HIT Expert, Cara Pintar Basmi Nyamuk yang Membandel

By Dewi Sulistiawaty - November 23, 2017


~ Banyak nyamuk di rumahku
gara-gara aku
malas bersih-bersih… ~

Moms zaman now eh atau zaman old ya, mungkin masih ingat dengan sepenggalan lirik dari lagu di atas ya. Lagu yang dinyanyikan oleh Enno Lerian semasa kecilnya ini sempat hits pada waktu itu, karena liriknya memang menceritakan pengalaman yang sering kita temui dalam keseharian. Nyamuk yang suka mengganggu dan bikin kulit kita jadi bentol dan gatal.  

Saya sempat bertanya juga dalam hati, mengapa nyamuk ini awet banget hidupnya ya, dari zaman purba hingga sekarang, nggak bisa punah-punah seperti halnya dinosaurus. Coba kalau di dunia ini nggak ada nyamuk, lalat, kecoa, dan tikus, enak banget kali ya :D Keempat hewan imut tapi kurang lucu (menurut saya) ini memang dituding sebagai penyebar kuman dan penyakit. Tapi begitulah, garis hidup mereka ternyata sangat panjang, karena mereka mudah berevolusi dengan perkembangan zaman.

Untuk lalat dan kecoa, saya masih bisa antisipasi dengan selalu menjaga agar rumah bersih dari sampah, khususnya sampah dari makanan. Tempat sampah dan wastafel atau bak cuci piring, yang biasanya menjadi incaran mereka. Tapi kalau nyamuk dan tikus, hadooh, keduanya susah banget diberantas. Walaupun rumah sudah bersih, mereka tetap saja masuk. Keduanya sama-sama mencari sarang di rumah. Kalau yang satu mengincar darah manusia untuk dijadikan santapan, sedangkan yang lainnya mencari makanan yang tersimpan di dapur :(

Akhirnya si tikus bisa juga diberantas dengan cara menutup semua lubang yang bisa dijadikan jalan untuk masuk ke rumah. Nah, nyamuk yang agak susah nih. Karena bodinya yang imut banget, dia bisa masuk dari lubang kecil seperti fentilasi rumah. Walaupun sudah ditutup dengan kawat nyamuk, tetap saja dia bisa masuk lewat pintu atau jendela yang terbuka. Masa pintu nggak dibuka-buka, nggak mungkin juga kaan :(

Jika nyamuk sudah masuk, susah banget ditangkapnya. Dia bisa terbang sampai ke atap rumah, atau ngumpet di bawah lemari dan barang-barang lainnya. Udah begitu, saat ia bertelur (biasanya di air bersih yang menggenang, seperti bak mandi, penampung air dispenser, penampung air di belakang kulkas, dll), jumlah telurnya bisa sampai ratusan gitu lho! Coba deh perhatikan sendiri di tempat-tempat yang saya sebutkan di atas.

Makanya, saya musti rajin-rajin melihat semua tempat yang tergenangi air di rumah, lalu membuang airnya, dan membersihkan tempat tersebut. Jika nggak, bisa semakin membludak populasi nyamuk di rumahku, hiiii…. Iya, kalau si nyamuk cuma mengganggu dengan suara nguing…nguiiingnya, trus menggigit dan bikin gatal dan bentol. Tapi kalau sudah menyebabkan penyakit seperti malaria dan DBD, kan serem banget!

Tahu sendiri kan, kalau penyakit DBD dan malaria dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Tahun lalu, merupakan tahun yang penuh duka bagi saya, karena anak dari beberapa teman saya meninggal karena DBD. Miris, karena berita duka ini saya terima dalam waktu yang tidak berselang lama, secara berurutan. Sebulan setelah teman A mengabarkan bahwa anaknya meninggal karena DBD, bulan berikutnya teman B yang menyampaikan kabar serupa, berikutnya teman C. Sampai-sampai saya syok mendengar beritanya, seakan nggak percaya. Usia anak mereka tidak jauh beda dengan usia anak saya :(

Berdasarkan data WHO tahun 2016, nyamuk merupakan salah satu hewan paling berbahaya dan mematikan di dunia. Karena lebih dari 2,5 miliar orang di lebih dari 100 negara, berisiko tertular demam berdarah. Sedangkan di Indonesia, menurut data Kemenkes tahun 2016, sekitar 201.885 orang di 34 provinsi terjangkit DBD, dan 1.585 orang diantaranya meninggal dunia, karena penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini.

Mba Lula
Menurut Mba Lula Kamal – artis dan juga seorang dokter, penyakit yang dibawa oleh nyamuk ini banyak, bukan cuma DBD saja. Selain DBD, ada malaria, cikungunya, zika, dan banyak lagi yang lainnya. “Pokoknya kalau ngomongin nyamuk, satu permasalahannya, dia bawa penyakitnya banyak banget. Yang nyebelin adalah dianya nggak sakit, cuma bawa penyakitnya saja,” ujar Mba Lula, saat menghadiri acara HIT Expert Community Gathering, pada hari Kamis, 16 November 2017 kemarin, di EV Hive D’Lab Menteng, Jakarta.  

