Tanggal
22 Desember selalu diperingati sebagai Hari Ibu. Sebenarnya setiap hari adalah
hari ibu menurut saya, karena ibu selalu hadir di setiap langkah saya, bahkan
hingga saya sudah berumah tangga sekalipun :* Ibu atau wanita hebat yang biasa
saya panggil mama, adalah sosok perkasa yang mampu membesarkan saya serta 8
saudara saya yang lain, tanpa pernah mengeluh sekalipun.
Mama
adalah anak tunggal dari nenek. Mama merupakan anak yang manja kata nenek,
karena sedari kecil hidup serba ada, dan dimanja oleh paman-pamannya (semua saudara
nenek laki-laki). Namun ketika mama berumah tangga dan menjadi seorang ibu,
mama meninggalkan semua atribut manja, dan bisa dengan cepat beradaptasi menjadi
ibu yang mandiri, walaupun pada awalnya dibantu oleh nenek. Mengurus 9 anak
seorang diri! Itu adalah sesuatu yang hebat menurut saya. Walaupun ada papa
(alm), tapi papa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk urusan pekerjaan.
Bisa
kamu bayangkan, 9 anak ingusan yang usianya tidak terpaut begitu jauh,
berlari-larian di rumah, lalu salah duanya ada yang berantem? Sedangkan anak
yang lain sibuk merobek buku pelajaran kakaknya, dan yang kecil menangis minta
susu. Kebayaang nggaaaak? Dan mama mampu melewati itu semua tanpa pernah saya
dengar satu keluhan pun keluar dari mulut beliau. Walaupun suara teriakan mama
sering terdengar karena kenakalan saya dan saudara saya dulu, namun mama mampu
mengendalikan semuanya dengan baik.
Saya
nggak tahu apakah mama pernah menangis, namun saya tidak pernah melihat mama
menangis saat mengurus kami seorang diri. Waktu nenek masih ada, dan saat beliau
datang berkunjung ke rumah, mama sesekali masih dibantu oleh nenek dalam
mengurus pekerjaan rumah tangga. Namun saat nenek sudah tiada, mama mengurus
semuanya sendiri. Untunglah saat itu kakak saya sudah mulai belia, dan sesekali
ikut membantu mama. Sedangkan saya, terkadang suka menolong mama mempersiapkan
bahan-bahan makanan yang akan dimasak.
Banyak
banget kenangan masa kecil dulu, saat saya masih nakal dan suka membuat mama capek
dan sedih. Maafkan saya ya, Ma. Saat ini saya dapat merasakan apa yang mama
rasakan dulu. Malah mungkin tidak seberapa dibandingkan apa yang mama rasakan
dulu, karena saya hanya mengurus satu orang anak saja. Saya mencoba berusaha menjadi
seorang ibu seperti mama, yang sabar dan pengertian, walau saya rasa saya belum
mampu untuk itu. Tapi saya akan terus berusaha :)
HariIbu yang selalu kita peringati tiap tahun ini, merupakan pengingat saja, agar
kita jangan sampai melupakan besarnya jasa seorang ibu dalam mengurus anak dan
keluarganya. Jasa yang tidak akan bisa diukur dan digantikan dengan apapun
juga. Bagaimana ibu dengan ikhlas mengerjakan semuanya, tanpa mengharapkan
balasan apapun. Sebagai pengingat juga bagi kita yang terkadang terlalu sibuk
dengan urusan pribadi, sampai lupa bahwa ada seorang ibu yang menanti kabar
atau mendapat perhatian dari anak-anaknya.
Menjadi
seorang ibu merupakan anugerah terindah yang saya rasakan. Banyak momen-momen
indah dan tidak terlupakan saat membesarkan si kecil. Mulai dari masa
kehamilan, hingga ia tumbuh besar saat ini. Menikmati proses melahirkan yang juga
dirasakan oleh semua ibu di dunia. Bahagia bisa memberikan ASI pada si kecil,
mengajaknya bicara, dan mengajarkannya berjalan.
Ada
momen-momen lucu juga, misalnya saat saya lagi makan, si kecil minta ditemenin
pup, wekeke. Atau saat saya lagi masak, si kecil minta ditemani bermain, trus
yang bikin geli saat saya saya tidur, si kecil sibuk nyolok-nyolokin hidung dan
mata saya :)) Saat lagi di mal dan mau ngepasin sepatu atau baju baru buat si
kecil, dia suka nggak mau, dengan alasan nggak mau beli baju, karena di rumah
masih punya. Padahal sepatu dan bajunya di rumah sudah mulai kekecilan :D
Ada
juga yang hingga saat ini masih saya ingat, yaitu kerenyit wajah si kecil, saat
memakan buah dewa. Iyap, si kecil dulu sangat rakus, apa saja dimakan sama dia,
nggak tau itu makanan atau nggak :)) Yang bikin saya cemas banget yaitu saat si
kecil memasukkan baut ke dalam lubang hidungnya hingga akhirnya saya harus ke
dokter THT, untuk mengeluarkan baut yang sudah semakin jauh masuk ke dalam
lubang hidungnya. Duuh, belum lagi pas dia hilang dari rumah, dan ternyata
sudah sampai ke rumah tetangga, pakai sandal jepit papanya yang kegedean XD
Saya
selalu menikmati momen-momen ini, karena tidak akan pernah terulang kembali.
Tak hanya harus sabar, saya pun musti jadi ibu pintar agar tahu nutrisi apa saja
yang baik bagi keluarga. Bagaimanapun juga saya ingin si kecil tumbuh secara
optimal, menjadi anak yang sehat, baik, dan pintar. Ini pasti harapan semua ibu
dimanapun ia berada ya. Makanya semua ibu akan melakukan apapun demi memberikan
yang terbaik bagi anak-anaknya :)
Kasih
sayang ibu tidak akan pernah tergantikan dengan apapun juga. “Kasih Ibu itu sepanjang
jalan”, kata pepatah. Kasih sayang yang akan selalu tercurah pada anak-anaknya
hingga akhir hayatnya. Nyawa pun akan ibu berikan demi melindungi anak-anaknya.
Selamat Hari Ibu untuk semua Ibu di dunia, terkhusus untuk mama tercinta :*. Saya
berharap, semoga mama selalu bahagia selama-lamanya. Amiin J
10 comments