenapa anak-anak pada suka ya? Bahkan bukan hanya anak-anak saja, orang dewasa juga ada yang minat lho! *lha, bagaimana ceritanya :D

Saya lihat, banyak orang yang nge-review mainan yang satu ini. Model fidget spinner-nya pun ternyata bermacam-macam. Ada yang mengeluarkan cahaya, ada yang berbentuk tokoh animasi, ada yang terbuat dari bahan plastik, dan ada juga yang dari logam. Harganya pun beragam, mulai dari yang termurah cuma dua ribuan rupiah, hingga harga jutaan rupiah lho!
Ponakan cowok saya termasuk yang tergoda dengan mainan yang satu ini, dan merengek-rengek minta dibeliin fidget spinner juga, seperti punya teman-temannya. Awalnya ragu untuk beliin dia spinner, karena pernah baca, kalau spinner ini termasuk mainan yang berbahaya. Namun setelah dipertimbangkan masak-masak, akhirnya dibelikan juga spinner dengan kualitas bahan yang lumayan baik, di MatahariMall.com. Sehingga kekhawatiran kalau mainan ini pecah sangat kecil, plus ponakan saya juga diberi nasehat agar bermain hati-hati.
Saat ponakan saya bermain spinner, selalu dalam pengawasan orangtuanya. Namun syukurlah, ponakan saya ini cuma tertarik sebentar, dan cuma ikut-ikutan temannya saja. Fidget spinner itu pun hanya tergeletak di dalam kotak mainannya. Dia  sebenarnya lebih suka permainan yang banyak mengolah fisik, seperti bermain sepeda, bulu tangkis, dan main sepakbola. Makanya kemarin, saya sendiri sudah sempat menduga kalau ponakan saya ini nggak bakal tertarik lama-lama bermain spinner :D
Saya sempat baca juga sih, bahwa sebenarnya bermain fidget spinner ini punya dampak positif. Hasil browsing membawa saya pada artikel-artikel dari website yang kompeten. Pada artikel tersebut dikatakan bahwa bermain fidget spinner bisa melatih dan meningkatkan kemampuan fokus pada anak. Dibutuhkan koordinasi antara tangan dan mata agar mainan ini bisa berputar lama dan seimbang. Pada orang dewasa, memutar-mutar fidget spinner, dapat mengalihkan rasa cemas, serta menghilangkan rasa bosan.
Fidget spinner dipatenkan pertama kali pada tahun 1997 oleh wanita asal Florida, Amerika Serikat, yaitu Chaterine Hettinger (60 tahun). Ia membuat fidget spinner sebagai alat yang dapat membuatnya merasa tenang saat bekerja. Beberapa pakar mengatakan bahwa fidget spinner merupakan alat terapi untuk mereka dengan kegelisahan autism atau ADHD, walaupun belum ada penelitian ilmiah mengenai hal ini.
Sebenarnya secara tidak sadar, kita sendiri mungkin suka melakukan gerakan memutar-mutarkan tangan atau benda yang ada di sekitar kita. Misalnya kebiasaan saya memutarkan pensil di antara jari-jari saya, atau memutar (memainkan) kunci mobil, memutar (memilin) untaian rambut, memencet-mencet ujung pulpen berulang-ulang. Ini merupakan gerakan-gerakan tak sadar, yang kita lakukan untuk menghilangkan rasa cemas atau bosan.
Gerakan ini mungkin bisa ditemukan pada beberapa pegawai kantoran yang sedang mengikuti meeting yang lama dan membosankan, atau saat jenuh dengan tugas yang butuh waktu berjam-jam duduk di depan komputer. Dengan memainkan fidget spinner, dipercaya dapat menghilangkan rasa bosan tersebut. Ditambah lagi fidget spinner ini mudah dibawa dan bisa dimainkan dimana saja. Tapi tentu saja ini tidak berlaku bagi anak sekolah ya, karena anak-anak dilarang membawa mainan yang dapat mengganggu konsentrasinya saat belajar di kelas.
Kalau dilihat dari manfaatnya, boleh juga sih, dari pada anak-anak yang bermain gadget melulu. Masalah bahaya dari permainan fidget spinner adalah dari materialnya yang mudah pecah dan mungkin bisa mengenai anak-anak atau pemainnya. Mungkin masalah itu bisa dipecahkan dengan pemilihan bahan atau material yang berkualitas, sehingga anak-anak bisa bermain dengan aman. Ini menurut saya lho! Bagaimana menurut teman-teman? :)





Sumber :

  • Foto          : Pixabay
  • Referensi : msn.com dan parenting.co.id

  • Share:

You Might Also Like

2 comments