Jika setiap orangtua ditanya kelak ingin anaknya tumbuh seperti apa, bisa dipastikan bahwa semuanya akan
menjawab ingin anaknya tumbuh sehat dan cerdas, dengan attitude yang baik. Ingin juga agar anaknya nanti bisa meraih apa yang
dicita-citakannya, serta menjadi anak yang membanggakan. Apapun akan diusahakan oleh
orangtua agar anak-anak mereka dapat memiliki masa depan yang lebih baik lagi.
Lalu apa yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua agar anaknya bisa tumbuh sehat
dan cerdas?
Ada beberapa cara yang bisa
dilakukan orangtua untuk mendukung tumbuh kembang si kecil, agar menjadi anak yang sehat dan cerdas. Selain
memberikan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang, orangtua sebaiknya
memberikan stimulasi yang tepat, untuk mengembangkan dan mengasah keterampilan
kognitif, sosial, bahasa, dan juga emosi si kecil, sehingga si kecil bisa
memiliki potensi yang baik untuk menjadi generasi maju. Informasi ini saya
dapatkan dari Ibu Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Psi, Psikolog pada acara Media
& Blogger Gathering, hari Rabu, 18 April 2018 di Kaffeine Gourmet Coffee
& Fine Food, Jakarta.
Talkshow Dukung Potensi Prestasi Generasi Maju Indonesia |
Ibu Nina |
Generasi maju adalah anak-anak
yang mempunyai berbagai potensi, yaitu anak-anak yang tumbuh tinggi dan kuat,
memiliki rasa percaya diri, cerdas dan kreatif, mandiri, serta supel. Kelima potensi
ini merupakan paket komplit yang mesti dimiliki oleh anak generasi maju menurut
Ibu Anna atau yang akrab disapa Ibu Nina. Stimulasi yang diberikan untuk
mengembangkan potensi pada tiap anak itu berbeda-beda, karena mesti disesuaikan
dengan tingkatan usianya. Sebagai orangtua sebaiknya kita memahami tumbuh
kembang anak untuk menjadikannya anak generasi maju.
Jika dilihat dari sisi psikologi
perkembangan anak, ada 5 aspek fundamental pada tumbuh kembang anak, yaitu
aspek fisik, kognitif, bahasa, emosi, dan sosial. Aspek fisik merupakan aspek
dasar, karena jika anak dalam kondisi yang tidak sehat, maka akan sulit untuk
mengembangkan aspek lainnya. Kecerdasan dan kreativitas si kecil bisa dilihat
dari kemampuan kognitif dan bahasanya. Sedangkan aspek emosi adalah tentang rasa
percaya diri, kemandirian, dan kemampuan sosialnya.
5
potensi yang perlu dikembangkan agar si kecil bisa menjadi Anak Generasi Maju
1. Tumbuh Tinggi dan Kuat
Tumbuh kembang anak harus sesuai dengan tahapan
usianya. Bandingkan tinggi dan berat badan anak pada tiap perkembangan usianya.
Jika pada Kartu Menuju Sehat (KMS), perbandingan tinggi dan berat badan anak
yang baik adalah berada di garis berwarna hijau. Selain tinggi dan berat badan,
pantau atau periksakan juga kondisi kesehatan tubuhnya, agar bisa mengetahui
secara dini, jika ada sesuatu yang salah atau penyakit yang bersarang dalam
tubuh si kecil, sehingga bisa ditanggulangi secara tepat dan cepat.
Agar anak bisa tumbuh tinggi dan kuat, berikan makanan bernutrisi seimbang sesuai dengan tingkatan usianya. Kenalkan dengan
makanan keluarga, jika sudah masuk usia yang cukup untuk diberikan makanan yang
sama. Selain itu berikan juga stimulasi motorik kasar (cara menggunakan kaki dan
tangan, seperti berlari dan meloncat) dan motorik halus (cara menggunakan jari
jemari, seperti memegang pensil dan sendok).
2. Percaya Diri
Percaya diri adalah potensi yang tumbuh
berikutnya, karena hal ini biasanya muncul di 3 tahun usia anak. Jika seorang
anak memiliki rasa percaya diri, maka ia akan yakin terhadap kemampuan dirinya.
Anak yang berani tampil ke depan belum bisa disebut anak yang memiliki percaya
diri, jika ia tidak yakin akan kemampuan dirinya sendiri.
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak,
berikan hubungan timbal balik yang sehat dan mesra antara orangtua dan anak.
