Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membangun Rumah
Kita tahu, kalau rumah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan setiap orang. Tak hanya menjadi tempat berlindung dari segala macam cuaca dan hewan, rumah mestinya juga menjadi tempat tinggal yang nyaman dan tempat berkumpulnya sebuah keluarga.
Saat ini dalam
membangun sebuah rumah atau bangunan tidak bisa asal bangun begitu saja, yang asal
ada atap dan dindingnya saja. Banyak hal yang mesti diperhatikan dan
dipertimbangkan agar bangunan bisa berdiri dengan aman, kokoh, serta
penghuninya bisa tinggal di dalamnya dengan tenang dan nyaman. Apa saja itu. Yuk,
dilanjutkan membacanya ya 😊
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Dalam Membangun Rumah atau Gedung
F Budget
Budget
tentu saja harus menjadi perhatian utama dalam membangun setiap rumah atau
bangunan. Tanpa budget, bagaimana caranya bisa membangun rumah? Anggaplah kamu
mempunyai saudara seorang pekerja bangunan atau tukang bangunan, dan memiliki
sebidang tanah warisan dari orangtua, tapi kamu tetap saja membutuh dana yang
cukup untuk membeli bahan materialnya.
Berikut
sedikit tips jika kamu berencana membangun sebuah rumah, namun kamu memiliki
budget yang terbatas. Kamu bisa menyicil membeli bahan material, misalnya
membeli batu batanya dulu, atau pasir dan semen dulu. Karena umumnya material
bangunan merupakan benda yang tidak akan mudah busuk, jadi aman untuk disimpan
dalam waktu yang lama. Namun jika kamu tidak memiliki ruang yang cukup untuk
menyimpan material tersebut, langkah lain yang bisa kamu lakukan tentu saja
dengan menabung 😊
F Lokasi
Hal
ini bisa kamu lewatkan jika kamu sudah memiliki sebidang tanah untuk dibangun,
misalnya tanah warisan. Yang perlu kamu perhatikan di sini adalah apakah lokasi
yang menjadi tempat kamu membangun rawan banjir atau tidak. Karena kalau iya, maka
sebaiknya kamu membangun lantai rumah yang lebih tinggi untuk mengantisipasi
jika terjadi banjir.
Bagi
yang belum, sebaiknya perhatikan apakah lokasi yang dipilih rawan banjir, aman,
memiliki sertifikat yang lengkap dan tidak sedang dalam sengketa, serta kalau
bisa pilihlah lokasi yang strategis untuk memudahkan aksesmu kemana-mana, baik
ke moda transportasi maupun fasilitas umum.
F Izin Mendirikan Bangungan (IMB)
Jika sudah mendapatkan lokasi yang bagus dan strategis, sebaiknya pastikan lagi apakah lokasi yang akan kamu bangun mendapatkan izin untuk mendirikan bangunan. Mengingat pemerintah sudah memetakan tata letak bangunan di setiap daerah, dan lokasi mana saja yang diperbolehkan untuk mendirikan bangunan. Jangan sampai kamu sudah capek-capek mendirikan bangunan, akhirnya dibongkar karena tidak memiliki IMB.
F Pekerja Bangunan
Sudah
memiliki budget yang cukup, lokasi yang strategis dan juga IMB, maka yang perlu
diperhatikan selanjutnya adalah siapa yang akan membangun. Jangan sampai salah
memilih tukang bangunan yang kerjanya asal, kurang rapi, kurang giat, dan tidak
jujur.
Ada
baiknya untuk mempercayakan pembangunan rumah pada tukang bangunan atau
pemborong yang sudah menjadi langganan di keluarga, dipercaya turun temurun,
atau rekomendasi dari tetangga dan teman. Itu pun dianjurkan untuk selalu mengontrol
pekerjaan yang dilakukan setiap hari, apakah sudah sesuai dengan keinginan.
Bayarkan upah atau gaji setelah pekerjaan dilakukan, dan bukan sebelumnya ya!
Baik itu upah harian, mingguan, atau bulanan.
