Adik perempuanku yang satu-satunya belum menikah, tiba-tiba saja mengabari bahwa dia akan dilamar oleh pacarnya. Acara lamarannya akan dilaksanakan minggu pertama bulan Desember nanti. Mendengar kabar dadakan ini aku jadi sedih sekaligus bahagia. Nah lho?
Iya, aku bahagia karena akhirnya adikku satu ini
menikah juga. Mengingat usianya yang terbilang sudah tidak muda lagi, dan juga
tinggal dia satu-satunya saudara perempuanku yang belum menikah. By the way aku sebenarnya
bukanlah tipe orang yang suka menanya-nanyakan kapan nikah, apalagi sampai
meminta dan memaksa adikku buru-buru menikah.
Menurutku menikah itu komitmen seumur hidup.
Jadi seseorang harus benar-benar siap jika ingin menikah - siap lahir batin. Belum
lagi perihal jodoh, yang hanya Tuhan yang tahu dan mengatur. Bisa saja dia
sudah siap menikah, namun Tuhan belum mempertemukannya dengan jodohnya. Bisa
juga orang tersebut merasa belum siap batinnya untuk menikah. Kita nggak tau
kan.
Aku juga tahu, untuk sekedar menanyakan atau becandain adik atau orang yang belum menikah itu hanya akan membuat mereka sedih. Bagi kita mungkin ini hanya sekedar pertanyaan atau becandaan biasa saja. Namun siapa yang tahu kalau di dalam hati orang tersebut ada segurat luka, sedih, dan malah menjadi beban dipikirannya, walaupun dia menjawab pertanyaan dan candaan kita dengan segurat senyum dibibirnya.
Makanya aku bahagia saat mendengar adikku benar-benar sudah siap untuk menikah. Namun sedihnya, acara lamarannya bentrok dengan jadwal ujian semester anakku, sehingga aku nggak bisa pulang untuk menghadiri acara lamarannya. Waduuh, sedih banget deh!
Ketika aku beritahu adikku, dia mengerti, dan
katanya nggak apa-apa. Alhamdulillah punya saudara banyak itu, di
saat seperti ini masih banyak saudara lain yang tinggal satu daerah dengan
adikku yang bisa ikut membantunya. Segala hal terkait acara lamaran kami rundingkan
lewat video conference. Seperti biasa, keluarga besarku yang rata-rata
pada konyol-konyol, ada saja becandaannya diantara perbincangan serius kami. Seperti ada yang punya misi ingin menggoda dan membuat 'nangis' keponakannya yang lucu dan menggemaskan saat bertemu nanti, wkwk.
Berkut beberapa hal yang kami perbincangkan saat video
conference:
1. Pakaian
Ini hal yang pertama kami perbincangkan.
Mulai dari pakaian apa yang dikenakan oleh adikku nanti, dan juga pakaian
seragam yang dikenakan oleh keluarga. Kami merundingkan mulai dari model pakaian, warna, hingga
mau beli bahan dan jahitnya dimana.
2. Hidangan makanan, minuman, dan camilan
Dulu saat masih ada Bu Nur,
yang sudah kami anggap sebagai tante kami sendiri, beliaulah yang selalu mengurus
segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan. Mau acara apapun, kami selalu
mengandalkan keahlian memasak beliau. Masakan beliau selalu enak dan sesuai
dengan lidah kami urang Padang. Sayang, beliau telah berpulang ke Rahmatullah.
Karena Bu Nur sudah nggak ada,
untuk praktisnya, kami memutuskan untuk menggunakan jasa katering saja. Nanti
tinggal memilih jasa katering mana yang mau digunakan, jenis paket yang dipilih, yang sesuai
dengan menu dan banyaknya tamu yang datang.
3. Make-up
Untuk make-up yang digunakan
oleh adikku dan juga saudara-saudara nanti, adikku akan menggunakan jasa teman
dekatnya yang kebetulan perias profesional. Dulu aku sempat melihat hasil make-up
teman adikku itu, dan menurutku hasilnya cukup bagus. Kata adikku lagi, dulu itu temannya itu masih dalam proses belajar merias. Sekarang setelah bertahun-tahun, riasannya sudah lebih rapi lagi.
4. Dekorasi
Nah, dekorasi juga jadi bagian
penting saat lamaran. Apakah rumah akan didekor dengan pernak pernik seperti
bunga, dihias dengan kain-kain tulle, atau cukup dicat saja. Kalau iya,
mau dikerjakan sendiri atau menggunakan jasa orang lain.
5. Undangan dan souvenir
Di sini adikku masih bingung,
apakah akan mengundang tamu menggunakan kartu undangan atau cukup undangan
online saja. Secara, ini masih acara lamaran, dan yang diundang paling keluarga
besar, tetangga, dan teman-teman dekat saja.
