Menjadi
orangtua dari anak yang picky eater
itu adalah sesuatu banget. Saya musti pinter-pinter menyiasati makanannya, agar
kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi. Jika kebanyakan anak pada susah untuk disuruh
makan sayur, maka anak saya malah suka makan sayur, tapi ya itu, dia sangat susah disuruh makan
daging. Yep, Najwa nggak suka makan daging apa aja, baik daging sapi, ayam, ikan,
dll. Kadang saya menyuir kecil daging tersebut seperti abon, dan menyelipkannya
diantara nasinya, agar Najwa nggak tau, hehe….
Repot
juga sebenarnya, kebayang aja kalo saya musti ngumpetin lauknya terus diantara
nasi, sampai kapaaan XD “Biarkan saja, kan protein dari hewani bisa diganti
dengan protein nabati”. Kadang kalimat ini sempat mampir juga dipikiran saya.
Apalagi Najwa masih mau mengkonsumsi telur, tempe, dan susu. Ketiga bahan
makanan ini kan termasuk kaya protein. Tapi tetap saja saya tidak tenang,
karena dipikiran saya, seperti ada yang kurang gitu. Sampai kemudian saya
mencoba memberikan nugget dan sosis siap olah pada Najwa, dan ternyata dia suka. Sempat kepikiran juga, apakah nugget dan sosis yang banyak dijual
dipasaran ini baik untuk kesehatan Najwa.
Setelah
baca-baca label, ingredients, dan
info lain yang tertera pada label di kemasan beberapa produk nugget dan sosis,
akhirnya pilihan saya jatuh pada produk SO GOOD Food. Selain rasanya yang enak, dan ada label MUI, bahan
bakunya juga fresh, serta kandungan
nutrisi di dalamnya terjaga dengan baik. Sejak itulah, saya mulai menyediakan produk
SO GOOD Food di rumah. Produk ini telah menjadi salah satu solusi untuk
pemenuhan asupan protein bagi keluarga saya, khususnya bagi Najwa.
Salah satu stok produk SO GOOD di rumah |
Saya
pun kemudian mengetahui kalau SO GOOD memiliki banyak varian lainnya, seperti
Shumai Furai, pangsit, bakso, Ayam Potong Paha Dada Pedas Manis, dll. SO GOOD
punya berbagai varian produk yang siap olah dan siap masak. Jadi solusi juga
nih, jika saya ingin memasak dengan cara yang cepat, atau saat darurat ketika ponakan
datang ke rumah, namun saya tidak sedia stok bahan baku makanan di rumah, hehe. Makanya
saya stok banyak produk ini di kulkas :D
Nah,
beberapa waktu lalu, saya mendapat informasi bahwa SO GOOD punya logo yang
baru. Hmm, mengapa SO GOOD sampai ganti logo ya? Dengan logo yang baru, kualitas
produknya bagaimana? Apakah masih sama? Pertanyaan ini terjawab saat saya mendapat
undangan dari Blogger Perempuan Network, untuk hadir pada acara Peluncuran
Logo, Kemasan, dan Lomba Piring Gizi Seimbang SO GOOD di The Hook Resto &
Bar, pada hari Selasa, 27 Februari kemarin. Informasi yang lebih jelas, saya
dapatkan dari Bapak Soegiono, Head of Marketing & New Business Development
dari PT. SO GOOD Food.
Bpk. Soegiono |
Ada
dua tujuan utama mengapa SO GOOD mengganti logo dan kemasannya. Yang pertama
menurut Bapak Soegiono adalah untuk tujuan bisnis. Tujuan bisnis di sini
maksudnya adalah dengan kemasannya baru,
dapat meningkatkan image terhadap
produk SO GOOD, serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Kemasan baru
juga ditujukan bagi konsumen, sehingga produk SO GOOD menjadi lebih terpercaya,
praktis, dan lezat.“Tentu saja dengan komitmen kita untuk mengganti kemasan dan logo
itu, juga membuat kita memberikan alternatif yang lebih banyak lagi terhadap produk
protein hewani,” ungkap Bapak Soegiono.
Sedangkan
tujuan kedua digantinya kemasan dan logo SO GOOD adalah keinginan untuk membantu masyarakat
dalam mentransformasi konsumsi pangan karbohidrat, menjadi konsumsi pangan Gizi
Seimbang. Di sinilah SO GOOD berperan, dalam menyediakan produk protein hewani
yang berkualitas, praktis dan lezat bagi konsumen Indonesia. SO GOOD ingin
memberikan dan memastikan bahwa dalam setiap proses yang dilakukan itu terdiri
dari nutrisi yang alami, mulai dari peternakan, hingga ke meja makan keluarga
Indonesia.
