Desinfeksi Udara dalam Ruangan Menggunakan Luminer UV-C Upper Air Signify
Kan makan makan makan makaaan...."
Makan yang
banyaak biar badan sehaaat!
Dooh, makan banyak nggak akan bikin badan sehat, Maliih! Kalo dulu sih emang ada tuh lagu masa kecil yang liriknya nyuruh kita makan yang banyak ~ jangan ada sisa ~ makan jangan bersuaraa ~ *kayaknya hanya anak angkatan ’90-an yang tau lagu ini XD*
Kondisi dulu dan
sekarang tuh beda banget. Dulu orang-orang masih rajin jalan kaki dan naik
kendaraan umum. Orang-orang belum mager karena teknologi belum sekeren sekarang,
gak ada ojol yang nganterin makanan, belum ada e-commerce yang nyodorin
belanjaan murah plus gratis ongkir, daaan banyak lagi lainnya. Makanya dulu kita
disuruh makan yang banyak, biar bodi gak ceking-ceking amat :’)
Nah, kalo
sekarang bodi dibawa banyak makan, plus mager alias gak olahraga, yang ada bodi
melar, dan malah bisa mancing penyakit datang. Makanya kalo sekarang dianjurkan
untuk perbanyak makan buah dan sayur, serta bergerak atau olahraga. Apalagi di
masa pandemi ini yang entah kapan akan kelar. Kita harus pintar-pintar jaga
kesehatan.
Gimana caranya
menjaga kesehatan selama pandemi? Pertama, dengan menjaga pola makan, yaitu makan
yang cukup, teratur, dan bergizi seimbang. Minum air putih minimal 2 liter
sehari. Trus jangan mager mulu. Paling nggak minimal sekali seminggu olahraga,
atau melakukan berbagai gerakan yang bikin keringat keluar. Lalu jangan lupa untuk
istirahat atau tidur yang cukup dan berkualitas.
Selain itu,
karena kondisi yang lagi pandemi, taati juga protokol kesehatan dan ikut vaksinasi
Covid-19, agar antibodi terbentuk dan bisa ngelawan si virus. Bahkan bagi saya
yang sudah berusaha mematuhi semua saran dan peraturan ini aja masih sering waswas,
karena yang namanya virus nggak keliatan, dan nggak bisa dideteksi keberadaannya
dengan mata telanjang. Ada sedikit aja celah, si virus bisa langsung menyerang.
Apalagi sekarang si virus delta yang katanya lebih ganas dibandingkan sebelumnya.
Melihat kondisi ini,
beberapa individu, lembaga penelitian, institusi pendidikan dan pemerintah,
serta perusahaan berusaha untuk menciptakan teknologi dan inovasi yang dapat
membantu mengatasi dan melawan keberadaan si virus Covid-19. Salah satunya adalah
Signify, sebuah perusahaan yang hingga saat ini menjadi pemimpin dunia di
bidang pencahayaan, baik bagi para profesional maupun konsumen, serta
pencahayaan untuk Internet of Things.
Bagi kamu yang
selalu mengikuti perkembangan teknologi, khususnya dari Signify, mungkin sudah
tahu ya, kalau Signify pernah mengeluarkan produk Philips UV-C Disinfection
Desk Lamp, yang dapat mendesinfeksi ruangan di permukaan hingga tingkat bawah. Berdasarkan
hasil uji lab, sinar UV-C Signify ini diklaim dapat mengurangi tingkat infektivitas
Covid-19.
Tak berhenti sampai
di situ, Signify ternyata terus berinovasi untuk dapat memerangi virus Covid-19,
dengan menghadirkan produk terbarunya, yaitu Luminer UV-C Disinfection Upper
Air. Saya sendiri mendapatkan informasi ini saat berkesempatan hadir dalam
webinar yang diselenggarakan oleh Signify pada hari Kamis, 5 Agustus 2021.
