“Ya
Allah, apa yang harus aku lakukan,” jeritku dalam hati. Aku tak tega menyaksikan
anakku yang menangis dan mengerang menahan sakit setiap perutnya mengejan,
namun BAB nya tak juga kunjung keluar.
Najwa masih
berusia 9 bulan ketika peristiwa itu terjadi. Saat itu kami sekeluarga sedang
berada di kampung halaman untuk menikmati mudik lebaran. Najwa yang masih
MPASI, kubiarkan dirawat oleh tante-tantenya, karena aku sendiri kurang enak
badan. Mungkin akibat kelelahan di jalan.
Di situlah
letak kesalahanku. Tantenya yang belum mengerti, memberikan Najwa makanan
padat. Aku sendiri waktu itu berpikir, mungkin gak apa-apa juga mulai
memberikan Najwa makanan padat, toh nasinya juga dicampur dengan kuah, jadi
agak sedikit lembek, dan bisa dikunyah oleh Najwa.
Namun sejak
itu, dua hari Najwa tak BAB. Hingga sore itu dia mulai mengejan. Najwa menangis
karena BAB nya keras dan susah dikeluarkan. Aku mulai panik. Najwa merupakan
anak pertamaku, dan ini merupakan pengalaman pertamaku juga menghadapi Najwa
yang susah BAB.
Untuk
sesaat aku hanya mampu tergugu, sedih dan bingung. Hingga kemudian aku ingat,
dulu waktu kecil, sepupuku pernah mengalami hal serupa. Oleh tanteku (ibu dari
sepupuku), pada (maaf) anus saudara sepupuku ini dimasukkan sabun batang yang
sudah diraut membentuk sebuah selinder. Sabunnya hanya dimasukkan separuh,
kemudian dikeluarkan lagi oleh tante. Kata tante itu supaya (maaf) lubang
anusnya licin, sehingga BAB nya jadi mudah keluarnya.
Itulah
yang kemudian aku lakukan pada Najwa. Sambil memeluknya erat, aku yang sudah panik,
melakukan hal serupa yang dulu dilakukan tante. Najwa tambah kencang nangisnya.
Aku makin tak tega melihatnya. Sambil berdoa, aku mencoba menenangkan Najwa.
Padahal hatiku sendiri tak tenang. Keringat Najwa bercucuran bercampur dengan
air matanya. Hingga akhirnya BAB Najwa keluar. Ada sedikit darah di BAB nya.
Namun kulihat tak apa-apa. Ya Allah, syukurlah, akhirnya kami bisa melalui peristiwa ini.
Sejak itu
aku mulai memperhatikan asupan makanan Najwa. Aku gak mau kejadian serupa
terulang lagi. Sebenarnya aku mau searching
di internet mengenai susah BAB ini dan cara mengatasinya, namun saat itu di kampung belum ada sinyal internet. Jadi ketika balik dari mudik dan sampai di rumah, baru aku mulai browsing di internet.
Belakangan aku tahu, ternyata tindakanku menggunakan sabun batang itu kurang
baik dan sangat berisiko mengiritasi kulit. Duh, maafkan mama ya, Najwa :’(
Menurut hasil browsing yang kudapatkan dari
website yang kompeten. Susah buang air besar (BAB) atau yang sering dikatakan
sembelit ini ternyata merupakan masalah pencernaan yang umum terjadi. Duh, aku
yang baru pertama kali mengalaminya sukses dibikin panik nih, huhu. Seperti
yang kuduga, asupan makanan menjadi salah satu penyebab susah BAB ini. Pola
makan yang kurang sehat, seperti kurangnya mengkonsumsi makanan berserat, serta
kekurangan cairan ternyata dapat menjadi pemicu susah BAB.
Susah BAB |
Selain
faktor makanan, seseorang juga bisa terkena sembelit jika keseringan menunda
BAB, sedang stres, sedang hamil, kurang beraktivitas, menderita penyakit
tertentu yang dapat menyebabkan sembelit, serta mengkonsumsi obat-obatan
tertentu. Waduh, ternyata banyak juga ya faktor yang dapat memicu susah BAB.
Kalau
menurut dr. Riana Nirmala Wijaya, sebagai Sanofi Medical Expert, seseorang bisa
dikatakan susah BAB jika BAB nya kurang dari 3 kali dalam seminggu. Gejala lain
dari orang yang susah BAB adalah perutnya terasa penuh, sakit perut, merasa
belum tuntas atau masih ada yang tersumbat setelah BAB, memaksakan dirinya
untuk mengejan saat BAB, biasanya ini karena BAB nya keras. Bahkan ada yang
saking gak bisanya BAB, dibantu dengan jari untuk mengeluarkannya. Duh :’(
dr. Riana |
Oiya, aku
bertemu dengan dr. Riana saat menghadiri acara Blogger Gathering bersama
Dulcolax dan FimelaHood di Kedai Kopi 89, Jakarta pada hari Jumat, 3 Mei 2019
kemarin. Acara ini diselenggarakan oleh Dulcolax dalam rangka memberikan
edukasi pada masyarakat mengenai kesehatan pencernaan.
Blogger Gathering with Dulcolax & FimelaHood: Edukasi mengenai kesehatan pencernaan |
For your information, setiap
tgl 29 Mei diperingati sebagai Hari Kesehatan Pencernaan Sedunia (World
Digestive Health Day). Sebuah kampanye digelar dengan tujuan mengajak
masyarakat untuk mulai memperhatikan kesehatan pencernaannya. Untuk itulah Dulcolax
sebagai brand global dengan produk yang berhubungan dengan masalah pencernaan, ikut
mendukung kampanye ini dengan menggelar berbagai edukasi pada masyarakat mengenai
kesehatan pencernaan.
