Prudential East Indonesia Empowerment Program
By Dewi Sulistiawaty - Agustus 24, 2018
Prudential Indonesia East Indonesia Empowerment Program Launching |
Apa sih Prudential Indonesia East Indonesia Empowerment Program? Yup, kalau dibaca terjemahannya memang
Program Pemberdayaan Indonesia Timur Prudential. Lalu apa hubungannya Prudential Indonesia dengan
pemberdayaan Indonesia bagian Timur? Program apa saja yang akan dilakukan oleh
Prudential Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat di timur Indonesia?
Informasi lengkap mengenai ini dijelaskan pada Acara East Indonesia Empowerment
Programme Launching, yang dilaksanakan pada hari Senin, 13 Agustus 2018 di
Energy Building, Jakarta.
Sedikit informasi tentang
Prudential Indonesia bisa dibaca di Prudential Indonesia Komitmen Terus
Tingkatkan Inovasi Produk dan Layanannya. Seperti
yang disampaikan oleh Mr. Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia
di awal acara, bahwa Prudential sudah ada selama 170 tahun di dunia, dan sudah
22 tahun di Indonesia. Selama itu sudah banyak nasabah yang diproteksi oleh
Prudential. Namun begitu Prudential tidak saja fokus pada proteksi jangka
panjang bagi masyarakat, tapi juga mendukung komunitas investasi dan pemerintah
dalam berbagai bidang kehidupan.
Mr. Jens |
“Kita
memiliki beberapa pilar, diantaranya kita support
untuk OJK dan rekan-rekan bisnis dalam inklusi keuangan, juga berikan
pendidikan untuk sharia, asuransi, serta aksesnya ke asuransi. Kita juga kerja
sama untuk semua fasilitas kesehatan, khususnya anak penderita kanker. Kemudian
pilar kita yang keempat dalam Community
Investment Prudential Indonesia adalah East Indonesia Empowerment,” jelas
Mr Jens.
Kita
tahu bahwa selama ini pembangunan masih berpusat di bagian barat Indonesia, dan
belum merata sampai ke bagian timur Indonesia, serta belum menjangkau hingga ke
daerah-daerah terpencil yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah
sendiri saat ini mulai memprioritaskan pembangunan di Indonesia bagian timur.
Berbagai fasilitas dan infrastruktur seperti akses transportasi dan jaringan
internet pun mulai dibangun.
Prudential Indonesia pun dengan Community Investment-nya turut
mendukung program pemerintah, dengan meluncurkan East Indonesia Empowerment
Programme, sebagai perwujudan komitmen, sesuai dengan pilar keempat dalam
strategi pemberdayaan dan kesejahteraan komunitas Prudential Indonesia. Ibu
Nini Sumohandoyo, selaku Corporate Communication &Sharia Director
Prudential Indonesia selanjutnya menjelaskan mengenai Community Investment Prudential
Indonesia. Namun sebelum
Ibu Nini, ada Bapak Dr. Sofyan Djalil, S.H., M.A., M.ALD., selaku Menteri
Agraria dan Tata Ruang Indonesia yang turut hadir dan memberikan kata
sambutannya.
Sebelum
menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia, Bapak Sofyan pernah
menjabat sebagai Menteri PPN/ Kepala Bappenas. Di masa peralihan jabatannya
inilah Bapak Sofyan mulai dekat dengan Prudential Indonesia, dan menjadi bagian
dari Prudential Community. Menurut Bapak Sofyan apa yang dilakukan oleh
Prudential Indonesia pada Indonesia Timur serta masyarakat Indonesia pada
umumnya patut diberikan apresiasi, karena dukungan untuk kebaikan orang banyak
akan memberikan dampak yang luar biasa pada kebaikan bangsa Indonesia.
Bpk Sofyan |
“Saya
pikir apa yang dilakukan oleh Prudential Indonesia terutama dalam pemberdayaan
Indonesia bagian Timur itu memang kita rasakan. Pemerintah juga sedang giat
sekali dalam pembenahan Indonesia bagian Timur. Pemerintah sekarang sedang
menekankan pembangunan dari pinggiran Indonesia. Salah satunya adalah dengan
menfokuskan pembangunan di bagian-bagian yang selama ini masih kurang perhatian,”
ujar Bapak Sofyan.