Webinar bersama Signify |
Pada webinar yang
mengangkat tema “Perlindungan Gelombang Lanjutan: Desinfeksi Udara dalam Ruang
dengan UV-C untuk Mengurangi Risiko Transmisi Virus & Bakteri melalui Udara”
ini hadir Dr. Dicky Budiman, MD, M.Sc.PH, seorang ahli epidemiologi dari Centre
for Environmental and Population Health Griffith University, Australia; Bpk
Deddy El Rashid selaku Praktisi Pengelola Bangunan serta Sekjen BOMA dan BOG ASHRAE
Indonesia; Bpk Wibawa Jati Kusuma selaku Commercial Operations Leader Signify
Indonesia; dan Ibu Lea Kartika Indra selaku Head of Integrated Communications
and Marketing Signify Indonesia.
Di masa pandemi
ini, saat kita keluar dari rumah dan terpaksa harus berada di ruang publik seperti
supermarket, bank, atau perkantoran lainnya, secara tidak langsung kita
menghirup udara yang sama dengan orang lain yang berada di ruangan yang sama. Ini
tentu membuat kita jadi waspada, karena kita tidak tahu bagaimana kualitas
udara yang kita hirup. Walaupun kita dan orang lain tersebut sudah mengenakan
masker, namun kekhawatiran itu pasti tetap ada. Apalagi jika itu di ruangan
tertutup, dimana pergantian udara atau sirkulasinya sangat terbatas.
Di sinilah
luminer UV-C Disinfection Upper Air Signify memegang peranannya. Dengan
memasang luminer UV-C Disinfection Upper Air dalam suatu ruangan, maka udara
dalam ruangan tersebut dapat dibersihkan dari virus, termasuk Covid-19. Tentu
saja teknologi ini sudah berhasil melalui berbagai uji coba dan tes lab. Dan
hasilnya, luminer UV-C Disinfection Upper Air dapat menonaktifkan 99,99% virus
SARS-COV-2 di udara dalam suatu ruangan dalam waktu 10 menit.
Tingginya angka
kasus, apalagi sejak gelombang lanjutan pandemi Covid-19 akibat serangan virus Covid-19
varian baru, menjadi salah satu alasan bagi Signify sebagai perusahaan yang terdepan
dalam teknologi UV dan memiliki pengalaman yang kuat dalam inovasi pencahayaan untuk
kemudian menciptakan produk ini. Apalagi dari hasil penelitian ditemukan bahwa
penyebaran virus dan bakteri dapat terjadi melalui aerosol di udara, termasuk
virus SARS-CoV-2 yang mampu bertahan hingga 3 jam di udara.
Makanya penting
banget untuk sebuah bangunan memperhatikan sistem sirkulasi udaranya, agar
pertukaran udara di dalam ruangan dapat berlangsung dengan baik. Selain itu
salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk mengurangi penyebaran bakteri dan
virus tersebut adalah dengan pemanfaatan sinar UV-C. Sinar UV-C bisa menjadi
salah satu solusi disinfeksi udara yang efektif untuk di dalam ruangan.
Teknologi luminer
UV-C Disinfection Upper Air dari Signify membantu memberikan perlindungan
tambahan dari bahaya transmisi virus dan bakteri penyebab penyakit, dengan cara
menjaga kualitas udara yang ada di dalam ruangan tertutup, seperti rumah sakit,
perkantoran, sekolah, rumah ibadah, toko, supermarket, restoran, dan lain sebagainya.
Menurut Bpk Deddy untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19 melalui aerosol di dalam ruangan, tingkat ventilasi luar ruangan harus ditingkatkan ke kapasitas operasional maksimum dari sistem ventilasi bangunan. Selain itu filtrasi sistem udara juga perlu ditingkatkan, serta dengan menambahkan pembersih udara dan desinfeksi udara, seperti kipas tambahan dan produk air disinfection.
“Produk UV-C Upper Air dapat digunakan sebagai salah satu solusi untuk mendesinfeksi udara, jika di ruangan tersebut tidak terdapat ventilasi mekanis atau ventilasinya terbatas”. – Bpk Deddy
Fyi, pemasangan luminer UV-C Disinfection Upper Air Signify ini memerlukan penanganan dari tenaga teknisi yang profesional ya, karena letak serta pemasangan produk ini harus tepat dan sesuai dengan standar keamanannya, yaitu minimal dengan jarak ketinggian 2,3 meter dari lantai, sehingga tidak berdampak bagi orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut. Di sinilah perbedaan UV-C Disinfection Upper Air dengan produk desk lamp nya. Luminer UV-C Disinfection Upper Air mampu mendesinfeksi udara dalam ruangan walaupun ada orang yang sedang beraktivitas di dalamnya.
