Tanpa
mata, dunia ini akan terasa gelap. Bersyukurlah, karena kita semua diberikan anugerah
indera penglihatan oleh Sang Pencipta, agar bisa melihat apapun yang telah
diciptakanNya. Jika kita ingin menikmati indera penglihatan ini
dalam waktu yang lama, maka sebaiknya mata dirawat dan dijaga, agar bisa tetap
berfungsi dengan baik.
Sebenarnya
merawat mata itu tidaklah terlalu sulit, asalkan kita mengetahui hal apa saja
yang musti kita lakukan agar mata bisa tetap sehat, serta konsisten dan disiplin
merawatnya. Menurut dr. Gitalisa Andayani, Sp. M(K), Humas Persatuan Dokter
Mata Indonesia (Perdami), belum begitu banyak orang yang cukup serius memperhatikan
kesehatan matanya.
Hal
ini disampaikan oleh dr. Gita pada saat talkshow bertajuk “Dampak Pencahayaan
LED Berkualitas ‘Eye Comfort’ Bagi Kesehatan dan Kenyamanan Mata”, sekaligus pengenalan
Kampanye Philips LED ‘Eye Comfort’ di Rumah Maroko, Jakarta, pada hari Kamis,
26 Oktober 2017 kemarin. Selain dr. Gita, hadir juga Ibu Rowena Lee, Senior
Vice President Business LED Lamps, Global Business Group LED, Philips Lighting,
serta Mas Teuku Rinaldi, selaku Lighting Designer & Consultant.
Talkshow Philips LED Eye Comfort |
Philips
Lighting telah melakukan survey di 11 negara, termasuk Indonesia, untuk
mengetahui bagaimana pencahayaan LED berkualitas, dapat membantu mata menjadi lebih
nyaman. Ada 3 kriteria eye comfort,
yang menjadi acuan bagi Philips Lighting dalam membuat kenyamanan pencahayaan
LED bagi mata, yaitu tidak berkedip (no
flicker), tidak silau, dan penyebaran cahaya yang merata.
Mr. Rami |
Saat
membuka acara, Mr. Rami Fajjar, selaku Country Leader Philips Lighting
Indonesia mengatakan bahwa dengan ketiga kriteria eye comfort ini, membuat lampu LED dari Philips menjadi lebih
menonjol. Kenyamanan mata itu merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan kesejahteraan diri. Untuk itulah, Philips Lighting hadir dengan
lampu LED yang berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia.
“Philips
Lighting Indonesia tidak hanya menawarkan teknologi pencahayaan yang lebih
baik, namun juga memenuhi kriteria eye
comfort,” jelas Mr. Rami.
Ibu Rowena |
Dalam
paparannya, Ibu Rowena menjelaskan bahwa sangat penting untuk memilih LED berkualitas
tinggi, yang tidak berkedip. Kualitas pencahayaan tidak hanya terkait dengan
masa pakai yang lama, tapi juga memastikan bahwa mata kita tidak lelah, dan terasa
nyaman. “Tim riset kami bekerja keras tanpa kenal lelah, untuk mengembangkan
LED berkualitas dan unggulan yang disukai konsumen, karena lebih nyaman bagi
mata,” ujar Ibu Rowena.
Dalam
rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia, yang tahun ini jatuh pada tanggal
12 Oktober, pemerintah menghimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan perhatiannya
terhadap isu kesehatan mata, seperti masalah kebutaan dan gangguan mata. Saat
ini masalah yang paling banyak menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan di
Indonesia adalah katarak.
Masalah
katarak ini bukan saja terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
Populasi usia tua yang terus bertambah tiap tahunnya di dunia, menjadi penyebab
banyaknya ditemukan masalah katarak. Tidak hanya katarak, masalah kelainan refraksi
atau masalah kecamata yang tidak mendapatkan koreksi dengan baik, juga
merupakan masalah kesehatan mata yang sering ditemukan, dan musti menjadi perhatian
penting.
dr. Gita |
“General
message dari World Sight Day ini bahwa ada 200 juta penduduk dunia yang
mempunyai gangguan mata, termasuk katarak dan gangguan kacamata. Tapi
sebetulnya 80% dari kasus ini bisa kita hindari. Bagaimana caranya? Yaitu dengan
melakukan pemeriksaan mata secara reguler,” jelas dr. Gita.
