Judul Buku : Bahagia Bersama
Penulis : Kang Maman
Kartunis : Mice
ISBN : 9786020528380
Ukuran : 15 x 21,2 cm
Halaman : viii, 193 hlm
Harga : Rp140.000,-
Penerbit : PT. Grasindo, Jakarta
Tahun Terbit : 2021
Berbagi, Memberi, Menyantuni
Tiga kata yang dijadikan syair kehidupan dalam paduan suara dan derap langkah semua orang yang bekerja, berbakti, dan mengabdi di tempat ini. Adakah itu sebuah “teori ekonomi nan sakti?” Atau, “pemanis di bibir belaka?”
Begitulah bunyi sepenggal kalimat yang ditulis oleh Kang Maman dalam
sebuah buku karangannya. Kalimat yang penuh dengan tanya, yang membuat Kang
Maman tercebur, dan akhirnya ingin menggali lebih dalam lagi. Lalu semua jawaban
yang diperoleh Kang Maman dalam pencariannya, ia dituangkan dalam bentuk sebuah
buku bertajuk “Bahagia Bersama”.
Di bagian awal, Kang Maman banyak menuliskan kisahnya dan orang di sekitarnya
dalam berbagi dengan sesama. Seperti menceritakan tentang kisah seorang anak
penjual gorengan yang mau berbagi dengan seorang kakek, padahal anak itu sendiri
masih berkekurangan. Apakah dengan berbagi lantas anak tersebut menjadi tambah
miskin?
Tidak! Kisah anak tersebut viral dan menyentuh perasaan semua orang yang
mengetahuinya. Banyak yang terharu dan ingin berbagi kepada sang anak. Dari 10
gorengan yang ikhlas dibagikan si anak kepada si kakek, berbuah manis berupa donasi
hingga puluhan juta rupiah buat keluarganya. Di sini si penulis ingin menyampaikan
bahwa untuk berbagi itu tidak perlu menunggu kaya dulu.
Sedikit yang bisa kita berikan (yang mungkin bagi sebagian
orang terlihat tak berarti, namun sangat berarti buat mereka yang membutuhkan),
tak akan mengurangi apa yang kita miliki dan membuat kita jatuh miskin.
Ada juga cerita berbagi lainnya Kang Maman dengan Komedian Komeng, yang walau
terkenal dengan kejahilannya, namun ternyata orangnya sangat religius dan suka
berbagi dengan “caranya” sendiri. Lalu ada cerita Kang Maman saat maling jambu.
Yup, penulis mengaku pernah maling jambu saat mudanya. Namun balasan yang
didapatkannya dari si empunya jambu yang membuatnya selalu terkenang dengan pengalaman
memalukan tersebut.
“Berpikir positif tentang orang lain adalah salah satu kunci bahagia. Tak cuma bagi diri kita, juga orang lain yang berbahagia karena tak
pernah merasa terluka hatinya oleh tatapan sinis kita, tak pernah tertusuk sembilu
telinganya oleh nyinyiran lidah kita, dan tak pernah tergores kulitnya oleh
kuku-kuku tajam jari kita”.
Begitu kata penulis dalam ceritanya. Bahwa kebahagiaan itu tak perlu
dicari jauh-jauh, tak perlu harus memiliki harta yang melimpah, namun cukup
dengan positive thinking, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Kita bahagia, orang lain pun ikut bahagia. Semua bisa bahagia bersama. Bahagia
bersama itu indah 😊
Energi positif yang didapatkan Kang Maman dari didikan orang tua dan juga
pengalaman hidupnya, akhirnya bertemu dengan energi positif yang selalu ditebar
oleh pendiri JNE sejak awal berdirinya, hingga saat ini. Dengan tagline-nya
Connecting Happiness, JNE ingin menghantarkan kebahagiaan, baik bagi
pengirim, penerima, maupun bagi para karyawan JNE sendiri.
Di dalam buku ini Kang Maman juga menceritakan mengenai sosok pendiri
perusahaan ekspedisi terbesar di Indonesia tersebut. Bagaimana Bapak Soeprapto
Suparno mendidik anak-anaknya, tentang Yatuna yang beliau dirikan pada tahun
1970-an untuk menyantuni anak yatim, fakir miskin, dan menginfakkan hartanya di
jalan Allah SWT, serta kalimat bijak yang terus beliau tanamkan pada anak-anaknya
adalah “Kalau jadi orang kaya, banyak-banyaklah memberi.”
