Pengalamanku Berkunjung ke Kota Solo

By Dewi Sulistiawaty - Mei 03, 2019

Bukaan, ini bukan tentang ‘Solo’ miliknya Jennie ‘Blackpink’, atau semacam solo duet gitu :D. Ini tentang salah satu kota di Jawa Tengah, yaitu Kota Solo. Kota yang baru 3 atau kalau gak salah 4 kali kukunjungi. Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku saat berkunjung ke kota yang dikenal sebagai kota batik tersebut.

Kota Solo
(Source: surakarta.go.id)
Pertama kali aku menjejakkan kaki di Kota Solo itu ketika aku berusia sekitar 21 tahun. Saat itu aku masih ngekos di daerah Salemba, Jakarta. Salah seorang sahabat yang kukenal sejak SD, yang juga ikut ngekos bareng aku, yang kemudian mengajakku ke Solo untuk pertama kalinya. Itu juga dadakan sih, karena dia ada keperluan mendadak ke Solo.

Etapi aku gak tau nih, apakah ini bisa dikatakan udah ke Solo. Karena aku dan temenku cuma sehari di sana. Kami berangkat dengan kereta malam dari Jakarta, dan sampai di Solo subuh. Dari stasiun kami langsung naik taksi ke rumah orangtuanya temanku itu. Di sana kerjaku cuma nonton aja, karena temenku sibuk menyelesaikan urusannya. Sorenya kami sudah balik lagi ke stasiun, dan berangkat ke Jakarta menggunakan kereta malam.

Yap, cuma begitu saja, Stasiun Solo, sepanjang jalan yang kulewati, dan rumah orangtua temenku, haha. Aku dan temenku gak kemana-mana. Aku pure nemenin temenku yang lagi ada masalah waktu itu. Kami gak bisa berlama-lama di Solo karena temenku cuma dapat cuti sehari. Oya, temanku bekerja di salah satu perusahaan elektronik di daerah Senen, sementara aku masih kuliah waktu itu. Jadi, bisa dikatakan kalau aku sudah ke Solo kan ya, haha….

Nah, kedua kali aku ke Kota Solo adalah saat aku diajak tante untuk menemaninya ke sana. Tanteku ini adalah seorang guru SMP di Solo. Ketika suaminya pindah kerja ke Jakarta, tanteku ingin ikut pindah ke Jakarta. Setelah mendapatkan izin mutasi ke Jakarta, tante menjual rumahnya di Solo. Jadi tante masih rajin bolak balik Jakarta – Solo untuk melihat rumahnya di sana.

Sebenarnya aku menggantikan anak tante yang gak jadi ikut tante ke Solo, karena sakit. Sayang dengan tiket kereta yang sudah dibeli, akhirnya tante menawarkan aku untuk ikut bersamanya. Kali ini kejadiannya sama dengan temanku, Aku dan tante cuma sehari di sana, karena ada yang harus diurus tante di san. Sementara tante cuma dapat izin gak ngajar sehari saja. Jadi, ya begitulah, kembali yang aku tahu hanya Stasiun Solo, jalan yang kulalui, dan rumah tante *naseeb, naseeb XD

Tapi waktu itu diajak naik kereta aja aku udah seneng kok, hihi. Kan di Padang, tempatku lahir dan dibesarkan jarang banget ada kereta. Pun ada cuma kereta wisata dari Padang ke Pariaman, yang beroperasi tiap wiken.

Namun tak lama setelah itu, sekitar sebulan setelahnya, aku kembali diajak tante untuk menemaninya ke Solo. Tuh, berarti aku anak yang baik kan ya, selalu diajak buat menemani. Gak temenku, gak tante, hahaha *sak karepmu lah, Wi! XD :)))

Untuk kunjungan kali ini, lumayanlah dari pada lumanyun :D. Kami menginap semalam di rumah tante. Kalau gak salah, tante sedang mengurus beberapa perabotan yang akan di bawa, dan yang akan dijual atau diberikan ke tetangga. Di hari kedua, aku diajak tante sepedaan ke pasar tradisional.

Saat itulah aku mulai suka dengan kota batik ini. Tante mengajakku sepedaan melewati jalan-jalan kecil. Di sebelah kiri jalan terbentang sawah yang mulai menguning. Sementara di sebelah kanan jalan berderet rumah-rumah penduduk.

