Kembangkan Usaha dengan Kredit UMi dan Program PEN dari Pusat Investasi Pemerintah

By Dewi Sulistiawaty - September 20, 2020

Huhu, pada hari Senin, 14 September 2020 kemarin, kembali diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Jakarta. Tentu saja saya sangat sedih ketika pertama kali mendapatkan informasi ini. Bagi saya yang tinggal di kota Jakarta, ini sama saja artinya saya mesti kembali melakukan segala aktivitas di rumah aja, dan sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar rumah.

Saya tahu, gak saya saja yang sedih dengan peraturan ini. Mungkin hampir semua orang sedih ya. Apalagi bagi mereka yang perekonomiannya terdampak dengan diberlakukannya PSBB. Salah satunya adalah para pelaku usaha kecil dan menengah/ usaha mikro, yang harus dibatasi jam beroperasinya, sehingga jumlah pembeli ikut berkurang.

PIP UMi Siap Online

Sebenarnya sejak pandemi Covid-19 mulai melanda, beberapa pelaku usaha sudah mulai mengalihkan pemasaran produk yang dijualnya secara online, dengan memanfaatkan berbagai macam platform digital yang tersedia. Beberapa dari mereka ada yang usahanya berhasil, dan bahkan berkembang pesat, namun tak sedikit juga yang hanya jalan di tempat, gak mengalami kemajuan berarti, dan kemudian menyerah.

Syukurlah hal ini menjadi perhatian pemerintah. Beberapa upaya pun dilakukan pemerintah untuk membantu para pelaku usaha mikro agar bisa bertahan dan kehidupan sosial ekonomi mereka bisa terus berjalan. Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan literasi digital bagi pelaku usaha mikro, dengan tujuan agar usaha mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan mendirikan Pusat Investasi Pemerintah (PIP), yaitu sebuah unit organisasi non eselon di bidang pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah, dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) sebagai tugas dan fungsinya. Sedangkan sumber pendanaannya sendiri berasal dari APBN, hibah, serta investasi dan kerja sama pendanaan lainnya.

Nah, bagi para debitur yang selama ini tidak mendapatkan akses pembiayaan perbankan dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa mendapatkan dukungan dari PIP. Sebagai BLU, PIP dapat membantu melaksanakan koordinasi dana (coordinate fund) untuk pembiayaan Ultra Mikro (UMi), dengan memberikan fasilitas maksimal 10 juta rupiah.

Agar penyalurannya bisa cepat dan mudah, proses pembiayaan UMi disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), dengan pola one step (langsung) atau pun two step, melalui penyalur (linkage) koperasi/ lembaga keuangan mikro. Hingga saat ini lembaga yang dapat menyalurkan pembiayaan UMi adalah PT. Pegadaian (Persero), PT. Bahana Artha Ventura, dan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero).

Selain dukungan dana, PIP juga ikut memberikan pelatihan literasi digital kepada para pelaku usaha mikro. Literasi digital ini tidak saja berguna di masa pandemi, namun juga bisa bermanfaat untuk di masa yang akan datang, mengingat di era teknologi digital saat ini, segala sesuatunya sudah serba digital, termasuk pemanfaatannya di bidang usaha.

Dalam memberikan literasi digital pada para pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi, PIP menyelenggarakan program Pendampingan dan Pelatihan Ultra Mikro Siap Online atau UMi Siap Online, dengan tujuan agar para pelaku usaha mikro dapat menggunakan e-commerce dan social media sebagai sarana yang dapat digunakan untuk menjalankan usaha.

PIP UMi Siap Online

Tema yang berikan pada program Pendampingan dan Pelatihan:

1. Penanganan social media

2. Cara bergabung di marketplace

3. Membuat kemasan produk yang menarik

 

Persyaratan untuk bergabung dalam program Pendampingan dan Pelatihan:

- Pelaku usaha mikro yang mendapat pembiayaan Ultra Mikro (UMi) melalui penyalurnya.

