Apa itu
osteoarthritis? Osteoarthritis berasal dari kata osteo yang berarti tulang, dan
arthritis yang berarti peradangan pada persendian. Secara umum osteoarthritis
bisa diartikan sebagai penyakit sendi yang diakibatkan karena jaringan yang
fleksibel (jaringan pelindung/ bantalan) pada ujung tulang (tulang rawan) mengalami
keausan.
Osteoarthritis
sering juga disingkat dengan OA, dan dalam bahasa awam disebut pengapuran
tulang. Oya, pengapuran tulang berbeda dengan pengeroposan tulang. Pengeroposan
tulang disebut juga dengan osteoporosis, yaitu berkurangnya kepadatan tulang
dan hilangnya kandungan kalsium dalam tulang. Walau umumnya banyak dialami oleh
wanita dengan usia menopause, namun pengeroposan
tulang bisa terjadi di segala usia
Sedangkan
pada osteoarthritis yang mengalami kerusakan adalah tulang rawan. Tulang rawan ini
berbentuk jaringan ikat padat, kenyal, licin, dan elastis, yang biasanya
menyelubungi ujung tulang pada persendian. Tulang rawan berfungsi untuk
melindungi tulang dari gesekan saat terjadi pergerakan.
Bagaimana
kalau tulang rawan ini rusak? Bisa dibayangkan betapa nyerinya persendian saat
ujung tulang saling bertabrakan ketika terjadi pergerakan. Biasanya jika sudah terjadi peradangan, bantalan
pelindung ini akan terus menipis seiring waktu.
Diduga salah
satu penyebab osteoarthritis adalah karena faktor usia. Hampir sama dengan
pengeroposan tulang yang banyak dialami oleh wanita, osteoarthritis pun
kebanyakan dialami oleh wanita, dan biasanya wanita lanjut usia. Namun begitu masih ada
kemungkinan kalau osteoarthritis juga bisa dialami oleh pria. Hingga sekarang penelitian
mengenai hal ini masih terus dilakukan oleh para ahli.
Faktor-faktor penyebab terjadinya osteoarthritis.
- Usia.
Usia
merupakan faktor paling besar yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami osteoarthritis.
Seiring bertambahnya usia, maka kemungkinan mengalami osteoarthritis akan
semakin besar. Biasanya ini terjadi pada usia di atas 50 tahun.
- Jenis kelamin.
Umumnya osteoarthritis
lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria.
- Obesitas.
Berat
badan yang berlebihan membuat kerja otot, tulang, dan sendi menjadi bertambah
berat. Ini dapat menyebabkan risiko terjadinya osteoarthritis.
- Cedera sendi.
Jika
pernah terjadi cedera pada sendi, misalnya karena terjatuh, cedera olahraga,
kecelakaan, atau pernah di operasi, maka ada kemungkinan berisiko mengalami osteoarthritis.
- Keturunan.
Ternyata osteoarthritis
juga bisa terjadi karena faktor keturunan. Seseorang bisa mengalami osteoarthritis
karena faktor genetika yang diturunkan padanya.
- Pekerjaan.
Aktivitas
fisik secara terus menerus dengan gerakan berulang-ulang, yang membuat sendi
mendapat tekanan secara berlebihan bisa menyebabkan seseorang berisiko
mengalami osteoarthritis.
- Cacat tulang.
Cacat
yang terjadi pada tulang rawan atau pembentukan sendi.
- Menderita jenis arthritis lainnya.
Jika
seseorang menderita penyakit arthritis lainnya, seperti rheumatoid arthritis,
maka ada kemungkinan dapat memicu terjadinya osteoarthritis.
Gejala-gejala osteoarthritis
Setelah membaca beberapa faktor yang bisa
menyebabkan seseorang berisiko mengalami osteoarthritis, maka pasti pada bertanya-tanya,
apa saja gejala yang menyertainya. Sehingga jika mengalami gejala tersebut,
penderita bisa segera mengobatinya atau paling tidak mencegah agar penyakitnya tidak
semakin parah. Berikut gejala osteoarthritis.
