Cara Menjaga Area Kewanitaan agar Tetap Bersih dan Sehat
By Dewi Sulistiawaty - April 27, 2018
Beberapa wanita mungkin masih ada
yang merasa malu jika membicarakan bagian sensitif dari tubuhnya. Zaman
sekarang nggak perlu malu atau merasa tabu untuk menceritakan masalah yang
terjadi pada organ kewanitaan. Berbagi informasi mungkin dapat membantu
mengatasi berbagai masalah terkait area kewanitaan. Jangan pernah menganggap
sepele hal-hal yang terjadi pada organ vital ya, karena dampaknya sangat besar
pada kesehatan tubuh.
Penting bagi wanita untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaannya. Bagaimana sih caranya agar area
kewanitaan bisa tetap bersih dan sehat? Kalo saya, selama ini biasanya rajin
mencuci area kewanitaan dengan air bersih (kadang air hangat) dan sesekali
menggunakan sabun khusus untuk membersihkan area kewanitaan. Dari Dr. Merry
Sulastri, seorang Educator & Trainer Mundipharma Indonesia, saya
mendapatkan pencerahan lagi, bagaimana cara yang tepat untuk menjaga kebersihan
kewanitaan. Menurut beliau, tidak semua wanita mengenal area kewanitaannya
dengan baik.
dr. Merry |
Awalnya dr. Merry menjelaskan terlebih
dulu seperti apa kondisi area kewanitaan yang normal. Area kewanitaan memiliki
pH 3,8 – 4,2 (kondisi asam). Terdapat lendir yang tidak berbau, tidak gatal,
namun dalam jumlah yang tidak banyak. Adanya lendir ini adalah normal, karena
berguna untuk menjaga atau mempertahankan area kewanitaan dari masuknya bakteri
yang tidak baik.
Normalnya jumlah bakteri baik di
area kewanitaan adalah 95% dan 5%-nya bakteri tidak baik. Jumlah bakteri baik
(lactobacillus) mempengaruhi tingkat keasaman pada area kewanitaan. Jumlah inilah
yang mesti dijaga, agar tingkat keasaman area kewanitaan tetap dalam kondisi
normal. Berubah sedikit saja, keseimbangan pH-nya akan terganggu, dan dapat meningkatkan
risiko terjadinya infeksi pada area kewanitaan.
Tanda-tanda infeksi pada area
kewanitaan adalah seperti gatal, kemerahan, dan mengeluarkan bau yang tidak
sedap. Selain itu ada keputihan yang patologis (akibat kuman penyakit), dan
juga perdarahan. Sebenarnya menurut dr. Merry hampir semua wanita pernah
mengalami keputihan, minimal satu kali dalam siklus hidupnya. Ciri-ciri
keputihan diantaranya bau yang tidak sedap, iritasi atau gatal-gatal, rasa
sakit saat berhubungan seks atau buang air kecil, dan flek atau pendarahan ringan. Semua ini adalah
tanda-tanda terjadinya infeksi (vaginitis) di area kewanitaan.
Vaginitis bisa terjadi karena
berbagai hal, bisa karena jamur, bakteri, dan bisa juga trikomonas (penyakit
karena hubungan seksual), atau malah gabungan dari ketiganya (jamur, bakteri,
trikomonas) yang disebut dengan mix infections.
Cara mengobati masing-masingnya ternyata berbeda lho! Untuk itu ladies mesti tau, apa yang menjadi
penyebab jika terjadi infeksi pada area kewanitaannya.
Jika karena bakteri, ditandai
dengan cairan putih yang berbau amis. Jika infeksi karena jamur, keputihannya berwarna
putih susu, kental seperti keju, dan terasa gatal. Sedangkan kalau penyebabnya
adalah trikomonas, 70%-nya tidak terdapat gejala, namun warna keputihannya
sedikit berbeda, yaitu kuning/ kehijauan, bahkan ada yang sampai berbusa.
Biasanya jika area kewanitaan mengalami infeksi yang disebabkan oleh
trikomonas, organ intim akan terasa nyeri dan panas saat berhubungan seksual.
Ada beberapa faktor lain yang
menyebabkan terganggunya ekosistem kewanitaan sehingga terjadinya vaginitis,
yaitu faktor internal seperti gaya hidup yang kurang baik, kebiasaan merokok, gangguan
hormonal, personal hygiene yang
kurang dijaga, serta penyakit kronik (diabetes mellitus, dll). Faktor eksternal
seperti penggunaan kontrasepsi, celana dalam berbahan nylon, dan penggunaan antibiotik
yang berlebihan. Ada juga karena faktor hubungan seksual, misalnya sebelum
berhubungan intim, dan pasangan yang lebih dari satu.
