For your information, setiap tanggal 20 Oktober diperingati
sebagai Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day. Mungkin masih
ada yang beranggapan bahwa masalah osteoporosis merupakan hal yang sepele, dan menganggap
itu masalah untuk orang yang sudah lanjut usia. Jangan salah lho! Saat ini osteoporosis
bisa menyerang siapa saja, tua muda, perempuan dan laki-laki. Mengapa?
Gaya
hidup yang kurang baik dianggap sebagai salah satu penyebab mudahnya seseorang
terkena osteoporosis. Segala kemudahan yang didapatkan di era digital ini telah
membuat kita kadang terlena dan malas untuk bergerak. Apa apa bisa dilakukan
via gadget, cukup dengan satu klik, duduk manis, apa yang diinginkan sudah tiba
di depan mata. Belum lagi pola makan yang kurang sehat, serba instan, kurang
mengkonsumsi buah dan sayur, serta kurangnya istirahat, membuat tubuh akhirnya tumbang
dan mudah terserang berbagai macam penyakit, termasuk osteoporosis.
Apa
yang terjadi jika seseorang terkena osteoporosis? Yang pasti sih, si penderita menjadi
kurang produktif. Tapi sebaiknya mengenal dulu apa itu osteoporosis ya. Osteoporosis
adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas, berupa massa tuang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Kalau menurut Kemenkes, osteoporosis merupakan
kondisi tulang yang menjadi tipis, rapuh, keropos, dan mudah patah akibat
berkurangnya massa tulang dalam jangka waktu yang lama.
Cegah Osteoporosis dengan hidup aktif |
Informasi
ini saya dapatkan saat menghadiri Media Briefing “Hidup Aktif Cegah Osteoporosis
Mulai dari Saya”, yang diselenggarakan oleh Kemenkes. Kegiatan yang diadakan
dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Sedunia ini dilaksanakan pada hari
Jumat, 19 Oktober 2018 di RPTRA Borobudur, Jakarta. Hadir pada acara ini drg.
Kartini Rustandi, M.Kes selaku Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes,
dr. Ade Tobing, SpKO selaku Pengurus Perhimpunan Osteoporosis Indonesia
(PEROSI), dan dr. Iskandar Z. Adisapoetra, MSc selaku Anggota Dewan Pakar
Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).
Kampanye
‘Hidup Aktif Cegah Osteoporosis Mulai dari Saya’ bertujuan untuk menjadikan
olahraga menjadi budaya di masyarakat, dimana upaya tersebut dimulai dari diri
sendiri, sehingga dapat dibangun jiwa dan badan yang sehat, serta tulang yang
kuat.
Drg.
Kartini mengatakan bahwa untuk melakukan gerak aktif atau olahraga tidak perlu
mesti jauh dan mahal. Di halaman rumah atau bahkan di dalam rumah juga bisa.
Misalnya anak-anak bermain di pekarangan rumah, senam di dalam rumah, atau jogging
keliling komplek. Apalagi bagi anak-anak, asalkan di tempat tersebut mereka
bisa berinteraksi dengan teman-temannya, itu sudah menyenangkan bagi mereka.
Pemerintah
sendiri sejak dua tahun lalu sudah mulai menggalakkan program GERMAS (Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat). Dalam program ini pemerintah mengajak seluruh
masyarakat bergerak untuk hidup sehat, rajin mengkonsumsi buah dan sayur, rutin
memeriksakan kesehatan, meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
seperti tidak merokok, dan lingkungan kerja yang sehat, serta meningkatkan
edukasi hidup sehat.
drg. Kartini |
“Hidup
sehat bukan saja ditujukan untuk orang yang bekerja di bidang kesehatan, tapi
untuk semuanya. Untuk hidup sehat tidak saja mengenai masalah kesehatan. Ada
pepatah mengatakan bahwa kesehatan bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan
segalanya bukanlah apa-apa. Ini artinya bagi orang saat ia sehat kesehatan itu
bukanlah apa-apa, namun di saat ia sakit seberapa banyak pun uang yang
dimilikinya, tidak ada gunanya. Uangnya cuma buat bayar uang berobat namun
tidak dapat menikmati hidupnya,” ujar drg. Kartini.
Menurut
drg. Kartini lagi, bagi orang kesehatan akan berpikir bagaimana caranya orang
yang sehat agar tetap sehat, yang sehat tidak sakit, dan yang sakit bisa sehat.
Agar tubuh bisa tetap sehat, tidak saja diperlukan makanan yang bergizi, namun
juga lingkungan yang bersih dan baik. Intinya untuk hidup sehat dan sejahtera
itu tidak melulu dilihat dari segi kesehatan saja. Begitupun dengan bergerak.
Dengan bergerak tubuh menjadi lebih sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, tentu
kita dapat menjadi individu yang produktif, yang tidak saja berguna bagi
dirinya, namun juga keluarga dan bangsanya.
