Huh, suntuuuuk…!
Seriusan, saya bener-bener sudah mulai bosan dengan keadaan ini. Sudah sekitar setahun pandemi melanda. Namun hingga detik ini masih belum juga ada tanda-tanda bahwa keadaan akan kembali normal. Bahkan beberapa waktu belakangan ini malah kasusnya makin melonjak naik. Kekesalan saya pun tertuju pada mereka yang bandel, yang tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Awal-awal
pandemi, hingga kemudian pemerintah mesti memberlakukan PSBB, saya masih bisa santuy.
Enjoy malah, karena saya seperti diberi waktu untuk beristirahat dan
berkumpul dengan keluarga. Selain berkutat dengan laptop, saya pun mengisi
hari-hari dengan hobi baru – dan ini memang tren sejak pandemi, yaitu berteman
dengan tanaman.
Saya juga
mulai rajin memasak makanan yang sangaat sangat jarang saya bikin, seperti
lontong (biasanya beli yang sudah jadi, haha), Sate Padang, Gulai Korma, dll. Saya
pun mencoba menu-menu masakan yang baru, dan juga bikin aneka kue. Ada yang sekali
bikin langsung berhasil, dan ada juga yang gagal, haha…
Belum lagi
menjadi ‘guru’ bagi Najwa yang mesti menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),
karena beberapa gurunya ada yang cuma membagikan materi dalam bentuk video atau
PowerPoint, lalu memberikan tugas yang tidak ada di dalam materi. Gimana cobak!
Khususnya untuk pelajaran math dan sains yang memang butuh penjelasan
agar ia benar-benar mengerti.
Dilanjutin
yaa, baca keluh kesah saya, biar puas haha…. Jadi ceritanya saya tuh mulai
bosan, jenuh dengan semua rutinitas ini. Pengen banget hangout, jalan-jalan,
dan pulkam, tapi belum bisa. Atau refreshing melakukan kegiatan lain yang
lebih mengasyikkan, tapi apa?
Baca juga Philips MyCare LED, Terinspirasi Bunga Matahari
Hingga beberapa
hari belakangan ini, dimana hujan sepertinya enggan untuk berhenti, saya
kepikiran untuk mendekorasi ulang rumah. Beberapa perabotan saya pindahkan
letaknya, ada dekorasi juga yang perlu diganti dan ditambahkan. Kegiatan ini sangat
mengasyikkan dan lumayan menyita waktu, sehingga untuk sesaat saya bisa
melupakan kesuntukan yang saya rasakan.
Jika biasanya
saya belanja online untuk membeli kebutuhan rumah tangga dan makanan siap saji,
maka sekarang ditambah lagi dengan melirik berbagai furnitur, barang-barang
dekorasi, dan pernak pernik lainnya di internet, hihi. Tapi kegiatan ini
sungguh menyenangkan, really! Sama menyenangkannya dengan melihat-lihat
perabotan makan. Ternyata banyak juga ya perabotan dan dekorasi cantik, unik,
dan lucu berseliweran di internet.
Luminer (tudung
atau rumah lampu) Signify (Philips Lighting) ini nih misalnya. Ternyata kita
bisa custom desain luminernya, lho! Jadi, saya tuh bisa berinovasi
dengan bentuk, begitu pun dengan bahan dan warnanya, semua bisa disesuaikan
dengan selera dan keinginan saya. Asyik banget deh! Dan ini berkat teknologi pencetakan
3D yang dimiliki oleh Signify *luv.
Proses printing Luminer Cetak 3D Signify |
Seperti
biasa, sebelum memesan sebuah produk atau apapun itu, saya selalu mencari
informasi yang selengkap-lengkapnya, biar gak kecewa setelah membelinya. Iyaa,
sama seperti memilih pasangan, mesti dikulik, diselidiki, dan dicari informasi
yang sedalam-dalamnya mengenai si Dia, biar gak nyesel dan kecewa belakangan,
haha….
