Saya
pernah kesel sama tukang yang abis benerin dinding kamar mandi. Baru saja
dibenerin seminggu, keramiknya sudah ada yang copot. Mana kerjanya lama lagi. Sebel
nggak tuh! Tukangnya emang baru kali ini kerja sama keluargaku, karena tukang
yang lama meninggal. Jadi kurang begitu tahu gimana kerja tukang yang baru ini.
Kalau menurut saya sih mungkin nakar semen dan pasirnya yang kurang tepat ya. Entahlah.
Persoalan
bangun membangun rumah emang rada ribet menurut saya *ya iyalah, kamu kan bukan
tukang, haha* Maksudnya, kalau lagi membangun itu, rumah udah nggak tau kayak
apaan deh, berantakan banget! Ada pasir dimana-mana. Belum lagi nanti ada pasir
yang bersisa di sudut halaman (biasanya sih saya masukin karung, biar rapi). Trus,
saya mulai menghitung hari, kapan tukangnya bakal kelar kerjanya. Ngayak pasir,
nyampur semen, masang bata, dll semua makan waktu.
Sering
mengalami kesemutan? Atau kebas dan kram di salah satu anggota tubuh? Saya
pernah, misalnya saat duduk lama dengan posisi kaki bersila. Biasanya kaki saya
akan kesemutan. Meregangkan kaki saat bangun tidur pun kadang membuat kaki saya
kram atau naik betis kalau orang Melayu bilang. Kondisi ini saya sampaikan juga
pada saat melakukan pengecekan risiko neuropati di acara Diskusi Mengenai
Neurotropik dan Studi Klinis Terbaru NENOIN, di Hotel Borobudur Jakarta pada hari Jumat, 16 Maret 2018
kemarin.
Udah
ngetik artikel panjang, trus tiba-tiba laptopnya nge-hang! Malangnya, saya lupa nge-save…huhuu…keknya
pengen gigitin mouse, sambil kunyahin
tombol keyboard satu-satu :( Pernah
juga pas lagi seru-serunya nonton film via aplikasi layanan streaming video di henpon, eh tiba-tiba
kuota inet abis. Rasanya kek baru aja nikmatin makanan, tiba-tiba piringnya
jatuh. Periiih ati iniii…..
Pernahkah
kamu beraktivitas dalam keadaan perut kosong? Saya pernah, dan rasanya badan
ini lemes tak bertenaga, kurang bersemangat, dan tidak bisa fokus dengan apapun
yang saya kerjakan. Kenapa? Karena tubuh saya tidak memiliki energi yang cukup
untuk melakukan fungsinya dengan baik. Apalagi saat beraktivitas di pagi hari,
dimana perut benar-benar kosong sejak semalam. Itulah sebabnya mengapa ahli
gizi menganjurkan kita untuk sarapan, agar tubuh memperoleh asupan nutrisi yang
cukup.
Sebenarnya
tidak ada alasan untuk tidak bisa sarapan. Malas masak, sibuk, waktu yang tidak
cukup atau terburu-buru biasanya kerap dijadikan alasan untuk tidak sarapan.
Padahal sarapan itu tidak musti makanan berat lho! Dengan segelas susu plus
roti atau buah, sudah cukup untuk menambah energi bagi tubuh kita. Ketiga
makanan ini pun sudah tersedia dalam kemasan praktis, yang siap untuk diminum
dan dimakan. Jika terburu-buru, bisa dimakan saat dalam perjalanan, atau sesaat
sebelum mulai beraktivitas.
Kemarin Najwa mengeluh nggak enak makan,
karena lagi sariawan. Kalau sudah begitu saya sarankan dia untuk rajin sikat
gigi, plus kumur-kumur menggunakan obat kumur setelah makan, terutama sebelum tidur. Najwa sebenarnya
jarang terkena sariawan, begitupun saya. Biasanya saya dan Najwa terkena sariawan
jika bagian dalam mulut kegigit saat makan. Nah, kemarin Najwa begitu, bagian
dalam bibirnya kegigit saat makan kripik singkong, hingga luka. Luka itu
sekarang malah jadi sariawan.
Biasanya
kalau rajin membersihkan mulut, sariawannya akan cepat menghilang, nggak sampai
seminggu, udah sembuh. Namun saya dengar ada juga ya sariawan yang bertahan
sampai berminggu-minggu gitu. Duh, nggak enak banget kalau lagi sariawan,
makan jadi nggak enak, karena tiap sariawan tersentuh oleh makanan, mulut akan
terasa perih sekali. Jika sudah begitu, selera makan akan berkurang. Bahkan ada
yang berat badannya jadi berkurang saat terkena sariawan.
Pernah
denger penggalan lirik dari lagu di atas? Yap, itu adalah penggalan lagu Mamma
Mia yang dibawakan oleh grup band asal Swedia, yaitu ABBA. ABBA termasuk grup
musik paling berpengaruh di era tahun 70-an dan 80-an (dan mungkin hingga saat ini ya), dengan empat orang personelnya, yaitu Agnetha Faltskog, Bjorn Ulvaeus,
Benny Andersson, dan Anni-Frid Lyngstad. Nama ABBA diambil dari inisial nama masing-masing personelnya. Walaupun udah jadul, tapi lagunya masih sering
dinyanyikan hingga sekarang lho, legendary!
Menjadi
orangtua dari anak yang picky eater
itu adalah sesuatu banget. Saya musti pinter-pinter menyiasati makanannya, agar
kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi. Jika kebanyakan anak pada susah untuk disuruh
makan sayur, maka anak saya malah suka makan sayur, tapi ya itu, dia sangat susah disuruh makan
daging. Yep, Najwa nggak suka makan daging apa aja, baik daging sapi, ayam, ikan,
dll. Kadang saya menyuir kecil daging tersebut seperti abon, dan menyelipkannya
diantara nasinya, agar Najwa nggak tau, hehe….
Dulu
saya pernah mengalami kesulitan saat berbelanja kebutuhan si kecil. Waktu itu,
karena dia sudah bertambah usia, saya ingin mengganti produk susunya, sesuai
dengan tingkat usianya. Seperti biasa, saya membaca dulu ingredients dan kandungan gizi yang terkandung di dalam produk
tersebut, karena saya ingin memberikan produk dengan nutrisi terbaik, dan cocok
bagi si kecil. Jadinya saya musti membaca satu persatu label yang terdapat pada
kemasan di tiap produknya. Yang jadi masalah adalah letak produk yang satu
dengan produk lainnya itu berjauhan, hadeh…capek deh.