Credit photo by rcti |
Pernah mendengar judul Preman
Pensiun? Penyuka sinetron pasti sudah nggak asing lagi dengan serial yang satu
ini. Sekitar 3 tahun yang lalu, sinetron yang tayang di RCTI ini sempat ngetop
dengan cerita apik bergaya drama komedinya. Ketika itu almarhum Kang Didi Petet
berperan sebagai Kang Bahar, pemimpin preman yang menguasai kawasan pasar, terminal,
dan jalanan di Kota Bandung.
Nah, gimana kalau cerita yang
biasa disaksian di layar televisi tersebut diangkat ke layar lebar? Yup, serial Preman Pensiun dijadikan
film, gaes! Jadi nostalgia deh dengan
sinetron Preman Pensiun ya. Apalagi hampir keseluruhan pemainnya diboyong dalam
film ini, seperti Kang Epy Kusnandar, Tya Arifin, Vina M. Ferina, Soraya Rasyid,
Andra Manihot, dan Dedi Moch. Jamasari, serta yang lainnya.
Sama dengan sinetronnya, Film Preman Pensiun ditulis dan
disutradarai oleh Aris Nugraha, serta di produksi oleh MNC Pictures. Pada Gala
Premiere Film Preman Pensiun kemarin, tepatnya hari Kamis, 10 Januari 2018 di
Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Bapak Miftah Yahya selaku Producer Film
Preman Pensiun mengatakan bahwa dengan segala kendala yang mereka hadapi selama
proses produksi film, seperti cuaca, serta perbedaan setting-an dengan versi sinetronnya, mereka tetap menjaga kekhasan dari
sinetron Preman Pensiun, namun dikemas dalam bentuk film.
Prescon Film Preman Pensiun |
Para pemain Film Preman Pensiun Tengah: Kang Epy, Sutradara Aris Nugraha, dan Producer Film Preman Pensiun Kanan: Kang Gobang, Pipit, dan Murad |
Seperti judulnya, setelah Kang
Bahar pensiun, kemudian meninggal dunia, tampuk kekuasaan diserahkan pada Kang
Muslihat (Epy Kusnandar), yang merupakan tangan kanannya Kang Bahar. Kang
Muslihat sendiri kemudian ikut pensiun jadi preman, dan mengajak semua anak
buahnya untuk memulai hidup yang lebih baik lagi. Kang Mus (panggilan Kang
Muslihat) mulai menjalankan bisnis kecimpring, sedangkan beberapa anak buahnya
ada yang menjadi security, berjualan pakaian, usaha lele, balik ke kampung jadi
pawang kuda lumping, dan ada juga yang mengikuti Kang Mus berbisnis kecimpring.
“Kita dipertemukan oleh bisnis.
Bisnis yang oleh Kang Bahar disebut sebagai bisnis yang bagus, tapi bukan
bisnis yang baik. Bisnis yang sudah lama ada, jauh sebelum Kang Bahar ada di
dalamnya, dan masih tetap akan ada sampai jauh setelah kita meninggalkannya.
Kita buktikan pada Kang Bahar yang sudah tenang di sana, di sini kita punya
bisnis yang bagus dan juga bisnis yang baik,” ujar Kang Mus di pertemuan
terakhirnya dengan semua anak buahnya.
Kehidupan berjalan normal setelahnya,
dan mereka sibuk dengan bisnisnya masing-masing. Hingga suatu hari masalah
datang. Kang Dayat, adik iparnya Kang Gobang dikeroyok preman di Pasar Baru. Kang
Gobang adalah bawahannya Kang Mus, dan dulunya Terminal Cicaheum merupakan
wilayah kekuasaan Kang Gobang. Kejadian ini tentu saja membuat sedih adik dan
keponakannya Kang Gobang, apalagi ternyata Kang Dayat meninggal karena pengeroyokan
tersebut.
Tak terima dengan kejadian yang
menimpa keluarga adiknya, Kang Gobang berencana mencari tau siapa pelaku di
balik pengeroyokan adik iparnya. Ia mengumpulkan teman-teman mantan preman
dulu, tanpa sepengetahuan Kang Mus. Sementara Kang Mus selain sibuk dengan
bisnis kecimpringnya, juga lagi menemani Kinanti, anaknya Kang Bahar yang
datang ke Bandung untuk nyekar ke kuburan ayahnya, jelang seribu hari sejak
kematian Kang Bahar.
Layaknya bapak-bapak lain, yang
khawatir dengan anak gadisnya yang sudah beranjak remaja, Kang Mus juga sangat
protektif terhadap Safira, anak semata wayangnya. Sampai-sampai Kang Mus
menyuruh anak buahnya untuk mengawasi Safira yang pergi jalan-jalan ke
Cikapundung bareng pacarnya. Tugas ini diberikan pada duo kocak Murad dan Pipit
(aka Firmansyah Pitra), yang sehari-harinya bekerja sebagai security di sebuah
pusat perbelanjaan.
Mereka berdua merupakan tandem
satu paket, yang kemana-mana selalu berdua. Perawakan mereka berdua gempal
dengan kepala plontos, tatoan, dan terlihat sangar. Tapi siapa sangka dibalik
wajah sangarnya, Pipit itu suka bertingkah alay dengan jurus andalannya senyum
manis ala Pipit, hahaha :)))
Dari awal hingga akhir film, banyak
aksi kocak yang disuguhkan. Mulai dari kebiasaan joroknya Kang Mus, kebiasaan
Pipit yang selalu nunggu dibukain helmnya oleh Murad, atau kelakuan dan gaya
ngomong yang singkat sok englisnya Mang Uu, serta banyak lagi deh cerita yang dijamin
bakal bikin ketawa ngakak sepanjang nonton film ini deh!
Tapi Film Preman Pensiun ini gak
melulu isinya hiburan dengan cerita-cerita kocaknya. Ada bagian sedih dan
harunya juga. Ada nilai moral yang dapat dipetik dari ceritanya, seperti
persahabatan, kekeluargaan, dan kesetiakawanan. Yang bikin ngagetin adalah
endingnya. Apakah Kang Gobang menemukan orang yang menjadi dalang pengeroyokan terhadap adik iparnya? Ceritain nggak ya? Hahaha…. Sebaiknya tonton langsung deh, biar
kerasa gimana seru ceritanya. Apalagi nontonnya bareng keluarga dan teman, jadi
lebih seru lagi.
Film Preman Pensiun akan tayang
perdana pada tgl 17 Januari 2019 nanti. Film nya recommended banget buat kamu yang suka film drama komedi, yang lagi
butuh hiburan, atau buat kamu yang abis diputusin eh maksudnya biar gak larut
dalam kegalauan dan lekas move on
gitu XD Oya, cerita di Film Preman Pensiun ini suka loncat-loncat gitu, tapi bisaan
aja nyambunginnya. Ngeliatnya kocak aja jadinya. Nonton deh, biar tau apa yang
saya maksud :D
Foto: pribadi dan MNC Pictures
1 comments
Aku suka nonton sinetron Preman Pensiun tapi aku belum nonton filmnya. Kalau saat ini filmnya masih tayang di bioskop nggak ya?
BalasHapus