Pemanasan global dan perubahan cuaca yang akhir-akhir ini melanda bumi, ternyata bukannya membuat si nyamuk ini ‘tewas’ eh malah semakin membandel, karena mereka pintar banget beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Suhu yang semakin panas dengan kondisi iklim yang lembab, ternyata sangat disukai oleh nyamuk. Mereka menghasilkan ribuan telur, sehingga akhirnya ukurannya mengecil, dan si nyamuk menjadi lebih agresif. Waduh, jadi tambah susah ya memberantas si nyamuk ini :(


Dulu sih waktu kecil, orangtua saya menggunakan kelambu saat mau tidur, biar nggak digigit nyamuk. Cara ini paling efektif waktu itu, karena menurut orangtua saya, obat anti nyamuk bakar kurang ‘nendang’, plus bikin saya batuk-batuk. Nah, permasalahannya, kelambu kan cuma bisa dipakai saat akan tidur ya. Bagaimana jika kita lagi nonton, makan, atau lagi belajar. Tiba-tiba saja, kaki atau tangan sudah gatal dan bentol karena ulah si nyamuk ini.  Kan bete banget tuh!

Bisa sih pakai lotion anti nyamuk, cuma saja pemakaian berketerusan membuat kulit saya kering, apalagi anak saya, yang kulitnya sensitif terhadap penggunaan beberapa produk untuk kulit. Menurut sepengalaman saya, selain kelambu dan lotion anti nyamuk (yang efektif untuk menghindari diri dari gigitan nyamuk), produk lain yang paling direkomendasikan untuk menangkal serangan si nyamuk ini adalah obat anti nyamuk yang disemprot.

Di rumah, biasanya saya pakai obat anti nyamuk semprot merk HIT (aerosol). Sudah lama sih pakai yang ini, karena aroma yang dikeluarkannya tidak begitu tajam, namun sangat efektif membunuh nyamuk. Biasanya saya mulai menyemprotkan HIT, jika seluruh keluarga tidak mondar mandir lagi keluar masuk rumah (seringnya sih sehabis magrib), dan untuk di kamar  itu 2 atau 3 jam sebelum tidur. Pun jika mau keluar atau masuk, pintu langsung ditutup lagi. Selama ini, cara yang saya tempuh sudah lumayan membantu mengatasi masalah nyamuk di rumah.

Tapi dengan berevolusinya si nyamuk nakal ini, apakah obat anti nyamuk yang biasa saya pakai bisa mengimbangi kenakalannya ya? Soalnya si nyamuk ini menjadi lebih bandel, seperti yang sudah kebal saja dengan obat anti nyamuk biasa, trus jadi tambah agresif juga, dan yang bikin sebel, si nyamuk makin pintar saja main petak umpet. Selain di genangan air, dia suka bersembunyi di benda atau pakaian berwarna hitam dan merah yang ada di rumah. Zebel zebeel zebeeelllll!!

Untunglah saat menghadiri acara HIT Expert Community Gathering ini, saya mendapatkan informasi penting, bahwa jika nyamuk pintar berevolusi, maka HIT pun tidak akan ketinggalan dan berevolusi, dengan mengeluarkan produk terbarunya, yaitu HIT Expert. HIT Expert diracik dengan formula baru, dengan mikro partikel, sehingga lebih efektif membasmi para nyamuk yang sudah berevolusi tersebut.

HIT Expert, Pembasmi nyamuk bandel
Selain itu, lubang penyemprotnya, yang biasanya cuma ada satu, di HIT Expert ada dua (double nozzle). Sehingga daya semprotannya menjadi lebih jauh, bisa menyebar secara merata, dan dapat menjangkau sudut-sudut ruangan, tempat si nyamuk biasa ngumpet. Jadi nggak perlu menyemprotkan berkali-kali gitu, secukupnya saja, namun sudah kuat untuk ‘memburu’ dan membunuh si nyamuk.

HIT Expert dengan double nozzle
HIT Expert, dengan ergonomic shape
Satu lagi yang membedakan HIT Expert dengan HIT lama yang biasa saya pakai, yaitu bentuk tutupnya, yang kelihatannya lebih ramping. Ternyata HIT Expert memang sengaja didesain dengan kemasannya yang lebih modern dan premium, serta bentuk tutup yang ergonomic, agar lebih nyaman saat digenggam, dan semprotannya juga menjadi lebih halus. Hingga saat ini, HIT Expert baru tersedia dalam dua varian aroma, yaitu citrus dan sweet flower.

Haha…rasain deh nyamuk! Walaupun kamu pintar berevolusi, tapi sekarang saya punya cara pintar untuk membasmi kamu. Saya punya HIT Expert, senjata yang lebih ampuh melawan kamu! Makasiiih HIT Expert! Kamu jadi hero, yang sudah melindungi keluarga saya dari serangan pasukan nyamuk bandel. Namun begitu, tetap harus waspada ya moms, karena diluaran sana (di luar lingkungan rumah kita), si nyamuk masih bisa menyebarkan penyakitnya ke kita. Selalu pasang ‘tameng’ untuk melindungi keluarga ya moms! *moms setrooong….

Seperti yang selalu dikampanyekan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, selain kita harus rajin membersihkan rumah, jangan lupa dengan Gerakan PSN 3M Plus, yaitu Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk, dengan cara Menguras dan Menutup tempat penampungan air, Memanfaatkan/ Mendaur ulang barang bekas, serta Mencegah perkembangbiakan nyamuk, misalnya dengan memelihara ikan, menanam tanaman anti nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, menaburkan bubuk abate pada wadah yang dapat menampung air, dll. Gerakan ini bertujuan untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti, yang menjadi penyebab penularan penyakit DBD. Semakin pintar si nyamuk, kita harus lebih pintar lagi yes!  :)  

Credit by : Dinkes RI


Foto-foto : Pribadi

  • Share:

You Might Also Like

9 comments