Pemberdayaan
Indonesia bagian Timur merupakan salah satu pondasi untuk bisa memperkuat
perekonomian Indonesia. Banyak potensi yang bisa digali dari Indonesia bagian
Timur. Mudah-mudahan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia,
khususnya Indonesia bagian Timur ini bisa tercapai ya. Jika menurut Ibu Nini,
salah satu cara kita dalam membantu masyarakat Indonesia Timur adalah dengan
menggunakan produk asli dari penduduk sana. Dengan begitu kita telah ikut
membantu perekonomian masyarakatnya, serta memperkenalkan seni dan kebudayaan
Indonesia bagian Timur pada khalayak ramai.
Ibu Nini |
“Kita
tahu, bahwa bangsa kita ini pasti banyak tantangan-tantangan yang mesti
dihadapi. Tapi kami di Prudential percaya bahwa apa pun tantangannya kalau kita
bekerja sama secara gotong royong, tidak perlu mesti menunggu pemerintah, kita
yakin tantangan-tantangan tersebut bisa dikurangi atau diatasi nantinya. Ada 5
tantangan di Prudential yang kami hadapi. Tantangan pertama tentu saja
tantangan yang paling dekat dengan industri kami, yaitu asuransi jiwa, yang
pada hakekatnya membantu masyarakat untuk perlindungan dari risiko dan untuk
memberikan proteksi sesuai dengan yang dibutuhkan,” papar Ibu Nini.
Hal
pertama yang diberikan Prudential Indonesia adalah dalam literasi keuangan dan
inklusi keuangan. Bangsa kita tidak akan bisa mencapai sejahtera jika masih
belum sadar keuangan dan masuk ke dalam sisi keuangan. Berdasarkan hasil survei
dari Prudential Indonesia indeks literasi keuangan Indonesia masih sangat
rendah, yaitu hanya 29,66%, dengan indeks inklusi keuangan 67,32%. Belum lagi
masalah kesehatan, dimana tercatat ada sekitar 16.291 anak penderita kanker di
Indonesia berdasarkan data tahun 2013.
Tantangan lain yang dihadapi adalah bencana alam yang sering menimpa negeri kita, dan masih tingginya angka kematian akibat kecelakaan. Berdasarkan data tahun 2017 hingga tahun 2018, tercatat sekitar 2.693 bencana alam yang terjadi, yang telah merusakkan 440 ribu rumah penduduk, belum termasuk fasilitas umum seperti gedung sekolah dan rumah sakit. Selain itu, terdapat sejumlah penduduk yang harus dievakuasi yang angkanya mencapai 3,4 juta jiwa, dan mereka kehilangan tempat tinggal.
Tantangan terakhir adalah daerah tertinggal. Di Indonesia terdata sekitar 122 daerah yang masih tertinggal, dimana 85% nya terdapat di wilayah Indonesia bagian Timur. Untuk itulah Prudential Indonesia mempunyai program yang menyasar pada masyarakat bagian Timur Indonesia, yaitu East Indonesia Empowerment Programme.
Tantangan lain yang dihadapi adalah bencana alam yang sering menimpa negeri kita, dan masih tingginya angka kematian akibat kecelakaan. Berdasarkan data tahun 2017 hingga tahun 2018, tercatat sekitar 2.693 bencana alam yang terjadi, yang telah merusakkan 440 ribu rumah penduduk, belum termasuk fasilitas umum seperti gedung sekolah dan rumah sakit. Selain itu, terdapat sejumlah penduduk yang harus dievakuasi yang angkanya mencapai 3,4 juta jiwa, dan mereka kehilangan tempat tinggal.
Tantangan terakhir adalah daerah tertinggal. Di Indonesia terdata sekitar 122 daerah yang masih tertinggal, dimana 85% nya terdapat di wilayah Indonesia bagian Timur. Untuk itulah Prudential Indonesia mempunyai program yang menyasar pada masyarakat bagian Timur Indonesia, yaitu East Indonesia Empowerment Programme.
Nah, PRU Community Investment
didasari oleh 5 tantangan ini, dimana dalam pelaksanaannya juga berdasarkan
pada 5 acuan, salah satunya adalah UN SDG’s (United Nation Sustainable
Development Goals). UN SDG’s mempunyai misi untuk mengatasi kemiskinan dan
membantu masyarakat dunia agar bisa hidup lebih sejahtera. Dari 17 goals dari UN SDG’s, Prudential
Indonesia akan mencoba membantu 8 diantaranya, yaitu No Poverty, Zero Hunger,
Good Health and Well-Being, Quality Education, Decent Work and Economic Growth,
Sustainable Cities and Communities, dan Climate Action.