- Memiliki usaha yang produktif

- Memiliki komitmen dan keinginan belajar yang tinggi

 

Pada hari Kamis, 17 September 2020 kemarin, PIP telah menyelenggarakan sosialisasi program Pendampingan dan Pelatihan UMi Siap Online. Kegiatan yang yang dikemas dalam bentuk media talkshow ini dilaksanakan secara daring. Hadir pada acara tersebut Ririn Kadariyah selaku Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah, dan Dias Satria selaku Founder Jagoan Indonesia.

Dirut PIP mengatakan bahwa dengan beralihnya pemasaran produk dari cara konvensional ke digital, para debitur UMi bisa menjangkau lebih luas lagi calon pembelinya, pasarnya menjadi lebih luas, tidak hanya yang datang langsung ke tempat usahanya. Walau harus diakui, banyak kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha mikro ini untuk beralih dari cara konvensional ke digital.

“Ini karena kurangnya pengetahuan para pelaku usaha terhadap penggunaan media sosial, baik dari sisi fotografi agar produk nampak menarik, penulisan caption yang dapat mengundang keingintahuan pembeli, serta bagaimana memperluas jangkauan calon pembeli, dan lain sebagainya,” ujar Ririn.

Dirut PIP meyakini dengan perubahan orientasi penjualan dari konvensional ke digital ini akan menjadi bentuk adaptasi baru bagi para pelaku usaha mikro di Indonesia. PIP memiliki kewajiban untuk meningkatkan kapasitas para debitur UMi, dengan memberikan pelatihan-pelatihan.

View this post on Instagram

. Nah, ini kelanjutan dari info mengenai program Ultra Mikro kemarin ya 🤗 . . Jadi, kemarin, hari Kamis, 17 September 2020, @PusatInvestasiPemerintah udah menyelenggarakan media talkshow via daring, dengan tujuan untuk mensosialisasikan program pelatihan dan pendampingan UMi Siap Online. Trus dalam talkshow tsb ada sesi success story juga dari Rofik Purniawati (Rofikves Pemasok Jamur Putih, Semarang) dan Yuyun Wahyuni (Nadena Hijab, Yogyakarta). . . Selain dari para pelaku usaha #UltraMikro, ada Ririn Kadariyah (Direktur Utama @PusatInvestasiPemerintah) dan Dias Satria sebagai (founder Jagoan Indonesia) yg menjadi narasumber dalam acara talkshow ini. https://www.kemenkeu.go.id https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/ #AdaptasiBaru #NewNormal #PusatInvestasiPemerintah #ProgramPEN #UsahaMikro #UMiSiapOnline #UltraMikro #LekasPulihIndonesia

A post shared by ᴅᴇᴡɪ sᴜʟɪsᴛɪᴀᴡᴀᴛʏ (@dewisulistiawaty) on

“Ini akan jadi perhatian khusus bagi PIP, karena bila pelaku usaha mikro sampai gagal beradaptasi dengan kondisi saat ini, maka target penyaluran dan penyebaran pembiayaan Ultra Mikro atau UMi akan terhambat,” jelas Ririn.

Kita tahu, bahwa jika debitur UMi ini sampai mengalami hambatan dalam mengembangkan usahanya, yang notabene berarti usahanya tidak mengalami kemajuan, dan pasti akan berdampak pada perekonomiannya, maka mereka akan ikut terseret ke dalam masyarakat miskin, yang nantinya akan bergantung pada bantuan sosial dari pemerintah.

Untuk itulah PIP didirikan, yaitu agar dapat meningkatkan kualitas pelaku usaha mikro, sehingga mereka dapat naik kelas ke program pemerintah melalui penyaluran Kredit Usaha Mikro, termasuk pendampingan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas debitur.

Lebih lanjut Dirut PIP menyampaikan bahwa 54% atau lebih dari separuh penerima manfaat kredit UMi mengambil pinjaman senilai 2,5 juta rupiah, dengan 89% (mayoritas) tenor pinjaman yang diambil adalah antara 7 bulan hingga 1 tahun. Rata-rata atau 93% penerima manfaat tersebut adalah perempuan, dimana separuhnya (58%) berusia di atas 40 tahun.

