Sumber foto: Pixabay |
Yang namanya sakit nggak ada yang
enak, mau itu sakit ringan, apalagi sakit berat. Terkena sakit ringan seperti pilek
aja, bisa bikin kepala puyeng, badan jadi lemas, yang berakibat pada
tertundanya kita untuk menyelesaikan pekerjaan. Entah mengapa semakin
berkembangnya teknologi dalam bidang kesehatan, semakin kuat juga kuman
penyakit ini. Mungkin karena perilaku manusia, atau karena faktor lingkungan, yang
kemudian menyebabkan kuman penyakit mampu beradaptasi dengan lingkungan, serta membuatnya berevolusi.
Sebut saja beberapa virus
berbahaya yang baru-baru ini muncul, seperti penyakit flu burung yang
disebabkan oleh Virus Strain H5, Virus Ebola, Virus Zika, dan penyakit MERS
yang disebabkan oleh Virus Corona. Untuk kali ini, saya akan membahas mengenai
penyakit yang terakhir, yaitu, penyakit MERS yang disebabkan oleh Virus Corona
(CoV). Kenapa MERS? Karena selain bertepatan dengan
musim pergi haji, penyakit MERS ini termasuk penyakit baru berbahaya, yang mungkin
ada dari pembaca yang masih belum mengetahuinya.
MERS adalah singkatan dari Middle
East Respiratory Syndrome. Dari namanya kita bisa mengetahui bahwa penyakit yang
disebabkan oleh Virus Corona ini menyerang saluran pernafasan. MERS pertama
kali ditemukan di Saudi Arabia pada bulan Juni 2012. Sekelompok peneliti dari
Universitas Bonn, Jerman, dan Universitas Erasmus, Belanda menemukan bahwa
virus MERS berasal dari hewan, yaitu dari unta muda.
Kontak fisik dengan unta yang
terinfeksi virus MERS, diindikasi menjadi penyebab penularan virus ini pada
manusia. Misalnya dengan menyentuh atau menciumi unta, melalui cairan tubuh
unta, atau meminum susu unta yang tidak dipasteurisasi. Sejauh ini, kasus MERS
banyak ditemukan di beberapa negara yang
berada di Semenanjung Arab, dan terus menyebar ke negara-negara lainnya di dunia,
yang mungkin disebarkan dari orang yang terinfeksi ke orang lainnya.
Untuk itu dianjurkan bagi
masyarakat yang sedang melakukan ibadah haji, umrah, atau sedang traveling ke
negara yang ditengarai adanya virus MERS, agar lebih waspada, dengan tidak
melakukan kontak langsung dengan hewan, khususnya unta. Sebaiknya hindari menyentuh atau
berfoto dari jarak dekat dengan unta ya. Lalu bagaimana mengenali gejala orang
yang terinfeksi virus MERS ini?
Gejala yang timbul karena virus
MERS ini sering dianggap sepele, karena terlihat ringan dan seperti penyakit
pada umumnya, yaitu diare, flu, batuk, demam, sakit tenggorokan, dan muntah.
Inilah kemudian yang menjadi salah satu penyebab banyaknya korban yang meninggal,
karena terlambatnya penderita mengetahui penyebab dari penyakitnya tersebut. Walaupun
hingga saat ini masih belum ditemukan vaksin atau obat untuk mengatasi MERS, namun kita dapat mencegah diri agar jangan sampai terkena virus MERS.
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan seseorang tertular virus MERS, yaitu :
- Usia. Semakin tua usia seseorang, biasanya akan semakin rentan tubuhnya tertular, karena kekebalan tubuhnya yang makin berkurang.
- Imun tubuh yang rendah. Orang yang sedang sakit, apalagi dengan sakit kronis, biasanya imun tubuhnya menurun, sehingga akan mudah tertular virus MERS.
- Mengkonsumsi daging unta yang kurang matang, atau meminum susu unta yang tidak dipasteurisasi.
- Sering berinteraksi dengan unta, misalnya setelah memegang hidung unta, lalu menyentuh mukanya sendiri.
- Sering berada di dekat penderita MERS. Orang yang sering berada di dekat penderita akan rentan tertular virus MERS, karena sering berinteraksi dengan penderita.
Mencegah lebih baik dari pada
mengobati. Untuk itu, agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit, lakukan
pola hidup sehat dalam keseharian. Menjaga pola makan yang sehat dan bernutrisi
seimbang, dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat, imun tubuh menjadi kuat, sehingga tubuh kebal terhadap berbagai serangan penyakit. Rajin berolahraga, dan hindari kebiasaan yang dapat
merusak tubuh, seperti merokok dan minum minuman beralkohol. Oya, istirahat
yang cukup juga penting, agar tubuh dapat melakukan proses regenerasi dengan
optimal.
Itu adalah beberapa cara
pencegahan penyakit secara umum ya. Nah, untuk pencegahan agar jangan sampai
tertular virus MERS sebenarnya tidak jauh berbeda. Cuma ada beberapa tindakan
spesifik yang musti kita lakukan agar jangan sampai tertular, yaitu :
- Rutin mencuci tangan menggunakan sabun (kalau bisa sabun antiseptic) dan air mengalir.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
- Menggunakan masker, dan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
- Hindari kontak langsung atau berbagi peralatan makan dengan penderita MERS.
- Manfaatkan povidone-iodine, zat yang dapat membunuh Virus Corona.
Sumber foto : Tokopedia |
Referensi : alodokter dan deherba
0 comments