Acuan kedua adalah Peraturan
Presiden No. 82 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif. Acuan ketiga
adalah dari OJK, yang ingin agar semua perusahaan jasa keuangan yang ada di
Indonesia memiliki program literasi keuangan dan inklusi keuangan. Acuan
keempat adalah Prudential Foundation, dimana Prudential di Asia memiliki sebuah
yayasan, yaitu Prudence Foundation. Prudence Foundation mempunyai misi membantu
masyarakat di Asia, agar bisa hidup lebih sejahtera.
Acuan terakhir adalah dari Prudential
Indonesia sendiri yang memiliki rasa peduli terhadap sesama. Dengan lebih dari
400 volunteers, Prudential Indonesia
tidak hanya membantu di Indonesia saja, namun sampai ke negara-negara tetangga
di Asia yang dilanda bencana. Dari kelima tantangan dengan lima acuannya ini,
maka lahirlah rumah Prudential, yaitu rumah Community Investment dari
Prudential Indonesia. PRU Community Investment bertujuan untuk memberikan
kontribusi pemberdayaan dan kesejahteraan komunitas di Indonesia melalui
program komunitas keuangan yang berkelanjutan.
PRU Community Investment fokus
pada 2 hal yaitu Community Employment dan Community Well-Being. Memiliki 4 pilar
strategi, yaitu edukasi, filantropi, kesehatan dan perlindungan, serta
pemberdayaan Indonesia Timur. Dalam pilar edukasi, hampir 75% edukasi yang
diberikan dalam bentuk literasi dan inklusi keuangan, mulai dari anak-anak
hingga ibu-ibu. Sedangkan dalam pilar kesehatan dan perlindungan, Prudential
Indonesia aktif membantu meningkatkan awareness
masyarakat terhadap penyakit kanker, membantu anak-anak penderita kanker, serta
membantu daerah yang tertimpa bencana alam.
Pilar keempat adalah East
Indonesia Empowerment. Ini merupakan program terbaru yang akan diluncurkan oleh
Prudential Indonesia melalui Community Invensment-nya. Prudential Indonesia East Indonesia Empowerment Program menyajikan
dukungan solusi terhadap tantangan-tantangan sosial yang terdapat pada
masyarakat yang ada di Timur Indonesia. Ke semua tantangan ini tidak akan dapat
diatasi tanpa adanya kerja sama dengan berbagai pihak.
Partner yang selama ini sudah
bekerja sama dengan Prudential Indonesia, diantaranya adalah Yayasan Onkologi
Anak Indonesia, Prestasi Junior Indonesia, dan Gerakan Kemanusiaan Posko
Jenggala. Tak lupa Ibu Nini pun menyebutkan bahwa media dan blogger pun ikut
menjadi partner Prudential Indonesia selama ini, karena telah turut membantu
menyebarkan informasi terkait seluruh kegiatan dan program yang dijalankan oleh
Prudential :)
Dalam kesempatan ini, Menteri
PPN/ Kepala Bappenas, Bapak Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro pun memberikan
penjelasan mengenai arah kebijakan pembangunan nasional untuk Indonesia bagian
Timur. Menurut beliau apa yang dilakukan oleh Prudential terutama dengan
Program Pemberdayaan Indonesia Timur akan memperkuat kerja sama antara
Prudential dengan pemerintah, karena saat ini pemerintah memang sedang fokus
terhadap pembangunan Indonesia Timur.
Bapak Bambang |
“Bappenas merupakan salah satu national coordinator dari SDG’s, serta
menjadi kordinator dari Inpres Percepatan Pembangunan Papua. SDG’s adalah komitmen
global sampai tahun 2030. SDG’s dengan 17 goals, 169 target yang diwadahi
dengan 241 indikator. Idealnya kita ingin bisa mencapai ke semua panel
tersebut. Tujuan akhir dari SDG’s ini adalah Indonesia tanpa kemiskinan, tanpa
kelaparan, dan berkurangnya angka kesenjangan, karena ketiga hal inilah yang
paling urgent di negara kita,” ungkap
Bapak Bambang.