F Desain Bangunan
Ingin
membangun rumah atau bangunan sederhana maupun mewah, tentu saja perlu
mempersiapkan desain bangunannya seperti apa. Berapa ruangan yang akan dibuat, letak
dapur, kamar, kamar mandi, ukurannya berapa, jendela, pintu, tinggi atap,
teras, dan lain sebagainya.
Akan
lebih baik lagi jika bisa menggunakan jasa arsitek. Mengapa? Karena selain para
arsitek memang ahli dan terampil di bidang ini, kita juga dapat mendiskusikan
bangunan seperti apa yang kita inginkan, yang nantinya akan dibantu untuk
direalisasikan oleh arsitek. Arsitek juga dapat memberikan rekomendasi desain
seperti apa yang baik sehingga penataan ruangan menjadi lebih efisien.
Selain
itu arsitek juga dapat membantu kita dalam menyusun budget secara lebih rinci,
membantu memantau dan mengawasi jalannya pembangunan, serta membantu memilihkan
material bangunan yang tepat dan berkualitas. Apalagi di masa pandemi ini,
tentu saja desain rumah yang tepat dan baik akan sangat membantu penghuninya
dalam menjalankan aktivitas dan menjadi lebih produktif selama di rumah saja.
Bahkan
saat ini banyak arsitek yang sudah sangat peduli dengan lingkungan, dan
mendesain sebuah bangunan dengan konsep green building atau bangunan
yang ramah lingkungan. Tidak saja ramah terhadap lingkungan, bangunan juga
didesain dengan baik untuk kesehatan para penghuninya.
F Material Bangunan
Nah,
material menjadi bagian paling penting dalam mendirikan bangunan. Salah memilih
material, bisa-bisa bangunan tidak akan dapat bertahan lama, dan bahkan dapat
menganggu kesehatan. Sebaiknya cermat dalam memilih setiap material bangunan
yang akan digunakan dalam membangun rumah atau gedung.
Agar
lebih menghemat waktu pengerjaan, kamu bisa menggunakan semen instan atau
mortar dalam membangun, karena penggunaannya yang lebih mudah dan praktis. Semen
instan yang banyak direkomendasikan oleh para arsitek karena kualitasnya adalah
produk dari PT. Cipta Mortar Utama (MU-Weber) yang menjadi bagian dari
Saint-Gobain Group.
Selain memiliki daya rekat yang tinggi, MU-Weber juga tersedia dalam berbagai varian, yang tiap variannya terdiri dari formula adukan tersendiri, sesuai dengan kebutuhan teknis aplikasinya. Sehingga bangunan menjadi lebih kokoh dan tahan lama. Karena produk MU-Weber merupakan semen instan yang sudah premix, membuatnya minim debu, sehingga para pekerja dapat terhindar dari paparan debu yang dapat mengganggu kesehatan.
Multi Comfort Student Contest (MCSC)
Saint-Gobain - Multi Comfort Student Contest
Apa
itu Multi Comfort Student Contest? Dan apa hubungannya dengan membangun rumah
atau gedung? Ada hubungannya kok, karena kegiatan ini merupakan bentuk kerja
sama antara penyedia produk konstruksi dan arsitek. Hmm, apa itu? Yuk,
dilanjutkan bacanya 😊
Yup! Kegiatan
ini ada hubungannya antara Saint-Gobain dengan para arsitek muda Indonesia. Fyi,
Saint-Gobain adalah perusahaan multinasional asal Perancis yang bergerak di
bidang produk konstruksi, dan telah berdiri lebih dari 350 tahun. Di Indonesia
Saint-Gobain hadir dengan mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan material,
serta solusi untuk sektor konstruksi, mobilitas, kesehatan, dan aplikasi industri
lainnya di pasaran.
Nah, kalau Multi
Comfort Student Contest (MCSC) merupakan sebuah kompetisi desain arsitektur
internasional yang selenggarakan oleh Saint-Gobain, dengan didasarkan pada
prinsip-prinsip Program Multi Comfort Saint-Gobain. Sebenarnya kontes ini sudah
ada sejak lama, yaitu sejak tahun 2004, yang diselenggarakan di Serbia oleh
Saint-Gobain Isover.