Logo
baru SO GOOD ternyata mengandung nilai filosofi tersendiri. Logo
lama SO GOOD berada di dalam lingkaran hijau, yang di dalamnya terdapat icon-icon yang disebut dengan social circle. Lalu di bagian luar
lingkaran hijau tersebut terdapat lingkaran emas. Lingkaran hijau mempunyai
makna fresh dan natural. Maksudnya adalah, semua produk SO GOOD berasal dari
bahan-bahan yang natural dan fresh,
serta halal.
Icon-icon yang berada di dalam lingkaran hijau
melambangkan kepedulian SO GOOD sebagai ahli yang menginspirasi. Terdapat
beberapa simbol di dalam lingkaran hijau ini, yaitu SO GOOD sebagai produsen
protein hewani, menyediakan semua solusi dari protein hewani, mulai dari ayam,
ikan, udang, daging sapi, dll. Lalu ada juga icon dari sisi olahan. Maksudnya adalah produk SO GOOD bisa
langsung diolah, seperti digoreng, dipanggang, direbus, atau pengolahan cara
lainnya.
Garis
emas yang mengelilingi lingkaran hijau melambangkan trust, yaitu SO GOOD selalu menjaga kualitas produknya, sehingga
dapat dipercaya oleh konsumen. SO GOOD ingin memberikan kualitas yang lebih baik,
melalui perbaikan, dan melezatkan cita rasa protein untuk keluarga Indonesia.
Untuk
meningkatkan awareness masyarakat
akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani untuk pemenuhan Gizi Seimbang, SO
GOOD bersinergi dengan berbagai pihak yang memiliki visi dan misi yang sama,
diantaranya dengan pemerintah dan foundations.
Salah satu mitra SO GOOD saat ini adalah Japfa Foundation. Nah, pada acara ini
hadir juga Bapak Andi Prasetyo, selaku Head of Japfa Foundation, yang
menjelaskan mengenai Yayasan Japfa dan program-program yang telah dijalankan
selama ini.
Japfa
Foundation baru didirikan pada Maret 2015 lalu, dan fokus pada beberapa hal
yang dijadikan sebagai visi dan misi yayasan. Visi Japfa Foundation adalah
mengembangkan potensi generasi muda, melalui pendidikan, khususnya pendidikan
peternakan, agribisnis, agriculture, teknologi pangan, serta pendidikan lainnya
yang berhubungan dengan pangan. Selain bidang pendidikan, Japfa Foundation juga
ingin memaksimalkan potensi di bidang gizi dan nutrisi. Beberapa diantaranya
adalah dengan cara bermitra dengan berbagai pihak, serta menerapkan inisiatif
advokasi untuk mendukung dan mempertahankan peningkatan nutrisi dan kesehatan
dasar, seperti Melek Nutrisi Keluarga, membangun kesadaran melalui media sosial,
dan inovasi lainnya.
Bpk. Andi |
“Di berbagai
kegiatan yang kita lakukan di seluruh Indonesia, kita selalu berkolaborasi.
Misalnya seperti kesempatan hari ini, untuk menjelaskan tentang yayasan kita. Selain
itu kita juga mengembangkan wira usaha sosial. Bagaimana kita dapat membangun
sosial ekonomi masyarakat dengan cara wira usaha sosial, dimana keuntungannya harus
lari ke program-program berikutnya. Jadi ini terus berkelanjutan, sehingga
tidak ada yang dirugikan di situ,” jelas Bapak Andi.
Industri
makanan, seperti SO GOOD, memiliki standar suplai daging yang bagus. Barang
mentah yang bagus, hanya bisa dicapai oleh peternak-peternak yang memiliki
teknologi unggul. Dalam kenyataannya, industri makanan yang sudah sangat maju,
berbanding terbalik dengan dunia pendidikan. Seperti di 1500 SMK khususnya di bidang peternakan yang ada di Indonesia. Menurut Bapak Andi, pendidikan siswa SMK ini ketinggalan 30
tahun, sehingga akhirnya siswa SMP tidak ada yang mau masuk SMK, karena
dianggap sudah tidak sesuai antara kemajuan teknologi di bidang pangan dengan
SMK yang memproduksi pangan. Untuk itulah Japfa Foundation melakukan pembinaan
pada SMK, dan institusi-institusi pendidikan agar bisa mencapai hal ini.