Bersama dengan Innovative Bioanalysis, sebuah Laboratorium Referensi Keselamatan Bersertifikat CAP, CLIA, AABB di Costa Mesa (California), Signify telah melakukan riset yang memvalidasi efektifitas luminer UV-C Disinfection Upper Air dalam menonaktifkan hingga 99,99% SARS-CoV-2/ Covid-19 yang ada di udara suatu ruangan dalam 10 menit, serta virus yang berada di tingkat bawahnya pada menit ke-20. Selain itu, produk UV-C Disinfection Upper Air dari Signify dirancang dengan pelindung dan optik pada luminernya sehingga dapat melindungi orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut dari paparan radiasi UV-C yang tidak disengaja.
Luminer UV-C Disinfection Upper Air Signify |
Mengingat pandemi
ini nggak tahu kapan akan berakhir, dan nggak mungkin juga aktivitas masyarakat
dihentikan berketerusan karena sangat berdampak pada perekonomian, maka dengan
adanya teknologi UV-C Disinfection Upper Air Signify ini bisa menjadi salah
satu solusi yang sangat membantu dalam mengurangi penularan Covid-19 di
masyarakat.
Seperti yang disampaikan oleh Dr. Dicky dalam webinar tersebut bahwa pandemi ini bukanlah pandemi terakhir, dan akan ada lagi pandemi selanjutnya. “Umumnya pandemi-pandemi yang menjadi masalah besar manusia itu akan berupa penyakit yang ditularkan melalui udara. Udara merupakan hal yang sangat essensial dalam kehidupan sehari-hari manusia. Apalagi di era globalisasi dimana aktivitas dan interaksi manusia sangatlah tinggi, dan bukan hanya di dalam wilayah, namun juga antarnegara,” ungkap Dr. Dicky.
“Droplet yang dihasilkan oleh orang yang bersin atau batuk, bisa terbawa melalui udara hingga sejauh 9 meter”. – Dr. Dicky Budiman
Hal inilah yang
menyebabkan penularan suatu wabah bisa dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah
di dunia. Jadi masalah wabah ini nggak hanya terkait dengan Covid-19 aja, namun
juga bagaimana ke depannya nanti. Sehingga menurut Dr. Dicky, nanti akan
dilihat bagaimana mekanisme penularannya, apa aktivitas yang membuat kehidupan
manusia menjadi begitu rawan terinfeksi, bagaimana pencegahannya, serta apa solusi
saat ini dan ke depannya dengan penggunaan teknologi yang bisa membantu manusia
keluar dari situasi krisis, yang dapat membantu menjaga kualitas udara, sehingga
manusia dapat terhindar dari berbagai macam potensi penyebab penyakit, seperti
virus, bakteri, jamur, dll.
Menurut Bpk Dedy
Bagus Pramono, Country Leader Signify Indonesia yang juga turut hadir dalam webinar
ini, penggunaan luminer UV-C Disinfection Upper Air Signify merupakan salah
satu upaya yang diharapkan dapat mempercepat pulihnya kehidupan masyarakat dan
mendorong bangkitnya perekonomian.
Tentu saja kehadiran produk ini sangat dinanti-nanti oleh masyarakat ya, khususnya para pelaku ekonomi, agar mereka dapat memberikan rasa aman bagi pelanggannya, terutama dari paparan Covid-19. Namun protokol kesehatan 5M tetap harus dipatuhi ya, karena semuanya menjadi bagian dari upaya pencegahan penularan dan penyebaran si virus corona. Tapi masyarakat Indonesia masih harus bersabar menunggu kehadiran produk ini, karena kabarnya luminer UV-C Disinfection Upper Air Signify baru akan masuk pasar Indonesia pada bulan Oktober nanti 😊
Pic Source: pribadi dan pixabay
1 comments