6. Foto dan video
Foto dan video merupakan
dokumen penting untuk mengabadikan acara ini. Kata adikku yang lain, dia punya
teman fotografer kalau mau menggunakan jasa fotografer. Jadi untuk urusan
dokumentasi sudah aman nih.
Hal-hal lainnya yang kami bicarakan adalah
mengenai siapa yang akan membawa acara nanti atau MC, sekalian susunan acaranya
dan seserahannya gimana, dan juga persiapan untuk perhiasan atau cincin
adikku. Pokoknya pembicaraannya berlangsung seru, dan diisi dengan ngakak bareng
saat ada saudaraku yang berbuat konyol XD
Di tengah bincang-bincang dan diskusi seru kami,
adikku meminta tolong padaku untuk mencarikan pernak-pernik bunga dan kain tulle
untuk dekorasi ruangan. Permintaan ini setelah saudara-saudaraku di sana setuju
untuk mendekor sendiri ruangannya nanti.
Seperti yang diketahui, di Jakarta memang terkenal banyak
tempat belanja kain dan pernak-pernik berkualitas, murah, dan beragam pula modelnya.
Kebetulan Tanteku juga ada yang buka toko kain di Pasar Tanah Abang. Jadi aku
bisa main ke sana dan menanyakan ke Tanteku. Kalau di tempatnya tidak ada, paling nggak
Tante bisa memberikan rekomendasi tempat yang bisa kudatangi. Sekalian aku mau mengabari
Tante juga.
Kunjunganku ke toko Tante di Tanah Abang ternyata berbuah manis - semanis senyuman adikku yang akan dilamar, hehe. Tante malah membelikan aku kain tulle lengkap dengan
pernak perniknya di toko temannya, karena ternyata di toko Tante nggak ada kain tulle. Awalnya aku menolak karena nggak enak juga. Tapi Tante
terus memaksa dan bilang anggap saja ini kado darinya buat adikku, sekaligus sebagai
permintaan maafnya karena nggak bisa datang. Alhamdulillah yah! 😊
Sekarang tugasku tinggal membungkus kain tulle dan pernak perniknya ini, lalu mengirimkannya ke adikku. Kalau untuk pengiriman barang, aku biasanya pakai jasa JNE. Soalnya sudah sejak lama aku menggunakan jasa JNE, dan selama ini layanannya selalu memuaskan.
Dan tahu nggak, entah ini merupakan hari
keberuntunganku atau memang rezeki adikku, selain mendapatkan kain tulle
dan pernak pernik dari Tanteku, aku juga mendapatkan kabar yang membahagiakan
lainnya, yaitu adanya free ongkir dari JNE. Wah, kok bisa?
Aku lupa, kalau nggak lama lagi JNE akan
merayakan ulang tahunnya yang ke-31, tepatnya pada tanggal 26 November nanti. Setiap
itu pula JNE menggelar yang namanya Harbokir
atau Hari Bebas Ongkir. Kamu pasti pernah dengar tentang Harbokir kan? Atau malah
sudah pernah atau sering menikmatinya? Soalnya ini sudah yang ke-6 kalinya JNE
menggelar Harbokir.
Harbokir bakal digelar oleh JNE selama 2 hari,
yaitu pada 26 – 27 November 2021. Catet! Kabarnya lagi nih Harbokir ini
berlaku bagi semua member JLC (JNE Loyalty Card) di seluruh Indonesia. Fyi,
bagi kamu yang ingin menjadi member JLC, bisa cuss dan daftar di
jlc.jne.co.id ya.
Oiya, free
ongkir ini berlaku untuk pengiriman maksimal 2 kg per resi ya, dan juga mesti
menggunakan layanan Reguler, serta tujuan pengirimannya mesti di dalam kota
yang sama atau bisa juga antarkota dalam satu provinsi.
Namanya ulang tahun, nggak mungkin JNE cuma
ngasih free ongkir saja. Selain Harbokir, JNE juga memberikan double
point untuk seluruh member JLC, mengadakan lomba pantun testimoni di
website jlc.jne.co.id, paket bundling penukaran poin dengan Buku Bahagia
Bersama karya Kang Maman dan voucher ongkir (selama stok masih tersedia ya),
penukaran poin dengan harga khusus untuk Modem Orbit, serta flash sale berupa
penukaran 31 poin dengan voucher ongkir senilai 30 ribu. Nah, aku bisa
manfaatin deh beberapa tawaran khusus ini. Lumayan kan jika dapat free ongkir 😊
Aku benar-benar bahagia dan bersyukur atas
kemudahan yang diberikan semesta. Semoga Yang Maha Kuasa juga memberikan ridho-Nya,
sehingga acara lamaran adikku nanti dapat berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun
aku sedikit sedih karena nggak bisa hadir di hari berbahagianya tersebut.
Namun insya Allah aku akan hadir pada acara akad nikah dan resepsinya nanti.
Amiin.
1 comments