- Nyeri pada sendi.
- Kelenturan pada sendi terasa mulai menurun.
- Ada sensasi seperti suara sendi yang bergesek
ketika digerakkan.
- Otot seperti melemah, dan massa otot yang terasa semakin
berkurang.
Gejala
yang terjadi bisa hilang timbul atau bahkan berketerusan, tergantung dengan
aktivitas yang dilakukan. Osteoarthritis biasanya paling sering terjadi pada tangan, lutut,
tulang punggung, dan pinggul. Namun bisa juga terjadi pada sendi-sendi lainnya.
Jika sudah mengalami gejala seperti ini, sebaiknya segera berobat ke dokter
spesialis ortopedi ya. Berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
meringankan gejala osteoarthritis.
Cara mencegah osteoarthritis
- Rutin berolahraga. Olahraga dapat membantu menguatkan tulang, otot, dan sendi.
- Menjaga berat badan. Usahakan agar tubuh tidak mengalami obesitas. Lebih baik lagi jika berat badan selalu berada pada posisi yang ideal. Mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang dapat membantu menjaga berat badan normal.
- Pastikan
sering meregangkan otot tubuh. Membiarkan tubuh berada dalam posisi yang sama
dalam jangka waktu yang lama, dapat membuat otot dan sendi kaku. Jagalah postur
tubuh, baik saat duduk maupun saat berdiri.
- Jika
sudah mengalami osteoarthritis, rasa sakit dapat dikurangi dengan menggunakan
alat bantu khusus saat berdiri atau berjalan. Rasa sakit juga bisa dikurangi
dengan mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pereda rasa sakit.
Osteoarthritis
sebenarnya termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Biasanya dokter hanya
memberikan obat dan penanganan lainnya untuk mengurangi gejala dan rasa sakitnya.
Ini agar penderita dapat terus menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Gejala osteoarthritis
biasanya akan bertambah parah seiring berjalannya waktu, dan jika dibiarkan
begitu saja.
Tingkat keparahan
osteoarthritis mulai dari tahap minor (stadium 1), tahap ringan (stadium 2),
tahap sedang (stadium sedang), hingga tahap parah (stadium 4). Masing-masing
stadium tentu memiliki penanganan yang berbeda. Misalnya untuk stadium 1,
biasanya setelah dilakukan beberapa tes, dokter akan merekomendasikan latihan
fisik rutin dan diberi suplemen.
Untuk
stadium 2 dengan tingkat osteoarthritis yang ringan, biasanya dokter akan
menyarankan penggunaan bantalan lutut khusus, sisipan sepatu, serta obat
antinyeri NSAID. Pada stadium 3 dimana tulang rawan sudah mulai mengalami
kerusakan, dokter akan mengganti obat dengan kodein atau oxycodone, latihan
fisik, dan pola hidup sehat. Jika diperlukan, dokter akan menyuntikkan asam
hialuronat intra-artikular (viscosupplement)
pada penderita.
Bagaimana
jika sudah masuk pada osteoarthritis tahap parah, stadium 4? Cara penanganan satu-satunya
yang bisa ditempuh adalah dengan operasi penataan tulang (osteotomi). Pengobatan osteoarthritis
dengan cara operasi lutut ini perlu dilakukan karena penderita sudah
merasakan sakit yang luar biasa saat menggerakkan sendinya.
Sudah
bisa dipastikan jika tidak dilakukan pengobatan osteoarthritis dengan cara
operasi lutut, penderita tidak akan dapat menjalani aktivitas apapun, bahkan
untuk sekedar menggerakkan anggota tubuhnya. Seperti kalimat klise yang selalu
disampaikan oleh banyak tenaga medis dan juga media kesehatan, bahwa ‘mencegah
itu lebih baik dari pada mengobati’. Maka sebaiknya jagalah kesehatan tubuh
sedini mungkin ya. Semoga tulisan ini dapat membantu pembaca semua :)
0 comments