Pengalamanku Berkunjung ke Kota Solo
By Dewi Sulistiawaty - Mei 03, 2019
Bukaan, ini bukan tentang ‘Solo’ miliknya Jennie ‘Blackpink’, atau semacam solo
duet gitu :D. Ini tentang salah satu kota di Jawa Tengah, yaitu Kota Solo. Kota
yang baru 3 atau kalau gak salah 4 kali kukunjungi. Kali ini aku akan
menceritakan pengalamanku saat berkunjung ke kota yang dikenal sebagai kota
batik tersebut.
Kota Solo (Source: surakarta.go.id) |
Etapi aku gak tau nih, apakah ini bisa dikatakan udah ke Solo. Karena aku dan temenku cuma sehari di sana. Kami berangkat dengan kereta malam dari Jakarta, dan sampai di Solo subuh. Dari stasiun kami langsung naik taksi ke rumah orangtuanya temanku itu. Di sana kerjaku cuma nonton aja, karena temenku sibuk menyelesaikan urusannya. Sorenya kami sudah balik lagi ke stasiun, dan berangkat ke Jakarta menggunakan kereta malam.
Yap, cuma
begitu saja, Stasiun Solo, sepanjang jalan yang kulewati, dan rumah orangtua
temenku, haha. Aku dan temenku gak kemana-mana. Aku pure nemenin temenku yang lagi ada masalah waktu itu. Kami gak bisa
berlama-lama di Solo karena temenku cuma dapat cuti sehari. Oya, temanku
bekerja di salah satu perusahaan elektronik di daerah Senen, sementara aku
masih kuliah waktu itu. Jadi, bisa dikatakan kalau aku sudah ke Solo kan ya,
haha….
Nah,
kedua kali aku ke Kota Solo adalah saat aku diajak tante untuk menemaninya ke
sana. Tanteku ini adalah seorang guru SMP di Solo. Ketika suaminya pindah kerja
ke Jakarta, tanteku ingin ikut pindah ke Jakarta. Setelah mendapatkan izin
mutasi ke Jakarta, tante menjual rumahnya di Solo. Jadi tante masih rajin bolak
balik Jakarta – Solo untuk melihat rumahnya di sana.
Sebenarnya
aku menggantikan anak tante yang gak jadi ikut tante ke Solo, karena sakit.
Sayang dengan tiket kereta yang sudah dibeli, akhirnya tante menawarkan aku
untuk ikut bersamanya. Kali ini kejadiannya sama dengan temanku, Aku dan tante cuma
sehari di sana, karena ada yang harus diurus tante di san. Sementara tante cuma
dapat izin gak ngajar sehari saja. Jadi, ya begitulah, kembali yang aku tahu
hanya Stasiun Solo, jalan yang kulalui, dan rumah tante *naseeb, naseeb XD
Tapi
waktu itu diajak naik kereta aja aku udah seneng kok, hihi. Kan di Padang, tempatku
lahir dan dibesarkan jarang banget ada kereta. Pun ada cuma kereta wisata dari
Padang ke Pariaman, yang beroperasi tiap wiken.
Namun tak
lama setelah itu, sekitar sebulan setelahnya, aku kembali diajak tante untuk
menemaninya ke Solo. Tuh, berarti aku anak yang baik kan ya, selalu diajak buat
menemani. Gak temenku, gak tante, hahaha *sak karepmu lah, Wi! XD :)))
Untuk
kunjungan kali ini, lumayanlah dari pada lumanyun :D. Kami menginap semalam di
rumah tante. Kalau gak salah, tante sedang mengurus beberapa perabotan yang
akan di bawa, dan yang akan dijual atau diberikan ke tetangga. Di hari kedua,
aku diajak tante sepedaan ke pasar tradisional.
Saat
itulah aku mulai suka dengan kota batik ini. Tante mengajakku sepedaan melewati
jalan-jalan kecil. Di sebelah kiri jalan terbentang sawah yang mulai menguning.
Sementara di sebelah kanan jalan berderet rumah-rumah penduduk.
Di
perjalanan menuju pasar, tak jarang kami berpas-pasan dengan mbah-mbah (nenek)
yang dengan ramahnya menyapa. Senyum tulus terpancar dari raut wajah mbah-mbah
ini, mengingatkanku pada almarhumah nenek. Aku memang sering disebut sebagai ‘anak
nenek’ karena saking dekatnya dengan nenek, dan sering di bawa nenek
kemana-mana. Dan Kota Solo telah mengingatkanku akan sosok yang sangat
kusayangi tersebut. Membuatku ikut jatuh cinta pada Solo, dan juga keramahan
penduduknya.
Lama
sudah aku tidak pernah berkunjung lagi ke Kota Solo. Hingga belasan tahun
kemudian, aku dan rekan kerjaku ditugaskan ke sana. Cuma 3 hari 2 malam. Tapi
itu waktu yang cukup bagiku. Dari Jakarta kami naik pesawat dan terbang dari
Jakarta ke Solo. Rencananya kami akan berkunjung ke tiga tempat di sana.
