Perangi Kelaparan pada Balita, FOI Gelar Gerakan Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia
Kenyataannya,
menurut Indeks Kelaparan Global 2019, Indonesia termasuk dalam negara yang
mengalami masalah kelaparan yang serius. Yang bikin miris adalah kasus
kelaparan paling banyak malah terjadi di daerah penghasil pangan, seperti Cianjur,
Brebes, Subang, dan Grobogan. Sedih banget saat tahu informasi ini.
Kelaparan
ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu kelaparan karena kemiskinan, yang menyebabkan
sekitar 40-50% anak ke sekolah dengan perut kosong. Sedangkan yang kedua adalah
kelaparan yang tersembunyi (hidden hunger). Hidden hunger terjadi
akibat kekurangan vitamin dan mineral, hingga dalam perkembangannya tubuh mengalami
masalah dalam pertumbuhan atau biasa disebut stunting (pendek/ kerdil).
Melihat fakta
inilah kemudian Foodbank of Indonesia (FOI) tergerak untuk ikut membantu, dengan
cara mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kelaparan ini. Fyi,
FOI merupakan organisasi nirlaba yang berada di bawah naungan Yayasan Lumbung
Pangan Indonesia.
Sejak
kehadirannya 5 tahun lalu (21 Mei 2015), FOI memang selalu konsisten untuk membantu
masyarakat agar dapat mengakses pangan secara adil, khususnya pada kaum dhuafa
dan anak-anak. FOI selalu berupaya untuk menjadi jembatan antara masyarakat
yang berkelebihan makanan, dengan masyarakat yang membutuhkan.
Nah,
dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-75, FOI pun ingin
mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama memerangi kelaparan pada balita.
Kalau bisa negara kita ini bisa merdeka 100% dari kelaparan ya.
Salah
satu cara FOI untuk perangi kelaparan pada balita adalah dengan menggelar
gerakan Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia. Informasi lengkapnya saya ketahui saat
mengikuti Konferensi Pers Virtual via Zoom, pada hari Selasa, 18 Agustus 2020.
Konferensi Pers Virtual via Zoom |
Nampak pada
virtual event tersebut Bapak M. Hendro Utomo selaku Founder Foodbank of
Indonesia, Ibu Wida Septarina selaku Ketua Yayasan Lumbung Pangan Indonesia,
Ibu Lenny N. Rosalin selaku Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Pelindungan Anak (KemenPPPA), para bunda di 45 titik di
Indonesia, serta tak lupa rekan-rekan media dan blogger.
Dalam Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini terdapat 3 rangkaian kegiatan, yaitu Ekspedisi Merdeka 100% yang sudah di mulai sejak tgl 15 Agustus 2020 hingga 21 Agustus 2020. Ekspedisi Merdeka 100% ini menempuh jarak sekitar 2500 km, yang meliputi 7 provinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Tujuannya tentu saja untuk mendeklarasikan merdeka dari rasa lapar bagi balita.
Sedangkan kegiatan kedua adalah Deklarasi “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia”, yang dilaksanakan pada tgl 18 Agustus 2020. Bunda-bunda di sini terdiri dari para Kader, Paud, TBM, calon bunda, dan juga para pakar pendidikan. Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan pemberian makanan tambahan untuk balita yang dilakukan di daerah DKI Jakarta, Banyuwangi, dan Padeglang.
Lalu kegiatan
ketiga berupa Konferensi Pers Virtual yang juga dilakukan barengan dengan
pembacaan Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia, yaitu pada tgl 18 Agustus
2020 via Zoom. Pada acara ini kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia
Raya bersama-sama.
Usai itu,
acara dilanjutkan dengan pembacaan Deklarasi “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia”.
Berikut isi deklarasinya.
Deklarasi
“Aksi
1000 Bunda untuk Indonesia”
Dirgahayu
Indonesiaku yang ke-75!
Perjuangan
kita belum berakhir, masih banyak balita kita yang belum merdeka. Sekitar 40-50%
balita mengalami kelaparan akibat tidak sarapan saat berangkat ke sekolah (Data
dije). Bahkan 1 dari 3 balita menderita stunting (Kemenkes 2018).
Aksi 1000
Bunda adalah gerakan para bunda Indonesia dan pegiat pendidikan anak usia dini untuk
membuka akses pangan bagi balita di Indonesia.
Oleh
karena itu,
Kami,
para bunda Indonesia dengan segenap hati dan semangat kemerdekaan, berjanji:
1.
Membulatkan tekad untuk memerangi kelaparan pada balita di sekitar kami,
2. Mengajak para bunda dan orangtua untuk peduli
dan turut berperan dalam membuka akses pangan bagi balita di Indonesia,
3. Menciptakan kondisi yang baik bagi tumbuh
kembang balita untuk mencapai cita-cita perjuangan bangsa.
Semoga
dengan itikad baik dan gerakan perjuangan bersama, kita dapat memerangi kelaparan
balita di Indonesia dan melahirkan generasi emas penerus bangsa yang tumbuh dengan
baik untuk mencapai impian Indonesia MERDEKA 100%.
