Philips MyCare LED, Terinspirasi dari Bunga Matahari

By Dewi Sulistiawaty - November 04, 2018

Philips MyCare LED, Cahaya Nyaman Di Mata

Walau peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2018 telah berlalu, bukan berarti perhatian dan kepedulian kita terhadap kesehatan mata pun berlalu begitu saja. Sebenarnya bukan cuma mata saja, namun mestinya kita aware terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun kali ini saya akan bahas mengenai kesehatan mata, karena Philips Lighting akan memperkenalkan inovasi terbarunya berupa bohlam yang nyaman di mata.

Yup, selain faktor nutrisi, gaya hidup, dan faktor lingkungan, ternyata penerangan atau lampu yang kita gunakan juga mempengaruhi kesehatan mata lho! Bisa kamu bayangkan bagaimana kerasnya kerja otot mata saat dipaksa melihat di tempat yang minim cahaya, atau sebaliknya di cahaya yang terlalu terang dan bikin silau. Jika kebiasaan ini dibiarkan berlarut-larut, bisa-bisa mata cepat rusak dan mesti dibantu dengan kaca mata, atau mesti dioperasi, bahkan yang lebih parahnya lagi bisa mengakibatkan kebutaan. Duh, jangan sampai deh ya :(

Peduli dengan kesehatan mata masyarakat Indonesia, untuk itulah Philips Lighting Indonesia terus berinovasi menciptakan penerangan yang nyaman bagi mata. Philips Lighting yang sudah berganti nama menjadi Signify ini mengeluarkan sebuah produk terbaru, yaitu bohlam Philips MyCare LED. Peluncuran produk dilakukan di Tugu Kunstkring Paleis, The Art Space main hall, Jakarta pada hari Selasa, 30 Oktober 2018.

Peluncuran bohlam Philips MyCare LED dengan teknologi Interlaced Optics
Fyi, semua bohlam Philips LED dengan logo EyeComfort pada kemasannya, memberikan pencahayaan yang nyaman di mata. Tujuannya adalah untuk membuat konsumen dapat menikmati pencahayaan LED yang berkualitas tinggi, yaitu tidak berkedip, tidak silau, serta memiliki distribusi cahaya yang merata, sehingga membuat mata menjadi lebih nyaman.  

Mr. Rami Hajjar
Di awal acara Mr. Rami Hajjar, Country Leader of Signify’s operations/ business in Indonesia mengatakan bahwa untuk meningkatkan standar lampu LED agar nyaman di mata, Signify telah terinspirasi dari alam, yaitu dari bunga matahari. Inovasi Signify yang sangat peduli dengan kenyamanan mata ini diluncurkan bertepatan dengan momen diperingatinya World Sight Day 2018, yang jatuh pada bulan Oktober ini. Beliau pun menyampaikan betapa pentingnya pemeriksaan mata secara rutin.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inovasi terbaru dari Signify, yaitu bohlam Philips MyCare LED, Bapak Angga Hudaya selaku Product Marketing of Signify’s operations/ business in Indonesia akan menjelaskannya. Beliau mengatakan bahwa Philips selalu berinovasi dengan teknologi tinggi untuk memberikan hasil yang terbaik bagi kenyamanan mata.

Bapak Angga
“Ada yang tau dengan pola yang ada pada bunga matahari? Jika diperhatikan dengan baik, bagian tengah bunga matahari tersebut membentuk sebuah pola teratur, seperti spiral yang melingkar dari titik tengah menuju ke lingkaran terluar. Pola ini tidak saja indah secara visual, namun juga ajaib secara matematika. Susunan dari biji matahari ini terdiri dari bilangan Fibonacci. Dalam ilmu matematika Fibonacci adalah suatu deret matematika yang angka berikutnya merupakan hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya, yaitu angka 1, 2, 3, 5, 8, 13,… dst,” ujar Bapak Angga.