Mungkin
karena sudah terbiasa kerja praktis di media sebelumnya, atau entah sifat
temanku yang memang seperti itu, dari bandara dia mengajakku untuk langsung menuju
tempat orang yang rencananya ingin kami temui. Katanya, kali aja beruntung bisa
bertemu dengan orangnya, dan kami bisa langsung wawancara. Lumayan mengirit
waktu, katanya lagi.
Oya, sebelum
kami berangkat sebenarnya orang kantor sudah mengirimkan surat pengantar untuk
berkunjung ke kantor atau perusahaan yang akan kami datangi. Setelah menerima
surat balasan dan persetujuan dari perusahaan tersebut, barulah kami berangkat
ke sana.
Namun ya
begitu, walau kami sudah memberitahukan bakal datang tanggal sekian, ada saja
yang tiba-tiba gak bisa ditemui karena ada tugas dadakan keluar kota. Jika ada
kejadian seperti itu, biasanya kami akan minta tolong agar bawahan atau pejabat
yang lain bisa menggantikannya. Atau jika gak ada yang bisa, jalan terakhir
adalah wawancara by phone atau email.
Duh, jadi
melebar kemana-mana ceritanya *maklum, descriptive
person banget akunya XD Balik lagi ke cerita aku dan temanku yang berangkat
ke Solo tadi ya. Jadi setibanya di Bandara Adi Soemarmo, kami pun memesan taksi
khusus bandara. Awalnya mau pesen taksi online, namun ternyata kendaraan umum tak
ada yang boleh masuk ke bandara. Kami pun meluncur menggunakan taksi bandara ke
tempat tujuan yang pertama.
Untunglah
aku dan temenku sama-sama tim ransel, yang memang menurutku lebih simpel dan
praktis. Jadi ke kantor orang gak perlu sambil geret-geret koper, hihi. Enak
aja sih pakai ransel, karena kedua tangan jadi lebih bebas :D
Alhamdulillah
urusan di tempat pertama selesai dengan baik. Keluar dari kantor, aku dan
temenku ngaso dulu di kantin yang ada di samping kantor tersebut. Sambil makan,
kami berunding dimana kami akan menginap nanti malam. Akhirnya browsing-lah di internet, nyari hotel di Solo yang lokasinya gak
begitu jauh dari tempat tujuan kami yang kedua, yaitu Stadion Manahan Solo.
Akhirnya
ketemu di Pegipegi beberapa hotel yang lokasinya berada tak jauh dari stadion.
Dari beberapa hotel tersebut, akhirnya kami pilah lagi berdasarkan rate dan review yang ditulis oleh para tamu yang pernah menginap di hotel
tersebut. Setelah proses penjurian yang cukup ketat, dengan berat hati kami pun
mesti menghempaskan beberapa kandidat, dan pilihan jatuh ke Adhiwangsa Hotel
& Convention Hall, Laweyan, Solo :D
Selain
lokasinya yang gak begitu jauh dari stadion, hotel ini punya rate yang bagus, banyak review positif dari para tamu, dan
tarifnya yang lumayan murah. Setelah booking hotel di Pegipegi, aku dan temen
langsung ke ATM yang letaknya tak jauh dari gerbang kantor. Usai membayar. Kami
pun cuss menuju hotel menggunakan
becak. Iya, teman mengajak aku ke hotel pakai becak. Katanya biar bisa
menikmati Kota Solo sambil ditemani semilir angin, hehe….
Ngebecak ke hotel :D |
Kamar kami di Adhiwangsa Hotel & Convention Hall Solo |
Wedang jahe, welcome drink dari Adhiwangsa Hotel |
Nasi liwet di Alun Alun Barat Surakarta |
Menu sarapanku di Adhiwangsa Hotel & Convention Hall Solo |
Saat di Stadion Manahan Solo |
Salah satu keramahan di Solo yang belum kutemui saat berkunjung ke daerah lain :) (Kedatangan kami disambut dengan hangat. Kami pun diberi cinderamata saat kami akan pamit meninggalkan RS. UNS) |
Martabak Markobar Kota Baru, Surakarta |
Duh,
kalau gak ingat agar jangan boros, pengen borong aja baju-baju batik di sana
deh, pada bagus semua. Untuk harga mesti pinter nawar juga, sama seperti
pasar-pasar lainnya. Kalau pinter nawar, dan penjualnya baik (((penjualnya
baik))) bisa dapat harga murah. Aku sempet juga belanja-belanja ke pasar modern
yang ada di samping Pasar Klewer.
Puas
belanja dan cuci mata di pasar, aku pun balik ke hotel, dan siap-siap untuk check out. Berat sebenarnya meninggalkan
Kota Solo ini, karena masih belum puas berkeliling di sini. Apalagi layanan
hotel dengan fasilitasnya yang lengkap, bikin aku nyaman dan betah ingin berlama-lama
menginap di hotel ini. Adhiwangsa Hotel & Convention Hall termasuk hotel
murah di Solo menurutku. Kapan-kapan mau berkunjung lagi ke Solo, dan cari penginapan murah di Solo lainnya di Pegipegi. Penasaran, apakah sekarang ada hotel di Pegipegi yang harga dan rate-nya lebih baik lagi dari Adhiwangsa Hotel?
1 comments