Di sini Kang Maman juga menceritakan beberapa kegiatan berbagi yang
dilakukan oleh JNE, baik yang rutin maupun tidak, seperti zakat dan donasi. Bagaimana
JNE yang selalu dengan ringan mengulurkan tangannya saat terjadi musibah atau
kejadian lainnya yang membutuhkan bantuan dari JNE, serta kolaborasinya dengan
berbagai organisasi sosial.
Tak heran jika di hari ulang tahun JNE ke-31 yang tepat jatuh pada tanggal
26 November nanti, tagline yang diusung adalah “Berbagi, Memberi,
Menyantuni”. Tagline ini selaras dengan prinsip JNE dalam menjalankan
bisnisnya, yaitu Connecting Happiness.
Seperti yang dituliskan Kang Maman di buku Bahagia Bersama, bahwa penerus
dari Bapak Soeprapto Suparno, yaitu Bapak Mohamad Feriadi – sang anak, hingga
saat ini masih konsisten melanjutkan nilai-nilai “Berbagi, Memberi, Menyantuni”
yang selalu ditekankan oleh ayah beliau semasa hidupnya.
Menurut Bapak Feriadi, tolak ukur kesuksesan sebuah perusahaan bukan cuma
hitung omzet, hitung income, hitung revenue, tetapi berapa
kenaikan jumlah kurban, zakat dan sedekah yang diberikan tahun ini. “Dalam
keadaan sempit atau luas, dalam keadaan ringan maupun berat, JNE wajib
konsisten membantu dan berbuat baik, kalau ingin terus didoakan banyak orang.
Saban tahun harus selalu diupayakan meningkat,” ujar beliau, dikutip dari buku
Bahagia Bersama.
Masing-masing profil petinggi di JNE ditulis Kang Maman dengan gayanya
yang khas, sehingga jadi lebih enak dibaca. Ada nilai-nilai moral dan agama
yang ditanamkan dalam tiap kalimat yang ditorehkannya. Cerita-cerita yang menginspirasi
dari setiap tokoh disisipkan, dan mampu memotivasi dan membakar semangat berbagi
antar sesama.
Selain itu, dalam buku Bahagia Bersama ini, ceritanya diimbangi juga dengan
membagikan kisah dari sisi karyawan JNE, seperti dari kurir yang banyak
berkutat di lapangan, baik berupa pengalaman pahit maupun yang menyenangkan.
Bagaimana perlakuan JNE pada karyawannya, termasuk para kurir dan keluarganya
pun ditulis di buku ini.
By the way, buku Bahagia Bersama ini terbagi
ke dalam 3 tema, yaitu “Berbagi Tidak Mengurangi”, “Tiga Serangkai”, dan “Cerita
Juara”. Pada masing-masing tema terdapat beberapa cerita pendek lengkap dengan
judulnya. Cerita yang diangkat pun beragam, mulai dari kisah nyata si penulis
sendiri, cerita dari pendiri dan petingi di JNE, serta pengalaman yang dialami
oleh kurir JNE dan pihak yang pernah bekerja sama dengan JNE
Jika melihat dari sampul dan juga membaca sekilas isi buku ini, tidak
ada yang menyangka kalau ternyata buku ini merupakan profil dari perusahaan JNE.
Bukunya dikemas dengan sangat apik, dan jauh dari kesan sebuah profil perusahaan
yang biasanya ditulis lebih formal dan terkesan kaku.
Membaca buku ini sangat menyenangkan, bikin haru, sekaligus bikin perasaan
bercampur aduk, layaknya seperti membaca sebuah novel, bahasanya ringan, di
tiap bagian babnya diselipin komik-komik lucu, isi ceritanya pun penuh dengan inspirasi
dan motivasi, bahkan yang paling menarik adalah kebanyakan ceritanya merupakan kisah
nyata yang dialami sendiri oleh sang penulis, dan juga kisah dari orang-orang
yang terlibat dengan JNE.
Bagi kamu yang ingin mencari tahu apa arti sebenarnya dari bahagia, ingin
tahu bagaimana cara meraih bahagia, berbagi kebahagiaan – yang ternyata amat
mudah dan murah, serta ingin merasakan bahagia bersama, bisa baca buku Bahagia
Bersama yang ditulis Kang Maman dan Bang Mice, bersama dengan JNE. Oiya,
buku Bahagia Bersama ini bisa didapatkan di Toko Buku Gramedia, atau bisa juga
di-order secara online di gramedia.com, atau Tokopedia, Shopee, dan
Bukalapak.
“Tidak perlu menunggu kaya, dengan membuat orang lain tersenyum,
berarti kita sudah Berbagi Kebahagiaan.”
0 comments