“Mah, pengen punya tablet deh!” kata Najwa
suatu hari.
“Buat apa? Kan udah ada hape,” jawabku heran.
“Buat sekolah. Kemarin pas PTM, gurunya ngasih materi dalam bentuk ppt gitu di WhatsApp Group kelas. Terus materinya disuruh baca, dan dilanjutin dengan ngerjain tugas yang ada di halaman terakhir. Aku agak kesulitan deh bacanya, karena layar hape kan kecil. Jadi tiap bentar mesti di-zoom in. Pas mau nyekrol, mesti di-zoom out lagi. Mayan mengganggu dan makan waktu juga,”ujar Najwa.
“Kalau gitu bawa laptop aja,” balasku lagi.
“Duh, berat kalau mesti bawa-bawa laptop, Mah. Tablet
kan lebih ringan, layarnya cukup besar. Lebih praktis untuk dibawa-bawa. Tablet
juga bisa dipasangin SIM Card, jadi bisa langsung internetan dari tabletnya,
gak perlu tethering,” jelas Najwa.
“Ntar kan Mama juga bisa tuh pakai tabletnya
buat nonton film. Selama ini Mama nonton film pake hape kan. Lebih nyaman pake
tablet, Mah, layarnya lebih gede,” jawab Najwa lagi sambil merayu.
“Hmm, oke. Mama pertimbangin dulu ya, penting
atau nggak beli tabletnya,” pungkasku.
---
Begitulah percakapanku dengan Najwa, yang sudah
sebulan lebih mulai menjalani Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di
sekolah. Digitalisasi yang masif terjadi selama pandemi, dan mau tak mau “memaksa”
semua orang untuk mengalihkan aktivitasnya ke online via perangkat digital, telah menyebabkan beberapa
guru Najwa pun menerapkan pemberian materi dan tugas lewat berbagai platform
digital. Bahkan aktivitas digital ini pun masih berlanjut hingga sekolahnya
mulai melaksanakan PTMT.
Selama ini Najwa selalu memanfaatkan laptop
yang ada di rumah untuk melaksanakan PJJ dan mengerjakan tugas-tugasnya. Sesekali
saja ia PJJ menggunakan smartphone, itu pun jika ia tahu guru yang mengajar tidak akan
share materi. Karena kalau gurunya share materi, apalagi mata pelajaran Matematika,
pasti materi yang ditampilkan nggak begitu kelihatan kalau menggunakan
smartphone, dan mesti di-zoom in. Pokoknya repot deh.
Namun karena PTMT sudah dimulai, jadi ia hanya
membawa hape dan perlengkapan belajar lainnya ke sekolah. Membawa laptop memang
cukup memberatkan. Apalagi ukuran laptop yang ada di rumah cukup besar untuk
dibawa-bawa. Jika tablet ini berguna untuk membantu Najwa dalam belajar, aku
mesti mempertimbangkannya dengan baik. Well, mengapa sih mesti tablet?
Begini pertimbanganku.
Kenyamanan dalam Sebuah Perangkat Tablet
Layar yang lebih lebar hampir menyerupai layar
laptop, dan ringan seperti smartphone. Itulah gambaran yang tepat untuk sebuah
tablet. Perpaduan keduanya membuat tablet menjadi perangkat yang lebih portable
untuk dibawa kemana-mana, baik untuk belajar di sekolah, kantor, maupun
aktivitas lainnya.
Layarnya yang cukup lebar tentu dapat membuat mata
lebih nyaman, baik saat membaca teks, menonton, bermain games, dan lain sebagainya.
Walaupun ukuran layarnya tidak lebih besar dari layar laptop, namun ini sudah
cukup nyaman dibandingkan ukuran layar smartphone yang biasanya maksimal
berukuran 7 inch.
Begitupun dengan laptop, yang biasanya cukup
berat untuk dibawa-bawa. Tablet cenderung memiliki berat yang lebih ringan, dan
nyaman untuk dibawa dan diselipin disela-sela buku. Sekarang pun sudah tersedia
tablet dengan spesifikasi yang hampir setara dengan spesifikasi yang dimiliki
oleh sebuah laptop.
Karena tablet merupakan perpaduan antara
smartphone dan laptop, maka kelebihan lain yang dimilikinya adalah tersedianya
slot untuk SIM Card layaknya smartphone. Jadi tanpa perlu tethering, sebuah
tablet bisa diajak untuk berselancar di dunia maya, tentu saja setelah membeli
paket data internet sesuai SIM Card yang terpasang di dalamnya. Dengan begitu,
urusan berkomunikasi pun bisa dilakukan pada sebuah tablet, seperti menelepon,
video call, dan lain-lain.
Trus satu lagi nih, karena tablet ini hampir
menyerupai laptop, dia juga bisa bekerja layaknya laptop. Salah satunya adalah presentasi.
Biasanya kan jika ingin presentasi kita menggunakan laptop. Nah, ternyata tablet
juga bisa, lho. Jadi berasa keren ya, kalau presentasinya menggunakan
tablet.
