Hari Ibu | Semoga Mama Selalu Bahagia

By Dewi Sulistiawaty - Desember 23, 2017

Tanggal 22 Desember selalu diperingati sebagai Hari Ibu. Sebenarnya setiap hari adalah hari ibu menurut saya, karena ibu selalu hadir di setiap langkah saya, bahkan hingga saya sudah berumah tangga sekalipun :* Ibu atau wanita hebat yang biasa saya panggil mama, adalah sosok perkasa yang mampu membesarkan saya serta 8 saudara saya yang lain, tanpa pernah mengeluh sekalipun.

Mama adalah anak tunggal dari nenek. Mama merupakan anak yang manja kata nenek, karena sedari kecil hidup serba ada, dan dimanja oleh paman-pamannya (semua saudara nenek laki-laki). Namun ketika mama berumah tangga dan menjadi seorang ibu, mama meninggalkan semua atribut manja, dan bisa dengan cepat beradaptasi menjadi ibu yang mandiri, walaupun pada awalnya dibantu oleh nenek. Mengurus 9 anak seorang diri! Itu adalah sesuatu yang hebat menurut saya. Walaupun ada papa (alm), tapi papa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk urusan pekerjaan.

Bisa kamu bayangkan, 9 anak ingusan yang usianya tidak terpaut begitu jauh, berlari-larian di rumah, lalu salah duanya ada yang berantem? Sedangkan anak yang lain sibuk merobek buku pelajaran kakaknya, dan yang kecil menangis minta susu. Kebayaang nggaaaak? Dan mama mampu melewati itu semua tanpa pernah saya dengar satu keluhan pun keluar dari mulut beliau. Walaupun suara teriakan mama sering terdengar karena kenakalan saya dan saudara saya dulu, namun mama mampu mengendalikan semuanya dengan baik.

Saya nggak tahu apakah mama pernah menangis, namun saya tidak pernah melihat mama menangis saat mengurus kami seorang diri. Waktu nenek masih ada, dan saat beliau datang berkunjung ke rumah, mama sesekali masih dibantu oleh nenek dalam mengurus pekerjaan rumah tangga. Namun saat nenek sudah tiada, mama mengurus semuanya sendiri. Untunglah saat itu kakak saya sudah mulai belia, dan sesekali ikut membantu mama. Sedangkan saya, terkadang suka menolong mama mempersiapkan bahan-bahan makanan yang akan dimasak.

Banyak banget kenangan masa kecil dulu, saat saya masih nakal dan suka membuat mama capek dan sedih. Maafkan saya ya, Ma. Saat ini saya dapat merasakan apa yang mama rasakan dulu. Malah mungkin tidak seberapa dibandingkan apa yang mama rasakan dulu, karena saya hanya mengurus satu orang anak saja. Saya mencoba berusaha menjadi seorang ibu seperti mama, yang sabar dan pengertian, walau saya rasa saya belum mampu untuk itu. Tapi saya akan terus berusaha :)

HariIbu yang selalu kita peringati tiap tahun ini, merupakan pengingat saja, agar kita jangan sampai melupakan besarnya jasa seorang ibu dalam mengurus anak dan keluarganya. Jasa yang tidak akan bisa diukur dan digantikan dengan apapun juga. Bagaimana ibu dengan ikhlas mengerjakan semuanya, tanpa mengharapkan balasan apapun. Sebagai pengingat juga bagi kita yang terkadang terlalu sibuk dengan urusan pribadi, sampai lupa bahwa ada seorang ibu yang menanti kabar atau mendapat perhatian dari anak-anaknya.


Menjadi seorang ibu merupakan anugerah terindah yang saya rasakan. Banyak momen-momen indah dan tidak terlupakan saat membesarkan si kecil. Mulai dari masa kehamilan, hingga ia tumbuh besar saat ini. Menikmati proses melahirkan yang juga dirasakan oleh semua ibu di dunia. Bahagia bisa memberikan ASI pada si kecil, mengajaknya bicara, dan mengajarkannya berjalan.

Ada momen-momen lucu juga, misalnya saat saya lagi makan, si kecil minta ditemenin pup, wekeke. Atau saat saya lagi masak, si kecil minta ditemani bermain, trus yang bikin geli saat saya saya tidur, si kecil sibuk nyolok-nyolokin hidung dan mata saya :)) Saat lagi di mal dan mau ngepasin sepatu atau baju baru buat si kecil, dia suka nggak mau, dengan alasan nggak mau beli baju, karena di rumah masih punya. Padahal sepatu dan bajunya di rumah sudah mulai kekecilan :D

Ada juga yang hingga saat ini masih saya ingat, yaitu kerenyit wajah si kecil, saat memakan buah dewa. Iyap, si kecil dulu sangat rakus, apa saja dimakan sama dia, nggak tau itu makanan atau nggak :)) Yang bikin saya cemas banget yaitu saat si kecil memasukkan baut ke dalam lubang hidungnya hingga akhirnya saya harus ke dokter THT, untuk mengeluarkan baut yang sudah semakin jauh masuk ke dalam lubang hidungnya. Duuh, belum lagi pas dia hilang dari rumah, dan ternyata sudah sampai ke rumah tetangga, pakai sandal jepit papanya yang kegedean XD

Saya selalu menikmati momen-momen ini, karena tidak akan pernah terulang kembali. Tak hanya harus sabar, saya pun musti jadi ibu pintar agar tahu nutrisi apa saja yang baik bagi keluarga. Bagaimanapun juga saya ingin si kecil tumbuh secara optimal, menjadi anak yang sehat, baik, dan pintar. Ini pasti harapan semua ibu dimanapun ia berada ya. Makanya semua ibu akan melakukan apapun demi memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya :)

Kasih sayang ibu tidak akan pernah tergantikan dengan apapun juga. “Kasih Ibu itu sepanjang jalan”, kata pepatah. Kasih sayang yang akan selalu tercurah pada anak-anaknya hingga akhir hayatnya. Nyawa pun akan ibu berikan demi melindungi anak-anaknya. Selamat Hari Ibu untuk semua Ibu di dunia, terkhusus untuk mama tercinta :*. Saya berharap, semoga mama selalu bahagia selama-lamanya. Amiin J


  • Share:

You Might Also Like

10 comments