Bergaya Hidup Sehat Sesuai Dengan Kondisi Tubuh
By Dewi Sulistiawaty - November 29, 2017
Kamu benar-benar ingin hidup sehat, atau
hanya ingin kelihatan sehat saja? Jika benar-benar ingin sehat, sebaiknya
konsisten menerapkan pola hidup sehat di keseharian, sesuai dengan kondisi dan
kemampuan tubuh. Hindari mengikuti pola atau gaya hidup sehat yang dilakukan
oleh orang lain, karena apa yang dilakukan orang tersebut, belum tentu sesuai atau
cocok dengan kondisi serta kemampuan yang dimiliki oleh tubuh kita.
Kehidupan
saat ini yang semuanya serba modern, membuat masyarakat menjadi lebih aware dengan masalah kesehatan. Beberapa
diantaranya mulai menerapkan gaya hidup sehat di dalam kehidupannya
sehari-hari. Ada yang menerapkan diet sehat dengan mengatur pola makannya, ada
juga yang mulai aktif senam, atau sekedar jalan santai bersama keluarganya di
saat weekend.
Namun
gaya hidup modern ternyata juga memberikan dampak lain, yang tidak bisa
dibilang enteng. Pernah mendengar ada orang yang meninggal saat ia sedang
berolahraga? Lalu ada juga orang yang kita anggap sudah menjalankan hidup sehat
di kesehariannya, namun ternyata menderita penyakit jantung. Kalau bukan karena
faktor genetik (faktor dengan kemungkinan kecil), maka bisa saja ini disebabkan
orang tersebut tidak mengukur kemampuan dan kondisi tubuhnya, dengan menforsir
diri saat berolahraga atau saat melakukan diet.
Saat
ini Penyakit Tidak Menular (PTM) mulai banyak ditemui pada masyarakat, seperti
penyakit jantung, stroke, diabetes, kanker, hipertensi, dll. PTM umumnya terjadi karena gaya hidup yang kurang sehat. Menurut data dari
Kemenkes, PTM merupakan penyumbang kematian terbanyak di Indonesia. WHO pun
mencatat bahwa angka kematian akibat PTM di Indonesia terus meningkat, dari
50,7% pada tahun 2004 menjadi 71% pada tahun 2015. Duh, miris banget :(
Melihat
hal ini, Zurich Topas Life, yang merupakan bagian dari Zurich Group – sebuah
perusahaan asuransi jiwa Indonesia, tergerak untuk menggelar Kampanye
#YakinSehat? dengan tujuan mengajak masyarakat agar lebih bijak lagi dalam
mengadopsi gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kampanye #YakinSehat?
resmi diluncurkan hari Selasa, 28 November 2017 kemarin di Almond Zucchini
Cooking Studio, Jakarta.
Saya
sendiri merasakan kok, bagaimana segala kemudahan yang didapatkan saat ini, telah
membuat saya menjadi mager (malas gerak). Semua kebutuhan sehari-hari bisa
terpenuhi dengan bantuan berbagai aplikasi – yang memang sengaja dibuat untuk
mempermudah hidup, tanpa perlu repot-repot mengeluarkan tenaga untuk
mendapatkannya. Tinggal ‘klik’, maka permintaan atau kebutuhan tersebut sudah
langsung tersedia dihadapan kita. Padahal mustinya, waktu yang terluang karena
kemudahan ini, bisa dimanfaatkan untuk berolahraga, agar tubuh tetap bergerak.
Haduh, malas memang harus dilawan dengan sekuat tenaga ya *tutup muka pake
sneakers.
Jika
tubuh mulai terasa kurang sehat atau nggak proporsional lagi, barulah sadar,
dan ingin mengubah kebiasaan nggak sehat selama ini, dengan melakukan berbagai
diet dan aktivitas fisik. Diet yang bagaimana? Tinggal contek saja cara berdiet
teman atau seleb yang sudah sukses dengan program dietnya. Pssst… menurut Chef
Steby, nggak boleh mencontek pola diet yang telah sukses dilakukan oleh orang
lain lho!
Yup, Chef Steby Rafael turut hadir dalam
peluncuran Kampanye #YakinSehat? yang digelar kemarin. Selain berprofesi sebagai
koki, Chef Steby merupakan seorang Healthy Food Specialist. Wajah beliau juga sering
mengisi layar televisi dengan berbagai program khusus memasak dan healthy food.
