Credit by: mataharimall.com |
Kamu
pernah menggunakan kompor listrik? Saya pernah dulu, waktu masih jadi anak kos
alias anak kuliahan :D Sepertinya saya pernah mengalami yang namanya memasak
menggunakan tungku dengan bahan kayu bakar, kompor minyak, kompor listrik
hingga akhirnya menggunakan kompor gas. Masing-masing cara memasak ini memiliki
kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Begitupun dari segi harga kompor listrik, kompor
gas, dan kompor minyak. Saya akan bahas semua berdasarkan pengalaman saya dulu.
Memasak
dengan bahan bakar kayu biasa saya lakukan saat berkunjung ke rumah nenek di
kampung. Itu sudah lama banget sih, waktu saya masih kecil. Saat libur panjang
sekolah saya biasanya menginap di rumah nenek. Saya senang menemani nenek
ketika memasak di dapur. Beliau sangat pintar memasak. Semua yang dimasak nenek
enak-enak, suwer!
Sebenarnya
memasak menggunakan bahan bakar kayu hasil masakannya lebih enak menurut saya.
Alat yang digunakan juga murah meriah. Cukup dengan menyusun beberapa batu bata
menjadi tungku. Susun hingga membentuk dua buah tungku, lalu plester dengan
tanah liat. Kayu bakar yang digunakan diambil dari ladang milik nenek, lalu
dikumpulkan di belakang rumah.
Murah
bahkan tanpa biaya sama sekali ya. Tapi ini tentu saja berlaku di
kampung-kampung yang masih banyak persediaan kayu bakarnya. Kalau di kota,
sepertinya akan kesulitan menemukan kayu bakar. Kekurangan memasak menggunakan
kayu bakar adalah asapnya. Yap, saya suka batuk-batuk dan mata perih jika sudah
terkena asap dari tungku kayu bakar. Tapi biasanya nenek mengusahakan agar kayu
bakar tidak mengeluarkan banyak asap dan mengarahkan asap ke jendela yang
terdapat di samping tungku.
Kekurangan
lainnya adalah panci atau peralatan memasak yang digunakan untuk memasak
dipastikan akan hitam legam. Butuh tenaga juga untuk membersihkan peralatan
masak yang menghitam tersebut. Biasanya nenek menyediakan abu gosok untuk
membilasnya. Belum lagi kuku-kuku tangan yang ikutan menghitam sehabis
membersihkan peralatan tersebut, wekeke….
Nah,
kalau kompor minyak, mama yang menggunakannya dulu. Kompor minyak ini tentu
lebih praktis dibandingkan tungku kayu bakar. Selain membeli kompor minyak yang
harganya beragam (mulai dari harga murah hingga mahal tergantung merk dan
kualitas kompor), kita juga mengeluarkan biaya rutin untuk membeli minyak.
Kalau saya paling malas saat diminta mama menuangkan minyak ke dalam kompor,
karena sering tumpah dan mengenai tangan *nggak suka baunya, hihi….
Peralatan
memasak yang menggunakan kompor minyak biasanya juga hitam bagian bawahnya,
namun tidak separah ketika menggunakan kayu bakar. Oya, sepertinya sih
tergantung api kompor yang dihasilkan. Kalau apinya merah, biasanya bagian
bawah panci atau peralatan masak yang digunakan akan hitam. Namun jika apinya
biru, biasanya nggak begitu hitam. Di situ sih bedanya kalau kita menggunakan
kompor yang bagusan atau bermerk, dengan harga yang lebih tinggi dari harga
kompor lain, yaitu api yang biru dan cepat panasnya.
Saat saya
kuliah dan hidup merantu, saya tinggal di sebuah kost-an putri di daerah
Jakarta Pusat. Sebenarnya di kost tersebut sudah tersedia 3 kompor minyak yang
bisa dipakai bersama. Namun karena saya jarang memasak, saya minta izin sama
pemilik kost untuk bisa menggunakan kompor listrik. Karena daya listrik yang
memadai, pemilik kost mengizinkan dengan syarat saya harus membayar biaya
tambahan untuk pemakaian kompor listrik. Yah, nggak apa-apalah, selagi biaya
tambahannya masih masuk akal, dan saya bisa masak mie, manasin lauk yang saya
beli, atau sekedar dadarin telor jika dadakan perut melilit minta diisi tengah
malem XD
Layaknya
anak kost, tentu saja saya mencari-cari berapaan harga kompor listrik
terlebih dulu, trus dimana bisa mendapatkan kompor listrik dengan harga yang
murah :D Setelah bertanya-tanya pada teman kost, teman kuliah, dan saudara,
akhirnya ketemu juga harga kompor listrik yang murah dengan kualitas
yang lumayan. Kalau masak dengan kompor listrik ini sangat praktis, bisa dimana
saja dan kapan saja, selama ada sumber listriknya :D Nggak ada yang namanya
minyak tumpah atau pantat penggorengan yang hitam XD Tapi ya begitulah, siapin
saja biaya lebih untuk bayar listriknya, haha….
Yang
terakhir yaitu kompor gas, kompor yang saya gunakan saat ini. Sepertinya hampir
semua orang mulai menggunakan kompor gas ya. Hampir sama dengan kompor minyak,
kita harus merogoh kocek dulu untuk membeli kompor gasnya. Harganya juga
beragam, dari yang termurah seharga ratusan ribu, hingga yang termahal dengan
harga jutaan rupiah. Kita juga harus membeli tabung gas dan biaya rutin untuk
membeli gas. Nggak ada yang namanya minyak tumpah, karena tabung gas langsung
dipasang ke kompor. Namun tetap harus hati-hati ya saat memasang tabung gas
ini. Pastikan dipasang dengan benar. Lalu panci atau peralatan masak yang
digunakan juga nggak menghitam.
Di Indonesia keempat cara
memasak ini masih digunakan, walau sepertinya yang paling banyak digunakan
adalah kompor gas. Di desa-desa tungku kayu bakar masih banyak digunakan. Kalau
kompor minyak saya sudah jarang lihat sih, sejak harga minyak tanah melonjak
tinggi. Namun beberapa orang mungkin masih menggunakannya. Begitu pun dengan
kompor listrik. Saya lihat beberapa teman saya masih menggunakannya, mungkin
karena praktis dan harga kompor listrik yang termasuk murah ya. Kalau
kamu memasak pakai bahan bakar apa?
0 comments