Kamu Bisa Olahraga Sekaligus Berdonasi Lho Selama Bulan Puasa
By Dewi Sulistiawaty - Mei 14, 2020
Ramadan tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya. Umat muslim harus menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi
Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Anjuran untuk work from home dan
melakukan segala aktivitas di rumah aja, tentu telah mengubah tradisi yang
biasanya dilaksanakan selama bulan Ramadan.
Tidak ada
lagi buka puasa bareng teman, sahur on the road, ngabuburit dan berburu
takjil, serta mudik ke kampung halaman. Semua ini dilakukan agar virus korona
bisa diputus tali rantainya, sehingga wabah ini segera berakhir.
Namun ada
sisi positif yang bisa dipetik dari wabah ini, yaitu hampir semua orang mulai
terbiasa hidup bersih dan sehat. Mulai dari rajin mencuci tangan, menggunakan
masker saat keluar rumah, memperhatikan nutrisi makanan yang akan dikonsumsi,
berjemur, olahraga, dan lain sebagainya. Pokoknya orang-orang mulai bergaya
hidup sehat gitu.
Jadi
walau di rumah aja, kita masih bisa beraktivitas kok. Banyak cara untuk
menjalankan aktivitas tersebut. Apalagi zaman sekarang, segala sesuatunya
sangat terbantu dengan kehadiran teknologi. Ada internet untuk kita bisa
menggali informasi mengenai cara hidup sehat. Misalnya mengenai makanan yang
baik dikonsumsi selama puasa, atau olahraga yang tepat saat sedang menjalankan
puasa.
Seperti yang
saya lakukan beberapa waktu lalu. Saya mengikuti Workout From Home
#DiRumahAjaBarengFWD, GOFIT, KapanLagi.com, dan Zeezee Shahab sebagai Health
Influencer. Aktivitas ini dilakukan via Instagram Live @FWD_ID. Tak hanya saya
saja, saya lihat ada ribuan orang lainnya yang ikut menyaksikan Instagram Live
tersebut, dan kemungkinan juga ikutan workout bareng 😊
Workout
tersebut dipandu oleh Instruktur Sistya Windasari. Beliau mengajak Mba Zee dan semua
yang menyaksikan Instagram Live FWD untuk mengikuti setiap gerakannya. Kalau
gak salah waktu itu Mba Sistya mengajarkan gerakan yang dinamakan Booty & Core.
Workout From Home bareng FWD |
Baru
pemanasan saja, beberapa orang ada yang komen sudah keringatan duluan, haha.
Tapi memang benar, setiap gerakannya kelihatannya ringan, namun ternyata lumayan
menguras keringat juga :D Usai pemanasan lanjut ke gerakan inti, hingga
kemudian cooling down. Sambil ikutan workout, saya perhatikan Mba
Zeezee juga mengikuti gerakan dari Mba Sistya dengan baik.
Selain
mengajak seluruh viewers-nya untuk ngabuburit sambil bakar kalori, dalam
kegiatan ini FWD juga mengajak semuanya untuk ikutan Program #BerbagiBarengFWD.
Jadi, dalam semangat Kolaborasi untuk Berbagi, FWD mengajak kita semua untuk
ikut berdonasi buat anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan
orang tua di bawah naungan SOS Children’s Villages Indonesia.
Saat
ikutan workout via Instagram Live FWD waktu itu, saya terlalu fokus
dengan olahraganya, sehingga kurang begitu jelas dengan informasi kegiatan
donasi ini. Namun syukurlah, kemarin saya berkesempatan untuk ikut dalam Zoom
Online Meeting sekaligus #BukaBarengFWD. Di sana dijelaskan mengenai kegiatan
donasi yang sedang dilakukan oleh FWD.
#BukaBarengFWD |
Zeezee Shahab |
Dalam online
meeting yang dipandu oleh Mba Zeezee Shahab bareng Mba Sistya Windasari tersebut
ada puluhan peserta yang ikut bergabung. Lalu ada Ibu Evelyn Simanjuntak juga selaku
Head of Bancassurance Business at FWD Life Indonesia, serta Mas Luthfy Moch.
Zaky selaku Coporate Partnerships at SOS Children’s Villages Indonesia.
Ibu
Evelyn mengatakan bahwa FWD sudah working from home sejak pertengahan bulan
Maret 2020, dan ternyata itu tak seindah yang dibayangkan. Beliau masih belum
terbiasa mengatur waktu untuk bekerja dari rumah, begitupun dengan kegiatan
berolahraga. Menurut Ibu Evelyn waktu untuk mengerjakan semuanya itu sebenarnya
ada, hanya tergantung dari niat dari diri sendiri.
Untuk
bisa berolahraga di rumah aja gak mesti harus keluar rumah dan menggunakan
peralatan yang gak kita gak punya. Cukup menggunakan peralatan seadanya.
Seperti Ibu Evelyn yang memanfaatkan tangga yang ada di rumah untuk berolahraga.
Ibu Evelyn |
“Kalau
ada tangga ya pakai tangga aja buat naik turun naik turun, atau ada halaman
kecil dipakai untuk lari-lari kecil keliling halaman. Apa aja yang ada, yang
penting kita gerak. Dan ternyata saat kita gerak itu, selama seharian kita di
rumah, dapat membantu sistem tubuh kita untuk jadi lebih segar,” jelas Ibu
Evelyn yang ternyata juga sport enthusiasts dan tergabung dalam sekolah lari.
