Cara Mencegah Penularan Infeksi Virus Corona
By Dewi Sulistiawaty - Februari 10, 2020
Saat ini
dunia lagi dihebohkan dengan kehadiran sebuah virus yang sangat berbahaya,
yaitu Virus Corona. Selain efeknya yang dapat menyebabkan kematian pada
penderita yang diserangnya, wabah Virus Corona ini juga mampu menyebar dengan
cepat. Kabar ini cukup membuat masyarakat di seluruh dunia menjadi sangat
resah.
Apalagi
saat mendengar kabar bahwa belum ditemukan vaksin dan obat untuk mengatasi
Virus Corona ini. Hal ini sangat dimaklumi, karena Virus Corona sendiri
merupakan virus baru, dan butuh waktu bagi para ahli untuk meneliti serta
menemukan obatnya.
Korban
dari Virus Corona mulai berjatuhan. Dari yang awalnya ratusan, kini sudah
mencapai puluhan ribu, dengan korban meninggal hingga saat ini capai 564 orang.
Dari daerah asal Virus Corona ditemukan, yaitu di Wu Han, Tiongkok, kini Virus
Corona sudah menyebar ke 28 negara lainnya di dunia.
Berbagai
spekulasi pun bermunculan di masyarakat. Orang mulai panik dengan
banyaknya berita hoax mengenai Virus Corona yang tersebar di media chatting
maupun media sosial. Melihat kondisi ini, pemerintah Indonesia berusaha menenangkan
masyarakat dan menyarankan agar tidak panik, serta jangan sampai termakan
berita hoax, namun diminta untuk tetap waspada.
Media Edukasi #PutusRantaiInfeksi |
Mundipharma
Indonesia, sebagai bagian dari perusahaan multi nasional yang bergerak dalam
industri farmasi pun terpanggil untuk ikut membantu pemerintah dengan cara memberikan
edukasi pada masyarakat mengenai Virus Corona. Pada hari Kamis, 6
Februari kemarin, Mundipharma Indonesia menyelenggarakan acara dengan tema Media Edukasi #PutusRantaiInfeksi di
Double Tree by Hilton, Jakarta.
Dalam
acara ini hadir para narasumber yang kompeten di bidangnya, diantaranya ada dr.
Daeng Faqih, S.H, M.H selaku Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia
(PB-IDI), DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR selaku Ketua Umum
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP-PDPI), DR. Dr. Erlina
Burhan, M.Sc, SP.P(K) dari Pokja Infeksi PP-PDPI, serta dari Mundipharma
Indonesia hadir dr. Murtaza Qasuri selaku Medical Director Mundipharma South
East Asia, dan Ibu Mada Shinta Dewi selaku Country Manager Mundipharma
Indonesia.
Di awal
acara Ibu Mada menjelaskan bahwa sejak tahun 2017, Mundipharma sudah menjadi
mitra strategis Kementerian Kesehatan RI, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman
program GERMAS, yang di dalamnya terdapat 3 pilar, yaitu edukasi mengenai kebersihan
diri atau personal hygiene pada saat menstruasi, yang saat ini
sasarannya adalah edukasi ke sekolah-sekolah, personal hygiene mengenai
kebersihan rongga mulut dan pentingnya cuci tangan, serta yang ketiga adalah
personal hygiene untuk mereka yang akan berangkat ke tanah suci.
Ibu Mada |
“Fokus
kami, kerja sama dengan Kemenkes adalah edukasi mengenai penggunaan antiseptic yang
tepat dan benar. Acara hari ini diselenggarakan dengan harapan media dapat
membantu menyebarkan informasi yang benar pada masyarakat. Karena kemarin Kemenkes
banyak sekali menerima informasi hoax yang beredar di masyarakat, termasuk
mengenai wabah Virus Corona,” ujar Ibu Mada.
