KPPPA Kembali Gelar Malam Penganugerahan Piala Merak 2019
By Dewi Sulistiawaty - Desember 12, 2019
Bagi yang pernah mendengar tentang Piala Merak, tentu tidak asing lagi dengan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Tahun ini adalah tahun kedua bagi KPPPA dalam menyelenggarakan kegiatan penghargaan bagi rekan media.
Piala Merak merupakan bentuk apresiasi KPPPA terhadap rekan media yang telah berpatisipasi dan berkontribusi dalam upaya sosialiasasi dan edukasi mengenai pemenuhan hak anak dan perlindungan terhadap anak.
Malam Penganugerahan Piala Merak 2019 |
Malam Penganugerahan Piala Merak 2019 diselenggarakan pada hari Senin, 9 Desember 2019 di Gedung Wisma Antara, Jakarta. Pada acara ini hadir Ibu Bintang Puspayoga selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Ibu Lenny N Rosalin selaku Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA, Kak Seto, Shahnaz Haque yang merupakan public figure dan juga seorang ibu, Semiarto Aji seorang Antropolog dari UI, serta Dewanto seorang wartawan dari Antara.
Dalam sambutannya Ibu Menteri KPPPA megucapkan selamat pada rekan-rekan jurnalis dan media yang terpilih untuk menerima penghargaan Anugerah Media Ramah Anak 2019. Beliau berharap penghargaan yang diterima mampu menjadi motivasi untuk lebih semangat lagi bekerja dalam melindungi anak Indonesia, yang berjumlah 80 juta, kurang lebih 30,5% dari total penduduk Indonesia.
“Saya berharap, semoga penganugerahan ini bisa menjadi inspirasi bagi rekan dan jurnalis lainnya, untuk lebih memperhatikan secara serius pemenuhan hak anak, utamanya dalam hal penyajian berita dan informasi anak. Oya, semoga bapak ibu deputi nanti ke depannya bisa lebih intens dan bisa berdiskusi dengan Kak Seto ya. Jadi kita perlu diskusi dengan para pakar dan praktisi juga mengenai perlindungan hak anak,” kata Ibu Menteri
Sebelum sampai ke puncak acara Malam Penganugerahan Piala Merak 2019, acara diawali dengan diskusi atau bincang-bincang bersama beberapa narasumber, seperti Ibu Lenny, Shahnaz, Aji, dan Dewanto. Tema yang diangkat pada diskusi tersebut adalah Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak Menuju Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030.
Seperti yang kita semua orang ketahui, bahwa saat ini anak-anak sangat mudah untuk mendapatkan informasi. Informasi tersebut bisa diperoleh melalui berbagai berbagai media, seperti media online, cetak, dan juga elektronik.
Masalahnya masih ada media yang belum mempunyai perpektif yang baik mengenai media yang ramah anak, dimana konten yang terdapat dalam tayangannya layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Tak hanya media, penyaringan informasi terhadap tayangan-tayangan yang layak anak juga mesti mendapatkan dukungan dari keluarga, khususnya orangtua, masyarakat, pemerintah, serta badan usaha lainnya.
Menurut Mas Aji, media massa sekarang berbeda dengan zaman dulu. Anak-anak sekarang sangat berpotensi terkontaminasi dari konten-konten kurang baik yang mereka dapatkan dari media. Salah satu contoh yang bisa dilihat adalah dari media sosial. Media sosial yang berfungsi sebagai media untuk sosialisasi dan berinteraksi sudah bergeser fungsinya. Mas Aji berharap alangkah baiknya jika media bisa memberikan nilai-nilai kebaikan dalam setiap konten dan tayangannya.
Sedangkan Ibu Lenny mengatakan bahwa berdasarkan regulasinya, terdapat 4 pilar dalam pembangunan tumbuh kembang anak, yaitu pemerintah, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media. Jadi media pun sangat berperan dalam tumbuh kembang anak-anak.
“Ini menunjukkan bahwa media betul-betul memiliki peran yang sangat penting, karena mereka tak hanya menjadi bagian dari mensosialisasikan dan menyampaikan informasi ke publik, tapi juga harus mengandung unsur edukasi. Media itu seperti bermata dua, yaitu dengan peran sosialisasi dan edukasi bisa menjadi nilai positif bagi masyarakat, namun bisa juga memberikan dampak sebaliknya jika ternyata tayangannya termasuk dalam konten yang belum layak bagi anak-anak,” jelas Ibu Lenny.
Ibu Lenny juga menginformasikan bahwa pada saat Hari Anak Nasional, KPPPA telah meluncurkan Komunitas Jurnalis Taman Anak (Komunitas Jurtawan) di Makassar. Komunitas ini menjadi wadah bagi semua jurnalis dalam menyampaikan aspirasinya, dsb. Dengan adanya Komunitas Jurtawan ini sudah menunjukkan bahwa jurnalis mulai peduli dengan tumbuh kembang anak.