Menurut
Chef Steby, makanan sehat itu tidak melulu sayuran semua, atau nggak boleh ada
lemaknya. Makanan sehat itu harus seimbang dan lengkap gizinya. Di dalam 1
piring makan kita itu harus ada karbohidratnya, protein, vitamin, mineral,
serta serat larut dan tidak larutnya. Berbeda dengan nutrisionists lainnya,
bagi Chef Steby terserah saja jika kita mau memilih jenis karbohidrat. Apakah
mau mengkonsumsi karbohidrat kompleks (misalnya nasi merah) atau mau
karbohidrat biasa (seperti nasi putih). Jika ingin kenyang lebih lama,
sebaiknya mengkonsumsi karbohidrat kompleks, sehingga tidak gampang lapar.
Chef Steby |
“Banyak
yang beranggapan bahwa diet itu untuk melangsingkan badan. Padahal diet itu
artinya adalah pola makan yang sehat. Pola makan yang sehat adalah pola makan
yang cocok untuk diri kita sendiri. Jadi diet si A pasti berbeda dengan dietnya
si B dan si C. Diet yang gagal biasanya adalah diet yang meniru gaya diet orang
yang lain. Padahal kondisi tubuh dan aktivitas sehari-hari orang yang kita tiru
tersebut berbeda dengan kita,” papar Chef Steby.
Saya
yang kerjanya kebanyakan duduk depan komputer tentu berbeda kebutuhan
nutrisinya dengan orang yang kerjanya di lapangan. Bisa dibayangkan jika orang
tersebut kerjanya banyak melakukan aktivitas fisik, trus diminta makan sayur dan
buah saja, bisa-bisa orang tersebut sakit dan nggak mampu bekerja lagi. Jadi
menurut Chef Steby, diet itu nggak harus bikin kita langsing, tapi bisa bikin
kita sehat.
Jangan
berpikir bahwa lemak itu adalah sesuatu yang jahat, karena lemak diperlukan
juga bagi tubuh untuk membantu perkembangan (regenerasi) sel dalam tubuh. Sel
tubuh paling banyak terdapat pada bagian otak. Kekurangan lemak pada tubuh,
bisa berakibat lemahnya daya pikir dan konsentrasi pada otak kita. Jangan sampai
diet (yang salah) menyebabkan kita sakit ya.
“Nggak
perlu ribet deh memikirkan berapa banyak kalori atau berapa ukuran nutrisi yang
harus kita konsumsi. Karena liat itu saja kita udah nyerah duluan. Yang paling
gampang untuk kita memulai adalah, setiap kita akan makan, kita harus tahu
lengkap isinya, ada karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan serat-seratnya,”
jelas Chef Steby.
#YakinSehat?
Pada kenyataannya, tidak hanya kita yang
mampu berevolusi, ternyata penyakit pun bisa berevolusi. Semua terjadi dengan
bergesernya gaya hidup manusia. Penyakit jantung yang dulunya merupakan
penyakit orang tua, sekarang bisa terjadi pada anak muda. Untuk itulah Zurich
mengajukan sebuah pertanyaan sederhana, “Kamu #YakinSehat? Karena kita bisa
saja merasa yakin kalau tubuh kita sudah sehat, padahal kenyataannya belum
tentu sehat.
Pemerintah
sudah lumayan lama menggencarkan Kampanye GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat) dan mensosialisasikannya ke masyarakat, di mulai dari para pegawai yang
bekerja di instansi kesehatan milik pemerintah. Ada 3 pilar yang terdapat pada
GERMAS, yaitu rajin berolahraga, selalu mengkonsumsi buah dan sayur, serta rutin
memeriksakan kesehatan ke faskes. Yakin sudah sehat dengan rajin berolahraga
dan mengkonsumsi buah dan sayur? Jangan yakin dulu, sebelum memeriksakan
kesehatan ke faskes. Jika hasilnya baik, barulah kita benar-benar yakin kalau
tubuh kita itu sehat.