Tentang Virus Corona
Pada akhir
bulan Desember 2019, di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, dimana Virus Corona
pertama kali ditemukan, dilaporkan terdapat 44 pasien dengan kasus pneumonia
yang tidak diketahui apa penyebabnya. Secara epidemiologi, kejadian luar biasa
ini berkaitan dengan paparan satu pasar di Kota Wuhan. Hasil identifikasi mikroorganisme
penyebab ditemukan sebuah tipe baru coronavirus yang bisa berpindah dari hewan
ke manusia.
Virus Wuhan
atau Novel Corona Virus (2019-nCoV) adalah strain coronavirus
baru yang belum diidentifikasi sebelumnya. Berdasarkan urutan genetiknya, Virus
Corona memiliki kesamaan sekitar 75% dengan SARS-CoV, dan 50% dengan MERS-CoV.
Sedangkan berdasarkan sifatnya, Corona Virus ini bersifat zoonosis atau
ditularkan antara hewan dan manusia.
Virus Corona |
7 jenis Virus Corona manusia atau keluarga dari Virus Corona, yaitu:
1. Human
coronavirus 229E (HCoV-229E)
2. Human
coronavirus OC43 (HCoV-OC43)
3. SARS-CoV
4. Human
coronavirus NL63 (HCoV-NL63, New Haven coronavirus)
5. Human
coronavirus HKU1
6. Coronavirus
syndrome pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) atau sebelumnya disebut novel
coronavirus 2012/ HCoV-EMC
7. Novel
coronavirus (2019-nCoV), atau disebut juga Wuhan pneumonia atau Wuhan
coronavirus. Arti ‘Novel’ adalah baru ditemukan.
Gejala
- 2- 14 hari
pasca paparan.
- Demam panas,
batuk, pilek dan sesak nafas, serta nyeri otot.
- Pada
pemeriksaan rontgen dada menunjukkan infiltrate pneumonia yang luas di kedua
paru.
Kepanikan
di masyarakat dimanfaatkan oleh sejumlah oknum dengan menyebarkan berita hoax
mengenai Virus Corona, dengan tujuan membuat masyarakat resah. Atau memang ada
orang yang sok tahu mengenai virus baru mematikan ini dengan membuat spekulasi
sendiri dan menyebarkan ke masyarakat.
Hingga
saat ini, Kemenkominfo sudah mendapatkan sekitar 57 berita hoax terkait wabah
Virus Corona. Berikut 7 diantaranya yang viral di masyarakat:
- Virus
Corona menular lewat buah-buahan
- Virus
Corona menular lewat pandangan mata
- Virus
Corona menular lewat ponsel dari China
- Virus
Corona menular lewat makan sop kelelawar
- Virus
Corona dapat diobati dengan minum alkohol
- Virus
Corona dapat diobati dengan bawang putih
- Masker
yang paling baik sebagai APD terhadap Virus Corona adalah masker N95
Menurut
Dr. Erlina Virus Corona tidak menular lewat buah-buahan, karena Virus Corona
merupakan virus yang berkembangbiak pada hewan. Jadi tidak mungkin Virus Corona
tumbuh dan berkembang pada buah-buahan.
Begitupun
lewat pandangan mata. Dr. Erlina mengatakan bahwa berita hoax satu ini
kemungkinan menyebar karena ada berita mengenai salah seorang petugas medis
yang menangani pasien Virus Corona, yang kemudian terpapar Virus Corona.
Padahal petugas medis ini tidak pernah ke pasar Wuhan dan selalu menggunakan
masker khusus dokter, yaitu N95.
Ternyata
petugas tersebut lupa mencuci tangannya. Tangan ini yang kemudian digunakan untuk
mengucek-ngucek matanya. Sehingga Virus Corona tersebut masuk lewat mukosa
mata. Jadi tak ada cerita bahwa Virus Corona bisa menular lewat pandangan mata
ya.
Apakah
benar Virus Corona bisa menular lewat sop kelelawar? Virus Corona memang ada pada
hewan, seperti kelelawar, musang, tikus, onta, dsb. Namun jika kelelawar atau
hewan tersebut sudah dimasak jadi sop, dimasak melalui proses yang lama
menggunakan suhu yang panas, Virus Corona bisa mati.