Sebenarnya ada faktor lainnya
juga, yang bisa menyebabkan terganggunya keseimbang pH pada area kewanitaan,
misalnya saat sedang menstruasi. Darah menstruasi dapat meningkatkan pH menjadi
7,4 sehingga miss v menjadi lebih basa. Ini dapat menyebabkan meningkatnya
risiko terjadi vaginitis. Penggunaan sabun mandi (body wash) untuk membersihkan
miss v. Body wash biasanya memiliki
pH yang tinggi (basa) sehingga kurang baik jika digunakan untuk membersihkan
area kewanitaan.
Ternyata berhubungan seksual juga
dapat mengganggu keseimbangan pH area kewanitaan loh, karena cairan semen yang
bersifat basa, dapat meningkatkan pH area kewanitaan menjadi 7,1 hingga 8. Ep,
tapi bukan berarti nggak boleh berhubungan seksual dong bagi pasangan yang sah,
karena yang penting adalah setelah berhubungan intim, bersihkan area kewanitaan
menggunakan sabun khusus untuk area kewanitaan. Itulah salah satu tujuan mandi
wajib setelah berhubungan intim, membersihkan diri dari segala kotoran yang
menempel di tubuh, termasuk area kewanitaan :D
Lalu bagaimana caranya menjaga area
kewanitaan agar tetap bersih dan sehat? Menurut dr. Merry ada 5 cara menjaga
kebersihan area kewanitaan, yaitu :
1. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah membersihkan area kewanitaan.
2. Mencuci daerah vulva dengan air
bersih, serta gunakan pembersih area kewanitaan yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Bersihkan dari arah depan ke
belakang, lalu keringkan dengan handuk bersih/ tisu lembut sekali pakai, dengan
arah yang sama, dan tidak berulang.
4. Menggunakan pakaian dalam yang
dapat menyerap keringat. Segera ganti dengan yang baru, jika terasa sudah
lembab.
5. Mengganti pakaian dalam atau pembalut/
pantyliner secara berkala, maksimal 6
jam sekali (direkomendasikan 3-4 jam sekali).
“Gunakanlah pembersih area kewanitaan
yang mengandung antiseptik bila diperlukan, misalnya pada saat risiko infeksi
meningkat. Contohnya saat lagi menstruasi, dan saat berada dalam lingkungan
atau area yang tidak mendukung kebersihan tubuh kita. Bisa juga dengan cara menggunakan
pembersih kewanitaan harian yang dapat mendukung terpeliharanya bakteri baik
kita,” jelas dr. Merry.
BETADINE Feminine Wash dan Wipes, pembersih area kewanitaan dengan Prebiotik dan formula alami TRI-CARE |
Ngomong-ngomong soal pembersih
kewanitaan, saat itu telah diluncurkan rangkaian produk pembersih kewanitaan
yang memiliki kandungan Prebiotik dan formula alami TRI-CARE, yang dapat
membantu pertumbuhan bakteri baik, serta menjaga keseimbangan pH alami area
kewanitaan. Yup, pada hari Selasa, 25 April 2018 kemarin, BETADINE telah meluncurkan
BETADINE Feminine Wash dan Wipes di The Ritz-Carlton Jakarta, Pasific Place,
Jakarta.
Bapak Adi |
“BETADINE mau fokus di kategori feminine care dengan menyiapkan produk
yang tepat. Dulu kita punya produk yang khusus pada saat menstruasi atau risiko
infeksi meningkat, yaitu BETADINE Feminine Hygiene. Jadi produk ini hanya
digunakan pada saat sedang dibutuhkan saja. Makanya untuk penggunaan
sehari-hari kita meluncurkan produk terbaru, yaitu BETADINE Feminine Wash Daily
Use,” ungkap Bapak Edi Prabowo, Marketing and Innovation Regional Mundipharma
(Asia Pacific, Latin America, Africa,
Middle East).
Ada 4 varian BETADINE Feminine
Wash, dengan warna kemasan yang berbeda. Masing-masing varian memiliki
fungsinya sendiri. Misalnya varian Gentle Protection Immortelle yang berwarna
ungu adalah rangkaian produk untuk pengunaan sehari-hari. BETADINE Gentle
Protection tersedia dalam 3 pilihan produk, yaitu dalam bentuk foam, liquid, dan wipes. Uniknya si wipes/ tisu
basah ini adalah lebih praktis untuk dibawa, mudah digunakan, dan flusable lho!