Nah, karena tablet ini seperti smartphone
dengan ukuran layarnya yang besar, jadi kita juga bisa download berbagai
macam aplikasi yang biasa kita download di smartphone. Iyap,
karena tablet juga menggunakan sistem operasi seperti Android dan sejenisnya.
Biasanya kan banyak aplikasi yang tersedia untuk Android. Ini jadi keuntungan
tersendiri jika memiliki sebuah tablet. Jadi kesimpulannya, tablet ini sangat
bermanfaat dan bisa digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Nah, sekarang saatnya untuk memilih tablet
seperti apa yang cocok untuk digunakan oleh Najwa. Kalau bisa sih yang harganya
terjangkau, namun fitur dan spesifikasi yang dimilikinya cukup untuk menunjang
aktivitas belajarnya. Setelah membaca berbagai review dan mencari info di
beberapa ecommerce, akhirnya pilihanku jatuh pada Advan Tab VX.
Mengapa Advan Tab VX?
Pertama yang aku perhatikan dari Advan Tab VX
ini, ia memiliki ukuran RAM yang cukup besar, yaitu 8GB, dengan kapasitas 128GB
ROM yang masih bisa di-up hingga 2TB menggunakan eksternal memory. Dengan
ukuran RAM yang besar dan ROM yang masih bisa di-up hingga 2TB (jika
perlu), menurutku sudah cukup untuk membantu aktivitas belajar Najwa. Beberapa
aplikasi bisa dibuka sekaligus tanpa kendala. Begitupun dengan file-file yang
dapat disimpan tanpa perlu merasa khawatir akan kehabisan ruang penyimpanan.
Selain itu, untuk membantu kinerjanya agar bisa
bekerja dengan baik, pada Advan Tab VX ini ditanamkan prosesor chipset Unisoc Tiger
618. Prosesor satu ini merupakan prosesor tipe yang terdepan dalam pengolahan
gambar hingga 60 fps dan AI. Sehingga hasil output video yang nampak pada layar
akan lebih halus dan tajam. Jadi tambah nyaman deh kalau dipakai buat nonton video
atau main games, hehe….
Ukuran layarnya tentu saja nggak perlu
dipertanyakan lagi, karena memang inilah yang menjadi alasan Najwa untuk bisa memiliki
sebuah tablet. Dengan ukuran layar 10.4 inch, itu sudah cukup besar untuk
melihat berbagai materi di layar, dan mengerjakan tugas-tugasnya dengan nyaman.
Di tambah lagi layar Advan Tab VX ini didukung dengan resolusi WUXGA+ (2000 x
1200 pixel), sehingga layarnya terlihat lebih tajam dan jernih.
Satu lagi nih yang penting banget, yaitu
baterainya. Kapasitas baterai pada Advan Tab VX ini cukup besar, yaitu 6200 mAh.
Menurutku ini lumayan besar untuk menemani aktivitas belajar dan aktivitas lainnya
seharian. Kan nggak enak juga, saat sedang asik belajar atau nonton film di tablet,
trus tiba-tiba lowbat. Serta kualitas speaker juga mesti diperhitungkan
juga, karena akan sangat menganggu saat mendengarkan presentasi, nonton film,
maupun main games jika suara speakernya kecil atau noise gitu. Advan Tab
VX ini hadir dengan Quad Speakers atau 4 speaker di setiap sudut tabletnya.
Jadi berasa live gitu dong ya.
Beberapa spek lainnya adalah tersedianya dual
SIM Cards, Sistem Operasi/ OS sudah Android 11, tersedia fitur Bluetooth 5.0,
WIFI a/b/g/n/ac, serta resolusi kamera depan 5.0MP dan kamera belakang 8.0MP Auto
Focus. Kalau diperhatikan, semua spesifikasi yang dimiliki Advan Tab VX ini cocok
untuk memenuhi dan menunjang kebutuhan Najwa dalam belajar. Plus nanti aku
juga bisa memanfaatkan Advan Tab VX ini untuk streaming film dan main games, hehe….
Lalu berapa nih aku mesti ngerogoh kocek untuk bisa
memiliki Advan Tab VX ini? Aku cek en ricek di beberapa ecommerce,
harganya berada dikisaran Rp3.499.000,-. Menurutku harganya cukup terjangkau dengan
spesifikasi serta performa yang diberikannya. Apalagi dapat bonus berupa flip
case dan kuota internet sebesar 90GB yang berlaku hingga 1 tahun. Komplit
deh!
Itulah beberapa alasan mengapa akhirnya aku memilih
Advan Tab VX. Harga yang cukup terjangkau, ditunjang dengan beberapa fitur dan spesifikasi
yang berkelas. Why not! Advan Tab VX cocok digunakan oleh para pelajar,
mahasiswa, maupun para pekerja dalam membantu aktivitas sehari-hari.
0 comments