Dr. Erlina |
Dr.
Erlina juga mengatakan bahwa Virus Corona tidak dapat diobati dengan bawang
putih dan meminum alkohol. Sedangkan penggunaan masker N95 oleh masyarakat
untuk menghindari Virus Corona dianggap oleh Dr. Erlina terlalu lebay. Karena
masker N95 hanya diperuntukkan bagi tim medis atau petugas kesehatan, yang biasanya
digunakan saat berada di ruang isolasi, karena menangani penyakit yang ditularkan
secara airborne.
Masker
N95 merupakan masker yang dapat menfilter 95% 0.3um partiker dan menahan virus.
Masker ini tebal, sehingga penggunanya akan merasa pengap jika menggunakannya
dalam kurun waktu yang lama. Makanya saat menggunakan masker N95 ini, dokter biasanya
akan bergantian dengan dokter lainnya tiap satu jam sekali.
Untuk pasien
dan masyarakat, cukup menggunakan masker bedah (masker berwarna hijau dan
putih). Masker ini terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan waterproof pada
lapisan paling luar yang berwarna hijau, yang berfungsi untuk mencegah percikan/
droplets masuk ke masker. Lapisan tengah untuk filtrasi yang dapat
menahan 90% partiker 5um. Serta lapisan dalam yang berwarna putih yang berguna
untuk absorbsi yang lembab/ basah.
Masker
bedah direkomendasikan untuk pasien dan masyarakat umum, karena selain tidak
terlalu tebal dan tidak bikin pengap, masker ini juga mempunyai kemampuan untuk
menahan virus. Lalu ada juga masker cotton/ kain katun yang tidak terlalu
direkomendasikan untuk digunakan, karena efisiensi anti virusnya yang rendah, beberapa
ada yang berbahan tebal dan bikin pengap.
Cara Menggunakan Masker yang Benar
- Pasang
masker dengan benar sesuai jenis masker.
- Jika
masker basah atau kotor, harus segera diganti. Secara regular masker diganti
setiap 2-4 jam, karena efek proteksinya terbatas.
- Jangan
pernah menyimpan masker dan menggunakan kembali. Buang masker yang telah
digunakan.
- Lakukan
cuci tangan setelah membuka masker.
Cara Penularan Virus Corona
Dr. Elina
juga menjelaskan bahwa tidak seluruh organ tubuh manusia bisa ditempeli oleh virus.
Untuk bisa berkembang biak di organ tubuh manusia, virus butuh reseptor atau
semacam cantelan. Jika virus tersebut bertemu dengan reseptor, barulah
dia bisa menempel dan kemudian berkembang biak. Pada manusia, reseptor terdapat
pada saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Misalnya
ada orang batuk dekat kita, lalu percikan yang keluar dari mulutnya mengenai
kulit lengan, maka virus tersebut tidak akan bisa hidup lama, apalagi
berkembang biak. Kecuali kemudian kita mengusap lengan yang terkena percikan
tadi ke hidung atau mulut. Barulah virus tersebut masuk lewat saluran pernapasan.
Cara Penularan Virus Corona, dari Manusia ke Manusia
- Virus
Corona bisa menular lewat droplets atau percikan yang keluar dari
saluran pernapasan, seperti batuk, bersin, tertawa, maupun saat bicara. Droplets
dapat melampaui jarak tertentu (umumnya 1 meter) pada permukaan mukosa yang rentan.
Karena ukurannya yang besar, droplets tidak akan bertahan lama di udara.
- Kontak
dekat secara personal, seperti menyentuh atau berjabat tangan.
- Menyentuh
benda atau permukaan yang terdapat virus di sana. Usai menyentuh benda tersebut,
tangan yang belum dicuci digunakan untuk menyentuh mulut/ hidung/ mata.
- Kontaminasi
feses.
Hingga
saat ini cara penularan Virus Corona masih dalam penelitian, begitupun dengan
obat anti virus dan vaksinnya. Dilaporkan pada pasien Virus Corona digunakan
pemakaian obat anti HIV dan Tamiflu, serta terapi pendukung untuk mengatasi
gejala yang diderita pasien.