Indonesia,
18 Agustus 2020
Atas Nama
Bunda Indonesia
Setelah
pembacaan Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia oleh para Bunda dan dipandu
oleh Mas Novan Maridal, yang menjadi moderator kegiatan Konferensi Pers Virtual
pada hari itu, acara dilanjutkan dengan foto bersama, tentu saja secara virtual,
dan dilanjutkan dengan pembagian makanan untuk balita di 45 titik di Indonesia,
mulai dari Banten hingga Lombok.
Pembagian makanan tambahan untuk anak-anak bersama Sekjen FOI Pusat (atas) (bawah) perwakilan dari JNE |
Pak Hendro yang hadir di lokasi pembacaan Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia dan pembagian makanan untuk balita di Banyuwangi mengatakan bahwa FOI ingin menggerakkan seluruh bunda di Indonesia untuk bersama-sama mengatasi persoalan-persoalan akses pangan, khususnya untuk balita.
“Ini
supaya persoalan stunting, di mana 1 dari 3 anak-anak kita yang kelaparan
bisa diatasi. Gerakan ini akan dilaksanakan hingga tgl 22 Desember 2020, yaitu
pada Hari Ibu. Kita yang laki-laki pun harus ikut mendukung, agar bisa
sama-sama menolong anak-anak kita tumbuh sehat, dan mencapai Indonesia Merdeka
100%. Kalau masih ada anak-anak kita yang kelaparan, berarti kemerdekaan kita
belum paripurna, masih jauh dari apa yang ingin kita capai,” ujar Pak Hendro.
Ibu Wida |
Ibu Wida
sendiri menyampaikan bahwa sebelum pandemi saja permasalahan kelaparan sudah ada
di mana-mana, apalagi sejak pandemi ini. “Bagaimana caranya kita bisa
menghentikan masalah kelaparan yang masih menjadi momok di Indonesia. Anak-anak
di masa pandemic jadi rentan mengalami kelaparan, karena mereka tidak bisa
mendapatkan akses pangannya sendiri. Anak-anak sangat tergantung pada
orangtuanya,” jelas Ibu Wida.
Deklarasi
Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini berisikan tekad kemenangan para bunda untuk
membuka akses pangan bagi balita, yang dilaksanakan hingga peringatan Hari Ibu pada
tanggal 22 Desember 2020 mendatang. Dengan membagikan makanan di 45 titik di Indonesia,
diharapkan dapat menggapai 50 ribu balita yang mengalami kelaparan.
Dari
KemenPPPA, Ibu Lenny mengungkapkan bahwa generasi penerus bangsa kita ini
haruslah sehat, harus cerdas, kreatif, dan produktif. Jika anak-anak terlahir
sehat, tumbuh dengan baik, dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas, maka
mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa ini.
Namun jika
yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu anak-anak tumbuh dengan situasi yang
kekurangan gizi, apalagi gizi kronis, maka mereka menjadi anak kerdil atau stunting.
Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada balita.
Selanjutnya
Ibu Lenny mengatakan bahwa permasalahan stunting disebabkan oleh banyak
faktor. Bukan hanya karena masalah gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun
anak balita. Dalam jangka pendek, stunting pada anak akan mengakibatkan anak
mengalami hambatan dan tumbuh kembangnya, sperti penurunan fungsi kekebalan
tubuh, gangguan metabolisme tubuh, perkembangan otak yang tidak maksimal yang
dapat mempengaruhi kemampuan mental, dan belajar yang tidak maksimal, serta
prestasi belajar yang buruk.
Ibu Lenny |
“Sekilas
anak yang menderita stunting mungkin terlihat normal. Namun kenyataannya
ia lebih pendek dari anak-anak seusianya. Dalam jangka panjang, anak yang mengalami
stunting atau kurang gizi ini akan berisiko mengalami penurunan toleransi
glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, osteoporosis, dan masih banyak
lagi yang lainnya,” papar Ibu Lenny.
Makanya anak
balita atau 1000 Hari Pertama Kelahirannya, harus mendapat perhatian khusus,
karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitasnya.
Ini menjadi bekal bagi masa depan anak-anak nantinya.
“Gerakan
yang digagas oleh FOI, dengan fokus pada anak balita, saya rasa sangat penting
sekali. Saya mendukung upaya FOI untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi,
melalui redistribusi makanan berlebih, sebagai upaya mencegah kemubaziran
pangan, dan membuka akses pangan bagi kelompok rentan, salah satunya balita,” ujar
Ibu Lenny.
Keluarga
merupakan pengasuh utama dan pengasuh pertama bagi anak. Makanya peranan keluarga
menjadi sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Ayo bersama kita ikut terjun untuk
membantu anak-anak dari keterbatasan dan ketersediaan pangan. Anak merupakan
masa depan Indonesia. Jika anak terlindungi
maka bangsa akan maju.
0 comments