Waktu
duduk di bangku sekolah dasar, saya sendiri diberitahu, bahwa untuk menjaga
kesehatan mata, selain mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A, juga
sebaiknya menjaga jarak antara mata dengan buku saat membaca. Kalau tidak salah
sekitar 25 cm jaraknya. Lalu hindari membaca sambil tiduran dan minim cahaya,
karena itu akan menyebabkan mata akan bekerja keras untuk bisa melihat dengan
jelas.
Walaupun
belum pernah dilakukan penelitian secara nasional, dr. Gita mengatakan bahwa
berdasarkan penelitian secara sporadic, rata-rata hanya 15% masyarakat yang pernah
memeriksakan matanya. Biasanya untuk anak usia sekolah, sudah banyak diselenggarakan
pemeriksaan mata, namun masih ada orangtua yang tidak ingin anaknya menggunakan
kacamata. Padahal ini sangat berbahaya, karena mata pada anak masih mengalami
pertumbuhan, jika tidak mendapatkan koreksi kacamata yang benar, bisa
menyebabkan gangguan mata permanen (lazy
eyes/ miopia).
Jika
dulu buku, maka zaman sekarang permasalahan berganti dengan gadget dan
peralatan elektronik lainnya. Cahaya yang dipancarkan dari gadget dapat
menyebabkan mata cepat lelah, yang berakibat pada gangguan mata. Dr. Gita
menganjurkan agar anak-anak meluangkan waktu untuk beraktivitas di luar ruangan
(kegiatan yang tidak perlu akomodasi untuk melihat dekat), seperti bersepeda,
berenang, atau berolahraga, agar terhindar dari miopia atau rabun jauh.
Kenyamanan
kita saat melakukan kegiatan di dalam rumah, bergantung pada kapasitas visual
atau ketajaman penglihatan kita. Selain itu, kita juga perlu visual comfort, yaitu pencahayaan yang
baik. Pencahayaan yang baik adalah pencahayaan yang uniform, yaitu pencahayaan yang merata, iluminasinya optimal, sinarnya
tidak berpendar (no flicker), kontras
adekuat, warna-warna terlihat dengan baik, serta tidak silau.
Anak-anak
pada saat fungsi penglihatannya sedang bertumbuh kembang, penting bagi orangtua
untuk memastikan bahwa anak-anak mereka (juga diri mereka), selalu melihat
dalam kondisi yang prima. Jadi di dalam rumah perlu pencahayaan yang baik.
Begitupun bagi para pekerja, karena pencahayaan dapat mempengaruhi kenyamanan
saat bekerja, baik itu dalam hal durasi kerja, maupun kualitas kerja, sehingga
mempengaruhi kesejahteraan secara umum.
Penting
nih bagi saya, yang hampir setiap saat berhadapan dengan komputer dan gadget.
Jangan sampai terkena ‘computer syndrome’ seperti yang dikatakan oleh dr. Gita,
dengan gejala penglihatan menjadi buram, kekakuan pada sekitar daerah kepala,
nyeri bahu, dan pegal-pegal. Hal ini tentu sangat mengganggu kinerja
sehari-hari. Apalagi jika usia yang makin bertambah, pencahayaan yang cukup
menjadi sangat penting, karena kapasitas penglihatan yang mulai menurun.
Beberapa
hal yang menjadi penyebab mata lelah adalah membaca atau menggunakan komputer atau
video dalam waktu yang lama, memaksakan mata untuk melihat dalam cahaya yang
redup, paparan cahaya yang sangat terang (silau), reflex kedip yang berkurang,
serta gangguan refraksi yang memerlukan kacamata.
Tips
Menjaga Kesehatan Mata
- Rutin Memeriksakan Mata
Periksakan
mata jika berusia 40 tahun atau lebih, dan bila memiliki penyakit mata atau
faktor risiko penyakit mata atau riwayat dalam keluarga. Begitupun dengan kelompok
berisiko tinggi, seperti punya riwayat diabetes atau riwayat keluarga dengan
glautama (AMD), atau jika terjadi gangguan pada penglihatan. Setidaknya lakukan
pemeriksaan mata setiap 5 tahun sekali. Tapi untuk usia 65 tahun ke atas,
sebaiknya periksakan mata tiap 1-2 tahun sekali.