“SO
GOOD dengan produk-produknya yang bernilai gizi baik, sangat kita harapkan
untuk dapat mempertahankan kualitasnya, dan penyebarannya diantara masyarakat.
Karena kalau kita tidak bekerjasama dengan industri, kita tidak punya produk
untuk bisa membuktikan pada masyarakat bahwa nutrisi dan protein hewani itu
penting. Sementara perjuangan kita ini harus ada produknya,” ujar Bapak Andi
lagi.
Untuk
menjalankan visi dan misinya ini, Japfa Foundation mengangkat Maria Harfanti sebagai
Duta Gizi Japfa Foundation. Tugas utama Duta Gizi Japfa Foundation adalah
mensosialisasikan gaya hidup sehat, terutama perihal Gizi Seimbang pada
masyarakat Indonesia, khususnya untuk generasi muda, agar menjalani pola hidup
sehat bergizi seimbang tiap hari. Sejak diangkat menjadi Duta Gizi pada tahun
2016, Maria sudah melakukan banyak kunjungan ke berbagai daerah, mulai dari
Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Dalam kunjungannya, Maria melakukan
penyuluhan terkait Gizi Seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Maria, Duta Gizi Japfa Foundation |
“Kemenkes
sudah menerapkan pola Gizi Seimbang dengan 4 pilar utama di dalamnya, yaitu mengkonsumsi
makanan bergizi yang beragam, melakukan ativitas fisik secara rutin, menjaga perilaku
hidup bersih dan sehat, dan selalu memantau berat badan agar jangan sampai over
weight atau under weight. Itulah yang saya terapkan dalam keseharian saya.
Semuanya harus seimbang, nggak ada yang berlebih dan nggak ada yang kurang,”
papar Maria.
Sebagai Duta Gizi Japfa Foundation, Maria juga telah melakukan kunjungan ke pabrik SO
GOOD di Cikupa, Tangerang. Di sana Maria bisa melihat langsung proses pembuatan
salah satu produk SO GOOD Food, yaitu Chicken Nugget. Maria melihat semua
proses produksi, mulai dari ayam datang, dibersihkan, dipotong, dibumbui,
digoreng, hingga kemudian di frozen. Pada tahap frozen, Maria menemukan satu
tahap penting, yaitu satu tahap yang memastikan bahwa produk nugget SO GOOD
Food, akan awet dan bisa terjaga kualitasnya untuk jangka yang panjang, tanpa pembubuhan
bahan pengawet.
Prof. Hardinsyah |
Untuk
menambah pengetahuan peserta yang hadir mengenai gizi dan nutrisi, khususnya pentingnya
protein hewani bagi tubuh, pada acara ini hadir juga Prof. Hardinsyah, MS, PhD,
sebagai Ketua Umum PERGIZI. Sebagai orang yang pakar mengenai gizi, Prof.
Hardinsyah atau yang kerap disapa Prof. Hardin mengatakan bahwa Gizi Seimbang
itu bisa dilihat dari input dan outputnya. Kalau dari outputnya, untuk orang
yang tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus, itu bisa dibilang seimbang.
Kalau dari proses atau inputnya, tiap mengkonsumsi makanan, lengkap pangan karbohidrat,
protein hewani dan nabati, sayur-sayuran, buah, dan minumnya, plus aktivitas
fisik, serta dijaga keamanan makanannya (misalnya dari pengawet, dll).
Khusus
kali ini, Prof. Hardin akan membahas mengenai manfaat protein dan tip memilih pangan hewani. Protein hewani adalah protein yang bersumber dari hewan, seperti
daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, dan lain-lain. Keunikan dari pangan hewani
ini adalah rasanya yang gurih, karena protein yang terkandung di dalamnya
terdapat banyak glutamat (50% glutamat terdapat dalam protein hewani). Rasa
gurih juga bisa dibuat dari cara pengolahannya, misalnya dengan cara dipepes,
digulai, direndang, dan banyak lagi cita rasa yang bisa diciptakan dari pangan
hewani ini.
Berikut keunikan pangan
hewani menurut Prof. Hardin :
- Enak
dan gurih.
- Bisa
dibuat beragam olahan makanan, sehingga tambah gurih.
- Umumnya
mudah dicerna tubuh.
- Kaya
protein, vitamin, dan mineral.
- Kualitas
protein, vitamin, dan mineral yang baik.
- Melengkapi
asupan Gizi Seimbang.
Manfaat
protein bagi tubuh
1. Pembentuk
sel, termasuk otot, otak, dan butir darah merah (untuk tumbuh kembang).
