ShOP! Showcase of Online People, Bakal Hadir di ICE BSD Tangerang
By Dewi Sulistiawaty - April 04, 2018
Baru saja saya menerima paket
orderan dari salah satu ecommerce
langganan. Yup, saya termasuk orang yang sering menggunakan jasa ecommerce untuk memenuhi beberapa
kebutuhan sehari-hari. Mengapa? Karena lebih praktis aja menurut saya, tanpa
perlu capek dan buang-buang waktu untuk berbelanja langsung di toko atau
supermarket. Ep tapi jika kamu ingin belanja online, harus pinter-pinter ya,
jangan sampai berbelanja di toko bodong alias tepu-tepuuu….
Ngomong-ngomong soal ecommerce, negara kita termasuk yang
memiliki banyak pelaku usaha yang menjual produknya secara online. Membuka toko
online dianggap sangat mudah dan murah, karena tidak perlu memiliki toko fisik
beserta produknya sekaligus. Cukup dengan internet dan satu perangkat seperti
laptop atau henpon, maka semua orang sudah bisa membuka bisnis online.
Namun berdasarkan informasi yang
saya dapatkan saat mengikuti konferensi pers ShOP! Showcase of Online People di gedung JCC Senayan, Jakarta pada
hari Kamis, 29 Maret 2018 kemarin, ternyata kontribusi produk lokal dari UKM
masih terbilang sedikit di online
marketplace Indonesia. Memang sih, saya sendiri masih jarang melihat produk
lokal yang nongkrong di ecommerce langganan saya. Kebanyakan adalah produk
import :(
Press conference ShOP! |
Melihat hal ini, ASPERINDO
(Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia) bersama
dengan PT. Mediatama Binakreasi menyelenggarakan ajang ShOP! untuk pertama kalinya. Tujuan kegiatan ini tentu saja untuk
mendukung perkembangan industri ecommerce
di Indonesia. Rencananya ShOP! akan digelar di Hall 3A, ICE BSD, Tangerang pada
tanggal 23 – 25 Agustus 2018 mendatang.
Hingga saat ini Asperindo sudah
memiliki sekitar 500 anggota dari berbagai perusahaan jasa pengiriman, dengan
40 ribu jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Bapak M.Feriadi,
selaku Ketua Umum ASPERINDO, dengan perkembangan dunia teknologi yang kian
pesat, pun internet, akan membuat perdagangan online atau ecommerce bisa ikut tumbuh dengan pesat pula. Namun ada satu yang
perlu menjadi perhatian, yaitu bagaimana pertumbuhan ecommerce ini bisa dapat
membantu para pelaku UKM yang ada di Indonesia.
Bapak Feriadi |
“Selama ini mungkin belum ada
ajang yang bisa mempertemukan seluruh pelaku UKM yang ada di Indonesia. Untuk
itu ASPERINDO menginisiasi sebuah ajang yang bisa mempertemukan semua stakeholders, pelaku ecommerce yang akan hadir pada ajang
ShOP! nantinya,” ujar Bapak Feriadi.
ASPERINDO dengan jasa
pengirimannya menjadi tulang punggung yang tentu saja mendukung program ini,
sehingga semua produk yang dijual oleh pelaku UKM bisa didistribusikan, baik
secara domestik maupun manca negara. Produk UKM mestinya bisa go international yes! Bukan hanya dukungan dari jasa pengiriman
saja, pelaku UKM tentu juga butuh dukungan dari pihak lain, seperti pemerintah
dengan regulasi-regulasinya, dari bank untuk dukungan finansial, kelancaran
bertransaksi, atau sistem pembayaran, dan juga masyarakat luas.
Bapak Feriadi mengharapkan semua
produk yang dihasilkan oleh UKM ini bisa terdistribusi dengan baik, sehingga nantinya
UKM bisa meningkatkan produktivitas menjadi lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Bapak Feriadi juga berharap ajang ShOP! ini bisa rutin dilaksanakan tiap
tahun. Dengan begitu akan lebih banyak lagi pelaku UKM yang bergabung. dan
masuk ke online marketplace.
Selain mempertemukan seluruh stakeholders dan dapat membantu para pelaku
UKM, ajang ShOP! diharapkan juga dapat membuat digital economy Indonesia terus tumbuh dan berkembang. Sebagai
informasi, ajang ShOP! ini terbuka
untuk umum, dan nantinya akan ada talkshow dan coaching clinic juga. Sepertinya ajang ShOP! bakal rame dan seru
ya. Penasaran ingin berkunjung ke ShOP! ini bulan Agustus nanti :)
Kalau menurut Bapak Ikhsan
Baidirus, Direktur Pos Indonesia, di era digital ini, anak muda sangat
bergairah untuk bisa berbisnis secara online. Semua orang berusaha untuk
menjadi pengusaha baru. Bicara ecommerce,
tentu ujung-ujungnya adalah pada tatanan ekonomi yang sangat menguntungkan
semua pihak. Ada kunci-kunci lain yang mendukung keberlangsungan sebuah marketplace, seperti dukungan fintech, dukungan pendanaan dari
perbankan, serta pos logistic atau service pengiriman barang.
Bapak Baidirus |
“Kita semua adalah pelaku ecommerce atau online business. Bisa sebagai buyer,
seller, maupun reseller. Semuanya
berperan dan untung. Dukungan dari pos logistik sangat diharapkan bisa
mempercepat proses pengiriman barang-barang tersebut, dengan harga yang semakin
murah dan kompetitif. Kita semua akan untung lagi, harga jual turun, pembeli
tambah banyak, kepercayaan bertambah tinggi, perbankan juga akan terus
memperbaiki diri dengan cara meningkatkan sistem keamanan dan pembayarannya,”
papar Bapak Baidirus.