So, dari
informasi yang saya peroleh, didapatlah fakta bahwa ternyata Albert Heijn,
sebuah jaringan supermarket di Belanda juga menggunakan luminer cetak 3D
Signify ini. Begitupun dengan toko ritel asal Inggris M&S (Marks and
Spencer). Pasti pada tau dong dengan toko ritel satu ini. Mereka telah memasang
11.000 luminer cetak 3D Signify ini di toko mereka yang tersebar di Inggris, seperti
di London, Manchester, dan Belfast, serta Dublin dan Cork di Irlandia.
3D Printed Luminaires in Albert Heijn Store |
Yang ada
dipikiran saya tuh, jika saya juga memasang luminer cetak 3D Signify ini di
rumah, saya bisa berasa sama kerennya dengan toko ritel ternama itu dong ya, haha….
Tapi karena saya sudah lama mengenal dan menggunakan produk-produknya Philips
Lighting yang sekarang berganti nama menjadi Signify, jadi saya sudah yakin sih
sebenernya dengan kualitas produk-produknya. Cuma ya bukan saya namanya kalau
gak mencari informasi lebih detil dari produk yang saya inginkan.
Nah, lanjut
ya mengenai luminer cetak 3D dari Signify ini. Kenyataan lain yang saya peroleh
adalah bahwa ternyata luminer cetak 3D Signify ini bisa didaur ulang, lho!
Ini baru keren banget! *two tumbs up for Signify*. Saya sangaaat sangat
mendukung perusahaan atau siapa pun yang mendukung konservasi lingkungan.
Fyi, luminer cetak
3D Signify terbuat dari bahan polikarbonat, which is bobotnya lebih ringan,
atau dua pertiga dari bobot luminer konvensional. Pemilihan polikarbonat
sendiri selain ringan, juga aman, dan bahannya 100% bisa didaur ulang. Jadi
kalau sudah diakhir masa pakainya, atau kalau kita sudah bosan dan mau ganti
model luminernya, kita bisa balikin luminernya ke Signify untuk didaur ulang.
Karena
bahannya yang ringan, maka saat pengiriman dan pengangkutan luminer cetak 3D
Signify ini tidak banyak menggunakan bahan bakar, sehingga dapat menghemat 35%
emisi karbon. Begitupun saat didaur ulang, luminer berbahan polikarbonat ini
tidak membutuhkan banyak energi untuk menguraikannya menjadi bagian dan potongan-potongan
kecil. Jika semua aktivitas ini ditotalkan, maka Signify telah mengurangi
sekitar 75% jejak karbon, mulai dari memproduksi bahan, transportasi, hingga
proses daur ulangnya.
Sebagai
perusahaan pencahayaan terkemuka dunia, ternyata Signify menjadi yang pertama
dalam memproduksi luminer cetak 3D. Sepertinya Signify benar-benar berkomitmen terhadap
konsumsi dan produksi bertanggung jawab, dengan produk yang dapat dicetak
ulang, diperbarui, dan didaur ulang, sesuai dengan agenda SDGs nomor 12 dari 17
goals yang dicanangkan oleh United Nations (PBB).
Dengan
begitu bisa dikatakan kalau Signify telah mendukung ekonomi sirkular. Signify
juga menargetkan akan menggandakan pendapatan sirkularnya menjadi 32% di tahun
2025 nanti, sebagai bagian dari program keberlanjutan Signify, yaitu Brighter
Lives, Better World 2025.
Makin mantap dan yakin deh saya untuk memesan dan memiliki luminer cetak 3D di rumah. Selain bisa untuk mempercantik ruangan, dengan menggunakan luminer cetak 3D berarti saya sudah ikut berkontribusi mengurangi jejak karbon, untuk bumi yang lebih baik.
Baca juga Tip Menjaga Mata Supaya Tetap Sehat
Cara Order Luminer Cetak 3D Signify
Pertama-tama
saya intip dulu nih lokasi store yang melayani pemesanan luminer cetak 3D
Signify (kamu juga bisa cek di bit.ly/Toko3DPrinted). Dan saya menemukan 3 store
terdekat dari rumah, yaitu Philips Home Lighting Store di Fatmawati, Mitra10 Fatmawati,
dan Toko Sinar Sakti di Kemang.