Philips MyCare LED terinspirasi dari susunan biji bunga matahari
Dengan susunan seperti itu, maka setiap biji bunga matahari mendapatkan eksplosur sinar matahari yang optimal. Terinspirasi dengan susunan biji bunga matahari ini dan digabungkan dengan teknologi Interlaced Optics, maka hasilnya adalah Philips MyCare LED, dengan hasil cahaya yang tipis, hangat, uniform, tersebar merata, dan cahaya yang nyaman di mata. Teknologi Interlaced Optics membantu menyebarkan dan memantulkan cahaya, sehingga mampu mengurangi silau hingga 35%. Bapak Angga pun menyampaikan bahwa bohlam LED ini juga dapat menghemat energi hingga 60% dibandingkan lampu fluoresen padat.

bohlam Philips MyCare LED  yang nyaman di mata
Pernah mengalami lampu berkedip di rumah? Ini dinamakan dengan efek stroboskopik, yang disebabkan oleh respon yang cepat dari LED terhadap arus dari trafo. Dengan menggunakan bohlam Philips MyCare LED pengguna dapat terbebas dari efek stroboskopik dan flicker (cahaya berkedip). So, intinya dengan Philips MyCare LED dengan teknologi Interlaced Optics, cahaya yang dihasilkan tersebar merata, better uniformity, jangkauannya lebih luas, tidak berkedip, tidak ada efek stroboskopik, minim silau, tidak berisik (biasanya terjadi saat kondisi tegangan rendah), serta untuk foto hasilnya lebih perfect karena aman dari radiasi sinar biru.

Ibu Lea
Selanjutnya Ibu Lea Kartika Indra, selaku Head of Integrated Communications of Signify’s operations/ business in Indonesia menyampaikan bagaimana kekhawatiran orangtua terhadap anak-anak mereka. Hasil penelitian global menunjukkan bahwa hampir dua pertiga orangtua khawatir anak mereka akan membutuhkan kacamata di masa yang akan datang. Mengapa?

Hal ini disebabkan karena penggunaan gawai yang berlebihan. Jika tidak diawasi dan diberi batasan, anak mampu menatap layar (televisi, gadget, komputer, dll) seharian. Padahal menatap layar terlalu lama dapat menyebabkan mata lelah, sehingga berisiko terkena rabun jauh, dan gangguan mata lainnya. Selain membatasi anak menatap layar, maka pola makan yang baik dan tepat, memperbanyak waktu bermain di luar ruangan, dan membatasi waktu membaca dianggap dapat membantu mencegah terjadinya gangguan mata pada anak. 
       
Dari penelitian tersebut juga didapatkan hasil pendapat dari orangtua yang mengatakan bahwa pencahayaan yang berkualitas juga sangat penting dalam meningkatkan prestasi anak-anak mereka di sekolah. Tiga perempat dari 8000 orang dewasa (orangtua) yang disurvei menyadari bahwa penggunaan bohlam yang berkualitas di rumah dapat membawa dampak positif bagi anak-anak, terutama kesehatan matanya.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata

Selain tim Signify, hadir juga pada acara tersebut dr. Rina La Distia Nora, SpM(K), PhD, mewakili Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), yang akan menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata. Dari dr. Rina saya mengetahui bahwa ternyata 80% informasi berasal dari penglihatan. Bayangkan kalau mata kita sampai tidak bisa berfungsi dengan baik. Sudah semestinya bagi kita yang diberi anugerah mata yang indah dan berfungsi dengan baik untuk bersyukur dengan cara merawatnya dengan baik pula.  

dr. Rina
Dengan tema Eye Care Everywhere yang diusung pada peringatan World Sight Day 2018 ini, diharapkan kita semua dapat meningkatkan lagi kepedulian terhadap kesehatan mata. Bahwa kenyataannya 75% kebutaan dan gangguan penglihatan (baik sedang dan berat) bisa dicegah. Caranya? Dengan merawat mata dan rutin memeriksakan kesehatan mata.

Masalah pada Mata

Visual Impairment. Penyebabnya adalah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi, katarak dan glaukoma.

Kebutaan. Penyebab utama kebutaan adalah katarak, glaukoma, degenerasi macula akibat usia lanjut, retinopati diabetik, kebutaan pada anak.
      
Mata lelah. Mata lelah bisa terjadi pada 75-90% orang yang bekerja di depan visual display terminal (televisi, komputer, gadget, dll). Sebenarnya mata lelah tidak menyebabkan gangguan penglihatan atau kebutaan secara langsung. Namun mata lelah dapat mengganggu produktivitas karena dapat menyebabkan nyeri pada mata, mata berair, mata terasa panas/ terbakar, iritasi, nyeri kepala, pandangan ganda, dan padangan buram.