Langkah Pembersihan dan Disinfeksi Virus Corona
- Virus Corona
sensitif terhadap pemanasan dengan suhu di atas 560C selama 30
menit, 70% alkohol, disinfektan berisi chlorine, hydrogen peroxide
disinfectant, chloroform, pelarut lipid, dan antiseptic, seperti povidone iodine
yang dapat secara efektif menginaktivasi virus. Serta memanaskan peralatan makan
dan pakaian selama 20 menit dengan suhu mendidih.
- Sterilisasi
alat yang memerlukan perendaman, dipanaskan 1000C untuk peralatan
kecil, botol bayi, mainan tertentu, dsb.
- Sinar UV alamiah
dari sinar matahari.
- Udara
bersih, pertukaran ventilasi.
- Larutan
5% potassium permanganate digunakan untuk disinfeksi peralatan makan, sayuran,
dan buah. Setelah direndam selama 1 menit, cuci dengan air minum bersih.
- Bleach 1-3%. Bleach
dapat digunakan untuk meja, kursi, lantai, tembok, dll.
- Disinfektan
mengandung chlorine efektif untuk dinding, lantai, kursi, meja, tempat tidur,
dll.
Rekomendasi PDPI untuk Masyarakat Terhadap Infeksi Virus Corona
- Masyarakat
tidak boleh panik
- Masyarakat
tetap waspada, terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan
bernapas. Segera cari pertolongan kef askes terdekat.
- Melakukan
kebersihan tangan secara rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan
mata, serta setelah memegang benda instalasi public.
- Mencuci
tangan dengan air dan sabun cair, serta bilas setidaknya selama 20 detik. Lalu cuci dengan
air dan keringkan dengan handuk bersih atau kertas tisu sekali pakai. Jika
tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
- Menutup
mulut dan hidung dengan tidu ketika batuk atau bersin.
- Ketika memiliki
gejala sakit pada saluran napas, gunakan masker, dan berobat kef askes terdekat.
Cara Mencegah Penularan Infeksi Virus Corona
Secara
garis besar ada 3 langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari
infeksi Virus Corona, yaitu menggunakan masker dengan baik dan benar, rajin mencuci
tangan, serta menjaga stamina tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi
seimbang. Namun untuk lebih lengkapnya, berikut cara atau langkah yang bisa
dilakukan untuk mencegah infeksi Virus Corona.
Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik |
- Cuci
tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik (sabun yang mengandung povidone
iodine) dan atau dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah kontak
dengan benda dan lingkungan sekitar.
- Gunakan
masker dan kacamata
- Menjaga
kebersihan saluran pernapasan. Misalnya dengan cara tidak menyentuh mulut,
hidung, dan mata dengan tangan yang belum dibersihkan, menutup hidung dan mulut
ketika batuk dan bersin, dsb.
- Hindari
kontak dengan penderita flu atau yang memiliki gejala flu.
- Hindari tempat
yang ramai. Berdesakan jika tidak terpaksa.
- Masak
makanan hingga benar-benar matang.
- Hindari
kontak dengan hewan liar tanpa perlindungan.
Jangan
panik, namun tetaplah waspada. Melakukan langkah-langkah pencegahan di atas dapat
menghindari kita dari serangan berbagai penyakit, termasuk serangan Virus
Corona. Jagalah tubuh agar tetap sehat dan imun yang kuat, supaya tubuh dapat
melawan berbagai penyakit yang datang.
Penggunaan
antiseptik yang mengandung povidone iodine sangat direkomendasikan ketika
terjadi epidemi penyakit, karena dapat memperlambat penyebaran penyakit. Oya
satu lagi, biasakan membaca dan mematuhi aturan pakai yang tertera pada kemasan
produk antiseptik ya. Semoga kita semua selalu sehat dan dihindari dari segala
wabah penyakit. Amiin….
0 comments