Saya pun
meluncur ke bit.ly/3DPrintedConfiguration untuk create desain, bentuk,
tekstur, dan warna luminer yang saya inginkan. Jika sudah, save kode
konfigurasinya. Selanjutnya, saya mesti ke store Philips Lighting untuk
menyerahkan kode konfigurasi. Karena lokasinya yang tidak begitu jauh, dan
disertai dengan keinginan yang kuat untuk memiliki kamu eh maksudnya luminer
cetak 3D, maka dengan prokes yang ketat, saya pun meluncur ke store Philips di
Fatmawati.
Sesampai
di sana, saya tinggal menyerahkan kode konfigurasi, dan membayar orderan sesuai
dengan harga yang tertera di website Philips tadi. Di store Philips Lighting ternyata juga disediakan
PC bagi yang ingin custom atau create desain luminer cetak 3D di
sana. Selanjutnya saya tinggal menunggu pesanan saya diproses dan diantarkan ke
rumah. Untuk proses pencetakan dan pengiriman memakan waktu sekitar 2 hingga 3
minggu.
Review Luminer Cetak 3D Signify
Paket luminer cetak 3D Signify sudah mendarat cantik di rumah. Paket dikemas dengan baik dan aman. Di dalamnya terdapat 1 set produk luminer cetak 3D Signify sesuai dengan model dan warna yang saya pesan, lengkap dengan komponen-komponen lainnya, seperti soket, mounting, kabel, dan jaring kerah dekoratif.
1 set Luminer Cetak 3D Signify |
Luminer
cetak 3D Signify berwarna rose gold yang saya order ternyata memang
seringan itu, gak seberat luminer yang biasanya saya pernah pegang. Jadi,
lumayan enteng untuk dibawa nangkring di plafon rumah, sehingga gak begitu membebani
hidup si plafon.
Nah,
untuk pemasangan, khususnya bagian mounting dan kabel ke titik listrik di
plafon, sebaiknya diserahkan saja pada teknisi atau ahlinya, yang memang mengerti
cara memasangnya. Jika kabel, mounting, dan fitting sudah terpasang baik di plafon,
saya bisa kok memasang sendiri luminer dan juga lampunya. Tinggal masukkan
luminer melewati kabel fitting, lalu pasang jaring kerah dekoratif untuk
menahan fitting agar tidak lepas dari luminernya. Udah deh, tinggal pasang
lampunya.
Dari info
yang saya dapatkan dari store, untuk lampu disarankan agar menggunakan lampu Philips
LED, atau lebih bagus lagi kalau pakai lampu Philips Hue, karena bisa diatur
tingkat kecerahan dan warnanya lewat aplikasi di smartphone. Selain hemat
energi dan memiliki masa pakai yang lama, lampu Philips LED ini lebih ramah
lingkungan.
Baca juga Jika Rumahku Menggunakan Philips Hue
Luminer Cetak 3D Signify |
Setelah
dipasang, ruangan di rumah terlihat lebih cantik dan elegan. Cahaya lampu yang terpancar
dari luminer menjadi lebih fokus ke area yang diinginkan, plus dengan
lampu Philips LED EyeComfort-nya membuat mata saya menjadi lebih nyaman saat
membaca. Jika nanti saya ingin mengubah dekorasi lagi, dan mau mengganti luminernya
dengan model lain, tinggal kasih aja ke Signify buat di daur ulang di fasilitas
Signify. Nanti bahan daur ulangnya dapat digunakan lagi untuk memproduksi luminer
cetak 3D yang baru.
Hingga
saat ini saya masih asyik mendekorasi ulang rumah. Namun jika kegiatan ini
sudah kelar, saya sepertinya akan beralih membaca novel-novel yang sudah lama
tidak saya baca, dan selama ini teronggok begitu saja di rak. Maybe akan
beli novel baru juga. Keberadaan luminer cetak 3D Signify membuat mood
membaca saya terjaga, dan juga membuat rumah saya menjadi tempat yang lebih nyaman
untuk beraktivitas.
0 comments