Kemudian
di tahun 2005, MCSC mulai menjadi ajang kontes internasional, dan sudah diikuti
oleh lebih dari 2.200 siswa di 35 negara di dunia. Baru di tahun 2020, MCSC diselenggarakan
di Indonesia untuk pertama kalinya, tepatnya pada tgl 1 Maret – 15 Desember
2020 kemarin. Para pemenang MCSC dari berbagai negara nantinya akan berlaga kembali
di Prancis, dan diminta untuk mendesain proyek revitalisasi di Saint-Denis dengan
menggunakan produk-produk Saint-Gobain Group.
Virtual event: Saint-Gobain Indonesia - "Making The World a Better Home” |
Informasi
ini disampaikan oleh pihak Saint-Gobain di virtual event yang berkonsep talkshow,
dengan mengusung tema “Making The World a Better Home”. Acara yang
diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Februari 2021 tersebut menghadirkan Ibu
Ivana Ijaya selaku Managing Director Saint-Gobain, dan Apsara Herman selaku
National Marketing Director Saint-Gobain.
Selain
tim dari Saint-Gobain, hadir juga pada acara tersebut para narasumber, seperti Sibarani
Sofyan S., M.Arch selaku Founder Urban+ dan pemenang kontes Desain Ibu Kota
Negara (IKN) dengan konsep “Negara Rimba Nusa”, Moehammad Deni Desvianto, ST
selaku Project Director of PDW Architects Chairman of IAI Jakarta, Dr. Sri
Maryanti, ST., MIP selaku Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Kebijakan, Dr. Eng. Mochamad Donny Kurniawan selaku pembimbing pemenang MCSC
serta EDGE Trainer, serta pemenang kontes MCSC yang akan ke Prancis nanti.
Di
awal acara Ibu Ivana menjelaskan sedikit mengenai sejarah, produk, dan juga
prestasi yang sudah diraih oleh Saint-Gobain. Saint-Gobain sendiri baru masuk
ke Indonesia pada tahun 2011, dengan produk-produknya PAM untuk infrastruktur, Flat
Glass untuk exterior wall, Isover untuk insulation, Gyproc untuk interior, dan
MU-Weber untuk finishing.
Di
tahun 2021 ini Saint-Gobain mempunyai satu tujuan, yaitu “Making The World a
Better Home” - membuat dunia menjadi sebuah hunian yang nyaman untuk
ditinggali. Saint-Gobain juga mempunyai komitmen dan target di tahun 2025 nanti
seluruh perusahaannya sudah harus mengurangi penggunaan emisi CO2
sebanyak 20%, mengurangi pemakaian air 80%, mengurangi produk-produk yang tidak
bisa didaur ulang sebanyak 50%, serta selanjutnya menggunakan produk-produk
yang bisa didaur ulang, dengan tujuan untuk mempersiapkan diri di tahun 2050 nanti
bisa mencapai net-zero carbon.
“Kami
siap berkolaborasi di sustainable aspek, untuk mencapai visi kita supaya
lebih hijau, lebih sustainable, dan membuat dunia yang kita huni ini menjadi
rumah tinggal atau hunian yang lebih baik. Ini adalah tujuan dari Saint-Gobain
saat ini,” jelas Ibu Ivana.
Ibu
Ivana juga memberikan dukungannya pada tim pemenang kontes MCSC yang akan
berangkat ke Prancis nanti. Diharapkan para talenta muda kita ini bisa menunjukkan
pada dunia bahwa Indonesia juga bisa ikut berkontribusi untuk mewujudkan dan
membuat dunia menjadi hunian yang lebih baik.
Lalu
mengapa Saint-Gobain tertarik untuk mengadakan kontes MCSC ini? Ibu Apsara
menjelaskan bahwa semua ini berangkat dari visi Saint-Gobain, dengan prinsipnya
bahwa sebuah bangunan apapun itu bentuknya, haruslah bisa memberikan kenyamanan,
kesehatan, dan kesejahteraan yang lebih baik pada semua orang, serta tidak memberikan
dampak negatif terhadap dunia ini ke depannya.