Jadilah orangtua yang sensitif dan responsif, agar bisa menangkap apa yang dibutuhkan
oleh si kecil, sehingga bisa direspon dengan cepat. Berikan ruangan yang ramah
anak, agar anak bisa bergerak dengan leluasa dan nyaman, sehingga dapat
memunculkan rasa percaya dirinya. Berikan juga si kecil kesempatan untuk
mencoba, serta pujian supaya anak termotivasi untuk melakukan hal itu lagi.
3. Cerdas Kreatif
Anak cerdas adalah anak yang cepat menangkap dan
mengerti. Apa yang disampaikan akan cepat dipahami, dan bisa diaplikasikan
oleh anak yang cerdas. Anak kreatif adalah anak yang memiliki banyak ide.
Misalnya ide untuk bisa memecahkan masalah yang ditemuinya sehari-hari. Cerdas
dan kreatif adalah sesuatu yang berbeda, namun saling melengkapi.
Berikan anak kesempatan untuk mengenal hal-hal
baru, ajak bercakap-cakap dengan kalimat yang singkat namun lengkap, ajak juga anak
untuk berkreasi, munculkan rasa ingin tahunya, serta berikan jawaban untuk
setiap pertanyaan yang diajukan si kecil, sehingga anak dapat berpikir cerdas
dan kreatif.
4. Mandiri
Mandiri adalah bagaimana seorang anak bisa
mengandalkan dirinya untuk melakukan hal-hal tertentu. Bukan berarti anak tersebut
tidak boleh minta tolong. Namun saat si kecil melakukan sesuatu, maka ia tahu
bahwa ia bisa melakukannya sendiri.
Agar anak mandiri, berikan kesempatan si kecil
untuk menjelajahi lingkungannya, belajar untuk merawat dirinya sendiri (seperti
mandi, membersihkan diri, dan memakai baju sendiri), biarkan si kecil makan dan
minum sendiri, serta jadilah orangtua yang sensitif dan responsif atau cepat
tanggap akan kebutuhan si kecil.
5. Supel
Supel adalah berbagai macam keterampilan sosial, seperti
bisa berteman dan bekerja sama, berbagi dengan teman-temannya, dan sopan dengan
siapa saja. Agar si kecil tumbuh menjadi anak yang supel, maka berikan si kecil
kesempatan bermain dengan teman sebayanya, dan ajak juga si kecil bermain bersama
keluarga. Seringlah mengajak anak mengobrol, dan biasakan saat mengobrol
tersebut saling bertatapan mata. Ketika anak takut terhadap orang lain, maka
orangtua sebaiknya menenangkan si kecil terlebih dulu, lalu baru mencoba lagi
untuk mengenalkannya dengan orang tersebut, sampai anak tersebut merasa nyaman dan tidak takut lagi.
Jika anak-anak sudah memiliki kelima potensi ini, maka akan lebih
mudah bagi mereka untuk menjadi anak generasi maju, dan bisa meraih
kesuksesannya kelak. Kesuksesan di sini bukan hanya sekedar piala atau uang
yang banyak saja, namun juga prestasi yang baik dan optimal sesuai dengan
kemampuannya, memiliki kepribadian yang baik dan menarik, dapat berhubungan
baik dengan orang lain, serta sejahtera dan bahagia. Tidak perlu berlebihan,
namun cukup sejahtera dan memiliki kehidupan yang lebih baik dari orangtuanya
:D
Selain dari sisi nutrisi dan psikolognya, untuk bisa menjadikan
si kecil sebagai anak generasi maju, perlu dukungan juga dari sisi pendidikan
dan lingkungannya. Seperti yang jelaskan oleh dr. Capri Anjaya, SPd, M.Hum, sebagai
Pemerhati Pendidikan Usia Dini, bahwa tak hanya pendidikan formal seperti yang
didapatkan di sekolah-sekolah saja yang penting bagi tumbuh kembang anak-anak,
namun juga pendidikan yang didapatkannya dari lingkungan sekitar, serta
keluarganya.
Ibu Capri |
“Biasanya yang berperan dalam pendidikan kita adalah orangtua,
guru, dan lingkungan sekitar kita. Pendidikan formal memiliki peranan yang
penting bagi tumbuh kembang anak, karena ada 3 area yang dilatih, yaitu knowledge-nya, skill-nya, dan attitude-nya.
Untuk itu sebaiknya kenalkan anak dengan Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD,” jelas
Ibu Capri.
Pada pendidikan formal, untuk knowledge anak-anak akan ditekankan pada 6 literasi, yaitu literasi
tentang baca tulis, literasi matematika, literasi sains, literasi digital,
literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Selain pendidikan karakter dan 6 literasi ini,
anak-anak juga dikenalkan dengan skill/
keterampilan 4C, diantaranya adalah Communication, Creativity, Collaboration,
dan Critical Thinking. Keempat keterampilan inilah yang akan menjadikan anak
generasi maju.