- Pada Anak-anak
Memberikan
pencahayaan yang baik, terutama saat membaca dan belajar. Biasakan anak-anak
untuk melakukan aktivitas di luar ruangan setiap hari agar terhindar dari myopia.
- Pada Orang Dewasa
Sama
seperti anak-anak, orang dewasa pun membutuhkan pencahayaan yang baik untuk
kegiatan sehari-harinya, terutama saat membaca. Hindari paparan UV-B, rokok,
serta kemungkinan cedera saat bekerja dengan menggunakan pelindung mata.
10
Tips Agar Mata Nyaman ala Philips Lighting
- Kurangi waktu di depan layar, seperti komputer, gadget, dan televisi, yang dapat menyebabkan mata menjadi lelah dan melemahkan penglihatan. Jika terpaksa, gunakan pelumas mata, dan tutup mata selama 20 detik setiap 20 menit, agar mata dapat berisitirahat.
- Kenakan kacamata hitam dengan perlindungan UV 100%, jika berada di bawah sinar matahari atau cuaca yang cerah.
- Hindari merokok karena sifatnya beracun bagi mata.
- Menjaga pola makan dan menerapkan diet seimbang, sehat, dengan banyak sayuran dan buah segar, lemak ‘baik’, serta biji-bijian utuh.
- Berolahraga secara teratur, utnuk membantu mempertahankan IMT (BMI) sehat, yang menolong melawan penyakit kardiovaskular dan diabetes.
- Jadwalkan pemeriksaan rutin dengan spesialis mata, yang dapat mendeteksi dini gejala awal dari setiap kondisi atau penyakit mata.
- Tidur selama 7-9 jam setiap malam.
- Jagalah kebersihan dan cuci tangan, jika ingin menggosok atau menyentuh mata, untuk menghindari risiko infeksi.
- Gunakan lampu berkualitas baik, seperti Philips LED yang menyerupai cahaya alami, sehingga mata terasa lebih nyaman.
- Berlatihlah yoga mata yang sederhana, namun sangat efektif selama beberapa menit setiap hari.
Pencahayaan
yang baik adalah pencahayaan yang alami. Cuma kalau kita berada di dalam rumah,
apalagi saat malam hari, kita membutuhkan cahaya buatan (lampu). Menurut Mas
Rinaldi atau yang akrab disapa Aldi, saat ini tidak berlaku lagi prinsip lampu
asal terang, karena yang dibutuhkan dalam sebuah ruangan, yang pertama adalah
lampu bisa membuat keindahan.'
Mas Aldi |
“Dengan
adanya lampu, kita bisa memperlihatkan sisi-sisi interior dengan lebih detil.
Yang kedua adalah lampu bisa memperbaiki mood.
Dengan lampu, kita bisa menciptakan berbagai macam mood. Orang yang capek pulang kerja, bisa kita buat lebih rileks
dengan pencahayaan yang tepat. Yang ketiga adalah lampu bisa membuat persepsi,
yaitu lighting bisa membuat efek
ruang terlihat lebih luas atau lebih tinggi. Sedangkan yang terakhir, lampu
bisa sebagai pemisah ruang,” ujar Mas Aldi.
Jadi
selain dapat membuat mata nyaman, lampu juga bisa membuat efek psikis. Menurut
Mas Aldi lagi, pengaturan pencahayaan itu harus sesuai dengan fungsi dari masing-masing
ruangan. Misalnya saat membaca, kita membutuhkan pencahayaan sekitar 400-600
lux, atau saat memasak di dapur dibutuhkan cahaya sekitar 350 lux, begitupun
saat kita makan, mandi, dan tidur. Masing-masing kegiatan ada standar
pencahayaan yang harus dipenuhi.
Yoga Mata |
Saya
dan beberapa tamu undangan yang hadir pun sempat mempraktekkan yoga mata, yang
dipandu oleh MC. Usai acara, saya mengunjungi beberapa experience booth, yang
memperlihatkan Lampu LED Philips yang terbukti tidak berkedip (no flicker), tidak silau (no glare), serta penyebaran cahayanya
yang merata. Saya pun menyempatkan diri untuk mencoba spa mata. Enak banget,
bikin mata rileks, sayang cuma sebentar, hehehe….
Foto : Pribadi
0 comments