“Nah, penyebab mata lelah secara eksternal bisa karena faktor dari lingkungan sekitar sehingga menyebabkan mata kering dan iritasi, memaksakan mata untuk melihat dalam penglihatan redup, paparan sinar yang sangat terang atau silau, serta bisa juga karena lampu yang berkedip,” urai dr. Rina.

Mata lelah karena faktor lingkungan bisa karena suhu lingkungan, kelembaban lingkungan (seperti AC yang dapat menyebabkan permukaan mata kering), penurunan frekuensi kedipan mata akibat konsentrasi bekerja di depan komputer atau membaca (normalnya mata berkedip 15x/ menit), serta posisi saat membaca atau bekerja di depan komputer (saat membaca buku, area permukaan mata yang terbuka lebih kecil dibandingkan membaca pada layar komputer, dimana lebih banyak terjadi penguapan. Semakin besar terbuka mata semakin besar pula terjadi penguapan pada mata, yang dapat menyebabkan mata kering).  

Dr. Rina pun memberikan beberapa tip bagaimana caranya merawat mata.

Untuk Pengguna Komputer

- Istirahat berkala saat menggunakan komputer .
- Tempatkan sumber cahaya jauh dari layar komputer
- Berikan tirai pada jendela, atau memberikan filter anti-silau pada layar komputer.
- Kelainan refraksi perlu dikoreksi dengan power dan model kacamata yang tepat.

Untuk Pengguna Lensa Kontak
(Rub, Rinse, Replace, Rest, Renew, and Reserve)

- Saat membersihkan lensa kontak, sebaiknay sedikit digosok (rub) menggunakan tangan yang bersih untuk melepaskan protein dan kuman yang menempel di lensa kontak.

- Selalu cuci (rinse) lensa kontak dengan cairan pembersih lensa kontak, jangan dengan air kran.

- Ganti (replace) tempat lensa kontak setidaknya tiap 3 bulan.

- Istirahatkan (rest) mata sesekali dari lensa kontak, dan jangan tidur menggunakan lensa kontak.

- Perbarui (renew) lensa kontak sesuai dengan rekomendasi di kemasan.

- Kontrol secara teratur (reserve) kesehatan mata dengan dokter mata.


Lakukan Skrining Mata

Pada anak lakukan skrining 3 kali sebelum sampai usia sekolah (saat usia 6 bulan-1 tahun pertama jika ada risiko, usia 2-3 tahun, dan jelang usia sekolah). Sedangkan pada orang dewasa sebaiknya lakukan skrining mata jika terjadi gangguan pada penglihatan, berusia 40 tahun atau lebih jika memiliki riwayat penyakit mata, dan memiliki risiko tinggi dengan riwayat diabetes atau riwayat glaukoma pada keluarga. Jika berusia 65 tahun ke atas periksakan mata tiap 1 -2 tahun. Setidaknya periksakan mata setiap 5 tahun.

Menjaga Kesehatan Mata

- Bagi anak-anak perlu pencahayaan yang baik, terutama saat membaca dan belajar, serta lakukan kegiatan outdoor tiap hari untuk mencegah miopia. 

- Untuk orang dewasa, terutama yang berusia 40 tahun ke atas perlu pencahayaan yang baik untuk kegiatan sehari-hari, khususnya saat membaca.

- Hindari paparan sinar UV-B, asap rokok, dan kemungkinan cidera saat bekerja dengan menggunakan pelindung mata.

Di atas adalah beberapa tip untuk merawat mata menurut dr. Rina. Nah, kalau ini ada 7 tip penting untuk menjaga kenyamanan mata dari Signify:

1. Berinvestasi untuk pencahayaan LED berkualitas.
2. Usahakan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
3. Batasi waktu menatap layar.
4. Beri istirahat bagi mata.
5. Konsumsi makanan bernutrisi yang baik untuk kesehatan mata.
6. Lakukan yoga mata.
7. Periksakan mata ke dokter mata/ ahli kacamata secara rutin.


Pemeriksaan mata 



Foto: Pribadi

  • Share:

You Might Also Like

27 comments