Mba Zee Zee |
Pada acara tersebut juga hadir Mba Zee Zee Shahab, yang berbagi pengalamannya dalam merawat dan mendukung tumbuh kembang anaknya. Sebagai seorang selebriti sekaligus ibu satu anak, Mba Zee Zee selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya, agar kelak anaknya bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik, dan mempunyai masa depan yang cerah. Jadi sama seperti ibu-ibu lainnya, Mba Zee Zee juga ingin anaknya tumbuh menjadi generasi maju.
Bpk Danish |
Mengangkat tema “Dukung Potensi
Prestasi Generasi Maju Indonesia”, SGM Eksplor sebagai penyelenggara acara ini
ingin mengajak semua orangtua untuk turut mendukung bakat atau potensi prestasi
yang dimiliki oleh setiap anak Indonesia. “Kita semua mempunyai peran yang sangat
penting dalam tumbuh kembang dan pendidikan anak-anak. Jangan berhenti sampai
di sini saja, dukung terus perkembangan, pendidikan, dan potensi yang baik
untuk anak-anak semua,” ujar Bapak Danish Rahman, selaku Brand Business Unit
Director of Danone ELN Indonesia, saat membuka acara talkshow bersama media dan
blogger pagi itu.
Di usianya yang lebih dari 60
tahun, SGM terus mendukung orangtua Indonesia agar memberikan support pada anak-anaknya untuk menjadi
anak generasi maju, melalui nutrisi. Di tahun ini tidak hanya dari sisi
nutrisi, SGM turut mendukung pemberian edukasi dan pendidikan bagi anak-anak.
Orangtua Generasi Maju adalah orangtua yang selalu mengusahakan yang terbaik,
agar anak-anaknya dapat memiliki masa depan yang lebih baik, sehingga dapat meraih
cita-citanya di masa depan. Anak Generasi Maju tumbuh dari Orangtua Generasi
Maju :)
Ibu Astrid |
SGM Eksplor berkomitmen untuk
mendukung anak Generasi Maju Indonesia, dengan memberikan produk bernutrisi,
serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya nutrisi bagi tumbuh kembang
anak. Menurut Ibu Astrid Prasetyo, selaku Marketing Manager SGM Eksplor, untuk
tahun 2018 ini, SGM Eksplor akan terus melanjutkan program edukasi ini, bahkan
rencananya akan diperbesar skalanya 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. “Tahun
ini SGM Eksplor juga akan memberikan dukungan dari sisi pendidikan untuk Anak-Anak
Generasi Maju Indonesia melalui kegiatan Sahabat
Generasi Maju,” ungkap Ibu Astrid.
Sahabat Generasi Maju merupakan
perayaan potensi prestasi yang ada di setiap anak Indonesia. Kegiatan atau
perayaan ini akan diselenggarakan di 3 kota, yaitu Yogyakarta, Surabaya, dan
Jakarta. Bagi orangtua atau bunda yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan
Sahabat Generasi Maju, bisa dengan cara mengunggah cerita potensi prestasi si
kecil melalui Facebook Aku Anak SGM, hingga 10 Juni 2018 nanti. Tepat pada
peringatan Hari Anak Nasional pada bulan Juli mendatang, akan diadakan grand final Sahabat Generasi Maju di
Jakarta. Jadi dari semua partisipasi yang masuk akan dipilih 25 orang pemenang,
yang berhak mendapatkan dana beasiswa pendidikan, dengan total hadiah 1 miliar
rupiah.
Kegiatan Sahabat Generasi Maju |
Menurut data, 1 dari 4 anak
Indonesia yang berusia kurang dari 6 tahun, ternyata belum terekspos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Padahal PAUD sangat penting untuk menstimulasi anak usia dini
agar bisa tumbuh menjadi anak generasi maju. Untuk itulah, sebagai bentuk dukungannya dalam
pendidikan Anak Generasi Maju, SGM Eksplor saat ini bekerjasama dengan 100 PAUD
yang tersebar di seluruh Indonesia. Kerjasama yang diberikan adalah dalam
bentuk edukasi nutrisi dan juga dana pendidikan. SGM Eksplor percaya bahwa
semua anak Indonesia berhak untuk maju dan memiliki masa depan yang lebih baik
lagi. Yuk, bersama kita dukung si kecil agar bisa menjadi Anak Generasi Maju :)
Foto bersama |
Foto-foto : Pribadi
0 comments