Aneka Kuliner Selama Bulan Ramadan
By Dewi Sulistiawaty - Mei 12, 2018
Dunia tahu bahwa bangsa kita ini kaya
akan rempah-rempah. Kalau nggak, tak akan ada goresan sejarah kompeni yang
menjajah negeri kita dulu, karena menginginkan salah satu kekayaan yang kita
miliki ini. Kaya akan rempah ditambah lagi dengan keragaman suku yang ada,
menyebabkan Indonesia pun kaya akan sajian kulinernya. Satu daerah saja bisa
memiliki beberapa makanan khas. Bayangkan saja berapa jumlah kuliner yang ada di
Indonesia, jika makanan khas tiap daerah tersebut disatukan.
Seiring dengan berjalannya waktu,
aneka kuliner khas ini terus mengalami perkembangan, dengan terciptanya berbagai
variasi makanan, yang menambah khazanah kuliner nusantara. Salah satu contoh kuliner khas negeri kita adalah tempe. Dulunya, bahan baku makanan yang satu ini biasanya hanya disajikan sebagai lauk saja di meja
makan. Namun saat ini tempe sudah diolah menjadi berbagai macam penganan yang enak. Tempe
merupakan satu dari jejak kejayaan seni kuliner Indonesia, yang termuat dalam
Buku Serat Centhini. Bahkan saat ini sedang diperjuangkan untuk menjadi salah
satu Warisan Budaya Dunia Unesco pada tahun 2021 nanti.
Informasi ini disampaikan oleh
Bapak Kafi Kurnia, Managing Director of Peka Consult pada acara “Delighful
Ramadhan Culinary” di Amuz Gourmet Restaurant Jakarta, hari Rabu, 9 Mei 2018
kemarin. Menyambut bulan ramadan yang tinggal hitungan jari, Peka Consult
bersama dengan Kantor Urusan Pertanian Kedutaan Besar Amerika mengadakan acara ramah
tamah, yang mengundang teman-teman dari media dan blogger. Pada acara ini juga
diperkenalkan aneka makanan enak yang dapat disajikan selama bulan ramadan.
Ini sedikit informasi mengenai Peka
Consult ya. Peka Consult merupakan sebuah perusahaan konsultan yang berkantor
di Jakarta, yang bergerak dalam bidang bisnis dan marketing. Beberapa klien
Peka Consult, seperti Washington Apple, Kurma Medjool, USA Pears, dan Summaid
sudah mempercayakan distribusi pemasaran produk mereka di Indonesia pada Peka
Consult. Salah satu unit usaha dari Peka Consult adalah Sembutopia, yang konsen
pada masalah kesehatan. Sembutopia memberikan jasa konsultasi pengobatan ke
luar negeri serta informasi rujukan pengobatan ke rumah sakit di luar negeri. Info
mengenai Sembutopia bisa dilihat pada akun media sosial Instagram @sembutopia.
Buahan segar dari Amerika |
Menurut Bapak Kafi, Indonesia itu
sudah memiliki takdir kejayaan dalam kuliner
dan tradisi makan. Jika Cina terkenal dengan jalur sutranya, maka Indonesia dikenal dengan jalur rempahnya. Ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki
warisan rempah-rempah yang luar biasa. Bapak Kafi mencontohkan kecap manis,
dimana kecap sudah ditemukan sejak abad ke-2 masehi. Entah kapan kecap mulai masuk ke Indonesia, yang kemudian berkembang bersama dengan rempah-rempah yang ada di
Indonesia, hingga akhirnya kecap pun menjadi pelengkap makanan yang legendaris.
Bapak Kafi |
“Kecap, sambal, dan kerupuk. Ketiganya
merupakan pasangan yang dapat melengkapi hidangan makanan bagi masyarakat Indonesia.
Sambal kita itu sangat kompleks dan berbeda-beda, sehingga tiap makanan yang
ada di Indonesia memiliki sambalnya tersendiri. Begitupun dengan kerupuk, yang
banyak jenisnya, mulai dari yang terbuat dari kulit hingga yang dibentuk dengan
aci,” jelas Bapak Kafi.
Sejak dulu, keluarga Indonesia juga
sudah terbiasa untuk makan bersama. Makan besar, begitu istilahnya. Banyak tradisi dan upacara yang
menyajikan makanan khasnya dalam setiap pelaksanaan atau ritualnya. Misalnya
tradisi selamatan atau kenduri di Jawa Tengah, ngariung di Jawa Barat, megibung
di Bali, dan bajamba di Sumatera Barat. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan
tahun yang lalu.
Nah, begitu pun saat bulan ramadan
tiba, dimana aneka hidangan khas ramadan biasanya akan hadir di meja makan. Tiap mendengar kata kolak,
kolang kaling, timun suri, atau kurma, pasti identik dengan makanan khas bulan ramadan ya,
karena makanan ini banyak ditemukan saat bulan puasa datang. Makanan yang lebih terasa nikmatnya jika dimakan bersama dengan teman dan keluarga di kala berbuka
puasa maupun saat sahur.