Kontes
MCSC sendiri sengaja ditujukan untuk para mahasiswa, karena para generasi muda
inilah yang nantinya akan mewarisi dunia ini, dan akan membangunnya lebih lanjut.
Sehingga penting untuk memberikan eksposur, pengalaman, serta kepedulian dan
ketertarikan terhadap pembangunan berkelanjutan bagi para mahasiswa.
“Diharapkan
kalau kita semua bersatu, Saint-Gobain percaya bahwa tidak imposible jika
kita bisa menjadikan dunia ini sebagai hunian yang lebih baik,” ungkap Ibu Apsara.
Konsep Multi Comfort Saint-Gobain
Saint-Gobain Multi Comfort Concept |
Dalam
membangun suatu hunian atau bangunan, dimana hampir 2/3 dari hidup penghuninya
berada di dalam bangunan tersebut, maka sangat penting saat membangun bangunan
tersebut untuk memperhatikan perihal ‘comfort’, karena ini sangat
berpengaruh terhadap penghuninya.
Comfort ini mencakup
berbagai sistem sensori tubuh, seperti feel (apa yang dirasakan saat
berada di dalam bangunan tersebut), see (apa yang dilihat sehingga mata bisa
dimanjakan saat melihat bangunan tersebut), hear (bangunan dapat meredam
suara-suara berisik yang berasal dari luar bangunan), dan breathe (kenyamanan
penghuninya saat bernapas di dalam bangunan tersebut).
Namun
untuk mewujudkan hunian yang ‘comfort’ tersebut, jangan sampai melupakan
kebutuhan bumi ini ke depannya. Keduanya harus berjalan seimbang. Konsep inilah
yang diusung oleh Saint-Gobain.
Nah,
para peserta kontes MCSC pun mesti bisa mendesain bangunan menggunakan konsep
Multi Comfort ini. Untuk challenge kontes kemarin, setiap partisipan
diberi sebuah kasus nyata yang harus direspon sehubungan dengan konsep Multi
Comfort dan juga prinsip sustainable development atau pembangunan yang
berkelanjutan.
Seperti
yang disampaikan oleh Pak Sibarani, Pak Deni, dan Ibu Sri bahwa para arsitek
sangat berkontribusi untuk mendesain bangunan yang berkonsep green building
dan berkelanjutan. Dan para mahasiswa yang menjadi arsitek muda memegang
peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan ini.
Dari
84 partisipan yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia yang
mendaftar dan mengikuti kontes MCSC, akhirnya terpilihlah 3 orang pemenang.
Proses penjurian MCSC |
The Winners. Congrats! |
Peringkat
1: tim dari Institute Teknologi Bandung (ITB).
Peringkat
2: tim dari Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Peringkat 3: tim dari Universitas Pelita Harapan.
Congratulation ya buat
pemenang! Apresiasi juga buat seluruh partisipan yang sudah mengikuti kontes
ini. Karena kalian sudah ikut memberikan pemikiran dan kontribusi terhadap
kasus nyata yang diberikan. Pasti itu tidaklah mudah. Namun karena ini kontes,
pasti harus ada yang menang dan kalah. Semangat terus ya! 😊
Untuk
pemenang yang berhasil maju ke ajang internasional di Prancis, selamat berjuang
ya! Kalian pasti bisa! Semoga kalian menang dan sukses membawa harum nama bangsa
kita. Amiiin…. Dengan demikian para arsitek muda Indonesia pun patut
diperhitungkan keberadaannya di kancah internasional 😊
Dengan
adanya kontes MCSC yang diselenggarakan oleh Saint-Gobain ini tentunya dapat
memotivasi para mahasiswa untuk memberikan pemikiran dan inovasi-inovasinya
terkait pembangunan berkelanjutan dan bagaimana caranya mengakomodasi
lingkungan. Semoga kontes MCSC ini akan terus berkelanjutan juga ya 😊
0 comments