Begitupun dukungan dari
pemerintah, yang dapat menfasilitasi semua kegiatan ini agar bisa berlangsung
dengan baik dan cepat. Semakin cepat prosesnya tentu akan semakin turun
biayanya. Regulasi yang dirasa menghambat atau membuat ribet sebaiknya segera
dipangkas. Mungkin dengan cara memberi masukan pada pemerintah, misalnya
memberitahukan peraturan mana saja yang mungkin bisa direvisi, sehingga setiap
orang bisa dengan mudah membuka usaha secara online, serta ecommerce bisa berkembang dan maju.
Menurut Bapak Baidirus lagi, UKM
merupakan jantung perekonomian Indonesia. Di saat ekonomi kita dalam kesulitan,
maka UKM inilah yang akan menjadi penyelamatnya. Jadi jangan hanya pengusaha
besar saja yang perlu diangkat, namun juga pelaku usaha kecil menengah yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Melanjutkan apa yang telah
disampaikan oleh Bapak Baidirus, Bapak Bambang Setyaatmojo, GM Divisi Bisnis
Usaha Kecil PT. Bank Negara Indonesia, Tbk menjelaskan bagaimana peran BNI
dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. BNI sebagai salah satu lembaga
perbankan, saat ini dituntut untuk bisa berperan pada para pelaku UKM.
Pelaku UKM di Indonesia lumayan
besar yaitu sekitar 60 juta unit, yang mana sebagiannya bergerak di sektor
pertanian. BNI diminta oleh pemerintah untuk mensukseskan program pemerintah,
salah satunya adalah dengan menyalurkan kredit pada para pelaku UKM dengan
bunga yang sangat rendah. Beberapa skema pembiayaan diluncurkan BNI untuk
memudahkan para pelaku UKM, seperti Kredit Usaha Rakyat, yang mempunyai potensi
yang luar biasa.
Bapak Bambang |
“Kita juga membangun skema BNI
Pembiayaan Usaha Kecil, yaitu pembiayaan sampai dengan 15 miliar rupiah. Roadmap ini sengaja kita buat, untuk dapat
membantu UKM secara terencana dengan pembiayaan yang tepat. Karena pembiayaan
yang tepat pasti akan mendorong perkembangan UKM tersebut. Tahun ini kami akan
menyalurkan KUR sekitar 13,5 triliun rupiah. Dari sisi persyaratan, KUR ini
sangat simpel, yaitu kami hanya mensyaratkan pelaku UKM ini mempunyai surat
keterangan usaha dari kelurahan,” papar Bapak Bambang.
BNI pun memangkas segala persyaratan
yang dirasa dapat merepotkan pelaku UKM. Dalam 3 bulan belakangan, BNI sudah
menyalurkan KUR sekitar 4,6 triliun rupiah, dengan total 20 ribu debitur. Kemudahan
lain diberikan BNI pada nasabahnya atau pelaku UKM yang ingin mengajukan
permohonan kredit, dengan cara menggunakan aplikasi via henpon. Jadi pemohon tidak
perlu repot datang secara fisik ke kantor BNI terdekat untuk melakukan pengajuan
kredit, cukup bisa apps digital saja.
Selanjutnya Ibu Gati
Wibawaningsih, Direktur Jenderal IKM, Kementerian Perindustrian mengatakan
bahwa Kemenperin mempunyai sebuah agenda nasional menuju revolusi industri ke-4.
Dalam kajiannya, pengembangan pemberdayaan UKM menjadi salah satu prioritas,
karena sebagian besar pelaku industri di Indonesia 70%-nya adalah UKM.
Ibu Gati |
“Yang kita tahu, yang namanya perekonomian
itu adalah industri. Jika tidak ada industri, maka tidak akan ada barang yang
diproduksi. Tidak ada barang yang diproduksi maka jasa pengiriman barang pun
tidak akan ada. Untuk itu perindustrian ini sangat erat kaitannya dengan jasa
pengiriman. Cepatnya proses pengiriman barang dari produsen ke konsumen tentu
tak lepas dari peran ASPERINDO. Makanya jika ASPERINDO mengajak Kemenperin
untuk bekerjasama, maka ini adalah sesuatu yang bagus. Sehingga nanti konsumen
bisa membeli barang dengan harga yang lebih murah,” jelas Ibu Gati.
So, bagi pelaku bisnis, seperti
UKM, online store, marketplace, e-payment,
serta perusahaan jasa pengiriman bakal ngumpul di ajang ShOP! di ICE BSD nanti
ya. Mengangkat tema ‘Off to Global Online Market’, pada ajang ShOP! nanti akan
ada sekitar 200 booth pameran, yang akan diikuti oleh ratusan peserta dari stakeholder ecommerce seluruh Indonesia.
Dalam ajang ShOP! juga akan diselenggarakan Indonesia SME’s Global Course,
dengan tema ‘Peranan Platform Ecommerce Internasional dalam Mendukung Produk
Local Go Global’. Bagi yang ingin tahu lebih lanjut mengenai ajang ShOP! atau
ingin ikut show di ajang ini, bisa lihat di www.shopcommerce.events yaa :)
Foto : Pribadi
0 comments