Bapak
Budi Darmawan, selaku Chief Agency Officer Zurich Topas Life mengaku pernah
mengalami kondisi tubuh yang berada diambang batas tidak sehat. Saat ini beliau
sedang dalam proses untuk mencapai BMI (Body Mass Index) yang ideal, dan dalam
3 bulan terakhir ini, beliau telah berhasil menurunkan berat badannya sebanyak
12 kg. Yang terpenting adalah kesadaran dari diri kita sendiri, bahwa kita
benar-benar ingin hidup dan dalam kondisi yang sehat.
Bapak Budi |
“Itu
adalah kesadaran pertama saya, dan ini bagus bagi diri saya, karena ada
beberapa indikator penyakit yang terdeteksi saat saya medical check up, yang otomatis hilang tanpa diobati. Jadi dengan
pola hidup sehat yang saya lakukan, beberapa indikasi penyakit dalam tubuh saya
bisa hilang,” ujar Bapak Budi.
Kesadaran
seperti inilah yang mau ditumbuhkan dalam Kampanye #YakinSehat? Zurich Topas
Life ingin mengedukasi dan menanamkan kesadaran pada masyarakat untuk hidup
sehat sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing, karena Zurich tahu persis ini
merupakan risiko-risiko yang sering muncul dan mengakibatkan orang meninggal
dunia, atau masuk rumah sakit karena penyakit yang kritis.
“Dalam
olahraga kan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Misalnya, untuk orang yang
sudah berusia lanjut yang kelebihan berat badan, sebaiknya tidak melakukan
olahraga menggunakan treadmill, karena lari di tempat tidak baik untuk
lututnya. Sebaiknya gunakan cross-training, yang cocok untuk orang dengan
kondisi lutut yang tidak muda lagi. Atau untuk orang yang punya tekanan darah
tinggi, yang ingin latihan untuk membakar kalori (cardio-training), nah itu musti
dicermati lagi,” jelas Bapak Budi lagi.
Jika
sudah terkena PTM, akan butuh biaya yang tidak sedikit untuk mengobatinya, trus
nggak bisa sekali berobat langsung sembuh gitu. Butuh waktu, uang, dan tenaga
untuk bisa memulihkan diri dari PTM. Jika sudah begitu, baru deh ingat dengan
asuransi. Di saat kita sehata, kadang kita merasa tidak butuh asuransi, namun
jika sudah sakit, asuransi akan terasa sangat membantu meringankan biaya untuk
berobat.
Zurich
Topas Life selalu berusaha memberikan proteksi lebih pada nasabahnya, melalui
penyediaan produk dan layanan kesehatan yang lengkap untuk berbagai kebutuhan.
Produk terbaru dari Zurich Topas Life adalah Zurich Pro-Care, yang menyediakan
pilihan untuk melakukan pemeriksaan medis tahunan ke berbagai negara di dunia.
Cakupan penawaran pemeriksaan medis berkala dari Zurich Pro-Care terbilang
tinggi, yaitu hingga 50 juta rupiah.
“Pihak
asuransi tentu tidak menginginkan nasabahnya sakit. Untuk itulah mencegah lebih
baik daripada mengobati. Salah satu pencegahannya adalah dengan memiliki gaya
hidup yang sehat sesuai dengan kondisi tubuh kita. Cara lainnya adalah dengan
melakukan medical check up, agar kita bisa mendeteksi secara dini jikalau ada indikator
penyakit yang bersarang di tubuh kita, sehingga bisa segera ditangani,” kata
Bapak Budi.
Seiring
dengan bertambahnya usia, tentu metabolisme tubuh pun akan semakin berkurang,
sehingga tubuh rentan terserang berbagai penyakit. Untuk itu dengan medical check up bisa menjadi alarm bagi
kita, sekaligus sebagai pencegahan dini. Nah, medical check up terdapat juga di dalam produk Zurich Pro-Care.
Jika biasanya asuransi digunakan saat kita sakit, maka di Zurich Pro-Care kita
bisa melakukan medical check up secara
gratis. Zurich Pro-Care mengajak nasabahnya untuk rutin melakukan medical check up setiap tahun, sebagai
langkah pencegahan terhadap PTM.
Restoran
Organik
Burgreens merupakan sebuah restoran organik yang
menyajikan makanan sehat dalam setiap menunya. Restoran ini didirikan oleh Mba
Helga Angelina berdua dengan suaminya. Pengalaman hiduplah yang menjadi latar
belakang didirikannya Burgreens. Semasa kecil, Mba Helga ternyata menderita
beberapa penyakit kronis, seperti asma, sinusitis, eksim, dan alergi dengan 20
jenis item yang tidak hanya makanan saja, tapi juga debu.