Mr. Christ |
Ternyata sajian kuliner ramadan ini
juga rutin digelar di Kantor Kedutaan Besar Amerika. Menurut Mr. Christopher
Rittgers, as Counselor Foreign Agricultural Service, U.S. Department of
Agriculture in Jakarta, kegiatan kuliner ramadan ini merupakan acara tahunan di
Kedubes Amerika, yang menyajikan aneka makanan yang terbuat dari bahan-bahan
berkualitas, seperi kurma, jeruk, apel, kismis, blueberry, dan daging sapi dari
Amerika. Hal ini sebagai bentuk toleransi serta interaksi antar budaya
Indonesia dan Amerika.
Bicara mengenai hidangan untuk berbuka
puasa, biasanya saya selalu menyediakan kurma di rumah. Kami sekeluarga sangat
suka dengan takjil yang satu ini. Selain rasanya yang enak, kurma juga memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, karena kandungan nutrisinya yang lengkap. Makanya saat acara kemarin, ketika melihat ada kurma ‘montok’ di depan mata, saya langsung
blingsatan XD Ternyata kurma ini merupakan jenis kurma medjool, kurma berukuran
besar asli dari Amerika.
Kata Bapak Kafi, yang merupakan
konsultan pemasaran dari kurma merek Natural Delights Medjool Dates ini, kurma
medjool memiliki kualitas yang tinggi dengan rasanya yang enak. Kurma medjool
ditanam di daerah Yuma, Arizona, Amerika Serikat, yang memiliki iklim yang sama
dengan daerah di timur tengah. Kurma ini banyak diekspor ke Indonesia, apalagi
saat bulan ramadan datang dimana permintaan terhadap kurma medjool semakin
meningkat.
Kurma Medjool Natural Delights Dates |
Natural Delights Medjool Dates
dikemas dalam berbagai ukuran, besar dan kecil. Selain memproduksi kurma
medjool yang asli lengkap dengan bijinya, Natural Delights Medjool Dates juga menyediakan produk kurma organik, serta kurma tanpa biji sehingga konsumen dapat dengan lebih mudah menikmatinya. Rasanya jangan ditanya, enak tentu saja
(bagi lidah saya yang penyuka kurma XD), lebih cepat kenyang karena ukurannya yang jumbo
dengan dagingnya yang tebal.
Chef Stefu |
Kurma, apel, jeruk, dan bahan
baku sehat lainnya ini bisa diolah menjadi makanan enak lainnya lho! Yup, jika
ingin hidangan berbuka puasa yang lebih bervariasi lagi, atau untuk
menghilangkan rasa bosan karena makanan yang itu itu saja, maka kita bisa
mengolah atau berkreasi dengan berbagai bahan baku makanan ini. Saya sudah
melihat sendiri hidangan yang disajikan di Amuz Gourmet Restaurant. Menurut Chef
Stefu, menu yang dihidangkan merupakan menu untuk bulan ramadan. Ada beberapa
menu (yang kebanyakan masakan nusantara) yang di-combain dengan bahan baku dari Amerika.
“Bahan baku makanan memegang
peranan yang sangat penting karena merupakan salah satu pintu yang bisa membuka
inovasi dan terobosan-terobosan baru dalam bidang kuliner. Pada acara ini,
hidangan khas nusantara yang tersaji diolah menggunakan bahan baku dari
Amerika, seperti buah-buahan, buah kering, sayuran, serta daging ayam dan sapi. Contohnya, ada martabak yang menggunakan nutella, kue lumpur yang menggunakan kismis, atau
sushi yang menggunakan beras ketan, dll,” pungkas Bapak Kafi.
Seni kuliner Indonesia memiliki modal
yang sangat luar biasa, seperti warisan rempah-rempah, warisan resep masakan, warisan
bahan baku makanan, serta warisan teknik memasak yang beragam dan unik. Sepertinya
mustahil jika kita sampai kehabisan menu untuk hidangan makanan sehari-hari
atau buat sahur dan berbuka puasa nanti. Kekayaan kuliner nusantara bisa
dijadikan resep masakan di rumah, atau bisa juga dengan cara meng-combain masakan menggunakan bahan baku
dari luar. Yang penting resep kuliner nusantara ini mesti kita jaga dan
lestarikan agar jangan sampai punah yes ;)
Foto : Pribadi
2 comments
Aduh ngiler tu lihat kismisnya. Kismis SUN MAID kismis favorit aku sejak kecil.
BalasHapusSaya jadi tahu ternyata varian buah dari Amerika banyak sekali ya, dan ketika dipadukan dengan masakan khas Indonesia rasanya menjadi semakin luar biasa.
BalasHapus