Hingga Semester I 2020, PIP telah menyalurkan Kredit UMi senilai Rp7.038.961.333.211,- bagi 2.257.021 usaha di 464 kab/kota di 34 provinsi, melalui 43 mitra penyalur (linkage) LKBB berbentuk koperasi, maupun BUMN yang bergerak di bidang jasa keuangan.

PIP UMi Siap Online

Dias dari Jagoan Indonesia sengaja digandeng dan dihadirkan oleh PIP dalam kegiatan sosialisasi Pendampingan dan Pelatihan UMi Siap Online tersebut. Founder Jagoan Indonesia beserta timnya diminta untuk melatih para pengusaha UMi untuk dapat meningkatkan metode pemasaran secara online.

Menurut Dias, ada 3 hal yang harus dikembangkan oleh pengusaha UMi, yaitu:

Social Media Handling, dimana para peserta pelatihan akan didampingi oleh mentor dan tim untuk melakukan penetrasi pemasaran melalui media sosial Instagram, dan menawarkan produk mereka di marketplace.

Connecting to marketplace, dimana tim mentor akan membantu peserta pelatihan dalam memfasilitasi, serta mengoptimalisasi pembuatan akun marketplace, Google Business, dan lain sebagainya.

Design Packing, yaitu pembuatan desain kemasan bagi peserta pelatihan, sehingga produk jadi lebih menarik, dan dapat menunjang penampilan produk saat dijual melalui penjualan online.

 

Selain Dirut PIP dan Tim dari Jagoan Indonesia, dalam kegiatan tersebut juga dihadirkan dua pengusaha mikro, yaitu Rofik Purniawati selaku pengusaha pemasok jamur putih dengan brand Rofikves, dan Yuyun Wahyuni selaku pemilik Nadena Hijab, Yogyakarta.

Rofik merintis usaha jamur putih sebagai upayanya dalam meningkatkan perekonomian keluarganya. Berkat bantuan Kredit Ultra Mikro, usaha budidaya jamurnya dapat berjalan dengan lancar, dan sekarang sudah mulai diterima di pasar Kota Semarang.

Tidak mudah bagi Rofik untuk mengikuti kegiatan Pendampingan dan Pelatihan UMi Siap Online, karena ini merupakan hal yang baru baginya. Namun dirinya menyadari bahwa untuk bisa maju memang dibutuhkan kemauan yang kuat untuk belajar. Rofik berharap dengan mengikuti kegiatan pendampingan ini, bisnisnya dapat menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga usahanya bisa berkembang, dan lebih maju lagi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yuyun. Katanya dengan adanya Kredit Ultra Mikro ini, usaha hijabnya dapat dikembangkan lagi, apalagi dengan diberikannya pendampingan dalam memanfaatkan media sosial.

Yuyun mengaku bahwa usahanya masih tergolong kecil, dan pasarnya pun masih terbatas. Makanya Yuyun merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan modal dan pelatihan online dari PIP. Usahanya kini mengalami kemajuan, karena pasarnya jadi lebih luas, dan makin banyak orang yang mengetahui produk Nadena Hijab miliknya.

Dengan mulai menjalankan usaha dari konvensional ke digital, diharapkan para pelaku usaha mikro dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi ya, sehingga jumlah pembelinya terus meningkat. Program Pendampingan dan Pelatihan UMi Siap Online, serta Kredit UMi juga dapat dimanfaatkan oleh pengusaha mikro atau UMKM untuk mengembangkan dan memajukan usaha atau bisnisnya, hingga bisa jadi usaha yang mandiri nantinya. Dengan begitu, semoga pandemi dan PSBB ini tak lagi jadi halangan bagi pengusaha untuk meraup rezeki. Amiin….

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Kredit UMi dan program Pendampingan dan Pelatihan Usaha Mikro Siap Online, bisa kunjungi website https://umi.id atau akun media sosial Instagram PIP di @pusatinvestasipemerintah.




  • Share:

You Might Also Like

13 comments