Demi mensukseskan SDG’s ini maka
perlu ditekankan pentingnya pelaksanaan prinsip inklusif melalui empat platform
partisipasi, yaitu pemerintah dan parlemen, filantropi dan pelaku usaha,
organisasi kemasyarakatan dan media, serta akademisi dan pakar. Pemerintah
tidak bisa bekerja sendirian. Pemerintah butuh dukungan, bantuan, dan sinergi
dari semua pihak.
Sejak dulu sudah banyak pihak
swasta yang berkontribusi dengan program CSR-nya. Namun program ini masih belum
terorganisir dengan baik, karena masing-masing hanya melakukan apa yang sesuai
dengan bidang usahanya atau dimana perusahaan tersebut beroperasi. Bapak
Bambang menghimbau agar pihak swasta yang selama ini masih bersifat
masing-masing ini bisa lebih terorganisir, dan kalau bisa ada semacam
konsolidasi sehingga hasilnya bisa menjadi lebih signifikan.
Bapak Bambang menyampaikan bahwa
perekonomian lokal di Indonesia Timur perlu dikembangkan lagi. Pengembangan
yang benar-benar fokus pada pemberdayaan nilai tambah bagi masyarakatnya. Bapak
Bambang menghimbau agar jangan hanya fokus pada produksi komoditi dan cara
menanamnya saja. Pengembangan bisa dilakukan melalui pemberdayaan berupa
pendampingan dan pelatihan, penyediaan modal usaha, penyediaan sarana dan
prasarana olahan pasca panen, pengemasan produk, serta pemasaran. Jangan sampai
masyarakat menjadi korban perantara. Usahakan agar mulai dari proses menanam
hingga proses pengolahannya ada di daerah tersebut, sehingga peran nilai
tambahnya semaksimal mungkin juga ada di daerah itu.
Prosesi penandatangan MoU kerja sama antara Prudential Indonesia dengan PJI dalam East Indonesia Empowerment Program |
Bapak Rinaldi Mudahar, selaku
Country CEO Community Investment Prudential Indonesia sempat menjelaskan
sedikit mengenai Program Pemberdayaan Indonesia Timur dan kemitraan yang
dilakukan Prudential Indonesia dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI). Menurut
Bapak Rinaldi kemitraan dengan PJI bukanlah untuk yang pertama kalinya. Mengapa
Prudential menggandeng PJI? Karena fokus dari Program Pemberdayaan Indonesia
Timur adalah kewirausahaan di Papua, khususnya untuk para remaja hingga dewasa.
Bpk Rinaldi |
“Sekitar 63,35% anak-anak di
Papua yang menyelesaikan pendidikannya sampai bangku SMA. Jadi hanya 24,57%
yang mengecap pendidikan perguruan tinggi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
rendahnya tingkat pendidikan di Papua. Salah satunya adalah karena rendahnya
tingkat literasi keuangan masyarakat di sana, yaitu 19,27% untuk Papua Barat,
dan 22,18% untuk Papua. Dengan PJI kami ingin membangkitkan minat kewirausahaan
anak-anak muda di Papua,” kata Bapak Rinaldi.
Nantinya anak-anak muda di Papua
yang memiliki potensi wirausaha akan dibekali dengan ilmu agar bisa memulai
bisnis sendiri. Dukungan pun akan diberikan secara berkelanjutan, berupa
pembimbingan serta link ke komunitas bisnis. For your information, pada tahun lalu, Prudential Indonesia
berhasil mendirikan program sosial “Child-Friendly School” di Indonesia Timur.
Prudential Indonesia juga membangun sebuah perpustakaan di SD Komba Inpres,
merenovasi SD YPK Ifar Babrongko, serta melakukan pelatihan literasi keuangan
kepada 27 guru dan 8 sekolah dasar di seluruh Jayapura. Wah, hebat PRU!
Stand up comedy |
Acara diakhiri dengan stand up comedy dari Arie Kriting dan
Mumu yang merupakan komedian asli dari timur Indonesia. Lawakannya yang
kebanyakan membahas tentang masyarakat Indonesia Timur mampu mengocok perut
para tamu undangan yang hadir. Semoga negara kita nanti mampu menjadi negara
yang maju dan sejahtera ya, mulai dari kota hingga pelosok negeri, mulai dari daerah
paling barat sampai ke ujung timur Indonesia. Amiin….
#PRUCommunityInvestment
#EastIndonesiaEmpowerment
Foto-foto: Pribadi
2 comments