Berikut manfaat tubuh yang bugar menurut drg. Kartini:
- Meningkatkan
sistem otot dan tulang
- Meningkatkan
kerja sistem jantung paru
- Memperkuat
syaraf dan otot (koordinasi &
kontrol gerak)
- Meningkatkan
kemampuan & keterampilan tubuh
- Membantu
proses pemadatan tulang anak
- Pertahankan
& kontrol BB
- Membantu
perkembangan sosial, meningkatkan rasa percaya diri, dan interaksi sosial
- Meningkatkan
konsentrasi belajar dan bekerja
- Meningkatkan
kreativitas, produktivitas & prestasi akademik
Selanjutnya
dr. Ade menjelaskan lebih rinci mengenai osteoporosis. Menurut beliau,
osteoporosis sebenarnya dapat dicegah dan diobati, salah satu caranya adalah
dengan latihan fisik. Jika dulu osteoporosis banyak diderita oleh kaum lansia,
maka saat ini osteoporosis bisa berisiko pada siapa saja.
dr. Ade |
Beberapa
faktor seseorang berisiko terkena osteoporosis adalah faktor genetik, faktor
usia, biasanya sering diderita oleh kaum hawa, faktor ras, berat badan terlalu
kurus, kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol, kebiasaan mengkonsumsi
obat-obatan, kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D, serta
jarang berolahraga.
3 Unsur Penting untuk Tulang
Ada
3 unsur penting agar tulang bisa tetap sehat dan kuat, yaitu kalsium, vitamin
D, dan latihan fisik. Kalsium bisa didapatkan pada sayuran hijau,
kacang-kacangan, susu, yogurt, keju, wijen, ikan teri, dll. Kebutuhan kalsium
tiap orang berbeda-beda, tergantung dari tingkatan usianya. Kalsium paling
tinggi dibutuhkan pada usia 9 – 18 tahun dan usia di atas 65 tahun, yaitu
sekitar 1300 mg. Sedangkan pada usia 18 – 65 tahun dibutuhkan kalsium sekitar 1000
mg.
Agar
kalsium dapat diserap oleh tubuh dengan baik, maka tubuh butuh vitamin D.
Sumber vitamin D terbaik adalah dari matahari. Tubuh cukup terkena paparan
sinar matahari sekitar 10 -15 menit/ hari. Dianjurkan berjemur pada pagi hari atau
sore hari, karena sinar matahari di siang hari dapat menimbulkan efek samping,
seperti kanker kulit, dll. Jika tubuh terpapar sinar matahari, maka vitamin D
yang ada pada tubuh akan aktif. Namun begitu, vitamin D bisa diperoleh juga
dari bahan makanan seperti ikan salmon, susu, keju, telur, dll.
Untuk
latihan fisik, lakukan latihan dengan baik, benar, dan terukur teratur. Setiap
orang membutuhkan latihan fisik yang berbeda, disesuaikan dengan riwayat
kesehatannya. Misalnya untuk penderita osteoporosis perlu latihan fisik yang
berbeda dengan orang yang tidak terkena osteoporosis. Dianjurkan untuk
melakukan latihan fisik yang memberikan beban pada tubuh kita, seperti melompat
dan berlari. Latihan ini berguna untuk memadatkan tulang, sehingga tulang
menjadi lebih kuat.
Waspadai
hal ini, jika patah tulang akibat cedera ringan, tubuh makin pendek atau makin membungkuk,
nyeri tulang merata, dan secara kebetulan ditemukan gambaran radiologik yg khas
pada tubuh. Karena bisa saja ini tanda-tanda dari osteoporosis. Sebaiknya
segera periksakan diri ke dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat.
Dr. Iskandar menjelaskan bahwa
FORMI merupakan organisasi yang menghimpun berbagai organisasi, yang menangani bidang
olahraga non prestasi. Jadi FORMI lebih fokus pada mengajak masyarakat berolahraga
untuk kesehatan, kebugaran, permainan, tradisi, dsb. Awal didirikannya FORMI ditujukan
untuk bagaimana menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas.
dr. Iskandar |
“Melalui aktivitas fisik dan
olahraga kita menciptakan keluarga dan masyarakat yang sehat dan berkualitas.
Hal inilah yang dikerjakan oleh FORMI. Namun latar belakang didirikannya FORMI
adalah yang dulu gerakan memasyaratkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Kita membantu atau bersama dengan pemerintah, mendukung supaya masyarakat
banyak yang berolahraga, dengan prinsip 5M, yaitu Mudah, Murah, Meriah,
Menarik, dan Manfaat,” jelas dr. Iskandar.
Di akhir acara semua tamu
undangan bersama dengan warga sekitar melakukan senam rekreasi di lapangan
Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Peserta nampak semangat mengikuti
gerakan dari instruktur senam, diiringi irama musik, mulai dari lagu Sajojo,
Poco-Poco, dan Maumere. Melakukan gerakan seperti ini selama 30 menit tiap
harinya, sudah dapat membuat tubuh sehat dan bugar. Bagi anak-anak dianjurkan
melakukan gerakan aktif minimal 1 jam/ hari ya.
Senam rekreasi bersama di RPTRA Borobudur |
Osteoporosis ini sangat tidak
mengenakkan, sakit, mahal, dan tentu saja mempengaruhi sosial ekonomi penderita.
Jika penyakit bisa dicegah, mengapa nggak. Dari pada sudah sakit, tubuh susah
untuk pulih 100% seperti sediakala, uang habis untuk berobat, menambah beban
keluarga, serta kita sendiri tidak bisa lagi produktif. Ada baiknya menjaga kesehatan
tubuh di mulai sejak dini. Mencegah itu lebih baik dan murah lho! Yuk, bergerak
aktif dan mulai bergaya hidup sehat di mulai dari saya :)
Foto: Pribadi
0 comments