Varian kedua adalah Fresh &
Active Lemon Verbena dengan kemasan warna hijau. BETADINE Fresh & Active cocok
digunakan untuk wanita yang berada di daerah tropis atau sedang melakukan
kegiatan aktif yang banyak mengeluarkan keringat, seperti berolah raga. Lemon
Verbena dapat memberikan sensasi segar (tersedia dalam bentuk foam dan liquid).
BETADINE Feminine Wash Odour Control |
Varian ketiga adalah Odour
Control Witch Hazel dalam kemasan warna biru. Bunga Witch Hazel dapat menyerap
bau tak sedap pada area kewanitaan, sehingga cocok digunakan wanita di saat
sibuk atau menggunakan pakaian ketat setiap hari (tersedia dalam bentuk foam). Varian keempat adalah Moizturusing
Calendula dengan kemasan berwarna pink. Minyak Calendula dapat menjaga
kelembaban area kewanitaan. Varian ini cocok digunakan oleh wanita dalam
kondisi kewanitaan yang kering, seperti habis melahirkan dan menyusui, serta pre-menopause (tersedia dalam bentuk foam).
BETADINE Feminine Wash mengandung
Prebiotik, yang merupakan makanan bagi lactobacillus
(bakteri baik) yang ada di area kewanitaan, sehingga dapat menjaga area
kewanitaan dengan lebih baik. BETADINE Feminine Wash juga dibuat sesuai dengan
pH kewanitaan, hypoallergenic, dan gynaecologically tested. Selain itu, BETADINE
Feminine Wash juga mengandung formula alami TRI-CARE. TRI-CARE mengandung Citrofol yang berguna untuk
menetralisir bau yang tidak sedap, Sensiva yang mampu mengurangi gatal dan
kemerahan pada kulit, serta Immortelle yang
memiliki sifat antimikroba dan antioksidan alami sehingga memberi kelembutan
dan mengurangi iritasi pada kulit.
Perusahaan Mundipharma sudah berusia
60 tahun, dengan brand atau trademark BETADINE.
Sedangkan di Indonesia sendiri BETADINE sudah diproduksi sejak 35 tahun lalu. Mundipharma
mempunyai visi untuk menjadi pioneer
layanan kesehatan bagi umat manusia, dengan misinya untuk meringankan
penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Mundipharma tidak
saja fokus pada pemasaran produk, namun lebih penting dalam menjalankan
karyanya, dengan menfasilitasi edukasi dan peningkatan kapasitas, untuk kepentingan
profesi kesehatan dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Ibu Mada |
“Dengan meluncurkan varian Feminine
Wash yang merupakan inovasi terbaru dari BETADINE, kami berharap dapat
memberikan pilihan baru dan menjadi mitra bagi wanita Indonesia dalam menjaga
kesehatan dan kebersihan area kewanitaan> Kami percaya BETADINE dapat
menjadi referensi dari produk yang terjamin kualitasnya,” jelas Ibu Mada Shinta
Dewi Country Manager of PT. Mundipharma Healthcare Indonesia yang turut hadir
pada acara launching.
Mudipharma juga turut mendukung
program pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk mencanangkan bahwa
tgl 28 Mei sebagai Menstrual Hygiene Day. Mundipharma juga giat mendukung
program GERMAS yang dikampanyekan Kemenkes, serta mendukung Kemenkes dan
Himpunan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia dengan mencetak ribuan buku edukasi tentang kesehatan reproduksi dan
area kewanitaan ang akan dibagikan pada remaja putri tingkat SMP dan SMA di
Indonesia.
Area kewanitaan merupakan bagian
yang sensitif, intim, dan vital bagi wanita. Organ yang biasa disebut mahkota
bagi seorang wanita. Pasti tidak menyenangkan jika terjadi masalah seperti
infeksi pada area kewanitaan. Sudah semestinya setiap wanita menjaga area
kewanitaannya agar tetap sehat. Caranya adalah dengan selalu menjaga kebersihan
area kewanitaan, sehingga pH kewanitaan tetap terjaga keseimbangannya. Berusahalah
untuk selalu bergaya hidup sehat dalam keseharian ya, ladies! :)
Launching BETADINE Feminine Wash nad Wipes |
Foto : Pribadi
2 comments
Jadi, kalau ada lendir, sebetulnya masih bisa dibilang normal dan malah menandakan bakterk baik bekerja, ya, asalkan tanda-tandanya termasuk hal-hal normal di atas, ya.
BalasHapusAku suka bgt Betadine Feminine Wash yang Gentle Care foamnya lembut dan harumnya soft
BalasHapus