Ibu Lenny menghimbau agar pemerintah provinsi/ kabupaten dan kota untuk mengintregasikan peran media di wilayah masing-masing, karena itu juga menjadi bagian dari evaluasi kabupaten/ kota layak anak dan provinsi layak anak.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan penghargaan ini adalah agar media turut berperan dalam melakukan edukasi pada masyarakat tentang perlindungan anak. Media diharapkan juga akan selalu bergerak untuk selalu menyuarakan pentingnya peran keluarga dalam upaya perlindungan hak anak, dan menjadi inspirasi bagi masyarakat umum bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Sementara Mba Shahnaz yang merupakan ibu dari 3 orang anak menceritakan bagaimana cara dia dan suaminya merawat anak-anak mereka. Menurut Mba Shahnaz, tidak semua perempuan yang melahirkan bisa disebut sebagai seorang ibu. Begitupun suami, tidak semuanya bisa dikatakan sebagai seorang ayah. Karena ibu dan ayah adalah orang yang merawat anak-anaknya.
Shahnaz |
“Semua kasus-kasus terhadap anak yang sering terjadi, menurut saya bisa diselesaikan dengan cara berkomunikasi sejak awal. Komunisasi selapis demi selapis dapat membantu menjadi tameng atau atap yang baik bagi anak-anak. Saya dan anak-anak selalu rajin berkomunikasi. Apa saja dibicarakan. Apa yang ada di hatinya. Ini diterapkan sejak anak-anak masih kecil, dan jadi pondasi kuat, yang dapat melindungi anak-anak dengan lebih maksimal,” ungkap Shahnaz.
Persembahan tarian dari adek-adek sekolah dasar |
Dalam acara ini para tamu undangan juga disuguhkan dengan pertunjukan beberapa tarian yang diperagakan oleh anak-anak. Serta yang bikin haru adalah pada saat pembacaan Deklarasi Hak Anak yang disuarakan oleh anak-anak. Mereka seperti mengungkapkan apa yang menjadi harapan mereka terhadap orangtua dan juga masyarakat di sekitarnya.
Usai bacakan deklarasi, adek-adek ini memberikan bouquet bunga pada Ibu Menteri yang berulang tahun |
Kemudian di penghujung acara barulah dibacakan nama-nama pemenang dan juga media yang menginspirasi. Berikut nama-nama media yang berhasil memenangkan perlombaan dalam Media Kompetisi 2019:
Kategori Fotografi
Juara 1. Mukti Ali Asyadzili dari Kantor Berita Antara. Judul foto: Ayah dan Anak Indonesia.
Juara 2. Cornelius Helmy dari Harian Kompas. Judul foto: Noken untuk Masa Depan Anak Papua.
Juara 3. Agus Bagjana dari Pos Metro Batam. Judul foto: Wisata Sejarah.
Kategori Artikel
Juara 1. Riki Chandra dari Langgam.id. Judul artikel: Merawat Literasi Kampung Baca Bukik Ase.
Juara 2. Wahyu Kuncoro dari Harian Bhirawa. Judul artikel: Kampung Pendidikan Menggeliat Budaya Literasi.
Juara 3. Aan Haryono dari Sindonews.com. Judul artikel: Kolaborasi Jadi Kunci.
Kategori Video Feature
Juara 1. Adeste Adipriyanti dari Narasi TV. Judul video: Mengabdi Tanpa Henti.
Juara 2. Windy Goestiana dari Berita Anak Surabaya (BASRA). Judul video: Tak Menghentikan Adelina Berkarya.
Juara 3. Rafik Maeilana dari Narasi TV. Judul video: Izinkan Mereka Bermimpi.
KPPPA juga memberikan penghargaan pada media dan wartawan yang menginspirasi. Berikut nama media dan wartawan yang berhasil mendapatkan penghargaan.
Kategori Wartawan Menginspirasi
1. Lita Haryani dari SCTV, Founder Komunitas Kelana.
2. Widi Nurmahmudy dari Jatimplus.id, Founder Kampung Batara.
3. Darsono Yusin Sali dari Suara NTB, dengan artikel Pencegahan Pemberantasan dan Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika.
Kategori Media Menginspirasi
1. Harian Kompas.
2. Antara.
3. Suara.com.
Penyerahan penghargaan pada rekan media |
Selamat pada semua pemenang kompetisi, dan juga media serta wartawan yang berhasil mendapatkan hadiah dan penghargaan dari KPPPA. Semoga bisa menginspirasi teman-teman wartawan dan media yang lain. Tentu saja semoga selalu tetap dapat memberikan konten yang ramah dan layak untuk anak-anak, serta dapat mengedukasi bagi semua masyarakat, khususnya anak-anak :)
Foto-foto: pribadi
0 comments