Dari
kecil Mba Helga selalu melakukan medical
treathment. Namun penyakitnya ini bukannya sembuh, malah jadi komplikasi,
karena akumulasi obat-obatan yang selalu dikonsumsinya sejak kecil. Akhirnya Mba
Helga menghentikan medical treathment-nya.
Sebuah buku karya Dr. Hiromi Shinya berjudul The Miracle of Enzyme membuka
pikiran Mba Helga. Salah satu dari buku-buku yang dibacanya, terdapat sebuah medical research yang meneliti mengenai
pola makan dari orang-orang yang memiliki umur panjang di dunia, dan paling
sehat.
Mba Helga |
“Ternyata
ditemukan bahwa pola makan sehat itu adalah pola makan yang bisa membantu tubuh
kita untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Dalam bukunya Dr. Hiromi mengatakan
bahwa 85% orang yang bisa sehat, 85% makanannya adalah plant-based, yaitu whole
grains, vegetables, nuts, and seeds. Begitupun di buku medical research yang membahas mengenai orang yang berumur panjang.
Mereka biasanya mengkonsumsi whole
grains, fruits, vegetables, nuts, dan
seeds. Yang 5% nya mereka memakan animal
protein, animal fat, dan processed food,” ujar Mba Helga.
Mba
Helga pun menjelaskan bahwa untuk orang yang tidak terlalu banyak melakukan
aktivitas fisik, maka konsumsi karbohidratnya bisa digantikan dengan
sayur-sayuran. Bagi yang ingin langsing, sebaiknya perbanyak konsumsi lemak
baik, misalnya dari alpukat dan minyak kelapa, serta kurangi konsumsi lemak
yang berasal dari animal, karena lemaknya datang bersama dengan kolesterol yang
kalau diakumulasi ditubuh dapat mempercepat kita terkena PTM.
Setelah
menerapkan pola makan sehat ini selama 2 tahun, penyakit yang diderita Mba
Helga berangsur-angsur sembuh. Sudah 10 tahun tubuh Mba Helga bebas dari
obat-obatan kimia. Dari situlah akhirnya Mba Helga jatuh cinta dengan pola
makanan sehat, dan terinspirasi untuk membuat bisnis yang mempromosikan gaya
hidup sehat.
Special
Cooking Demo With Chef Steby
Di akhir acara, Chef Steby mendemokan
bagaimana caranya membuat menu makanan dan minuman yang sehat namun tetap
lezat. Resep pertama adalah Roti Jala Ayam Selada. Adonan untuk roti jala
hampir sama dengan adonan pancake, cuma nggak menggunakan baking powder, tapi
telur 1 butir. Tepung yang digunakan adalah tepung terigu tinggi protein,
sehingga hasilnya lebih tebal dan tidak mudah putus. Untuk tepung rendah protein, biasanya digunakan untuk menghasilkan makanan yang garing-garing.
Roti
Jala Ayam Selada ini sebenarnya merupakan makanan dari Melayu, dan ke semua
bahannya mudah didapatkan dimana saja. Roti Jala Ayam Selada dikatakan makanan
sehat, karena di dalamnya sudah komplit kandungan gizinya, seperti karbohidrat
dari roti jalanya, vitamin dan mineral dari seladanya, protein dari ayamnya, trus dapat juga rasa enak dari sauce dressing-nya.
Roti Jala Ayam Selada |
Menu
kedua adalah Super Greens Bowl, sejenis smoothie gitu. Tekstur smoothie memang sedikit
lebih pekat atau kental dibandingkan jus. Bahan untuk Super Greens Bowl ini
adalah buah-buahan dan sayuran, seperti pisang, daun mint, dan bayam. Abis
diblender, tinggal tuangkan dalam mangkok, dan hias dengan berbagai potongan
buah dan taburan chia seed, dll. Awalnya saya ragu memakannya, takut nggak enak,
liat bahannya itu lho! hihi, eh ternyata enak lho! *suer!! So, mau makanan yang sehat, ternyata bisa enak juga lho! Jangan
lupa, jika ingin diet sehat, sesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing yaa
:)
Super Greens Bowl |
Foto bersama |
Foto-foto : Pribadi
14 comments