Di perjalanan menuju pasar, tak jarang kami berpas-pasan dengan mbah-mbah (nenek) yang dengan ramahnya menyapa. Senyum tulus terpancar dari raut wajah mbah-mbah ini, mengingatkanku pada almarhumah nenek. Aku memang sering disebut sebagai ‘anak nenek’ karena saking dekatnya dengan nenek, dan sering di bawa nenek kemana-mana. Dan Kota Solo telah mengingatkanku akan sosok yang sangat kusayangi tersebut. Membuatku ikut jatuh cinta pada Solo, dan juga keramahan penduduknya.

Lama sudah aku tidak pernah berkunjung lagi ke Kota Solo. Hingga belasan tahun kemudian, aku dan rekan kerjaku ditugaskan ke sana. Cuma 3 hari 2 malam. Tapi itu waktu yang cukup bagiku. Dari Jakarta kami naik pesawat dan terbang dari Jakarta ke Solo. Rencananya kami akan berkunjung ke tiga tempat di sana.

Seperti biasa, untuk tiket pesawat sudah diurus oleh kantor, sementara untuk penginapan, kami boleh memilih sendiri hotel mana yang kami inginkan. Kalau aku jalan sendiri, biasanya dari bandara aku akan langsung mencari hotel yang terdekat dari lokasi tempat yang akan aku kunjungi. Setelah itu baru aku mengontak orang yang mau aku temui, untuk mengadakan temu janji. Namun tidak begitu dengan temanku yang satu ini.  

Mungkin karena sudah terbiasa kerja praktis di media sebelumnya, atau entah sifat temanku yang memang seperti itu, dari bandara dia mengajakku untuk langsung menuju tempat orang yang rencananya ingin kami temui. Katanya, kali aja beruntung bisa bertemu dengan orangnya, dan kami bisa langsung wawancara. Lumayan mengirit waktu, katanya lagi.

Oya, sebelum kami berangkat sebenarnya orang kantor sudah mengirimkan surat pengantar untuk berkunjung ke kantor atau perusahaan yang akan kami datangi. Setelah menerima surat balasan dan persetujuan dari perusahaan tersebut, barulah kami berangkat ke sana.

Namun ya begitu, walau kami sudah memberitahukan bakal datang tanggal sekian, ada saja yang tiba-tiba gak bisa ditemui karena ada tugas dadakan keluar kota. Jika ada kejadian seperti itu, biasanya kami akan minta tolong agar bawahan atau pejabat yang lain bisa menggantikannya. Atau jika gak ada yang bisa, jalan terakhir adalah wawancara by phone atau email.

Duh, jadi melebar kemana-mana ceritanya *maklum, descriptive person banget akunya XD Balik lagi ke cerita aku dan temanku yang berangkat ke Solo tadi ya. Jadi setibanya di Bandara Adi Soemarmo, kami pun memesan taksi khusus bandara. Awalnya mau pesen taksi online, namun ternyata kendaraan umum tak ada yang boleh masuk ke bandara. Kami pun meluncur menggunakan taksi bandara ke tempat tujuan yang pertama.

Untunglah aku dan temenku sama-sama tim ransel, yang memang menurutku lebih simpel dan praktis. Jadi ke kantor orang gak perlu sambil geret-geret koper, hihi. Enak aja sih pakai ransel, karena kedua tangan jadi lebih bebas :D

Alhamdulillah urusan di tempat pertama selesai dengan baik. Keluar dari kantor, aku dan temenku ngaso dulu di kantin yang ada di samping kantor tersebut. Sambil makan, kami berunding dimana kami akan menginap nanti malam. Akhirnya browsing-lah di internet, nyari hotel di Solo yang lokasinya gak begitu jauh dari tempat tujuan kami yang kedua, yaitu Stadion Manahan Solo.