2. Pemeliharaan
sel dan jaringan tubuh.
3. Pembentuk
antibodi, yang berguna sebagai pertahanan tubuh dari serangan penyakit.
4. Pembentuk
hormon dan menjaga keseimbang hormon.
5. Pembentuk
enzim, yang penting dalam berbagai reaksi biologis dalam tubuh.
6. Pembentuk
gen dan kromosom.
7. Pembentuk
media perambatan impuls saraf.
8. Pembentuk
kulit dan rambut (keratin).
9. Berperan
sebagai pengatur proses pembentukan zat dalam tubuh.
10. Pengatur
keseimbangan asam-basa sel.
11. Mencegah
masalah gizi-gizi kurang, stunting, dan anemia.
Kebutuhan
protein harian tiap orang itu berbeda-beda, tergantung dari tingkat usia, berat
badan, aktivitas, dan kondisi tubuhnya, misalnya kebutuhan protein untuk anak-anak
itu berbeda dengan kebutuhan orang dewasa. Menurut Prof. Hardin, protein untuk
anak usia 1-18 tahun dianjurkan lebih tinggi dari yang dikonsumsi orang dewasa.
Kebutuhan protein 1.0 – 1.5 gr/ Berat Badan, atau 35 – 72 gr/ anak sekolah dan
remaja tiap harinya. Sedangkan untuk kebutuhan protein hewani itu 7 – 15 gr/
hari atau 1-2 porsi (60 -120 gr)/ hari.
Tumpeng Gizi Seimbang dan Piring Makanku (Sumber : gizi.kemkes.go.id) |
Tip
Memilih Pangan Protein Hewani Menurut Prof. Hardin
Daging Sapi
Tampak
segar, warna merah tidak kebiruan, lunak dan berserat halus, aroma natural
sesuai dengan jenis dagingnya atyau tidak berbau.
Daging Ayam
Daging
tampak segar, warna cerah putih kemerahan, lembut kenyal, tidak banyak mengandung
air, aroma natural daging ayam atau tidak berbau.
Ikan
Daging
ikan tampak segar, kenyal, dan bila ditekan tidak membentuk cekungan, insang
berwarna merah segar atau nggak gelap, aromnya natural sesuai jenis ikan atau
tidak berubah bau.
Pangan Hewani Kemasan
Komersil
Kemasannya
baik dan utuh, disimpan pada suhu yang sesuai dengan petunjuk/ informasi pada label
di kemasan, ada nomor MD dan ML atau PIRT dari lembaga berwenang atau BPOM
(bisa juga ada label jaminan halal dari MUI), dan tidak kadaluarsa.
Prof.
Hardin sendiri sudah pernah bekunjung ke pabrik SO GOOD, dan memeriksa kualitas
produk pangan hewaninya. Prof. Hardin memastikan bahwa produk SO GOOD telah
memenuhi standar utama, yaitu produknya diolah dari daging segar, kemasannya baik
dan utuh, disimpan pada suhu yang sesuai dengan petunjuk di label, ada nomor MD
atau ML atau PIRT dari lembaga berwenang, ada jaminan halal dari MUI, dan tidak
kadaluarsa.
Butuh
bantuan dan kerjasama dari semua pihak untuk bisa memperjuangkan masalah gizi
dan nutrisi di Indonesia. Karena kalau nggak, bangsa kita akan banyak tertinggal dari negara lain, dimana saat ini kita sudah memasuki era
globalisasi. Bagaimana bangsa kita bisa maju dan bersaing dengan negara lain,
jika generasi mudanya tumbuh stunting,
dengan kemampuan yang terbatas :'(
Untuk itulah, saya nggak mau anak saya kekurangan asupan protein hewani, karena seperti yang
dijelaskan Prof. Hardin, protein hewani ini banyak sekali manfaatnya bagi
kesehatan tubuh, dan sekaligus sebagai pelengkap asupan Gizi Seimbang. Semua
orangtua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh sehat dan cerdas, makanya
sebisa mungkin untuk menerapkan konsep Gizi Seimbang dalam keluarga. Salah satu
solusi untuk pemenuhan protein hewani ini adalah dengan mengkonsumsi produk SO
GOOD Food. Selain praktis dan lezat, produk SO GOOD juga sehat, karena terjaga
kandungan nutrisinya. Yuk, mulai sekarang terapkan gaya hidup sehat dengan pola
Gizi Seimbang dalam keseharian kita :)
Foto-foto : Pribadi
2 comments