Dari
teman-teman di komunitasnya Ibu Evelyn mendapatkan informasi bagaimana caranya
atau tip agar tetap bisa berolahraga #dirumahaja selama berpuasa. Pertama dan
utama tentu saja niat ya. Kalau niat sudah kuat, biasanya yang lain akan
mengikuti. Sependek pengetahuan saya, olahraga dapat dilakukan sekitar 30 menit
jelang waktu berbuka puasa atau sesudah sahur dan sholat subuh. Cukup dengan
melakukan olahraga ringan, seperti yoga, jogging, dan jalan cepat. Untuk
pemula, olahraga bisa dilakukan 3 kali dalam satu minggu.
Nah, yang
berbeda pada kegiatan #BukaBarengFWD tahun ini adalah di Ramadan ini FWD ingin
mengekspresikan kepeduliannya terhadap lingkungan, apa lagi dengan situasi yang
terjadi sekarang. Kali ini FWD bekerja sama dengan SOS Children’s Villages
Indonesia. Tujuannya adalah agar dapat membantu anak-anak atau keluarga yang
kekurangan.
“Tahun-tahun
sebelumnya kita juga melakukan kegiatan seperti ini, dengan SOS Children’s
Villages juga. Tahun lalu berdonasi dengan ikutan kegiatan maraton ya. Namun berbeda
sekarang ini dengan cara ikut berolahraga di rumah aja, kita sekaligus bisa
ikut berdonasi. Walau sebenarnya yang mendonasikan itu dari pihak FWD ya.
Teman-teman cukup dengan aktif aja, mulai dengan melakukan registrasi, lalu
dapat kaos Jersey, trus ekspresikan bahwa teman-teman aktif membuat sistem
untuk donasi ini berjalan,” jelas Ibu Evelyn.
Donasi
yang terkumpul nantinya akan disalurkan pada ribuan anak dan keluarga yang
sangat membutuhkan dana secara rutin, untuk operasional keluarga mereka. Data
yang terpantau dari SOS Children’s Villages Indonesia ada sekitar 4500-an
keluarga yang tersebar di 10 lokasi, yang membutuhkan bantuan seperti ini. Dari
informasi yang diperoleh Ibu Evelyn, kebutuhan keluarga ini minim banget, yaitu
cuma 1 juta rupiah per keluarga per bulannya.
Jika di
hari biasa kita bisa memberikan bantuan langsung ke tempat orang yang yang
ingin dibantu, maka berbeda di masa pandemi ini. Bantuan bisa diberikan secara
online, seperti berdonasi dari rumah aja dengan mengikuti kegiatan
#BerbagiBarengFWD. Caranya pun cukup sederhana dan bisa dilakukan siapa saja. Bantuan
kecil dari kita ini akan menjadi besar saat semuanya bersatu, dan ini dapat
membantu anak-anak dan keluarga yang membutuhkan.
Bagi yang
belum tahu tentang SOS Children’s Villages, ada Mas Luthfy yang ikut bergabung
dan menjelaskannya. SOS Children’s Village merupakan organisasi sosial berbasis
keluarga yang fokus pada pengasuhan anak. SOS Children’s Villages membantu
anak-anak yang telah atau berisiko ditinggalkan dan kehilangan orang tuanya.
Bantuan yang fokus di bidang Pengasuhan, Pendidikan, dan Kesehatan ini
diberikan dalam bentuk keluarga dan rumah yang penuh kasih sayang.
Mas Luthfy |
“Kategori
kehilangan pengasuhan ini sangat luas, mulai dari anak yatim piatu, anak yang
lahir di luar nikah, korban bencana alam, dsb. Intinya tidak ada keluarga yang
mendampingi anak untuk tumbuh kembang. Kami percaya bahwa anak akan tumbuh dan
berkembang dengan baik ketika mereka didampingi oleh orang tuanya. Jadi kita
menggantikan orang tuanya,” jelas Mas Luthfy.
Di masa
pandemi ini, anak-anak yang tinggal dengan orang tuanya di keluarga-keluarga
yang rentan akan berkemungkinan besar kehilangan hak-haknya. Sebenarnya secara
obyektif bantuan diberikan pada si anak. Namun karena si anak tinggal dalam
keluarga, jadi bantuan diberikan lewat keluarganya. Hal ini dimaksudkan agar
ketahanan pangan keluarga ini kuat, sehingga secara otomatis dukungan untuk
anak pun akan ikutan kuat.
Kategori
usia anak yang dibantu oleh SOS Children’s Villages mengacu pada ketentuan dari
Badan PBB, yaitu anak di bawah usia 18 tahun. Untuk anak usia 15 hingga 18
tahun biasanya akan diberikan program penguatan remaja, yang intinya untuk
proses kemandirian si anak. Sehingga nanti saat bantuannya dilepas dari SOS
Children’s Villages, si anak yang sudah menjadi remaja ini sudah siap untuk
bersaing dengan masyarakat lainnya.
Bentuk
bantuan yang diterima oleh SOS Children’s Villages adalah bantuan yang bisa
dimanfaatkan langsung oleh anak-anak atau keluarga dampingan. Bahkan bantuan
yang diterima tidak dalam bentuk uang dan barang saja, namun juga dalam bentuk
berbagi ilmu untuk anak-anak, misalnya memberikan literasi keuangan, workout,
dll. Untuk info lebih lengkapnya bisa kunjungi website www.sos.or.id.
Kolaborasi untuk Berbagi
FWD ini bertujuan untuk menginspirasi seluruh masyarakat. Apalagi di kondisi
seperti saat ini, tentu diharapkan kita semua bisa saling bergandengan tangan
dan saling membantu. Momen bulan suci Ramadan pun bisa dimanfaatkan untuk
mendapatkan berkah dengan berbuat kebaikan dan berbagi pada sesama 😊
*Sumber foto: pixabay, Myra Anastasia, dan pribadi
26 comments