Akhirnya ketemu di Pegipegi beberapa hotel yang lokasinya berada tak jauh dari stadion. Dari beberapa hotel tersebut, akhirnya kami pilah lagi berdasarkan rate dan review yang ditulis oleh para tamu yang pernah menginap di hotel tersebut. Setelah proses penjurian yang cukup ketat, dengan berat hati kami pun mesti menghempaskan beberapa kandidat, dan pilihan jatuh ke Adhiwangsa Hotel & Convention Hall, Laweyan, Solo :D


Selain lokasinya yang gak begitu jauh dari stadion, hotel ini punya rate yang bagus, banyak review positif dari para tamu, dan tarifnya yang lumayan murah. Setelah booking hotel di Pegipegi, aku dan temen langsung ke ATM yang letaknya tak jauh dari gerbang kantor. Usai membayar. Kami pun cuss menuju hotel menggunakan becak. Iya, teman mengajak aku ke hotel pakai becak. Katanya biar bisa menikmati Kota Solo sambil ditemani semilir angin, hehe….

Ngebecak ke hotel :D
Sesampai di hotel, aku pun langsung ke meja resepsionis untuk check in. Akhirnya, bisa istirahat di kamar hotel. Usai magrib, temen mengajak aku mencari makanan di luar. Kami pesen ojol menuju Alun Alun Barat Surakarta. Di sana aku menikmati nasi liwet plus udang krispi. Entah emang karena udah laper, atau emang makanannya yang enak, nasi liwetnya rasanya nikmat banget. Setelah makan, kami pun jalan-jalan di sepanjang alun-alun sambil menikmati Kota Solo di malam hari.


Kamar kami di Adhiwangsa Hotel & Convention Hall Solo
Wedang jahe, welcome drink dari Adhiwangsa Hotel

Nasi liwet di Alun Alun Barat Surakarta
Paginya, aku dan teman sarapan di resto hotel. Duh, makanan yang disajikan asli bikin aku pengen nyicipin semua makanannya. Enak-enak semua XD. Aku makan bubur ketan item kesukaan, bubur sumsum, buah-buahan, dan jamu. Kemudian ditambah lagi dikit nasi goreng. Pengen makan bubur ayam juga tadinya. Sayang perutnya udah penuh, hihi XD



Menu sarapanku di Adhiwangsa Hotel & Convention Hall Solo
Hari ini aku dan temen akan mengunjungi dua tempat sekaligus, yaitu Stadion Manahan Solo dan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Singkat cerita, usai urusan di dua tempat tersebut, kami balik lagi ke hotel. Nah, malamnya aku diajak temen ke Solo Grand Mall. Sebelum ke mal, aku ditawari untuk mencicipi martabak yang lagi happening waktu itu, yaitu Martabak Markobar. Letaknya tak jauh dari Solo Grand Mall, tepatnya di samping mal. Seperti yang dibilang orang-orang, martabak ini emang mantap rasanya.

Saat di Stadion Manahan Solo
Salah satu keramahan di Solo yang belum kutemui saat berkunjung ke daerah lain :)
(Kedatangan kami disambut dengan hangat.
Kami pun diberi cinderamata saat kami akan pamit meninggalkan RS. UNS)
Martabak Markobar Kota Baru, Surakarta
Karena temanku kampungnya gak jauh dari Kota Solo, maka pagi keesokan harinya dia pamit duluan. Mau pulkam katanya. Sambil menunggu waktunya check out dari hotel dan jadwal penerbangan siang, aku mengisi waktu dengan main sendiri ke Pasar Klewer yang kesohor. Seperti biasa, aku naik ojol dari hotel ke sana.  

Duh, kalau gak ingat agar jangan boros, pengen borong aja baju-baju batik di sana deh, pada bagus semua. Untuk harga mesti pinter nawar juga, sama seperti pasar-pasar lainnya. Kalau pinter nawar, dan penjualnya baik (((penjualnya baik))) bisa dapat harga murah. Aku sempet juga belanja-belanja ke pasar modern yang ada di samping Pasar Klewer.

Puas belanja dan cuci mata di pasar, aku pun balik ke hotel, dan siap-siap untuk check out. Berat sebenarnya meninggalkan Kota Solo ini, karena masih belum puas berkeliling di sini. Apalagi layanan hotel dengan fasilitasnya yang lengkap, bikin aku nyaman dan betah ingin berlama-lama menginap di hotel ini. Adhiwangsa Hotel & Convention Hall termasuk hotel murah di Solo menurutku. Kapan-kapan mau berkunjung lagi ke Solo, dan cari penginapan murah di Solo lainnya di Pegipegi. Penasaran, apakah sekarang ada hotel di Pegipegi yang harga dan rate-nya lebih baik lagi dari Adhiwangsa Hotel?  

  • Share:

You Might Also Like

1 comments