Lanjut
ya. Pada acara tersebut dr. Riana juga menyebutkan bahwa orang yang berisiko
susah BAB itu biasanya adalah wanita, lansia, wanita hamil, orang yang kurang
aktivitas fisik, serta yang kurang mengkonsumsi makanan berserat dan kurang
minum.
Nah, saat
bulan puasa biasanya banyak nih yang pada susah BAB. Mengapa? Karena kebiasaan
atau pola makan yang berubah, yang biasanya 3x sehari ditambah lagi dengan
camilan, kemudian tiba-tiba menjadi 2x sehari. Itu pun sepanjang hari perut
kosong, sehingga metabolisme tubuh menjadi lebih lambat. Trus selama berpuasa,
orang cenderung mengurangi aktivitas fisik, karena takut kecapekan. Semua ini
bisa menyebabkan susah BAB.
Lalu
gimana dong caranya agar bisa puasa lancar perut nyaman? Caranya tentu saja
dengan menghindari penyebabnya, yaitu dengan banyak mengkonsumsi makanan
berserat, minum air yang cukup saat sahur dan berbuka puasa, rutin melakukan aktivitas fisik paling tidak 10 menit setelah sahur atau usai berbuka puasa, jangan biarin
numpuk dan menunda-nunda BAB, istirahat yang cukup dan hindari stres.
Gimana
kalau sudah melaksanakan itu semua, tapi tetap saja susah BAB? Cara lain yang bisa ditempuh adalah dengan mengkonsumsi obat pencahar. Banyak obat pencahar
yang bisa didapatkan dengan mudah di pasaran dan apotik. Sebaiknya pilih obat
pencahar yang sudah teruji secara klinis, aman, dan terpercaya. Satu-satunya obat
pencahar yang kukenal adalah Dulcolax.
Ternyata keberadaan Dulcolax sudah lebih dari 60 tahun. Aku sendiri mengenalnya sudah sejak lama, karena dulu tetanggaku ada yang sering mengalami sembelit, dan dia
selalu sedia Dulcolax di rumahnya. Pada waktu itu, obat pencahar yang kutahu, baru
Dulcolax saja. Sedangkan di rumahku sendiri karena jarang yang terkena sembelit,
makanya mama jarang membeli obat pencahar. Jadi aku kenal Dulcolax ini malah dari
tetanggaku :D
Beberapa
orang ada yang mengaku takut mengkonsumsi obat pencahar, karena pikirnya nanti sehabis
minum obat pencahar, perutnya akan sakit melintir, mules, pokoknya bikin gak
nyaman gitu deh. Apalagi saat berpuasa, kalau minum obat pencahar ntar bisa bikin
diare, badan jadi lemas, sehingga bisa bikin haus. Yang akhirnya nanti malah
gak jadi berpuasa.
Ternyata
semua dampak yang ditakutkan itu tak terjadi saat mengkonsumsi Dulcolax.
Dulcolax memiliki aspek kerja yang lebih terprediksi, dan memberikan rasa nyaman,
sehingga tak ada gangguan saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Dulcolax katanya
telah teruji secara klinis, baik secara khasiat maupun safety-nya, serta terpercaya dapat atasi susah BAB.
Nycta
Gina, seorang ibu dan juga selebritis Indonesia yang turut hadir pada acara Blogger
Gathering ini membenarkan informasi di atas. Bahwa Gina sendiri selama hamil sering
mengalami susah BAB. Begitupun selama bulan puasa. Gina yang gak terlalu suka
makan sayur merasa sudah terlalu akrab dengan yang namanya sembelit. Sehingga Gina sering mengkonsumsi Dulcolax.
Nycta Gina |
Produk Dulcolax
tersedia dalam bentuk tablet, supositoria, dan sirup. Untuk hasil yang cepat,
bisa gunakan Dulcolax Supositoria. Nah, kalau info ini aku baru tahu. Aku pikir
Dulcolax cuma berbentuk tablet saja, dan hanya boleh dikonsumsi oleh orang
dewasa. Ternyata untuk Dulcolax sirup bisa untuk semua usia lho. Iyap, Dulcolax
Sirup bisa dikonsumsi oleh anak-anak, orang dewasa, dan lansia.
Dulcolax Sirup, Dulcolax Tablet, dan Dulcolax Supositoria |
Dulcolax Tablet kemasan kecil |
Duh, aku
telat mengetahui tentang Dulcolax Sirup ini. Coba waktu itu aku bawa ya. Gak
perlu panik begitu saat Najwa terkena sembelit, huhu. By the way, menariknya lagi, Dulcolax tersedia dalam berbagai ukuran.
Ada yang kemasannya kecil, sehingga bisa dibawa-bawa untuk traveling atau mudik
lebaran. Jadi gak perlu cemas lagi susah BAB saat bepergian. Jaga-jaga aja,
takutnya di tempat yang dituju susah nyari produknya. Sedia payung sebelum
hujan. Puasa lancar, perut nyaman :)
6 comments
saya pikir, Produk Dulcolax Ini cuma dalam bentuk jely yang dimasukan ke dalam area Ekskresi BAB, ternyata sudah ada dalam versi Tablet dan Sirup yach.. :)Penting ini buat pengetahuan kita semua....
BalasHapusIya, Kang. Udah ada yang oral. Makasih udah berkunjung ya :)
HapusJadi tau kalo BAB tuh normalnya min 3 kali dalam seminggu ya
BalasHapusSaya juga baru tau, hehe
HapusWaduh, bahaya juga ternyata ya kalo susah BAB dibiarkan berlarut larut :(
BalasHapusIyaa, jangan sampe deh dibiarkan berlarut2
Hapus